PENDAHULUAN
1
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini adalah :
1. Menjelakan apa yang dimaksud dengan Packer Test .
2. Menjelaskan apa yang dimaksud dengan Slake Durability.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.1.1 Filosofi Packer
Pengertian Packer : dalam industri perminyakan & gas bumi berarti
bahan / materi / alat yang di set untuk menciptakan kondisi pembatas
(sealing) antara tubing dengan casing, drill pipe dengan casing atau dalam
open hole sebagai pengisolasi area formasi tertentu.
Alasan Utama Penggunaan Packer :
4
2.1.2 Jenis & Karateristik Packer
1. Menurut konsep, fisik & konstruksi packer.
a. Cup type packer
5
c. Solid Head Compression Packer
6
e. Control Head Compression Packer
Packer yang diset dengan fitur tertentu dimana pada tipe ini
terdapat kemampuan packer untuk menahan pressure dari bawah tanpa
bergantung pada berat tubing.
7
g. Mechanically Set Dual Slip Packer
Packer yang diset ketika berat tubing tidak mencukupi untuk set
packer akibat titik set packer yang lebih tinggi sehingga tidak ada
tubing di bawah packer, dimana dilengkapi slip diatas dan dibawah
packer yang memungkinkan menahan pressure dari dua arah.
h. Hydraulic Packer By Tubing Pressure
8
i. Retrievable, Permanent Packer / Drillable
Packer yang juga dilengkapi dengan dua slip diatas dan dibawah,
pengesetannya bisa secara mekanik, hidrolik bahkan wire line.
Biasanya pada bagian atas terdapat check valve untuk menahan
pressure dari bawah dan bisa diset dengan stinger pipe / tubing.
9
Tension Set Packers
Dipasang dengan cara melepas/membuka slip supaya menggigit
dinding casing, untuk kemudian memberikan gaya tarikan dengan cara
mengangkat rangkaian tubing secara perlahan-lahan. Slip yang menggigit
dinding casing akan menjaga agar sewaktu memberikan tarikan pada
rangkaian tubing, packer tidak akan bergerak keatas. Tarikan selanjutnya
akan mengembangkan karet penyekat yang akan menyekat/memisahkan
annulus diatas packer dan dibawah packer.
Untuk melepas packer digunakan cara yang sederhana yaitu dengan
cara mengendorkan rangkaian tubing.
10
Packer Yang Menggunakan Slip Yang Kedudukannya
Berlawanan ini, bekerja dengan cara memutar rangkaian searah jarum
jam. Sewaktu menyekat, slip-slip dan karet packer secara mekanis akan
bekerja. Untuk melepas packer jenis ini digunakan cara yang sama seperti
sewaktu menyekatkan packer ini.
b. Packer Hidrolik
Hydraulic set packer disekatkan dengan cara memberikan tekanan
hidraulik untuk menekan penyekat (cover = tutup) dibalik slip. Begitu
disekat, packer terkunci oleh tekanan yang terperangkap disekitarnya atau
pengunci mekanis.
Umumnya, peralatan pengunci mekanis digunakan. Packer tersebut
dapat dilepas dengan mengangkat tubing disertai dengan memutarnya
searah jarum jam.
11
c. Packer Permanen
Alat ini dapat disekatkan dengan berbagai cara yaitu: dengan
bantuan electric wireline, drill pipe ataupun tubing. Slip-slip yang saling
berlawanan terletak diatas dan dibawah dari karet (packing) untuk
menahan packer pada kedudukannya yang benar. Setelah posisi terpasang
packer ini tak akan bergeser dari kedudukannya.
12
3. Menurut Metode Instalasi ; Tubing / DP, Wire Line, Integrated Packer
(Liner Hanger, Whipstock Dsb).
a. Tubing / Drill Pipe Running
Tubing atau drill pipe yang dikoneksikan ke Packer yang kemudian
dihantar menuju titik kedalaman set dengan aplikasi mekanik ataupun
hidrolik.Beberapa tipe retrivable packer yang di running menggunakan
Tubing / DP:
13
dsb. Dengan menggunakan aliran elektrik pada wire line yang digunakan
untuk pemicu explosive yang kemudian akan menekan piston secara kejut.
c. Running Tool
Pada running tools khususnya untuk liner hanger, packer adalah
bagian yang terintegrasi untuk menahan jika ada tekanan dari annulus
maupun untuk membatasi semen pada saat cementing liner
hanger. Umumnya packer diset dengan menggunakan pressure (hydrolik)
Integrated packer
14
2.2 Slake Durability
Gaya-gaya yang bekerja pada suatu massa materi geologi cenderung akan
menyebabkan timbulnya suatu ketidakstabilan (instability) pada daerah
/dimana massa materi geologi tersebut berada, yang pada titik kulminasi akan
terjadi failure envelope.
15
Langkah kerja slake durability yaitu :
1. Fragmen contoh batuan dengan berat S0 dimasukkan ke dalam drum,
keringkan sampai temperatur 1005 oC dalam oven selama 2 jam lalu
ditimbang beratnya sebagai S1 .
2. Sampel (contoh batuan) di masukan ke dalam desikator kemudian diputar di
atas bak air selama 10 menit (kecepatan 20 rpm), selanjutnya contoh batuan
diangkat dan dikeringkan dalam oven selama 4 6 jam lalu ditimbang
beratnya sebagai S2.
3. Sampel (contoh batuan) dimasukkan ke dalam desikator kemudian diputar
di atas bak air selama 10 menit (kecepatan 20 rpm), selanjutnya contoh
batuan diangkat dan dikeringkan dalam oven selama 4 6 jam lalu
ditimbang beratnya sebagai S
16
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
17