A. Metode Kolam/Empang
Kolam pembesaran ikan air tawar bisa dibuat di daerah pegunungan maupun di dataran rendah.
Pemilih lokasi yang tepat dan benar sangat mempengaruhi keberasilann budidaya ikan air tawar.
Beberapa persyaratan untuk dapat melakukan budidaya ikan air tawar adalah sebagai berikut :
1. Sumber air, lokasi budidaya harus mempunyai sumber air yang memadai. Untuk
sumber air ini bisa berupa sungai, aliran irigasi, maupun mata air. Suplai air sedapat
mungkin tersedia sepanjang tahun dengan debit yang memadai. Contoh, untuk budidaya
ikan karper (Cyprinus carpio) memerlukan suplai air dengan debit 10-16 liter/detik/Ha
2. Jenis tanah dan kemiringan, dasar pertimbangan utama untuk membangun kolam
adalah jenis dan kemiringan. Lahan untuk kolam sebaiknya adalah tanah yang liat atau
lempung berpasir(sandy clay) sehingga tidak porus. Tanah harus mampu menahan massa air
yang besar dan tidak mudah bocor sehingga dapat dibuat pematang. Syarat ini tidak
berlaku bila kolam dibuat permanen, misalnya dengan kontruksi semen. Lahan untuk lokasi
kolam budidaya sebaiknya mempunyai kemiringan 5-10 derajat. Kondisi yang demikian akan
memudahkan pengairan air secara gravitasi.
3. Kualitas air, kualitas air pada lokasi budidaya harus memenuhi persyaratan untuk
hidup sehat ikan yang di budidayakan. Air harus jernih dan mudah dialirkan, tidak tercemar
senyawa beracun, dan juga dapat menumbuhkan pakan alami. Nilai kualitas air untuk
masing-masing jenis ikan air tawar berbeda. Secara umum parameter kualitas air untuk
budidaya ikan yang baik adalah : Suhu air : 25-30 drajat C. pH air :6,5-8,5. DO (Oksigen
terlarut) :minimal 3 ppm Kadar Amonia (NH3) :maksimal 0,5 ppm
4. Jauh dari tempat pembuangan limbah, lokasi budidaya harus jauh dari limah
industri maupun limbah rumah tangga. Limbah akan mencemari air sehingga kualitas air
tidak memenuhi syarat untuk pertumbuhan ikan. Bila kadar pencemaran limbahnya tinggi
maka ikan yang dibudidayakan akan mati.
Selain faktor-faktor di atas, perlu dipertimbangkan juga kemudahan pengadaan sarana produksi.
Bila bibit, pakan, dan obat-obatan mudah di peroleh maka biaya produksi akan dapat ditekan.
Yang tidak kalah pentingnya adalah pemasaran, seperti pasar tradisonal, supermarket, restoran,
hotel, swalayan. Sarana transportasin untuk menuju ke tempat pemasaran pun perlu mendapatkan
perhatian.
Faktor keamanan perlu dipertimbangkan sebelum usaha budidaya dimulai. Gangguan kejahatan,
hama penyakit, dan bencana alam dapat mengurangi prduksi, bahkan mendatangkan kerugian yang
tidak sedikit.
Kolam untuk budidaya dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu kolam air tenang, kolam air deras, dan
kolam terpal.