Anda di halaman 1dari 1

VIVA.co.id Kaca spion merupakan salah satu peranti yang memiliki paling banyak fungsi.

Namun banyak pemilik motor yang memilih mengganti kaca spion standar dengan aftermarket
dengan berbagai alasan, salah satunya, bentuk spion standar yang besar, tinggi, dan melintang
keluar.

Selain itu, kaca spion standar juga acap dianggap mengganggu rider untuk bermanuver selap-
selip membelah kemacetan lalu lintas. Mengingat bentuknya seperti tangan berdoa. Apalagi
kalau sedang macet, sering nyenggol spion mobil.

Namun tahukah Anda bahwa selain untuk memantau kondisi kendaraan lain di belakang, spion
standar ternyata juga memiliki fungsi lain yang tak kalah penting. Ya, sebagai sinyal. Seperti
dilansir situs resmi Honda, Senin 25 September 2017, bentuk spion standar pada motor
sebenarnya didesain dengan penuh perhitungan.

Itu berkaitan dengan lebar kaca, tinggi tangkai dan desain. Selain itu bersinggungan langsung
dengan bentuk bodi keseluruhan. Untuk lebar cermin, hampir setiap pabrikan memiliki racikan
masing-masing.

Berdasar perhitungan pada motor bebek, skutik dan sport, rata-rata lebar spion motor memiliki
tinggi 75-80 milimeter dan lebar 130-140 milimeter. Sedangkan tinggi tangkai dari grip berkisar
10-13 sentimeter.

Selain tinggi, spion bawaan pabrik juga didesain lebih keluar dari setang kemudi agar jangkauan
pandangan tak terhalang oleh tubuh atau lengan rider itu sendiri. Dengan begitu jangkauan
pandang ke badan jalan akan lebih full frame.

Dengan pandangan lapang, rider tak harus sibuk menoleh ke kiri atau kanan untuk memantau
situasi samping dengan berlebihan. Sebab gerakan menoleh yang tak sewajarnya bisa
membahayakan karena mengganggu keseimbangan.

Untuk keamanan berkendara, bagian cermin pada spion standar bawaan pabrik dibuat agar objek
yang terlihat selalu tampak lebih dekat dari situasi sesungguhnya. Intinya agar pengendara lebih
waspada pada situasi sekitar. (one

Anda mungkin juga menyukai