Anda di halaman 1dari 2

B.

Sitologi Urin

Pengertian

Sitologi urin merupakan pemeriksaan sitopatologi sel urotelium yang terlepas dan
terikat urine. Urine di ambil setelah pasien melakukan aktivitas dengan harapan lebih banyak
sel urotelium yang terlepas di dalam urine. Derajat perubahan sel diklasifikasikan dalam
beberapa kelas mulai dari normal, sel yang mengalami peradangan, sel apitik, diduga menjadi
sel ganas, dan sel yang sudah mengalami perubahan morfologi menjadi sel ganas.
Pemeriksaan sitologi urin bertujuan Untuk mendeteksi neoplasma yang timbul pada mukosa
kandung kemih, ureter & pelvis renis

Cara Pengambilan Urine


1. Dikemihkan (Voided Urine)
Pengambilan spesimen urine dilakukan oleh penderita sendiri (kecuali dalam
keadaan yang tidak memungkinkan). Sebelum pengambilan spesimen, penderita
harus diberi penjelasan tentang tata cara pengambilan yang benar.
Spesimen urine yang ideal adalah urine pancaran tengah (midstream), di
mana aliran pertama urin dibuang dan aliran urine selanjutnya ditampung dalam
wadah yang telah disediakan. Pengumpulan urine selesai sebelum aliran urine habis.
Aliran pertama urine berfungsi untuk menyiram sel-sel dan mikroba dari luar uretra
agar tidak mencemari spesimen urine. Sebelum dan sesudah pengumpulan urine,
pasien harus mencuci tangan dengan sabun sampai bersih dan mengeringkannya
dengan handuk, kain yang bersih atau tissue. Pasien juga perlu membersihkan daerah
genital sebelum berkemih.
Pasien yang tidak bisa berkemih sendiri perlu dibantu orang lain (mis.
keluarga atau perawat). Orang-orang tersebut harus diberitahu dulu mengenai cara
pengumpulan sampel urine; mereka harus mencuci tangannya sebelum dan sesudah
pengumpulan sampel; menampung urine midstream dengan baik. Untuk pasien anak-
anak mungkin perlu dipengaruhi/dimaotivasi untuk mengeluarkan urine. Pada pasien
bayi dipasang kantung penampung urine pada genitalia.
Sebaiknya urin segera diperiksa, apabila pemeriksaan terpaksa ditunda maka
sebaiknya urin tersebut disimpan dalam lemari es dengan suhu sekitar 4 derajat
celcius atau dimasukkan ke dalam termos berisi es batu
2. Dengan Kateter (Chaterized Urine)
Pemasangan kateter adalah proses memasukkan selang yang terbuat dari
plastik atau karet melalui uretra menuju kandung kemih (vesika urinaria).
o Pemasangan kateter dilakukan atas program dari dokter, dan biasanya
dilakukan secara steril dan terjamin kebersihannya oleh dokter atau perawat
yang bertugas.
o Sebelumnya, petugas akan membuka dan membersihkan peralatan kateterisasi
dan alat kelamin pasien terlebih dahulu.
o Selang akan dilubrikasi dengan pelumas tertentu agar mudah saat
dimasukkan ke dalam saluran uretra.
o Selang akan dimasukan perawat ke dalam lubang kencing (uretra).
o Selang kateter akan dimasukkan hingga mencapai leher kandung kemih Anda,
kira-kira sekitar 5 cm. Setelah ini, Anda sudah bisa langsung buang air kecil
menggunakan selang kateter.
o kosongkan kantong urin yang terhubung pada kateter Anda setiap 6-8 jam
sekali.

Pemakaian kateter diperlukan sampai pasien mendapatkan kembali


kemampuan untuk buang air kecil pada diri mereka sendiri, biasanya untuk
pemakaian singkat dan kondisi kesehatan yang tidak parah. Namun, orangtua yang
telah lanjut usia dan mereka yang cedera permanen atau mengalami penyakit yang
parah, mungkin perlu menggunakan kateter urin untuk jumlah yang jauh lebih lama
dan kadang-kadang menggunakannya secara permanen.

Indikator
Pemeriksaan sitologi urine dapat mendeteksi keganasan saluran kemih pada penderita
hematuria, riwayat/ risiko kanker kandung kemih .Untuk evaluasi dari hematuri yang
dicurigai akibat adanya tumor kandung kemih perlu dilakukan pemeriksaan sitologi urin dan
sistoskopi.1 Hasil sitologi urin yang positif mengindikasikan adanya karsinoma sel
transisional, tetapi tanpa adanya gejala klinis yang mendukung maka hasil sitologi urin
tersebut tidak cukup berarti, karena sering ditemukannya hasil positif palsu.15 Dugaan
karsinoma sel transisional kandung kemih berdasarkan sitologi urin harus dikonfirmasi
dengan sistoskopi dan biopsi transuretral.1,10 Pada penderita ini ditemu-kan anemia
normositik normokromik. Terdapat hematuri makroskopik dan sitologi urin yang
mengesankan hanya terdiri dari sel-sel eritrosit dan beberapa sel epitel, dan tidak tampak sel-
sel ganas.
Pemeriksaan ini memiliki Sensitivitas: + 80% dan tergantung derajat keganasannya
dan tidak sensitif untuk kanker prostat. Hasil pemeriksaan harus memiliki catatan mengenai
jenis sampel dan cara pengumpulan sampel yang dituliskan secara jelas.

Anda mungkin juga menyukai