Oleh:
V. Dasar Teori
Pengukuran pH secara kasar dapat menggunakan kertas indikator pH dengan
mengamati perubahan warna pada level pH yang bervariasi. Indikator ini mempunyai
keterbatasan pada tingkat akurasi pengukuran dan dapat terjadi kesalahan pembacaan
warna yang disebabkan larutan sampel yang berwarna ataupun keruh.
Pada era sekarang ini pengukuran pH tidak lagi menggunakan zat warna atau
kertas, tetapi sudah menggunakan elektroda yakni elektroda gelas yang menghasilkan
potensial berkaitan dengan konsentrasi ion hidrogen.
Pada prinsipnya pengukuran suatu pH adalah didasarkan pada potensial
elektro kimia yang terjadi antara larutan yang terdapat didalam elektroda gelas
(membran gelas) yang telah diketahui dengan larutan yang terdapat diluar elektroda
gelas yang tidak diketahui. Hal ini dikarenakan lapisan tipis dari gelembung kaca
akan berinteraksi dengan ion hidrogen yang ukurannya relatif kecil dan aktif,
elektroda gelas tersebut akan mengukur potensial elektrokimia dari ion hidrogen atau
diistilahkan dengan potential of hydrogen. Untuk melengkapi sirkuit elektrik
dibutuhkan suatu elektroda pembanding. Sebagai catatan, alat tersebut tidak
mengukur arus tetapi hanya mengukur tegangan.
VIII. Pembahasan
IX. Kesimpulan
Maka dapat disimpulkan bahwa
larutan buffer adalah larutan yang dapat mempertahankan pH.
pH meter dapat digunakan untuk menghitung pH suatu larutan dan kalibrasi.
Selang waktu menentukan nilai pH dan menentukan waktu pembacaan pH
yang tepat.
Semarang, 7 Januari 2016