Sets Berbasis Kearifan Lokal PDF
Sets Berbasis Kearifan Lokal PDF
ABSTRAK
Kearifan lokal merupakan nilai-nilai yang berlaku dalam suatu mayarakat, yang diyakini kebenarannya
dan menjadi acuan dalam bertingkah laku sehari-hari, serta menggambarkan cara bersikap dan bertindak
untuk merespons perubahan-perubahan yang khas dalam ingkungan fisik maupun kultural. Kearifan lokal
yang ada di setiap daerah di Inonesia merupakan satu aset atau harta terpendam bagi bangsa Indonesia
yang harus digali dan terus dipertahankan sebagai satu kesatuan dalam hidup dan kehidupan semua
masyarakat Indonesia. Tujuan penulisan artikel ini adalah menentukan cara (1) menanamkan kearifan lokal
bagi generasi muda, (2) mendesiminasikan kearifan lokal dilakukan melalui pendidikan. Metode penelitian
analisis kepustakaan. Hasil analisis menyimpulkan salah satu cara menanamkan kearifan lokal dengan
mengaitkannya pada pembelajaran Fisika terintegrasi kebencanaan alam bervisi Science Environment
Technology and Society (SETS). Desiminasi kearifan lokal dapat dilakukan melalui pendidikan, termasuk
dalam pembelajaran dan penelitian kependidikan, serta penulisan artikel di media.
ABSTRACT
Local wisdom is the value prevailing in a society, which is believed to be true and becomes a reference in the
daily activity, and describes how to behave and act in response to specific changes in physical and cultural
environment. Local wisdom in every region in Indonesia is an asset or a hidden treasure for the nation of
Indonesia to be collected and maintained as a unity in life and the lives of all the people of Indonesia. The
purpose of writing this article is to determine how to (1) embed local wisdom to the younger generation and
(2) disseminate local wisdom through education. Analysis method used was the literature analysis. Results of
the analysis concluded that one way of instilling local wisdom is by associating the natural disaster integrated
physics learning in the vision of Environment Science Technology and Society (SETS). Dissemination of
local wisdom can be done through education, including the teaching and educational research, as well as
writing articles in the media.
jangan sampai merusak alam. Masyarakat teks pendidikan, SETS membawa pesan ba-
Baduy memiliki kearifan lokal mengenai pan- hwa untuk menggunakan sains (S-pertama) ke
dangan terhadap alam semesta. Prinsip hidup bentuk teknologi (T) dalam memenuhi kebutu-
yang selaras dengan alam adalah petatah-pe- han masyarakat (S-kedua) diperlukan pemiki-
titih masyarakat Baduy yaitu: ran tentang berbagai implikasinya pada ling-
'Gunung tak diperkenankan dilebur, kungan (E) secara fisik maupun mental. Dari
Lembah tak diperkenankandirusak, sana, diharapkan akan diperoleh pemikiran
Larangan tak boleh di ubah, Panjang penghasilan teknologi dari transformasi sain,
tak boleh dipotong, Pendek tak boleh tanpa harus merusak atau merugikan ling-
disambung, Yang bukan harus ditolak, kungan dan masyarakat (Depdiknas, 2007).
Yang jangan harus dilarang, Yang benar Selanjutnya, kesalingterkaitan antarunsur
haruslah dibenarkan' SETS itu menandai bahwa setiap unsur saling
mempengaruhi dalam proses perkembangan-
Nilai yang terkandung dalam aturan ter- nya. Keterkaitan antarunsur SETS dapat dilihat
sebut adalah konsep mengenai tanpa peruba- pada Gambar 1.
han apapun. Dengan demikian keseimbangan Pembelajaran bervisi SETS, menuntun
alam dapat terjaga. Pembalakan liar atau ekp- peserta didik untuk mengaitkan konsep sain
loitasi alam tidak terjadi di wilayah Baduy. dengan unsur lain dalam SETS. Cara ini me-
Lingkungan hidup dalam kearifan lokal mungkinkan peserta didik memperoleh gam-
yang ada pada setiap daerah di Inonesia me- baran lebih jelas tentang keterkaitan konsep
rupakan satu aset atau harta terpendam bagi tersebut dengan unsur lain dalam SETS, baik
bangsa Indonesia yang harus digali dan terus dalam bentuk kelebihan ataupun kekurangan-
dilaksanakan sebagai satu kesatuan yang ti- nya (Binadja, 2002; 2008). Setiap peserta di-
dak dapat ipisahkan dalam hidup dan kehidu- dik memiliki kemampuan dasar berbeda-beda,
pan semua manusia Indonesia (Malau, 2013). melalui penerapan konstruktivisme peserta
Masih banyak kearifan-kearifan lokal yang be- didik dapat melakukan pembelajaran dari ber-
lum diketahui oleh para generasi muda. Bagai- bagai titik awal yang mereka kenal dekat den-
mana cara mewariskan kearifan lokal kepada gan konsep sain yang akan dipelajari. Model
generasi penerus? Melalui pendidikanlah kea- pembelajaran bervisi SETS dengan Sains se-
rifan lokal dapat diturunkan kepada anak cucu. bagai titik awal yang disesuaikan dengan minat
dan bakat peserta didik diharapkan mendorong
Pembelajaran Kebencanaaan Alam Bervisi keingintahuan dan memperkuat inisiatif peser-
SETS ta didik untuk mengaitkan dengan unsur-unsur
SETS, yang bila diterjemahkan dalam SETS lainnya.
Bahasa Indonesia akan memiliki kepanjangan Penelitian Kim & Wolf (2008) menunjuk-
Sains, Lingkungan, Teknologi, dan Masyara- kan bahwa penerapan pembelajaran dengan
kat. SETS diturunkan dengan landasan filoso- mengkaitkan ilmu pengetahuan, teknologi,
fis yang mencerminkan kesatuan unsur SETS lingkungan dan masyarakat akan membuat
dengan mengingat urutan unsur-unsur SETS siswa lebih baik, yaitu sikap siswa lebih peduli
dalam susunan akronim tersebut. Dalam kon- terhadap lingkungan. Frank & Barzilai (2006)
dalam penelitiannya menunjukkan bahwa 95% dan batu bara di perut bumi. Melalui teori di-
siswa berpendapat jika konsep SETS dima- lakukan pendalaman-pendalaman yang dapat
sukkan ke dalam proses pembelajaran, maka mengangkat khazanah keilmuan dari kearifan
memberi kesempatan kepada mereka untuk lokal yang bersifat ilmiah. Contohnya peman-
memperoleh pengetahuan dan mempertinggi faatan tanaman Jarak Pagar sebagai sumber
pemahaman mereka terhadap antarcabang bahan bakar, merupakan kearifan lokal yang
ilmu pengetahuan. Penelitian Lee & Erdogan terus dikembangkan hingga diperoleh suatu
(2007) menunjukkan bahwa terdapat penin- hasil yang lebih sempurna. Berdasarkan pene-
gkatan minat belajar pada kelas yang ditera- litian terhadap kearifan lokal diperoleh tana-
pkan pendekatan STS. Alokasi waktu yang man lain yang dapat dimanfaatkan sebagai
diperlukan untuk membelajarkan kebencana- sumber energi adalah kapuk randu, nipah,
an alam bervisi SETS terintegrasi dalam mata tebu, dan tanaman lain yang dapat diolah men-
pelajaran IPA tidak lebih banyak dibanding jadi energi terbarukan (biofuel). Hasil penelitian
dengan pembelajaran IPA saja (Rusilowati, et Prihandana & Hendroko (2008) menyimpulkan
al. 2010). Hasil penelitian Amaliya, dkk (2011) bahwa potensi energi biomassa yang dimiliki
terhadap siswa kelas VIII SMPN2 Ajibarang Indonesia mencapai 311.232 MW, tetapi baru
Brebes menunjukkan bahwa pembelajaran ke- dimanfaatkan kurang dari 20%.
bencanaan alam dengan media Physics Com- Untuk memahami kearifan lokal berkem-
munication Games dengan pendekatan SETS bang dan tetap bertahan, maka perlu pemaha-
terintegrasi dalam IPA dapat meningkatkan man dasar yang meliputi pemilihan perhatian
pemahaman kebencanaan, materi sains fisika (selective attention), penilaian (appraisal),
pokok bahasan energi, dan minat belajar siswa pembentukan dan kategorisasi konsep (con-
terhadap sains fisika.Hasil penelitian Masfuah, cept formation And categorization), atribusi,
et al. (2011) menyimpulkan bahwa pembela- emosi, dan memori (Matsumoto, 2000). Kare-
jaran bervisi SETS dapat menumbuhkan ke- na kapasitas sistem dan perseptual terbatas,
mampuan berpikir kritis dan sikap peduli siswa maka perlu melakukan pemilihan perhatian un-
terhadap bencana. Hasil penelitian Rusilowati, tuk membatasi informasi-informasi yang diteri-
et al. (2012) menunjukkan bahwa pembelaja- ma dan diproses. Misalnya, pemilihan kearifan
ran IPA bervisi SETS dapat meningkatkan hasil lokal untuk dikaitkan dengan materi pelajaran,
belajar baik kognitif, afektif ataupun psikomoto- yaitu dengan menghadirkan contoh-contoh
rik. Dengan demikian, secara umum dapat di- yang kontekstual bagi siswa. Dengan demiki-
simpulkan bahwa model pembelajaran bervisi an, siswa dengan mudah memahami materi
SETS cocok digunakan untuk menunbuhkan pembelajaran dan kearifan lokalpun dapat ters-
keterampilan siswa dalam kegiatan scientific. ampaikan kepada generasi penerus.
Beberapa stimulasi yang dipilih secara
Penggalian Kearifan Lokal dari Suatu Da- konsisten akan dinilai. Penilaian merupakan
erah proses evaluasi terhadap stimulus yang diang-
Kearifan lokal dapat ditemukan kebena- gap memiliki makna dan menimbulkan reaksi
rannya berdasarkan fakta-fakta atau gejala- emosional. Proses ini relevan dengan terben-
gejala yang berlaku secara spesifik di lingkun- tuknya pengetahuan atau kearifan lokal, kare-
gan budaya masyarakat tertentu. Pembuktian na lebih menekankan pada kebermanfaatan
kebenaran fakta atau gejala tersebut masih dalam kehidupan. Pada proses pembelajaran
meminjam metode-metode ilmiah yang lazim tentunya juga akan dilakukan evaluasi terha-
digunakan sampai saat ini, yaitu mengontektu- dap kebermaknaan materi pelajaran bagi ke-
alisasikan teori-teori yang ada dengan kecen- hidupan siswa.
derungan lokal yang berkembang. Hasil akhir Pemahaman terhadap kearifan lokal ten-
adalah pengetahuan yang menggambarkan tunya dapat dilakukan dengan mudah ketika
tentang kearifan lokal, yaitu gambaran tentang dalam diri siswa terdapat gambaran mental
sikap atau tingkah laku yang mencerminkan untuk menjelaskan peristiwa, benda-benda,
budaya asli (Setiono, 2002). Penelitian yang aktivitas yang dialaminya yang disebet kon-
dapat dilakukan adalah penelitian kuantitatif, sep. Melalui konsep-konsep seseorang dapat
kualitatif, atau mix antara kualitatif dan kuan- mengevaluasi informasi, membuat keputusan,
titatif. Melalui penelitian dapat diketahui bah- dan bertindak seuai dengan konsep tersebut.
wa nenek moyang kita juga sudah mengenal Terkait dengan pembentukan dan perkemban-
pemanfaatan biomassa sebagai bahan bakar gan kearifan lokal, konsep dan kategorisasinya
sebelum mengetahui keberadaan minyak, gas, menyediakan kepada kita cara-cara mengor-
46 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 11 (1) (2015) 42-48
ganisasi perbedaan ajaran, tingkah laku yang nya sangat dituntut. Contoh penerapan keari-
ada di sekitar kita ke dalam sejumlah kategori fan lokal pada pembelajaran Fisika terintegrasi
berdasarkan kepentingan tertentu. Pengkat- kebencanaan bervisi SETS dapat dilihat pada
egorisasian kearifan lokal misalnya berdasar- matrik di Tabel 1.
kan kepentingan konservasi alam, menjaga Penggunaan kearifan lokal dalam mem-
kerukunan, kebersamaan, dan lain-lain. Tidak belajarkan materi pelajaran sebenarnya juga
menutup kemungkinan kita mengadopsi keari- merupakan wujud penerapan pembelajaran
fan lokal diari tempat lain, ketika kearifan lokal kontekstual. Agar dapat memilih kearifan lo-
tersebut sesuai dengan kepentingan kita. Mis- kal yang sesuai dengan materi pelajaran dan
alnya, dalam menjaga kelestarian hutan, keari- lingkungan siswa, maka guru perlu melakukan
fan lokal suku Chiang Mai dapat ditiru. Setiap identifikasi kearifan lokal yang sesuai.
bayi yang baru lahir, tali pusatnya dililitkan pada Pengembangan instrumen (soal) perlu
sebuah pohon kecil. Setelah berusia 5 tahun, juga memperhatikan kearifan lokal di daerah di
dia akan diberitahu oleh orang tuanya bahwa mana siswa berada. Misalnya soal fisika (ma-
pohon tersebut adalah miliknya dan harus di- teri energi) untuk siswa di Bali, dibuat dengan
jaga sampai besar (Maruto, 2013). Pengadop- memilih peristiwa yang terkait dengan kebia-
sian atau penyesuaian terhadap suatu kearifan saan membawa barang di atas kepala. Pada
lokal merupakan suatu proses mental atau materi pesawat sederhana, perlu menghadir-
atribusi untuk membuat pertalian antara satu kan soal cerita yang terkait dengan kearifan lo-
peristiwa dengan peristiwa lain. Atribusi juga kal di Indonesia, misalnya penggunaan prinsip
membantu kita mengatasi ketidaksesuaian an- tuas pada pembuatan candi Borobudur, peng-
tara cara baru dengan cara lama dalam me- gunaan katrol untuk mengambil air dari dalam
mahami sesuatu (Wirawan, 1992). Atribusi ini sumur, dll. Pengembangan soal terkait den-
tentunya perlu didukung oleh emosi, yaitu do- gan soal-soal internasional seperti TIMSS dan
rongan untuk melakukan sesuatu sesuai den- PISA, hendaknya kita dapat mengembangkan
gan kebutuhan. Misalnya, apapun yang dia- soal mirip soal-soal tersebut tetapi berbasis
jarkan guru adalah baik, sehingga mendorong kearifan lokal. Dengan demikian siswa kita da-
siswa untuk mengamalkan ajaran gurunya. pat berlatih mengerjakan soal skala internasio-
Dorongan mendapatkan kebaikan merupakan nal, dan pembiasaannya menggunakan keari-
motivator bagi siswa untuk patuh kepada guru. fan lokal yang dekat dengan kehidupannya.
Pengembangan buku ajar berwawasan
Pengintegrasian Kearifan lokal dalam Pen- kearifan lokal juga dapat dilakukan melalui
didikan penelitian pendidikan. Dengan demikian pen-
Hasil penggalian terhadap kearifan lo- gembangan dan pelestarian kearifan lokal da-
kal, hendaknya dilestarikan melalui pengimple- pat terjaga, dan dapat diwariskan kepada ge-
mentasian dalam pendidikan. Kegiatan pendi- nerasi yang akan datang.
dikan yang dapat dilakukan antara lain adalah
pengintegrasian kearifan lokal dalam materi PENUTUP
pembelajaran, pengembangan soal, pengem-
bangan buku ajar, dan pengembangan model Kearaifan lokal tidak hanya berupa pe-
pembelajaran. san-pesan moral, tetapi juga terkait dengan fi-
Pengintegrasian kearifan lokal dalam sik. Kearifan lokal yang ada pada setiap daerah
mata pembelajaran dapat didesain sedemiki- di Inonesia merupakan satu asset atau harta
an rupa dalam beberapa mata pelajaran. terpendam bagi bangsa Indonesia yang harus
Pemetaan mata pelajaran yang dapat disisipi digali dan terus dilaksanakan sebagai satu ke-
kearifan lokal perlu dilakukan dengan cermat, satuan yang tidak bisa dipisahkan dalam hidup
agar dapat terintegrasi secara harmonis ti- dan kehidupan semua manusia Indonesia. Pe-
dak tumpang tindih atau kelebihan muatan. nanaman kearifan lokal bagi generasi muda
Misalnya, pada mata pelajaran IPA sudah dilakukan dengan cara mengintegrasikannya
dimuati materi kebencanaan, maka kearifan dalam mata pelajaran. Salah satunya melalui
lokal yang dapat disisipkan adalah yang terkait pembelajaran fisika terintegrasi kebencanaan
dengan konservasi alam, karakter yang diben- alam bervisi SETS dan kearifan lokal. Desi-
tuk adalah peduli lingkungan. Kreativitas guru minasi kearifan lokal dapat dilakukan melalui
dalam mengembangkan perangkat pembela- pendidikan, termasuk dalam pembelajaran
jaran yang dapat mengintegrasikan beberapa dan penelitian kependidikan serta melalui pe-
muatan ke dalam mata pelajaran yang diampu- nulisan karya ilmiah. Dengan demikian, keari-
A. Rusilowati, Supriyadi, A. Widiyatmoko - Pembelajaran Kebencanaan Alam Bervisi 47
Tabel 1. Matrik Keterkaitan Fisika, Kebencanaan Alam, SETS, dan Kearifan Lokal
Kebencanaan
Materi Fisika SETS Kearifan Lokal
Alam
Science: Gelombang
Environment: mengantisi-
pasi kerusakan lingkungan
Mencari dataran yang
Gelombang Tsunami Technology: pembuatan lebih tinggi ketika air laut
alat peringatan dini ketika surut sangat drastis
terjadi potensi tsunami
Environment: mengantisi-
Membuat bangungan
pasi kerusakan lingkungan
dengan menggunakan
Getaran Gempa pasak (bukan paku) un-
Technology: pembuatan
tuk menyambung antar
rumah tahan gempa
bagian
Society: tanggap terhadap
bencana
Science: Gerak
Environment: mengantisi-
pasi kerusakan lingkungan, Mewajibkan bagi kelahi-
penanaman hutan kembali ran bayi diikuti dengan
penanaman pohon oleh
Gerak Tanah longsor Technology: pembuatan orang tuanya
terasering atau sengkedan
di lereng bukit Tidak mengeksploitasi
hutan
Society: tanggap terhadap
bencana, peduli terhadap
lingkungan
fan lokal dapat dikembangkan dan dipertahan- tidak diterbitkan. Semarang: Universitas Ne-
kan melalui pendidikan. geri Semarang.
Binadja, Achmad. (2005). Pedoman praktis peng-
Daftar Pustaka embangan bahan pembelajaran bervisi
SETS. Semarang: Laboratorium SETS UN-
NES
Amaliya, S., A. Rusilowati, Supriyadi. (2011). Pe-
Depdiknas. (2007). Model Kurikulum Pendidikan
nerapan Physics Communication Games
yang Menerapkan Visi SETS (Science, En-
dengan Pendekatan SETS untuk Meningkat-
vironment, Technologi, and Society. Jakarta:
kan Pemahaman Kebencanaan dan Minat
Pusat Kurikulum Balitbang Depdiknas.
Belajar. Makalah. Disampaikan dalam Se-
Frank, M., & Barzilai, A. (2006). Project-Based Tech-
minar Nasional Pendidikan IPA di Hotel Puri
nology: Instructional Strategy for Developing
Garden Semarang, tanggal 30 April 2011.
Technological Literacy, 18 (1), 39-53.
Akung, M. A. (2006). Membincangkan Kearifan
Kim, M., & Wolf, M. R., (2008). Rethinking the Et-
Lokal Ekologi Kita. Kompas, 30 Nopember
ics of Scientific Knowledge: A Case Study of
2006.
Teaching the Environment in Science Class-
Binadja, A. (2002). Pemikiran Dalam SETS. Buku
room, Educ. Research Institute, 9 (4), 516-
48 Jurnal Pendidikan Fisika Indonesia 11 (1) (2015) 42-48