Anda di halaman 1dari 4

Antropologi adalah suatu studi ilmu yang mempelajari tentang manusssia baik dari segi

budaya, perilaku, keanekaragaman, dan lain sebagainya. Antropologi adalah istilah kata
bahasa Yunani yang berasal dari kata anthropos dan logos. Anthropos berarti manusia dan
logos memiliki arti cerita atau kata.

Objek dari antropologi adalah manusia di dalam masyarakat suku bangsa, kebudayaan dan
prilakunya. Ilmu pengetahuan antropologi memiliki tujuan untuk mempelajari manusia dalam
bermasyarakat suku bangsa, berperilaku dan berkebudayaan untuk membangun masyarakat
itu sendiri.

Macam-Macam Jenis Cabang Disiplin Ilmu Anak Turunan Antropologi :

A. Antropologi Fisik

1. Paleoantrologi adalah ilmu yang mempelajari asal usul manusia dan evolusi manusia
dengan meneliti fosil-fosil.

2. Somatologi adalah ilmu yang mempelajari keberagaman ras manusia dengna mengamati
ciri-ciri fisik.

B. Antropologi Budaya

1. Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan perkembangan budaya
manusia mengenal tulisan.

2. Etnolinguistik antrologi adalah ilmu yang mempelajari suku-suku bangsa yang ada di
dunia / bumi.
3. Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam kehidupan
masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.

4. Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan individu
pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal dengan berpegang pada
konsep psikologi.

Di samping itu ada pula cabang ilmu antropologi terapan dan antropologi spesialisasi.
Antropology spesialisasi contohnya seperti antropologi politik, antropologi kesehatan,
antropologi ekonomi, dan masih banyak lagi yang lainnya.

Keterkaitan antara Internalisasi dengan Pembentukan Kepribadian Individu

Kepribadian merupakan susunan akal dan jiwa yang menentukan perbedaan tingkah-laku
atau tindakan dari tiap-tiap individu manusia itu ( Koenjaraningrat, 1990:102). Internalisasi
memiliki hubungan dengan pembentukan kepribadian, karena gejala kepribadian seseorang
akan tumbuh berangsur-angsur dalam masyarakat diakibatkan oleh proses sosialisasi dan
internalisasi nilai-nilai yang dianggap baik termasuk nilai kebudayaan. Internalisasi erat
kaitannya dengan sosialisai, sehingga dari sosialisasi dan internalisasi tersebut manusia akan
menjadikan nilai yang diperolehnya dalam sikap dan kepribadian seseorang. Pembentukan
kepribadian juga dapat dilakukan melalui sosialisasi norma-norma, pola-pola tingkah laku,
dan nilai-nilai cultural secara langsung atau tidak langsung. Kemudian melalui bentuk-bentuk
interaksi kelompok kesemuanya diterima dan diperhatikan oleh individu yang tengah
terbentuk kepribadiannya, dan kemudian diinternalisasikan kedalam mentalnya. Di dalam
mental, segala norma dan pola yang diinternalisasikan tidak dalam keadaan pecah melainkan
menyatu menghasilkan organisasi kehidupan. Organisasi kepribadian telah terbentuk maka
dapat dikatakan telah terbentuk kepribadian. Adapun faktor yang mempengaruhi
perkembangan kepribadian adalah sebagai berikut:
Warisan Biologis dan kepribadian

Setiap warisan biologi seseorang besifat unik, artinya tidak seorang pun (kecuali anak
kembar) yang mempunyai karakteristik fisik yang sama. Banyak orang percaya bahwa
kepribadian seseorang tidak lebih dari sekedar penampilan warisan biologisnya. Namun
dewasa ini tidak banyak lagi yang masih mempercayai anggapan ini. Karena sekarang ini
diketahui karakteristik kepribadian dibentuk oleh pengalaman hidup seseorang.

Lingkungan Fisik dan Kepribadian

Ellsworth Huntington, menekankan bahwa perbedaan perilaku kelompok terutama


disebabkan oleh perbedaan iklim, topografi, dan sumber alam. Pernyataan itu memang
mempengaruhi kepribadian seseorang.

Kebudayaan dan Kepribadian.

Dari pengalaman social yang sebenarnya umum bagi seluruh anggota masyarakat tertentu, timbullah
konfigurasi kepribadian yang khas dari anggota masyarakat tertentu. Sehingga masyarakat
mempunyai kepribadian yang berbeda tergantung pada budaya yang mempengaruhinya.

Pengalaman Kelompok dan Kepribadian

Kelompok refrens/acuan (refrence group)

Yaitu sepanjang hidup seseorang kelompok-kelompok tertentu menjadi model penting sebagai
gagasan atau norma-norma yang memengaruhi perilaku seseorang. Seperti, Kelompok Keluarga.

Kelompok majemuk dan sosialisasi.


Masyarakat yang kompleks/majemuk memiliki banyak kelompok dan kebudayaan khusus dengan
standar yang berbeda dan kadang kala bertentangan. Contohnya, remaja yang nyaman bergaul
dengan kelompok sebayanya, karena mereka merasa dihargai dan terima sebagai seorang individu
meski terkadanng ada hal-hal yang bertentangan.

Pengalaman yang Unik dan Kepribadian

Setiap individu tidak mendapatkan pengalaman yang sama, mungkin pernah mendapatkan
pengalaman serupa dalam beberapa hal dan berbeda dalam hal lainnya. Hal ini karean setiap anak
memilki suatu unit/kesatuan keluarga yang berbeda. Seperti halnya setiap anak (kecuali anak
kembar identik) yang mempunyai warisan biologis yang unik, yang benar-benar tidak seorangpun
yang menyamainya, demikian pula dengan suatu rangkaian pengalaman hidup yang unik tidak dapat
benar-benar disamai oleh pengalaman siapa pun

Anda mungkin juga menyukai