Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Balakang

kenaikan harga minyak ini bermula dari tujuan pemerintah untuk menyeimbangkan
biaya ekonomi dari BBM dengan perekonomian global. Meskipun perekonomian Indonesia
masih terbengkalai mengikuti perkembangan perekonomian dunia, pemerintah berusaha
mengetahui dampak langsung peristiwa kenaikan BBM terhadap inflasi dan perekonomian di
Indonesia. Bahan Bakar Minyak (BBM) merupakan komoditas yang memegang peranan yang
sangat vital dalam semua aktifitas ekonomi, dengan kenaikkan harga BBM tersebut akan
memperberat beban hidup masyarakat dan berdampak menurunnya daya beli masyarakat
secara keseluruhan serta menyebabkan tingkat inflasi di Indonesia mengalami kenaikan dan
mempersulit perekonomian masyarakat terutama masyarakat yang berpenghasilan tetap.Jika
terjadi kenaikan harga BBM di negara ini, akan sangat berpengaruh pada Permintaan dari
masyarakat akan berkurang karena harga barang dan jasa yang ditawarkan mengalami
kenaikkan. Begitu juga dengan penawaran, akan berkurang akibat permintaan dari masyarakat
menurun. Harga barang-barang dan jasa-jasa menjadi melonjak akibat dari naiknya biaya
produksi dari barang dan jasa. Ini adalah imbas dari kenaikkan harga BBM. Masalah lain yang
akan muncul akibat dari kenaikkan harga BBM adalah kekhawatiran akan terhambatnya
pertumbuhan ekonomi. Ini terjadi karena dampak kenaikkan harga barang dan jasa yang terjadi
akibat komponen biaya yang mengalami kenaikan. Kondisi perekonomian Indonesia juga akan
mengalami masalah. Daya beli masyarakat akan menurun, munculnya pengangguran baru dan
sebagainya.Inflasi yang terjadi akibat kenaikkan harga BBM tidak dapat atau sulit untuk
dihindari, karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang. Disisi
lain, kenaikkan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani APBN. Sehingga
Indonesia sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat investasi, maupun
pembangunan-pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi ekonomi sosial

B. Perumusan Masalah

1. Apa pengertian dari bahan bakar minyak?

2. Apa saja jenis bahan bakar?

3. Apa dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan perekonomian di Indonesia ?
4. Apa faktor yang menyebabkan pemerintah ingin menaikkan harga BBM ?

5. Apa kebijakkan yang harus dilakukan pemerintah dalam mengatasi inflasi yang di sebabkan
oleh kenaikkan harga BBM ?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui pengertian dari bahan bakar minyak.

2. Untuk mengetahui jenis dari bahan bakar.

3. Untuk mengetahui dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi dan perekonomian di
Indonesia.

4. Untuk mengetahui faktor yang menyebabkan pemerintah ingin menaikan harga BBM.

5. Untuk mengetahui kebijakan pemerintah dalam mengatasi inflasi yang disebabkan oleh
kenaikan BBM.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Bahan Bakar Minyak

Kali ini kita akan membahas mengenai kebijakan Pemerintah terhadap kenaikan
BBM. Sebelum kita membahas mengenai topik diatas alangkah baiknya kita mengetahui apa
yang dimaksud dengan Bahan Bakar. Bahan bakar adalah suatu materi yang bisa diubah
menjadi energi, biasanya bahan bakar mengandung energi panas yang dapat dilepaskan.
Sedangkan BBM (bahan bakar minyak) adalah sumber energi yang dapat dihasilkan untuk
kendaraan pada khususnya yang dipakai dalam sehari-hari. Jenis-Jenis Bahan Bakar

a. Bahan bakar padat

Bahan bakar padat merupakan bahan bakar berbentuk padat, dan kebanyakan menjadi
sumber energi panas. Misalnya kayu dan batubara. Energi panas yang dihasilkan bisa
digunakan untuk memanaskan air menjadi uap untuk menggerakkan peralatan dan
menyediakan energi.

b. Bahan bakar cair

Bahan bakar yang berbentuk cair, paling populer adalah bahan bakar minyak atau BBM. Selain
bisa digunakan untuk memanaskan air menjadi uap, bahan bakar cair biasa digunakan
kendaraan bermotor. Karena bahan bakar cair seperti bensin bisa dibakar dalam karburator dan
menjalankan mesin.

c. Bahan bakar gas

Bahan bakar gas ada dua jenis, yakni Compressed Natural Gas (CNG) dan Liquid Petroleum
Gas (LPG. CNG pada dasarnya terdiri dari metana sedangkan LPG adalah campuran dari
propana, butana dan bahan kimia lainnya. LPG yang digunakan untuk kompor rumah tangga,
sama bahannya dengan Bahan Bakar Gas yang biasa digunaka

B. Dampak Kenaikan Harga BBM

Dampak Negativ:

1. Tingkat kemiskinan Negara Indonesia akan meningkat, karena apabila pemerintah


memang benar benar memberlakukan kebijakan tersebut dapat di pastikan akan lebih
banyak angkatan kerja yang kehilangan pekerjaan ( PHK ) dan makin banyak
pengangguran di Indonesia.
2. 2.Harga bahan pokok seperti beras, gula, cabe, garam, dan lain lain akan derastis naik.
3. Tingkat Kriminalitas bertambah, di karenakan masyarakat kecil yang terdesak dan
bingung bagaimana cara mereka memperoleh makanan sedangkan harga makanan naik,
lalu mereka akan melakukan tindakan kriminal.
4. Akan terjadi banyak kerusuhan, dapat di pastikan kembali semua golongan akan
menolak kebijakan pemerintah ini. Maka golongan golongan tersebut seperti
mahasiswa ormas ormas masa, serikat serikat rakyat akan mengadakan demo agar
aspirasi mereka untuk masalah bbm ini dapat di perbaiki.

Dampak Positiv:

1. Munculnya bahan bakar alternative seiring dengan melonjaknya harga minyak dunia,
muncul berbagai bahan bakar alternative baru.
2. Munculnya kendaraan berbahan bakar alternative sejalan dengan munculnya bahan
bakar alternative.
3. Tren bersepeda yang dapat mengurangi polusi udara dan menghemat BBM.
4. Menambah jumlah BLT yang diberikan kepada masyarakat miskin.
C. Faktor Pemerintah Menaikan Harga BBM

Seperti yang telah diketahui BBM atau Bahan Bakar Minyak merupakan salah satu
komoditas yang sangat berpengaruh dalam perekonomian di negara kita, karena setiap
kenaikan ataupun penurunan harga BBM akan mempengaruhi harga-harga lain yang berkaitan
seperti, harga-harga bahan kebutuhan pokok, dan lain-lain. Sejak negara kita beralih dari
negara pengekspor minyak menjadi negara pengimpor minyak, yang disebabkan karena
semakin berkurangnya tingkat produksi minyak di Indonesia kita harus selalu memikirkan
solusi bagaimana cara mengatasi masalah bila terjadi inflasi akibat naiknya harga minyak
dunia.

Biasanya faktor yang mempengaruhi naiknya harga BBM di Indonesia tidak lain karena
naiknya harga minyak dunia yang disebabkan oleh :

Berkurangnya jumlah produksi minyak yang disebabkan oleh negara produsen minyak.
Jumlah permintaan yang terlalu banyak dari konsumen yang melebihi jumlah produksi
yang dihasilkan.
Kurangnya kemampuan OPEC dalam menstabilkan harga minyak dunia.
Menipisnya jumlah persediaan minyak.
nvasi Amerika Serikat ke Irak yang menyebabkan supply minyak mengalami
penurunan.

Dan kini harga minyak dunia pun kembali naik, sehingga pemerintah tidak dapat
menjual BBM dengan harga sama kepada masyarakat karena hal itu dapat menyebabkan
pengeluaran APBN untuk subsidi minyak menjadi lebih tinggi dan dapat memperburuk
perekonomian di negara kita.

Akibat dari faktor-faktor tersebut memaksa pemerintah mengambil langkah untuk


menaikkan harga BBM, namun untuk mengatasi masalah melonjaknya kenaikan BBM setiap
tahunnya dan untuk mengurangi keluhan masyarakat atas naiknya harga BBM pemerintah telah
mengeluarkan kebijakan subsidi BBM. Subsidi BBM adalah suatu kewajiban pemerintah untuk
membayar kepada pertamina jika pendapatan yang diterima oleh pertamina sebagai penyedia
BBM lebih kecil dari biaya yang dikeluarkan. Kebijakan subsidi BBM sebenarnya dilakukan
untuk mengurangi beban APBN yang berdampak langsung pada perkembangan perekonomian
di negara kita.

Namun dengan kenaikan BBM yang diperkirakan sekitar Rp.1500/liter ditahun ini yang
ditetapkan pemerintah akan memberikan dampak tekanan pada IHK (Indeks Harga Konsumen)
sekitar 2,4 % dan akan mempengaruhi pertumbuhan ekonomi sebesar 6,5 %, sedangkan inflasi
6-7 % dari proyeksi 5,5 %.

Hal ini menimbulkan kontravensi dikalangan masyarakat, banyak protes dan


ketidaksetujuan yang mereka sampaikan pada pemerintah, walaupun mereka telah dijanjikan
akan mendapat dana subsidi dari pemerintah. Sebagaimana yang telah kita ketahui bahwa
secara langsung masyarakat lah yang merasakan bagaimana dampak pengaruh kenaikan BBM
terhadap kesejahteraan hidupnya. Bagi mereka naiknya harga BBM menjadi mimpi buruk yang
sangat mereka khawatirkan, karena dengan naiknya harga BBM sudah pasti mempengaruhi
harga-harga lain yang juga pasti naik, seperti harga kebutuhan pokok, kendaraan umum, dll.

Dan yang membuat hal ini menjadi kronis karena kenaikan BBM tidak diimbangi
dengan jumlah pendapatan rata-rata masyarakat yang diperolehnya, khususnya golongan
menengah kebawah. Jumlah pendapatan mereka yang sangat minimum membuat mereka tidak
sanggup lagi untuk memenuhi kebutuhan hidupnya apalagi ditengah melonjaknya harga-harga
kebutuhan pokok saat ini. Dan secara umum naiknya harga BBM dapat menyebabkan
bertambahnya jumlah kemiskinan dan pengangguran di negara kita, dan selain itu juga sudah
dapat dipastikan sebagai negara yang masih berkembang pembangunan ekonomi di negara kita
akan terhambat. selain itu faktor yang membuat masyarakat kecewa terhadap kinerja
pemerintah dalam menangani masalah kenaikan BBM saat ini, yang khususnya berdampak
buruk bagi kesejahteraan masyarakat adalah program pemberian dana subsidi yang diberikan
pemerintah kepada masyarakat khususnya golongan menengah kebawah beberapa tahun ini
nyatanya tidak berjalan efektif dan terkesan sia-sia bahkan membuat masyarakat sengsara dan
perekonomian di Indonesia semakin parah. Pada dasarnya subsidi yang diberikan pemerintah
ditujukan kepada masyarakat golongan menengah kebawah, namun nyatanya yang tejadi saat
ini penyebaran dana subsidi tidak pernah tepat sasaran.

Dana yang seharusnya diberikan kepada masyarakat golongan menengah kebawah itu
nyatanya lebih banyak diterima oleh golongan menengah keatas yang menyebabkan
masyarakat menengah kebawah merasa dirugikan. Dan kini masyarakat menuntut penyelesaian
yang lebih efektif dan efesien dibanding memberikan subsidi yang justru penyalurannya tidak
pernah tepat sasaran, agar dampak kenaikan BBM tidak terlalu mengkhawatirkan dan membuat
masyarakat khususnya golongan menengah kebawah menjadi lebih terpuruk.

D. Kebijakkan Pemerintah Dalam Mengatasi Inflasi Yang Disebabkan oleh Kenaikkan Harga
BBM
Inflasi yang terjadi akibat kenaikan harga BBM tidak dapat atau sulit untuk dihindari,
karena BBM adalah unsur vital dalam proses produksi dan distribusi barang. Disisi lain,
kenaikan harga BBM juga tidak dapat dihindari, karena membebani APBN. Sehingga
Indonesia sulit untuk mendorong pertumbuhan ekonomi, baik itu tingkat investasi, maupun
pembangunan-pembangunan lain yang dapat memajukan kondisi ekonomi nasional.

Dengan naiknya tingkat inflasi, diperlukan langkah-langkah atau kebijakan-kebijakan


untuk mengatasinya, demi menjaga kestabilan perekonomian nasional. Diperlukan kebijakan
pemerintah, dalam hal ini Bank Sentral yakni Bank Indonesia untuk mengatur jumlah uang
yang beredar di masyarakat. Jumlah uang yang beredar di masyarakat ini berhubungan dengan
tingkat inflasi yang terjadi. Banyaknya uang yang beredar di masyarakat ini adalah dampak
konkret dari kenaikan harga BBM.

Bank Indonesia selaku lembaga yang memiliki wewenang untuk mengatasi masalah
ini, selain pemerintah tentunya, bertugas untuk mengatur jumlah uang yang beredar di
masyarakat. Salah satu langkah yang dilakukan untuk mengatasi inflasi ini adalah dengan
mengatur tingkat suku bunga. Kebijakan menaikan dan menurunkan tingkat suku bunga ini
dikenal dengan sebutan politik diskonto yang merupakan salah satu instrumen kebijakan
moneter.

Ada beberapa kebijakkan yang dapat diambil pemerintah untuk mengatasi terjadinya
inflasi adalah sebagai berikut:

a. Kebijakan Moneter

1) Politik Diskonto

Untuk mengatasi terjadinya inflasi, maka bank sentral harus mengurangi jumlah
uang yang beredar dengan cara bank sentral akan menaikan tingkat suku bunga
pinjaman kepada bank umum. Kebijakan ini juga disebut dengan Rediscount Policy
atau kebijakan suku bunga.

2) Politik Pasar Terbuka (Open Market Policy)

Dalam politik pasar terbuka, bank sentral akan menjual (jika terjadi inflasi) atau
membeli (jika terjadi deflasi) surat-surat berharga kepada masyarakat, sehingga ada
arus uang yang masuk dari masyarakat ke bank sentral.

3) Menaikan Cash Ratio (Persediaan Kas)

Cash Ratio merupakan perbandingan antara kekayaan suatu bank dengan


kewajiban yang harus dibayarkan. Untuk mengatasi inflasi, bank sentral akan menaikan
cadangan kas bank-bank umum sehingga jumlah uang yang bisa diedarkan oleh bank
umum kepada masyarakat akan berkurang.

4) Kebijakan Kredit Selektif (Selective Credit Control

Untuk mengatasi inflasi atau mengurangi jumlah uang yang beredar di masyarakat,
maka diambil kebijakan memperketat kredit atau pinjaman bagi masyarakat.

5) Margin Requirements

Kebijakan ini digunakan untuk membatasi penggunaan untuk tujuan-tujuan pembelian


surat berharga.
b. Kebijakan Fiskal
Dalam kebijakan fiskal, untuk mengatasi inflasi pemerintah harus mengatur
penerimaan dan pengeluaran yang dilakukan pemerintah. Dalam hal penerimaan,
pemerintah bisa menaikan tarif pajak, sehingga jumlah penerimaan pemerintah
meningkat. Kebijakan yang kedua adalah Expenditure Reducing, yakni mengurangi
pengeluaran yang konsumtif, sehingga akan mempengaruhi terhadap permintaan
(Demand Full Inflation).
BAB 3

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan uraian yang saya bahas diatas dengan maraknya kasus naiknya bbm yang
dari dulu tidak pernah ada habisnya, akan mempengaruhi dan berdampak pada perekonomian.
Karena setiap kebutuhan pasti menggunakan bahan bakar minyak. Khsusunya kepada biaya
produksi, dikarenakan tingkat kebutuhan yang mencakup pada kendaraan sebagai alat
transportasi dan media dalam adanya transaksi.

Dampak kenaikan harga BBM terhadap inflasi adalah akan terjadi kenaikan pada
tingkat persentase inflasi. Jumlah uang yang beredar di masyarakat akan bertambah, dan akan
berdampak pula pada harga berbagai jenis barang dan jasa. Kondisi perekonomian akan
mengalami goncangan, ketidakstabilan akan terjadi. Iklim investasi akan menurun, sehingga
berpengaruh pada jumlah pendapatan dan pengeluaran pemerintah. Kebijakan pemerintah
untuk mengatasi inflasi adalah dengan kebijakan moneter. Seluruh instrumen kebijakan
moneter efektif dalam mengurangi dan mengatasi inflasi.

Menyikapi isu kenaikan BBM seperti dalam situasi serba salah. BBM harus naik dan
kebijakan pasca kenaikan harus seiring dijalankan untuk meredam gejolak sosial yang pasti
terjadi. Pertanyaan setiap orang sama, akankah kebijakan ini akan sedikit demi sedikit
membawa rakyat Indonesia menjadi sejahtera? Secara teori, untuk memetakan aspirasi menjadi
sebuah kebijakan, butuh proses.

Anda mungkin juga menyukai