Anda di halaman 1dari 17

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Batuan adalah kumpulan-kumpulan atau agregat dari mineral-mineral
yang sudah dalam kedaan membeku/keras. Batuan adalah salah satu elemen
kulit bumi yang menyediakan mineral-mineral anorganik melalui pelapukan
yang selanjutnya menghasilkan tanah. Batuan mempunyai komposisi mineral,
sifat-sifat fisik, dan umur yang beraneka ragam. Jarang sekali batuan yang
terdiri dari satu mineral, namun umumnya merupakan gabungan dari dua
mineral atau lebih.
Packer Test bertujuan untuk mengetahui konduktivitas hidroulik dan nilai
lugeon yang akan dijadikan sebagai parameter yang kemudian akan digunakan
sebagai analisa untuk rembesan air dan perkiraan pemilihan tipe injeksi untuk
menurunkan koefisien kelulusan air batuan atau untuk meningkat kuat geser
batuan.
Uji Slake Durability merupakan salah satu pengujian sifat mekanik
material geologi untuk menentukan dan mengetahui ketahanan batuan
terhadap proses disintegrasi melalui standar putaran pada kondisi basah dan
kering.
Pada makalah ini akan dibahas mengenai Packer Test dan Slake
Durability.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah :
1. apa yang dimaksud dengan Packer Test ?
2. apa yang dimaksud dengan Slake Durability?

1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelakan apa yang dimaksud dengan Packer Test .
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Slake Durability.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Packer Test


Bertujuan untuk mengetahui konduktivitas hidroulik dan nilai lugeon yang
akan dijadikan sebagai parameter yang kemudian akan digunakan sebagai
analisa untuk rembesan air dan perkiraan pemilihan tipe injeksi untuk
menurunkan koefisien kelulusan air batuan atau untuk meningkat kuat geser
batuan.
Cara atau prosedur :
1. Keseluruhan stang bor dan core barrel diangkat dari dalam lubang bor
kemudian lakukan pengukuran muka air lalu masukkan peralatan packer
kedalam lubang bor kembali.
2. Setelah peralatan terpasang,selanjutnya dilakukan pengujian kelulusan air
bertekanan. kebocoran dapat dihindari dengan cara, tekanan udara pada
packer dijaga konstan agar tetap pada kisaran 70 psi. Air yang masuk
kedalam formasi batuan diusahakan memberikan tekanan sebesar
mungkin, minimal lebih besar dari pada tekanan air statik.
3. Aliran air bertekanan dilakukan sebanyak 5 tahap dengan selang waktu 10
menit. Berdasarkan debitair yang masuk dan tekanan yang tercatat, maka
dapat dihitung konduktivitas hidraulik dan nilai lugeon .

3
2.1.1 Filosofi Packer
Pengertian Packer : dalam industri perminyakan & gas bumi berarti
bahan / materi / alat yang di set untuk menciptakan kondisi pembatas
(sealing) antara tubing dengan casing, drill pipe dengan casing atau dalam
open hole sebagai pengisolasi area formasi tertentu.
Alasan Utama Penggunaan Packer :

1. Proteksi casing, Packer mengisolasi dan melindungi casing dari fluida


sumur yang korosif dan tekanan tinggi.
2. Safety, Packer membatasi area tekanan yang bekerja (well control), dari
tekanan pada area diameter casing menjadi tekanan hanya pada sekitar
diameter tubing.
3. Konservasi energi, Packer mengalirkan seluruh fluida reservoar
melalui tubing, dimana gas dan minyak menyatu sehingga
menyebabkan daya angkat (memanfaatkan tekanan gas) dalam
kecepatan yang tinggi, packer juga dapat membatasi zona- zona
produksi sehingga dapat mencegah kehilangan / kerusakan reservoar
sumber fluida tersebut
4. Kondisi operasional, Terkait dengan alasan operasional penggunaan
packer antara lain : alasan produksi (gas lift / hyd pump) dimana
dibutuhkan volume annular tertentu yang terbentuk oleh packer, tubing
dan casing, alasan cementing, acidizing dsb... (WO & WS)

4
2.1.2 Jenis & Karateristik Packer
1. Menurut konsep, fisik & konstruksi packer.
a. Cup type packer

Adalah bentuk paling standard dari packer, dimana seal


berbentuk cup yang bisa menahan tekanan dari 1 arah atau 2 arah
bersamaan.
b. Tension packer (slip/jay slot combination)

Packer yang diset dengan tension, tubing ditarik dengan besaran


over pull tertentu yang akan menyebabkan rubber packing
mengembang / pack off terhadap casing.

5
c. Solid Head Compression Packer

Packer yang diset dengan kompressi, tubing ditekan dengan


besaran tertentu yang akan menyebabkan rubber packing mengembang /
pack off terhadap casing.
d. Isolation Packer

Packer yang diset dengan tujuan isolasi yang ditunjukkan dengan


adanya pipa / tubing anchor yang menerus kebawah packer untuk
kemudian dikoneksikan dengan packer yang lain.

6
e. Control Head Compression Packer

Packer yang menggunakan valve pada control head compression


yang bertujuan untuk menanggulangi masalah - masalah pressure dan
memungkiannya tubing di cabut tanpa harus release packer.
f. Treating Compression Packer

Packer yang diset dengan fitur tertentu dimana pada tipe ini
terdapat kemampuan packer untuk menahan pressure dari bawah tanpa
bergantung pada berat tubing.

7
g. Mechanically Set Dual Slip Packer

Packer yang diset ketika berat tubing tidak mencukupi untuk set
packer akibat titik set packer yang lebih tinggi sehingga tidak ada
tubing di bawah packer, dimana dilengkapi slip diatas dan dibawah
packer yang memungkinkan menahan pressure dari dua arah.
h. Hydraulic Packer By Tubing Pressure

Packer yang diset dengan memanfaatkan tekanan dari dalam tubing


dengan dibantu plug / bola sehingga tekanan akan melalui setting port
kemudian menekan piston.

8
i. Retrievable, Permanent Packer / Drillable

Packer yang juga dilengkapi dengan dua slip diatas dan dibawah,
pengesetannya bisa secara mekanik, hidrolik bahkan wire line.
Biasanya pada bagian atas terdapat check valve untuk menahan
pressure dari bawah dan bisa diset dengan stinger pipe / tubing.

2. Menurut Cara Kerja (Mekanik, Hydrolik & Permanent).


a. Packer Mekanik
Peralatan ini disekatkan dengan cara memutarkan tubing dan sering
disebut sebagai Hook Wall Packers Terdiri atas 3 tipe yaitu :
Weight Set Packers
Disekatkan dengan jalan membuka slipnya dari posisi tertutup
sewaktu masuk lubang dan memberikan beban rangkaian tubing pada
packer. Beban yang diterima packer menyebabkan slip menggigit dinding
casing dan beban selanjutnya mengembangkan karet packer hingga
menyekat annulus diatas packer dan dibawah packer. Slip yang menggigit
dinding casing melindungi packer agar tidak bergerak kebawah sewaktu
memperoleh beban dari rangkaian .
Untuk melepaskan packer ini, dilakukan dengan cara memutar
rangkaian tubing berlawanan arah dari sewaktu menyekatkan packer, lalu
memberikan tarikan sambil terus diputar hingga packer terlepas.

9
Tension Set Packers
Dipasang dengan cara melepas/membuka slip supaya menggigit
dinding casing, untuk kemudian memberikan gaya tarikan dengan cara
mengangkat rangkaian tubing secara perlahan-lahan. Slip yang menggigit
dinding casing akan menjaga agar sewaktu memberikan tarikan pada
rangkaian tubing, packer tidak akan bergerak keatas. Tarikan selanjutnya
akan mengembangkan karet penyekat yang akan menyekat/memisahkan
annulus diatas packer dan dibawah packer.
Untuk melepas packer digunakan cara yang sederhana yaitu dengan
cara mengendorkan rangkaian tubing.

10
Packer Yang Menggunakan Slip Yang Kedudukannya
Berlawanan ini, bekerja dengan cara memutar rangkaian searah jarum
jam. Sewaktu menyekat, slip-slip dan karet packer secara mekanis akan
bekerja. Untuk melepas packer jenis ini digunakan cara yang sama seperti
sewaktu menyekatkan packer ini.

b. Packer Hidrolik
Hydraulic set packer disekatkan dengan cara memberikan tekanan
hidraulik untuk menekan penyekat (cover = tutup) dibalik slip. Begitu
disekat, packer terkunci oleh tekanan yang terperangkap disekitarnya atau
pengunci mekanis.
Umumnya, peralatan pengunci mekanis digunakan. Packer tersebut
dapat dilepas dengan mengangkat tubing disertai dengan memutarnya
searah jarum jam.

11
c. Packer Permanen
Alat ini dapat disekatkan dengan berbagai cara yaitu: dengan
bantuan electric wireline, drill pipe ataupun tubing. Slip-slip yang saling
berlawanan terletak diatas dan dibawah dari karet (packing) untuk
menahan packer pada kedudukannya yang benar. Setelah posisi terpasang
packer ini tak akan bergeser dari kedudukannya.

12
3. Menurut Metode Instalasi ; Tubing / DP, Wire Line, Integrated Packer
(Liner Hanger, Whipstock Dsb).
a. Tubing / Drill Pipe Running
Tubing atau drill pipe yang dikoneksikan ke Packer yang kemudian
dihantar menuju titik kedalaman set dengan aplikasi mekanik ataupun
hidrolik.Beberapa tipe retrivable packer yang di running menggunakan
Tubing / DP:

b. Wire Line Running

Wire line running packer umumnya digunakan pada packer tipe


permanent atau drillable misalkan Bridge plug, cement retainer

13
dsb. Dengan menggunakan aliran elektrik pada wire line yang digunakan
untuk pemicu explosive yang kemudian akan menekan piston secara kejut.
c. Running Tool
Pada running tools khususnya untuk liner hanger, packer adalah
bagian yang terintegrasi untuk menahan jika ada tekanan dari annulus
maupun untuk membatasi semen pada saat cementing liner
hanger. Umumnya packer diset dengan menggunakan pressure (hydrolik)

Integrated packer

14
2.2 Slake Durability

Uji Slake Durability merupakan salah satu pengujian sifat mekanik


material geologi untuk menentukan dan mengetahui ketahanan batuan
terhadap proses disintegrasi melalui standar putaran pada kondisi basah dan
kering. Pengetahuan tentang kekuatan material sangat diperlukan untuk
menindaklanjuti masalah-masalah yang berhubungan dengan stabilitas massa
dari material tersebut.

Gambar Alat Slake Durabilitytest

Gaya-gaya yang bekerja pada suatu massa materi geologi cenderung akan
menyebabkan timbulnya suatu ketidakstabilan (instability) pada daerah
/dimana massa materi geologi tersebut berada, yang pada titik kulminasi akan
terjadi failure envelope.

Dalam prakteknya, seringkali dianggap bahwa mekanisme keruntuhan


(failure) akan terjadi pada titik-titik di sepanjang daerah yang tidak stabil
(sebagai suatu asumsi maupun yang dapat diketahui atau dapat diidentifikasi
secara langsung di lapangan). Uji ketahanan batuan ini dapat mencerminkan
resistivitas batuan terhadap pelapukan.

15
Langkah kerja slake durability yaitu :
1. Fragmen contoh batuan dengan berat S0 dimasukkan ke dalam drum,
keringkan sampai temperatur 1005 oC dalam oven selama 2 jam lalu
ditimbang beratnya sebagai S1 .
2. Sampel (contoh batuan) di masukan ke dalam desikator kemudian diputar di
atas bak air selama 10 menit (kecepatan 20 rpm), selanjutnya contoh batuan
diangkat dan dikeringkan dalam oven selama 4 6 jam lalu ditimbang
beratnya sebagai S2.
3. Sampel (contoh batuan) dimasukkan ke dalam desikator kemudian diputar
di atas bak air selama 10 menit (kecepatan 20 rpm), selanjutnya contoh
batuan diangkat dan dikeringkan dalam oven selama 4 6 jam lalu
ditimbang beratnya sebagai S

Gambar Slake Durability

Sampel di oven selama 2- 6 jam Pengukuran berat sampel

16
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

1. Packer Test bertujuan untuk mengetahui konduktivitas hidroulik dan nilai


lugeon yang akan dijadikan sebagai parameter yang kemudian akan
digunakan sebagai analisa untuk rembesan air dan perkiraan pemilihan
tipe injeksi untuk menurunkan koefisien kelulusan air batuan atau untuk
meningkat kuat geser batuan.

2. Uji Slake Durability merupakan salah satu pengujian sifat mekanik


material geologi untuk menentukan dan mengetahui ketahanan batuan
terhadap proses disintegrasi melalui standar putaran pada kondisi basah
dan kering.

3.2 Saran

Demikianlah makalah yang saya buat ini, semoga bermanfaat dan


menambah pengetahuan para pembaca. Saya memohon maaf apabila ada
kesalahan ejaan dalam penulisan kata dan kalimat yang kurang jelas,
dimengerti, dan lugas.Karena saya hanyalah manusia biasa yang tak luput
dari kesalahan dan saya juga sangat mengharapkan saran dan kritik dari para
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

17

Anda mungkin juga menyukai