Anda di halaman 1dari 3

12

BAB II
BERBAGAI PENDEKATAN DALAM PENELITIAN
TENTANG BELAJAR

Jika kita belajar teori belajar maka kita belajar science (ilmiah). Science adalah
suatu proses untuk menghasilkan dalil yang didukung oleh data dengan cara
mencocokkan suatu sistem formal yang berisi simbol (tanda, bahasa, angka, atau
formula) dengan observasi empiris (keadaan yang ada di lapangan). Formal simbol dan
observasi empiris merupakan aspek penting dalam suatu teori. Biasanya disebut dengan
aspek formal dan empiris. Fungsi dari teori adalah untuk menghubungkan kedua aspek
tersebut.
Tujuan dari kegiatan ilmiah adalah mencari hubungan antara kedua aspek
tersebut, namun tidak memungkinkan bagi para ilmuwan untuk merekam seluruh
kejadian yang ada di lapangan. Untuk itu para ilmuwan sering melakukan
pengelompokkan dari hasil observasi empiris. Pengelompokkan ini memiliki dua fungsi
yaitu sintesa (cara berpikir induktif --- mengumpulkan fenomena-fenomena agar
memiliki arti) dan heuristik (pengelompokkan fenomena yang ada bagi penelitian
selanjutnya.
Jika teori sebagai alat maka teori tidak dapat dianggap salah atau benar/berguna
atau tidak berguna. Jika suatu teori mampu menjelaskan suatu fenomena yang ada maka
teori tersebut cocok jika, tidak maka peneliti harus mencari teori yang baru. Dalam
perumusan sebuah teori, berlaku prinsip parsimoni.

EKSPERIMEN-EKSPERIMEN BELAJAR

Terdapat sejumlah keputusan yang harus diambil dalam melakukan eksperimen,


menurut Hergenhahn & Olson (1997) yaitu :
1. Aspek-aspek belajar yang akan diteliti
Aspek mana yang akan diteliti, sebagian ditentukan oleh teori belajar yang dipakai oleh
peneliti. Peneliti dapat meneliti belajar di laboratorium atau di lapangan. Atau peneliti
dapat meneliti masalah kondisioning klasikal, kondisioning instrumental, pemecahan

Psikologi belajar/edisi revisi 2017


Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog
13

masalah, pembentukan konsep, belajar verbal atau motorik. Kesemuanya tergantung


dari pilihan peneliti.
2. Metode idiografik dan nomotetik
Peneliti dapat memilih salah satu dari dua metode yang ada. Metode idiografik akan
melibatkan perilaku secara intensif pada satu subjek eksperimen atau sejumlah kecil
subjek eksperimen. Metode nomotetik akan melakukan penelitian dengan menggunakan
banyak kelompok subjek, kemudian rata-rata performans akan dikaji.
3. Penggunaan hewan atau manusia sebagai subjek eksperimen
Hewan dapat digunakan sebagai subjek eksperimen dengan alasan :
a. Pengalaman belajar hewan di masa lalu dapat dikendalikan sehingga pengalaman
tersebut tidak akan mengganggu proses belajar yang sedang diteliti pada saat ini.
b. Eksperimen belajar sering membutuhkan waktu yang panjang dan membosankan
sehingga ada kemungkinan sulit untuk mencari orang yang mampu menjadi subjek
penelitian.
c. Sejumlah eksperimen akan menguji pengaruh genetika pada kemampuan belajar.
Untuk itu, latar belakang genetika hewan dapat dimanipulasi secara sistematis.
d. Hubungan antara obat-obatan tertentu dengan belajar dapat lebih mudah diteliti
dengan menggunakan hewan, bahkan terkadang penelitian serupa tidak mungkin
menggunakan manusia sebagai subjek eksperimen.
e. Berbagai teknik pembedahan dapat dilakukan pada hewan.
f. Pada saat menjadi subjek eksperimen, manusia terkadang ingkar janji untuk datang
pada sesi eksperimen yang telah disepakati dengan peneliti.
g. Mazur menambahkan alasan menggunakan hewan yaitu : untuk meminimalkan efek
placebo (efek harapan); ada kemudahan dalam memelihara dan mengatur partisipasi
subjek; lingkungan hewan peliharaan lebih mudah dikendalikan daripada lingkungan
hewan hutan atau manusia.
4. Penelitian korelasional atau eksperimen
Satu penelitian dapat menghubungkan satu variabel dengan variabel lain dengan cara
mengukur masing-masing variabel lalu mencari korelasi antara keduanya. Penelitian ini
tidak memanipulasi variabel pertama untuk mengkaji pengaruhnya terhadap variabel
kedua. Sebaliknya penelitian eksperimen, akan secara sistematis mengubah kondisi
lingkungan dan mengkaji pengaruhnya terhadap belajar.
5. Observasi alami (naturalistic observation)

Psikologi belajar/edisi revisi 2017


Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog
14

Adalah mempelajari masalah belajar langsung di kancah (lapangan) yang sebenarnya


(bukan di laboratorium). Cara ini merupakan pendekatan yang langsung pada peristiwa
yang terjadi secara alami. Kesulitan yang sering terjadi adalah masalah pencatatan dan
terkadang observasi yang kurang akurat serta ada kecenderungan untuk
mengklasifikasikan hasil observasi ke dalam kondisi yang lebih komprehensif.
6. Pendekatan laboratorium
Yaitu mempelajari masalah belajar di laboratorium (eksperimen). Keadaan di lab pada
umumnya akan mereduksi keadaan dalam kancah yang sebenarnya. Keadaan di lab bukan
keadaan yang sebenarnya sehingga dapat memunculkan perilaku yang diinginkan karena
pengaruh dari suasana yang diciptakan. Kelebihannya adalah peneliti dapat
mengendalikan penelitiannya sehingga hasil yang didapat akan menjadi lebih teliti.
7. Variabel independen yang diteliti
Selanjutnya adalah memilih variabel independen yang relevan dengan variabel
dependen. Pemilihannya haruslah dipandu dengan teori.
8. Jumlah level variabel independen
Selain memilih variabel independen yang akan diteliti, tentukan pula jumlah level
variabel independen yang akan digunakan dalam penelitian belajar. Pilihlah variabel
independen yang memiliki efek yang signifikan dengan variabel dependen.
9. Pemilihan variabel dependen
Pemilihan variabel dependen pun harus menggunakan panduan teoritis.
10. Analisis dan interpretasi
Banyak metode yang tersedia untuk menganalisa data, peneliti tinggal memilih metode
yang sesuai dengan penelitian yang dilakukan.
Keputusan yang menyangkut topik apa yang akan diteliti, subjek apa yang akan
dipakai, variabel dependen dan independen yang akan dipilih, pendekatan apa yang
akan dipakai untuk melakukan analisis dan interpretasi, sebagian bersifat arbitrary,
dalam pengertian, keputusan tersebut ditentukan oleh faktor biaya, kepraktisan,
orientasi teoritis, pertimbangan sosial dan pendidikan serta ketersediaan alat-alat.

Latihan
1. Apa beda penelitian laboratorium dengan penelitian lapangan ?
2. Mengapa dalam eksperimen, banyak menggunakan hewan ?
3. Apa tujuan dari kegiatan ilmiah yang banyak dilakukan oleh para ilmuwan ?

Psikologi belajar/edisi revisi 2017


Santi E. Purnamasari, M.Si., Psikolog

Anda mungkin juga menyukai