Anda di halaman 1dari 18

Bab 1

aritmatika / bilangan

A. kompetensi inti (KI)


menguasai materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang di ampu
B. kompetensi dasar
menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam
konteks materi aritmatika atau bilangan serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
C. indikator pencapaian kompetensi
1. satu menerima konsep bilangan bulat dan pecahan dalam pemecahan masalah
termasuk prima fpb kpk
2. menguji pengetahuan konseptual prosedural dan keterkaitan keduanya dalam konteks
materi aritmatika atau bilangan
3. menentukan alat peraga dalam pembelajaran bilangan
D. uraian materi
1. pengertian bilangan
bilangan adalah suatu konsep atau ide yang ada dalam pikiran abstrak yang
memberikan gambaran tentang banyaknya suatu benda
2. bilangan bulat
bilangan bulat merupakan gabungan bilangan 0 bilangan asli dan negatif bilangan asli
bilangan bulat terdiri dari bilangan bulat positif dan bilangan bulat negatif setiap
bilangan mempunyai lawan contoh 4 lawannya (-4), dalam bentuk himpunan adalah
1={,-3,-2,-1,0,1,2,3,}
jika digambarkan dalam garis bilangan adalah

-6 -5 -4 -3 -2 -1 0 1 2 3 4 5 6

operasi bilangan bulat

sifat operasi bilangan bulat

1. sifat tertutup

a. penjumlahan berlaku rumus a+b=c


b. pengurangan berlaku rumus a-b=c

c. perkalian berlaku rumus axb=c

d. pembagian berlaku rumus a:b=c

2. sifat komunikatif (pertukaran) hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian

a. penjumlahan berlaku rumus a+b=b+a

b. perkalian berlaku rumus axb=bxa

3. sifat asosiatif (pengelompokan) hanya berlaku pada penjumlahan dan perkalian saja

a. penjumlahan berlaku rumus (a+b)+c=a+(b+c)

b. perkalian berlaku rumus (axb)xc=ax(bxc)

4. sifat distributif penyebaran berlaku pada penjumlahan dan perkalian

a. penjumlahan berlaku rumus ax(b+c)=(axb)+(axc)

b. pengurangan berlaku rumus ax(b-c)=(axb)=(axc)

tabel hasil operasi perkalian dan pembagian pada bilangan bulat positif atau negatif

Bilangan pertama Bilangan kedua Hasil perkalian atau pembagian

Positif Positif Positif

Positif Negative Negative

Negative Positif Negative

Negative Negative Positif

operasi perpangkatan

bilangan berpangkat dapat dituliskan menjadi an (a Pangkat n ) merupakan perkalian bilangan


a secara berulang sebanyak n faktur
rumusnya an =axaxaxaxa
sebagai n factor

an = bilangan berpangkat
a= bilangan pokok
n= pangkat

contoh: 43 = 4x4x4 dapat diartikan sebagai perkalian 4 dengan 4 yang diulang sebanyak 3
kali.

Urutan hitung operasi campuran


operasi hitung campuran adalah operasi hitung yang melibatkan lebih dari satu macam
operasi dalam satu hitungan
beberapa kesepakatan pada operasi hitung campuran
a. operasi perkalian dan pembagian lebih kuat daripada penjumlahan dan pengurangan

b. operasi perkalian dan pembagian sama kuat yang dioperasikan adalah yang sebelah
kiri (jika muncul bersamaan)

c. operasi penjumlahan dan pengurangan sama kuat jika muncul bersamaan maka yang
dioperasikan terlebih dahulu adalah yang sebelah kiri

d. jika dalam operasi terdapat tanda kurung ( ) maka dikerjakan terlebih dahulu

contoh:

Hitunglah 48-25+72:12x3)=

Penjelasan: =48-25+72:(12x3)
=48-25+72:36
=48-25+2
=25

pembelajaran bilangan bulat

a. pembelajaran penjumlahan dan pengurangan bilangan bulat

1. peragaan gerakan model


Penjumlahan dan pengurangan pada bilangan bulat dapat dilakukan melalui
peragaan gerakan suatu model yaitu dengan gerakan maju atau naik untuk
penjumlahan dan gerakan mundur atau turun untuk pengurangan dengan
ketentuan sebagai berikut

(a) arah menghadap model

- bilangan positif: model menghadap kanan

- bilangan negatif: model menghadap ke kiri

(b) titik permulaan selalu di mulai dari titik yang mewakili bilangan 0

contoh: Ragakan operasi berikut 7+(-5) (-4)= ..

penyelesaian:

Tetapkan posisi awal model sebagai titik nol lalu hadapan model ke kanan
dilihat dari posisi siswa kemudian gerakkan atau langkahkan model ke kanan
sebanyak 7 langkah. setelah itu, balikkan arah model (hadapkan ke arah
negatif atau hadapan ke kiri) kemudian gerakan atau langkahkan model maju
sebanyak 5 langkah. siswa diminta untuk memperhatikan posisi terakhir model
berada, yaitu di titik 2. jadi 7+ (-5) = 2. Selanjutnya, pada posisi 2 hadapkan
arah model ke kiri kemudian gerakkan langkahkan model mundur sebanyak 4
langkah. Siswa diminta untuk memperhatikan posisi terakhir model berada
yaitu di titik 6 jadi 7+(-5) (-4)= 6

2. penggunaan garis bilangan

penjumlahan dan pengurangan pada garis bilangan dapat dikatakan sebagai suatu
gerakan atau perpindahan sepanjang suatu garis bilangan suatu bilangan bulat
positif menggambarkan gerakan kearah kanan, sedangkan bilangan bulat negatif
menggambarkan gerakan ke arah kiri titik permulaan selalu di mulai dari titik
yang mewakili bilangan 0

contoh: hitunglah 6+ (-2) dengan menggunakan garis bilangan

penyelesaian:
6+ (-2) berarti suatu gerakan yang di mulai dari 0, bergerak 6 satuan ke kanan dan
dilanjutkan dengan bergerak maju 2 satuan lagi menghadap ke kiri (karena -2).
Gerakan ini berakhir di titik yang mewakili bilangan 4 gerakan tersebut apabila
dibuat diagram nya sebagai berikut

6+ (-2)

-2

-4 -3 -2 -1 -0 1 2 3 4 5 6 7 8

Jadi 6+(-2) = 4

3. penggunaan muatan

penjumlahan dengan menggunakan muatan dapat di visualisasikan dengan


potongan karton berwarna, misal warna putih dan hitam. karton putih mewakili
bilangan bulat positif dan karton hitam bilangan bulat negatif

contoh: Hitunglah 7+(-3)

penyelesaian: ambil 7 karton putih. kemudian ambil lagi 3 karton hitam. pasang-
pasangkan masing-masing karton hitam dan karton putih selanjutnya amati dan
hitung banyaknya karton yang tidak mempunyai pasangan. ternyata ada 4 karton
putih yang tidak mempunyai pasangan karena karton putih menyatakan bilangan
positif, diperoleh 7+ (-3) =4

4. faktor persekutuan terbesar FPB dan kelipatan persekutuan terkecil KPK

Pembelajaran FPB dan KPK membuat istilah factor, kelipatan dan persekutuan
yang perlu di perkenalkan istilah-istilah tersebut kepada siswa. faktor suatu
bilangan adalah pembagi habis bilangan tersebut kelipatan suatu bilangan adalah
bilangan-bilangan yang merupakan hasil perkalian dari bilangan tersebut dengan
himpunan bilangan asli. selain itu bilangan prima erat hubungannya dengan FPB
dan KPK. bilangan prima merupakan bilangan asli yang lebih besar dari I dan
tepat mempunyai dua faktor yaitu bilangan 1 dan dirinya sendiri. Misalnya:

2=1x2 3=1x3 4=1x4 5=1x5

Adapun 4=1x4= 2x2 = 4x1 mempunyai faktor-faktor 1,2 dan 4. bilangan-bilangan


yang mempunyai faktor lebih dari dua disebut bilangan komposit. pengajuan
pengajuan bilangan-bilangan prima ini disebut sebagai faktor prima.

contoh tentukan KPK dan FPB dari bilangan 300 dan 350

penyelesaian: Penentuan KPK dan FPB dapat dikerjakan melalui faktorisasi prima
dan table

a. dengan faktorisasi prima

300 350

2 150 2 175

2 75 5 35

2 25 5 7

5 5

300=22x3x52

350=21x52x7

KPK= hasil kali factor prima gabungan pangkat yang terbesar

= 22 x 3x52 x7
=3x3x25x7
=(4x25) x (3x7)
=2.100

b. dengan tabel

cara mengerjakannya:
1. bagilah semua bilangan itu dengan faktor prima persekutuannya

2. setelah semua bilangan menjadi prima relatif satu sama lain (nilai FPBnya =1)
bagilah hasilnya dengan faktor prima yang mungkin (untuk bilangan yang terbagi)
tentukan hasil baginya sedang yang tidak terbagi tetaplah di tulis apa adanya
hingga hasil bagi terakhirnya = 1

contoh: tentukan KPK dan FPB dari bilangan 300, 350 dan 400

penyelesaian:

300 350 400


FPB 10 30 35 40
5 6 7 8
2 3 7 4
2 3 7 2
KPK 2 3 7 1
3 1 7 1
7 1 1 1

dapat disimpulkan bahwa FPB (300, 350, 400) = 10x5=50

KPK dari (300, 350, 400) = 10x5x23x3x7

= 8. 400

Pecahan

pengertian pecahan

pecahan adalah suatu bilangan yang dapat ditulis melalui pasangan turut dari bilangan bulat a

dan b dan dilambangkan dengan dengan bo. a disebut membilang dan b disebut penyebut.

pecahan digunakan untuk menyatakan beberapa bagian dari sejumlah bagian yang sama atau

pecahan merupakan bagian bagian yang sama dari keseluruhan.

jenis-jenis pecahan

a. pecahan biasa yaitu pecahan dengan sembilannya lebih kecil dari menyebutnya

b. pecahan campuran yaitu pecahan dengan pem bilangnya lebih besar dari menyebutnya
c. pecahan desimal yaitu pecahan yang dalam penulisannya menggunakan tanda koma
misal 0,5, 8,75, 0,96 dll.

d. pecahan persen yaitu pecahan yang menggunakan lambang % yang berarti perseratus.

e. pecahan senilai yaitu pecahan yang men penulisannya berbeda tetapi mewakili bagian
atau daerah yang sama, sehingga pecahan senilai mempunyai nilai yang sama

Operasi Hitung Bilangan Pecahan

a. operasi penjumlahan dan pengurangan pada bilangan pecahan

1. berpenyebut sama contoh a. b.

penyelesaian = = - = =

2. Berpenyebut tidak sama


Contoh: a tentukan hasil dari +

Penyelesaikan: langkah pertama adalah disamakan dulu menyebutnya dengan


mencari KPK dari penyeut tersebut

+ = + = = =

Contoh: b tentukan hasil dari -

- = - = = =

b. operasi perkalian bilangan pecahan


untuk operasi perkalian pada bilangan pecahan kalikanlah membilang dengan
pembilang serta menyebut dengan menyebut
contoh: x

penyelesaian: x =

=1 = 1 Jadi x = 1
c. operasi pembagian bilangan pecahan

pembagian pecahan berlaku cara : = x =

contoh hitunglah : =

penjelasan: : = x =
BAB 2

LOGIKA PENALARAN DAN ALJABAR

A. kompetensi inti

menguasai materi struktur konsep dan pola pikir keilmuan yang mendukung mata
pelajaran yang di ampu

B. kompetensi dasar

menguasai pengetahuan konseptual dan prosedural serta keterkaitan keduanya dalam


konteks logika penalaran dan aljabar serta penerapannya dalam kehidupan sehari-hari

C. indikator pencapaian kompetensi IPK

1. menerapkan konsep logika dan penalaran dalam pemecahan masalah

2. menerapkan konsep relasi dan fungsi linier dalam pemecahan masalah

3. membedah membedakan konsep suatu persamaan linear dalam pemecahan


masalah

4. membedakan konsep sistem persamaan

5. menggunakan konsep persamaan atau pertidaksamaan kuadrat dalam pemecahan


masalah

D. Uraian materi

1. logika dan penalaran

a. logika

hal penting yang kita dapat dari belajar logika matematika adalah
kemampuan dalam mengambil dan menentukan kesimpulan yang benar
atau salah.

Pernyataan
Pernyataan di dalam logika matematika adalah sebuah kalimat yang di
dalamnya terkandung nilai kebenarannya yang benar = B atau salah =S
namun tidak keduanya (benar dan salah). Sebuah kalimat tidak bias di
nyatakan sebagai sebuah pernyataan apabila tidak bisa di tentukan nilai
kebenarannya (benar atau salah)

pernyataan yang bernilai benar saja atau salah saja disebut proporsi

contoh: 2+5=7 proporsi bernilai benar (B)

5+3= 9 proporsi Salah S

Jakarta adalah ibukota republik Indonesia Proporsi bernilai benar

b. Proposisi majemuk

proposisi proposisi yang dihubungkan dengan merangkai logika tidak


dan atau disebut proposisi majemuk proposisi tanpa prankai logika
disebut proposisi sederhana

c. nagasi

sesuatu proposisi yang diNagasikan akan menjadi P nagasi proposisi P


ditulis P adalah proposisi yang menyatakan tidak benar bahwa P

contoh:

proposisi p

a. 5+8=8 (bernilai B)

b. sudut siku-siku besarnya adalah 900 (bernilai B)

negasi (-P)

a. 5+3 8 (Bernilai S)

b. tidak benar bahwa sudut siku-siku besarnya 900 atau siku-siku


besarnya kurang 900 (bernilai S)
d. konjungsi yaitu menggunakan perangkai logika dan proposisi p dan q
(ditulis p^q atau p & q disebut suatu konjungsi yang hanya benar jika dua
pernyataan bernilai benar. selain itu bernilai salah.

Tabel kebenaran konjungsi

P Q P^Q
B B B
B S S
S B S
S S S

Contoh:

a. banyaknya hari pada bulan januari adalah 31 hari dan KPK dari 6 dan
8 adalah 24 (Bernilai)

b. 4-2=2 dan sungai musi ada di provinsi sumatera barat (bernilai S)

e. disjungsi

yaitu menggunakan perangkai logika atau untuk sembarang proposisi p


dan q proposisi p dan q (ditulis PVQ) disebut suatu disjungsi yang hanya
bernilai salah jika dua pernyataan bernilai salah, selain itu bernilai benar.

tabel kebenaran diskusi

P Q PVQ
B B B
B S B
S B B
S S S

Contoh:

a. banyak hari pada bulan maret adalah 30 hari atau FPB dari 6 dan 8
adalah 2 (bernilai B)
b. 2>4 atau sungai ciliwung melalui kota surabaya (bernilai S)

f. implikasi (conditional) dan implikasi Bikonditional yaitu menggunakan


logika jika maka jika P maka Q (ditulis P---- -Q) disebut suatu
implikasi yang hanya bernilai salah, jika pernyataan pertama bernilai benar
dan pernyataan kedua bernilai salah.

tabel implikasi (Kondisional)

P Q P-------Q
B B B
B S S
S B B
S S B

Contoh: jika 3+4 = 7 maka FPB 6 dan 8 adalah 2 (bernilai B)

Bimplikasi bikondisional menggunakan perangkai logika jika dan hanya


jika P---- Q disebut Bimplikasi yang bernilai salah jika pernyataan
pertama bernilai salah dan pernyataan kedua bernilai benar.

tabel kebenaran bimplikasi Bikondisional

P Q P Q
B B B
B S S
S B S
S S S

g. Ekuivalen

ekuivalen adalah dua atau lebih pernyataan majemuk yang memiliki nilai
kebenaran yang sama

h. kalimat berkuantifikasi yaitu yang membuat kata-kata seperti semua,


beberapa, ada, tidak ada, misalnya semua guru itu cerdik beberapa siswa
berminat membaca
i. penalaran adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indra
(pengamatan empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian

2. relasi

relasi adalah suatu aturan yang memasangkan anggota-anggota dari himpunan


satu ke anggota-anggota himpunan lain.

ada tiga cara menyatakan relasi yaitu diagram panah, himpunan pasangan
berurutan dan diagram cartesiur

contoh: jika diketahui himpunan A={0, 1, 2, 5} B= {1, 2, 3, 4, 6} nyatakanlah


relasi satu kurangnya dari himpunan A ke himpunan B

penyelesaian:

a. diagram panah

0 1
1 2
2 3
5 4
6

b. diagram kartesius

0 1 2 3 4 5
c. himpunan pasangan berurutan

R={(0,1), (1,2), (5,6)}

3. fungsi

adalah relasi khusus yang memasangkan setiap anggota (dari daerah asal)
dengan tepat satu anggota (dari daerah kawan) jika f adalah suatu fungsi dari A
ke B maka

himpunan A disebut domain (daerah asal)

himpunan B disebut kodomain (daerah kawan) dan himpunan anggota


B yang pasangan

Himpunan c disebut range (hasil fungsi f)

Aturan yang memasangkan anggota anggota himpunan A dengan tepat


satu anggota himpunan B disebut aturan Fungsi f.

misal diketahui fungsi-fungsi

F:A-------B ditentukan dengan notasi f (x)

F:C-------D ditentukan dengan notasi g(x)

Contoh: diketahui A= {1,2,3,4} dan B= {1,2,3,4,5,6,7,8}. Suatu fungsi.


F:A------B ditentukan oleh F(x)=2x-1.

Gambarlah fungsi F dengan diagram panah tentukan range fungsi f.

1 1
2 2
3 3
4 4
6
7
8

Dari diagram panah terlihat bahwa:


F(x)=2x-1 ---------F(1) =2.1-1=1
F(2)= 2.2-1=3
F(3)= 2.3-1=5
F(4)= 2.4-1=7
Jadi range fungsi F adalah {1,3,5,7}

fungsi linier

suatu fungsi F(x) disebut fungsi linier apabila peungsi itu ditentukan
oleh f(x)=ax+b, dimana ao , a dan b bilangan konstan dan grafiknya
berupa garis lurus.

Contoh: jika diketahui f(x)=2x+3, gambarlah grafiknya.

Penyelesaian:

Untuk x=o-----f(x)=y=3
Untuk y=f(x)= o-----x= =

Grafik fungsi linear

persamaan linier

persamaan adalah kalimat terbuka yang mengandung hubungan (relasi) sama dengan
persamaan linier adalah suatu persamaan yang pangkat tertinggi dari variabel nya adalah satu
atau sederajat satu

persamaan linear satu variabel

bentuk umum: ax+by=c

a;b,cEr, ao, bo
a. adalah koefisien dari variable x dan b adalah koefisien dari variable y

b. adalah konstanta. Misalnya 6x-3=g merupakan persamaan linear dua variabel

persamaan kuadrat

persamaan kuadrat adalah persamaan derajat dua dalam x yang dinyatakan dengan: ax 2
+bx+c=O; a,b,C E R: ao

a= koefisien dari X2

b= koefisien dari X

c= konstanta

penyelesaian persamaan kuadrat

a. memfaktorkan

contoh: selesaikan X2 5+6=O

penyelesaian mencari dua buah bilangan jika dikalikan adalah 6 dan jika dijumlahkan
adalah (-5) jadi X2 x +6 = O

x-3=O atau x-2=O

x=3 atau x=2 jadi HP= {3,2}

Pertidaksamaan Kuadrat

pertidaksamaan kuadrat adalah suatu ke pertidaksamaan yang mempunyai variabel paling


tinggi Berderajat dua dan koefisien variabel pangkat duanya tidak sama dengan nol

bentuk umum

A X2 +bX+cO; a,b,c E R; aO

himpunan penyelesaian pertidaksamaan kuadrat

langkah-langkah menentukan himpunan penyelesaian suatu pertidaksamaan kuadrat adalah


sebagai berikut
1. ubah bentuk pertidaksamaan ke dalam bentuk umum

2. tentukan pembuat nol ruas kiri

3. letakkan pembuat nol pada garis bilangan

4. substitusi sembarang kehilangan pada pertidaksamaan kecuali pembuat nol. jika


benar, maka daerah yang memuat bilangan tersebut merupakan daerah penyelesaian.

Contoh: tentukan himpunan penyelesaian dari x2 +6x+80 untuk x ER!

Penyelesaian;
(i) X2 +6x+80
(ii) Pembuat nol
X2 +6x+8+0

(x+4) (x+2)=0
X+4= 0 atau x + 2=0
X=-4 atau x=-2

(iii) (B) (S) (B)


+ - +

-4 -2

(iv) Ambil x= 0----- X2 =6x+60


0+0+80
8>0 (B)

Jadi HP= {x|x -4 atau x -2}

Anda mungkin juga menyukai