Anda di halaman 1dari 1

DIVISION SHARING SESSION , 15 September 2017

Assalamualaikum

Bapak dan Ibu yang saya hormati, selamat pagi.

Terimakasih pada sharing session kali ini mendapatkan kesempatan untuk menyampaikan atau berbagi beberapa informasi terkait dengan
bagian saya, yaitu pembangkitan.

Sebelumnya mungkin ada yang belum mengenal saya, perkenalkan nama saya Agil Erbiansyah, saya termasuk baru di Area Kuala Kapuas ini
yaa Sebelumnya saya pertama kali ditugaskan di Rayon Muara Teweh, saya bertugas di RMTW selama dua tahun. Di PLTDnya.

Baik langsung ke bagian intinya, sebenarnya apa sih itu pembangkitan mungkin teman2 atau bapak ibu sekalian ada yang belum
tau,Pembangkitan berasal dari kata pembangkit yang berfungsi untuk membangkitkan atau menghasilkan energy listrik. PLN itu kalau kita
analogikan sebuah restaurant, pembangkit ini adalah dapurnya. Pembangkitan disini yang bertugas memproduksi tenaga listrik yang nantinya
dapat kita nikmati bersama. Bedanya dengan restaurant kalau restaurant bikin masakan pakai kompor, kia memproduksi listrik dengan
memanfaatkaan mesin.

Telah kita ketahui bersama banyak jenis pembangkit yang telah ada di Indonesia , antara lain PLTU, PLTD, PLTA, PLTGU, PLTS, PLT PANAS BUMI,
DLL.

Nah dikapuas ini kita dikhususkan untuk menangani Pembangkit Listrik Tenaga Diesel, sebagai gambaran diesel ini sebenarnya hampir sama
dengan mesin truk menggunakan bahan bakar solar.

Kita memiliki 3 pembangkit besar yaitu dari yang paling jauh PLTD Purukcahu, Muara Teweh, dan Buntok. Kemudian kita juga menangani 22
ULD (Unit Listrik Desa) yang tersebar di 6 Kabupaten (Murung raya, Barut, Barsel, Bartim, Kapuas dan Pulang Pisau.

Kemudian yang kita kerjakan adalah bagaimana kita dapat memastikan pembangkit pembangkit yang tersebar tersebut mampu beroperasi
dengan andal (tidak adanya gangguan), Efisien ( hemat bahan bakar), Aman ( bagi pekerja, masyarakat dan lingkungan). Dan untuk mencapai
kondisi tersebut kita di pembangkitan ada beberapa target atau indicator untuk mengukur sejauh mana keandalan, ke efisienan, dan keamanan
pembangkit kita.

Seperti

EAF (faktor kesiapan unit pembangkit),

EFOR (ketidaksiapan unit pembangkit karena adanya keluar paksa yang disebabkan oleh gangguan peralatan (outage) dan derating)

SFC (Tingkat kehematan mesin Liter/KWH)

Jumlah pemakaian Bahan Bakar , dan masih banyak lagi.

Pada intinya bagaimana kita mempersiapkan supaya mesin kita selalu sia, hemat, dan tidak ada pemadaman karena gangguan pada mesin.

Sebenarnya untuk mencapai beberapa target tersebut caranya simple yaitu memastikan pemeliharaan rutin yang baik pengoperasian yang
sesuai SOP, dan sistem pengaman masin yang baik.

Namun sangat banyak sekali kendala yang kita hadapi dilapangan, seperti umur mesin yang cukup tua sehingga sering bermasalah bahkan
terkadang manual book atau buku panduanya sudah sulit, kemudaian sistem proteksi yang sudah tidak standar, lokasi yang jauh dan medan
yang berat sehingga untuk melakukan pemeliharaan dan perbaikan dapat memakan waktu yang cukup lama.

Tapi itu yang harus kita hadapi dan perbaiki kedepannya.

Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat bermanfaat bagi kita semua. Apabila ada kekurangan atau kesalahan saya mohon maaf.

wabillahitaufiq wal hidayah, Wassalamualaikum Warrohmatullahi Wabarokatuh

Anda mungkin juga menyukai