Referat Osteo Edit
Referat Osteo Edit
BAB I
PENDAHULUAN
Penyakit ini ditandai oleh adanya abrasi rawan sendi dan adanya
pembentukan tulang baru yang irregular pada permukaan persendian. Nyeri
menjadi gejala utama terbesar pada sendi yang mengalami osteoarthritis. Rasa
nyeri diakibatkan setelah melakukan aktivitas dengan penggunaan sendi dan rasa
nyeri dapat diringankan dengan istirahat. Trauma dan obesitas dapat
meningkatkan resiko osteoarthritis. Namun baik penyebab maupun pengobatannya
belum sepenuhnya diketahui (Sumual, 2012).
suatu proses degeneratif pada sendi yang dapat mengenai satu atau lebih sendi.2Di
Indonesia, prevalensi osteoartritis mencapai 5% pada usia <40 tahun, 30% pada
usia 40-60 tahun, dan 65% pada usia >61 tahun.5 Untuk osteoartritis lutut
prevalensinya cukup tinggi yaitu 15,5% pada pria dan 12,7% pada wanita
(Koentjoro, 2010).
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Definisi
American College of Rheumatology (2011) mengartikan osteoarthritis
sebagai sekelompok kondisi heterogen yang mengarah kepada tanda dan gejala
sendi. Penyakit ini ditandai oleh adanya abrasi rawan sendi dan adanya
pembentukan tulang baru yang irreguler pada permukaan persendian. Nyeri
merupakan gejala khas pada sendi yang mengalami osteoarthritis. Rasa nyeri
semakin berat bila melakukan aktivitas dengan penggunaan sendi dan rasa nyeri
diakibatkan setelah melakukan aktivitas dengan penggunaan sendi dan rasa nyeri
semakin ringan dengan istirahat (Sumual, 2012)
a) Tulang Femur
b) Tulang Tibia
c) Tulang Fibula
d) Tulang Patella
Ada beberapa bursa yang terdapat pada sendi lutut antara lain : (a) bursa
popliteus, (b) bursa supra patellaris, (c) bursa infra patellaris, (d) bursa
subcutan prapatellaris, (e) bursa sub patellaris, (f) bursa prapatellaris.
3) Sistem Otot
4) Sistem Persarafan
Peredaran darah yang akan dibahas kali ini adalah sistem peredaran
darah yang menuju ke tungkai dan vena yang juga memelihara darah
sekitar sendi lutut, arteri yang memelihara sendi lutut (Apley, 1997).
2.3 Etiologi
1) Usia
2) Obesitas
Jelas sekali bahwa kelebihan berat badan atau obesitas bisa menjadi
faktor resiko terjadinya Osteoarthritis lutut. Berat badan yang berlebih
akan menambah kompresi atau tekanan atau beban pada sendi lutut.
Semakin besar beban yang ditumpu oleh sendi lutut, semakin besar pula
resiko terjadinya kerusakan pada tulang.
Struktur tulang rawan dan laxity pada sendi, serta permukaan sendi
yang tidak teratur yang dimiliki seseorang sebagai faktor bawaan
merupakan faktor resiko terjadi Osteoarthritis lutut.
Terjadinya trauma, benturan atau cedera pada sendi lutut juga dapat
menyebabkan kerusakan atau kelainan pada tulang-tulang pembentuk
sendi tersebut.
5) Kesegarisan tungkai
15
Sudut antara femur dan tibia yang > 180 derajad dapat berakibat
beban tumpuan yang disangga oleh sendi lutut menjadi tidak merata dan
terlokalisir di salah satu sisi saja, dimana pada sisi yang beban tumpuannya
lebih besar akan beresiko lebih besar terjadi kerusakan.
2.4 Patologi
1) Degradasi rawan
2) Osteofit
3) Sclerosis subchondral
4) Sinovitis
proses pengerusakan rawan. Pada tahap lanjut terjadi tekanan yang tinggi
dari cairan sendi terhadap permukaan sendi yang botak. Cairan ini akan
didesak ke dalam celah- celah tulang subchondral dan akan menimbulkan
kantong yang disebut kista subchondral.
Tanda dan gejala pada penderita osteoarthritis apabila sudah manifes akan
memberikan tanda maupun gejala sebagai berikut :
1) Nyeri.
2) Kaku sendi.
18
Gejala yang sering dijumpai pada OA, terjadi kesulitan atau kekakuan
pada saat akan memulai gerakan pada kapsul, ligamentum, otot dan permukaan
sendi (Heru, 2005).
4) Krepitasi.
Hal ini disebabkan oleh permukaan sendi yang kasar karena hilangnya
rawan sendi (Heru, 2005).
Kelemahan otot tidak bagian dari OA, tetapi peranan sebagai salah satu
faktor resiko OA perlu dicermati kekuatan isometrik dari
otot quadrisep merupakan faktor yang berperan pada OA lutut. Atropi otot dapat
ditimbulkan bersama efusi sendi, sedangkan gangguan gait merupakan manifestasi
awal dari OA yang menyerang sendi penopang berat badan. Sendi instabil
berhubunngan dengan penyakit lanjut (Isbagio, 2003).
19
6) Deformitas
7) Gangguan fungsional
Pada foto rontgen tampak adanya penyempitan ruang sendi dan pembentukan
osteofit
4) Kaku sendi di pagi hari kurang dari atau sama dengan 30 menit.
0 = Normal.
2 = OA minimal (osteofit ada didua tempat, sclerosis subkondral, kista tidak ada,
celah sendi baik).
20
c) Krepitus
d) Nyeri tekan
e) Pembesaran tulang
f) Tidak panas pada perabaan
RADIOGRAFIK
tidak memberikan beban yang terlalu berat pada penderita (Nur, 2009).
2.13 Tatalaksana
2.14 PROGNOSIS
Prognosis penyakit Osteoarthritis yang diterapi dengan mengatasi nyeri
umumnya baik, osteoarthritis dengan kasus berat sebaiknya dilakukan
operasi
35
DAFTAR PUSTAKA
Sumual AS. Pengaruh Berat Badan Terhadap Gaya Gesek Dan Timbulnya
Osteoarthritis Pada Orang Di Atas 45 Tahun Di RSUP Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. Skripsi.Manado: Bagian Fisika Fakultas Kedokteran
Universitas Sam Ratulangi Manado; 2012