Anda di halaman 1dari 6

Batu Bara di Bawah Tanah Terbakar, Warga

Sesak Nafas

Bongkar muat batu bara

Puluhan warga di RT 029, Desa Babulu Darat, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan
Timur, menderita sesak nafas akibat batu bara di bawah tanah terbakar.

Hingga Minggu (21/2) tercatat 60 warga di RT 029, Desa Babulu Darat mengalami gangguan
pernafasan akibat adanya batu bara yang terbakar di bawah tanah, kata Camat Babulu, Andi
Trisaldy, Senin (22/2).

Kebakaran batu bara di bawah tanah tersebut, kata Andi Trisaldy, terjadi di sekitar Jalan
Provinsi, kilometer 59 Kecamatan Babulu.

Asap dari terbakarnya batu bara tersebut menyerang warga hingga radius 350 meter. Selain
gangguan pernafasan, warga juga terserang muntaber, dampak asap batubara yang terbakar
tersebut, katanya.

Kecamatan Babulu, lanjut Andi Trisaldy, telah menurunkan tim medis dari Puskesmas Penajam
untuk melakukan pengecekan kesehatan, termasuk membagikan masker secara gratis kepada
masyarakat di sekitar lokasi terbakarnya batu bara tersebut.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Penajam Paser Utara, Andi Dahrul
mengatakan, telah melakukan upaya penanganan penggalian dan membongkar batu bara yang
terbakar tersebut agar tidak menimbulkan asap.

Kami telah melakukan upaya penanggulangan bersama UPT PU (unit pelaksana teknis
pekerjaan umum) Kecamatan Babulu untuk menghentikan asap batu bara yang terbakar di dalam
tanah tersebut, ujar Andi Dahhrul.

Salah seorang warga RT 029, Desa Babulu Darat, Aco mengungkapkan, asap dari batu bara yang
terbakar tersebut sudah dirasakan warga sejak tiga bulan terakhir.

Sudah hampir tiga bulan, kami mencium bau kurang sedap dari asap yang muncul dari bawah
tanah sehingga puluhan warga mengalami sesak nafas dan muntaber secara tiba-tiba, kata Aco.

Lanjutan Dibawah Yogi


BABIIIIIIII.
Pertolongan Pertama Pada Sesak Nafas
Sesak napas merupakan keluhan subyektif (keluhan yang dirasakan oleh pasien) berupa rasa
tidak nyaman, nyeri atau sensasi berat, selama proses pernapasan. Pada sesak napas, frekuensi
pernapasan meningkat di atas 24 kali per menit.

Sesak napas merupakan gejala dari suatu penyakit serius yang tidak boleh diremehkan karena
dapat menyebabkan kematian. Oleh karena itu harus dicari penyebab awal dan segera diatasi.

Langkah pertolongan

Jika penderita sadar :

Saat anda bertemu orang yang terkena sesak napas bawalah orang tersebut ke tempat yang
tenang dan dia dapat beristirahat.

Segera panggil ambulance atau bantuan orang lain.

Bantulah si penderita supaya dapat setengah duduk dan sandarkan pundaknya dengan bantal
atau apapun. Usahakan si penderita jangan dalam keadaan tidur karena akan memperparah
keadaannya.

Air hangat akan membantu keadaan penderita menjadi lebih baik. Karena air hangat dapat
membantu menghangatkan dada dan membantu pernapasan.

Longgarkan pakaiannya. Supaya ia tidak merasa sesak. Kemudian pijitlah daerah syaraf paru-
paru yang terletak di atas jempol kaki (tepatnya 3-5 cm diatas ruas ibu jari).

Namun cara memijitnya harus dengan pelan-pelan. Bila perlu, berikan bronkhodilator seperti
salbutamol atau berikan obat semacam pereda hirupan atau nebuliza. Apabila pertolongan
pertama sudah dilakukan seperti di atas namun tidak ada kemajuan atau sering kambuh lagi,
pergilah ke dokter untuk berkonsultasi.

Jika penderita tidak sadar :

Cek respon penderita dengan menekan kuku korban untuk merangsang nyeri.

Segera panggil ambulance atau bantuan orang lain.

Pastikan penderita bernapas normal atau tidak.

Periksa denyut nadi penderita.


Pertolongan Pertama untuk Koban
Tersetrum

Ilustrasi pertolongan pertama (Thinkstock)

Listrik sudah menjadi bagian hidup manusia. Bisa dibilang manusia modern sulit hidup tanpa
listrik. Hampir semua peralatan untuk keperluan hidup sehari-hari saat ini menggunakan listrik.
Mulai dari alat rumah tangga, peralatan kerja, hingga mainan bayi.

Karena itu, jangan kaget jika mendengar banyaknya kasus tersetrum listrik. Malah sebagian dari
kita mungkin pernah mengalaminya, sekalipun dalam derajat ringan.

Pada tersetrum ringan, tubuh akan mengalami kejutan pada bagian yang terkena. Dan biasanya
secara refleks kita akan menarik bagian tubuh tersebut dari sumber listrik. Kadang timbul luka
bakar ringan pada bagian yang tersengat.

Beda lagi dengan tersetrum dengan derajat berat. Korban sering kali jatuh pingsan, mengalami
henti napas, denyut jantung tak teratur atau malah berhenti sama sekali, dan mengalami luka
bakar yang luas. Jika menemukan hal yang seperti ini, ada beberapa langkah yang bisa kita
lakukan:
- Perhatikan kondisi korban dan sekitarnya. Lihat apakah korban masih terhubung dengan aliran
listrik atau tidak. Jangan terburu-buru menyentuh atau memegang korban. Jika korban masih
terhubung dengan listrik, kita bisa ikut kesetrum.

- Cari sumber listriknya dan matikan. Jika tidak bisa, singkirkan sumber listrik dari tubuh korban
menggunakan benda yang tidak mengantarkan listrik, misalnya kayu, plastik, atau karet.

- Jika lokasi kejadian tidak aman, pindahkan korban ke tempat lain, lalu segera bawa korban ke
pusat layanan medis terdekat. Bisa juga menghubungi nomor darurat agar korban dijemput.

- Sembari menuju atau menunggu bantuan medis datang, baringkan korban dalam posisi
telentang. Posisi kaki diatur agar lebih tinggi dari kepala untuk mencegah terjadinya shock.
Periksa pula pernapasan dan denyut jantungnya. Jika jantung atau napas korban terhenti, Anda
bisa melakukan tindakan cardio pulmonal resuscitation (CPR), dengan catatan Anda menguasai
teknik ini.

Asap di Birem Bayeun Bahayakan Warga


Kamis, 7 April 2016 11:13

BANDA ACEH - Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Aceh, (Distamben), Ir T Syakur,
mengungkapkan bahwa hasil penelitian yang dilakukan pihaknya terhadap fenomena asap yang
keluar dari tanah di lahan bekas Galian C di Kecamatan Birem Bayeun, Aceh Timur, berbahaya
jika terhirup oleh manusia dan hewan.

Menurutnya, lokasi yang memiliki kandungan batu bara ini, mengeluarkan karbon monoksida
(CO) --bukan karbon dioksida (Co2) seperti diberitakan sebelumnya-- dengan jumlah konsentrat
yang cukup tinggi.

Jika asap yang keluar dari lahan mengandung batu bara ini terhirup, bisa berdampak pada sesak
napas yang cukup parah. Karena itu sangat membahayakan kesehatan dan warga harus
menghindarinya, kata T Syakur, menanggapi berita Serambi edisi Selasa (5/4), terkait
menyeruaknya asap dari lahan milik warga di Gampong Birem Rayeuk, Kecamatan Birem
Bayeun, Aceh Timur.

Seperti diketahui, karbon monoksida (CO) dengan tingkat konsentrat 100 ppm, dapat
mengakibatkan keracunan sistem syaraf pusat dan jantung. Ia juga memiliki efek buruk bagi bayi
dan wanita hamil. Gejala keracunannya meliputi sakit kepala, mual-mual.

Sementara, konsentrat CO yang kami ukur di lahan warga di Birem Bayeun ini, kepekatannya
mencapai di atas 200 ppm. Ini sangat berbahaya. Karena dengan tingkat konsentrat 100 ppm
saja, sudah mengganggu sistem syaraf pusat dan jantung, ujarnya.

Asap yang keluar dari tanah ini, disebabkan adanya kebakaran di lahan yang mengandung batu
bara. Namun, batubara yang terbakar adalah jenis Lagnit, atau batu bara yang masih muda dan
belum bisa digunakan sebagai sumber energi, karena kadar kalorinya masih rendah.

Kepala Distamben Aceh, Ir T Syakur, juga menyarankan Pemerintah Aceh Timur, bersama
BPBD dan kecamatan setempat segera melakukan upaya pemadaman atas kebakaran lahan
mengandung batu bara itu, agar lahan yang terbakar tidak terus meluas.

Karena, kalau lahan batu bara muda yang terbakar ini meluas, volume asap yang mengandung
karbon monoksida (CO) akan semakin tinggi, dan ini sangat membahayakan kesehatan
masyarakat di sekitar lokasi, ujarnya.

Jika asap dari lahan batu bara muda yang terbakar ini menyebar ke permukiman penduduk, bakal
banyak warga yang terserang penyakit sesak nafas, gatal-gatal dan mual-mual, karena menghirup
udara mengandung konsentrat CO yang tinggi.(her)

Anda mungkin juga menyukai