Anda di halaman 1dari 2

TATALAKSANA HIPERMETROPIA

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


Kabupaten Ciamis No. Dokumen : 800/ /SOP/UKP/II /2016 Sadananya
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Februari 2016 Ka UPTD Puskesmas Sadananya

No. Revisi :
SOP UKP
Dedeng Nurkholik SP, SKM., MM
Halaman : 1/2 Penata Tk. I
NIP. 19770427 200112 1 002
A. Pengertian Suatu kegiatan penatalaksanaan terhadap penderita dengan gangguan
kekuatan pembiasan mata dimana sinar sejajar jauh tidak cukup kuat
dibiaskan sehingga titik fokusnya terletak dibelakang retina.
B. Tujuan Sebagai acuan/panduan bagi petugas medis dalam penatalaksanaan
Hipermetripoa dan mencegah terjadinya komplikasi.
C. Kebijakan SK Kepala Puskesmas No. tentang kebijakan pelayanan klinis
D. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014
tentang Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan
Kesehatan Primer
E. Prosedur 1. Melakukan anamnesa pada pasien. Keluhan utama pasien hipermetropia
adalah melihat dekat dan jauh kabur.
Gejala penglihatan dekat, kabur lebih awal, terutama bila lelah dan
penerangan kurang
Sakit kepala terutama daerah frontal dan makin kuat pada penggunaan
mata yang lama dan membaca dekat.
Mata sensitif terhadap sinar
2. Melakukan pemeriksaan fisik terarah
a. Pemeriksaan refraksi subjektif
Penderita duduk menghadap kartu snellen pada jarak 6 meter sejajar
dengan mata pasien
Salah satu mata ditutup untuk memeriksa mata sebelahnya
Penderita disuruh membaca kartu snellen mulai huruf terbesar
(teratas) dan diteruskan pada baris bawahnya sampai pada huruf
terkecil yang masih dapat dibaca.
Mata yang sebelahnya diperiksa dengan cara yang sama
Penilaian
Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau
6/6, maka tidak usah membaca pada baris berikutnya visus
normal
Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu diatas
visus normal, cek pada 1 baris tersebut
Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan penggunaan
pinhole (alat untuk memfokuskan titik pada penglihatan penderita)
TATALAKSANA HIPERMETROPIA

Dinas Kesehatan UPTD Puskesmas


Kabupaten Ciamis No. Dokumen : 800/ /SOP/UKP/II /2016 Sadananya
Disetujui oleh,
Tanggal Terbit : Februari 2016 Ka UPTD Puskesmas Sadananya

No. Revisi :
SOP UKP
Bila visus tetap berkurang bukan kelainan refraksi
Bila visus menjadi lebih baikdari sebelumnyakelainan refraksi
3. Penegakan diagnosis berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik
Penatalaksanaan Komprehensif
Koreksi dengan lensa sferis positif terkuat yang menhasilkan tajam
penglihatan terbaik.
Memberitahukan kepada keluarga jika penyakit ini harus dikoreksi
dengan bantuan kaca mata.karena jika tidak, maka mata akan
berakomodasi terus menerus dan menyebabkan komplikasi.
Kriteria rujukan
Jika timbul komplikasi
Prognosis
Pada umumnya ad bonam jika segera dikoreksi dengan lensa sferis
positif.

G. Unit Terkait 1. Pelayanan Rawat Jalan


2. Pelayanan tindakan gawat darurat

J. Rekaman Historis
No Halaman Yang diubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

Anda mungkin juga menyukai