Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
BAB II
LANDASAN TEORI
Pada tahap tanggap darurat, data PJ dan SIG di kombinasi dengan Global
Positioning System (GPS) bermanfaat di dalam operasi pencarian dan pertolongan
pada daerah-daerah yang sulit dijangkau. Penginderaan jauh dapat membantu di
dalam penilaian kerusakan dan pemantauan akibat bencana dan memberikan
dasar kuantitatif dalam operasi penanggulangan bencana. Di dalam tahap
rehabilitasi bencana SIG digunakan untuk mengorganisir informasi kerusakan
berdasarkan informasi sensus, dan dapat digunakan dalama evaluasi tapak untuk
proses rekonstruksi. (Indep, 2007).
METEDEOLOGI
3.1 Lokasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini berupa data primer data
sekunder. Data sekunder adalah data yang tersedia sehingga kita tinggal
mencari dan mengumpulkan sedangkan data primer adalah data yang hanya
dapat diperoleh dari sumber asli atau pertama. Jika data sekunder dapat kita
peroleh dengan lebih mudah dan cepat karena sudah tersedia, misalnya
diperpustakaan. Meskipun data sekunder secara fisik sudah tersedia dalam
mencari data tersebut tetapi tidak boleh dilakukan secara sembarang.
Untuk mendapatkan data yang tepat dan sesuai dengan tujuan
penelitian, maka diperlukan beberapa pertimbangan diantaranya sebagai
berikut:
1. Input. Di dalam langkah ini data awal atau data input disiapkan
dalam beberapa bentuk yang sesuai untuk keperluan pengolahan.
Bentuk tersebut akan bergantung pada pengolahan mesin.
4. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel
induk penelitian.