Anda di halaman 1dari 20

TRANSPORT MEMBRAN

Ebta Narasukma Anggraeny, S. Farm., Apt.


PENGERTIAN ABSORBSI OBAT
Penetrasi suatu obat melewati membran tempat pemberian
(site of application), dan obat tersebut berada dalam bentuk
yang tidak mengalami perubahan.

4 langkah proses perpindahan obat bentuk sediaan peroral:


1. Penghantaran obat pd tempat absorbsinya
2. Keberadaan obat dalam bentuk larutan
3. Pergerakan obat larut melalui membran saluran cerna
4. Pergerakan obat dari tempat absorbsi ke sirkulasi.
Pendahuluan Transport Membran
Transpor molekul-molekul sederhana melintasi
lapisan lipida dapat berlangsung melalui protein
transmem-bran.
Kecepatan molekul berdifusi melintasi membran
bervariasi, tergantung pada ukuran molekul.
Protein transpor terikat pada membran sel.
Bekerja mengangkut molekul-molekul sederhana
spesifik melintasi membran sel.
Protein transpor dapat berfungsi sebagai:
a. Sistem uniport (pengangkutan tunggal)
b. Sistem simport
c. Sistem antiport

Symport dan antiport dikenal sebagai transporter


berpasangan, karena kedua tipe ini menggerakkan ion pada
saat yang bersamaan
Transport molekul melalui membran

1.Pasif :
Difusi pasif
Difusi
terfasilitasi
2.Transport Aktif
3. Transport
Makromolekul
Difusi Pasif
Difusi : pergerakan senyawa dari daerah
dengan konsentrasi tinggi ke yang
rendah.
Driving force : perbedaan konsentrasi
obat pada kedua membran kondisi
Sink
Faktor penentu kecepatan penetrasi
suatu larutan/senyawa :
ukuran dan bentuk molekul obat
kelarutan obat dalam lemak
derajat ionisasi obat
Penembusan terjadi karena adanya
perbedaan konsentrasi shg mencai
seimbang dikedua sisi membran. Waktu
yg diperlukan utk mncapai keseimbngn
mengikuti hukum difusi FICK
Berdasarkan struktur dan
komposisi kimia membran,
maka zat-zat dapat berdifusi
melalui membran sel
dengan dua cara, yaitu:
a) Dengan larut di dalam
lipida dan berdifusi
melintasi membran
b) Dengan berdifusi melalui
pori-pori kecil yang
terdapat pada membran Difusi dua dan satu molekul melintasi membran
Sebagian molekul dapat melintasi membran sel dan
sebagian tidak dapat melewati membran sel

Ukuran pori berpengaruh terhadap kecepatan difusi melintasi


membran atau permiabilitas. Permiabilitas dapat didefenisikan
sebagai kecepatan transpor melalui membran pada berbagai
konsentrasi tertentu.
Hukum Difusi Fick
Rate of diffusion =
Ket: dQ/dt = rate of diffusion; D = diffusion coefficient; K = lipid
water patition coefficient of drug; A = surface area of membrane;
h = membrane thickness;
CGI-CP = difference between the concentration of drug in GIT
and in the plasma

P=
P: koefisien permeabilitas, menggambarkan kemampuan
suatu obat melalui suatu membran sel. (Nilai P tergantung
pada mebran dan molekul obat)
Pengaruh kelarutan obat dalam lipid
Membran sel tersusun oleh molekul lipid (lemak). Akibatnya, obat yang
dapat larut dalam lipid (lipid soluble) akan berdifusi melalui membran
lebih mudah dibandingkan obat yang larut dalam air (water soluble)
Kelarutan obat dalam lipid dinyatakan sebagai Koefisien Partisi (P), angka
yang menunjukkan perbandingan kelarutan obat dalam lipid dan air
P = rasio obat yang tidak terionkan yang terdistribusi pada fase air dan
lipid pada keadaan kesetimbangan (equilibrium).
Po/w = (Coil/Cwater)equilibrium
P > 1 : lipofilik; P < 1 : hidrofilik
Dengan demikian, faktor utama kelarutan dalam lipid adalah derajat
ionisasi
Derajat ionisasi
Adalah banyaknya obat yang terionkan (menjadi bermuatan)ketika
dilarutkan dalam air
Faktor penentu utama ionisasi:
Sifat asam-basa obat : asam lemah atau basa lemah (sebagian besar obat
adalah asam lemah atau basa lemah)
Sifat asam-basa cairan solven (pelarut)-nya : asam atau basa (obat yang
bersifat asam lemah akan lebih terionisasi pada suasana basa, sedangkan
obat yang bersifat basa lemah akan terionisasi pada suasana asam)
- Molekul akan menjadi kurang bermuatan (tidak terionisasi ) jika berada pada suasana pH
yang sama, dan akan lebih bermuatan jika berada di pH yang berbeda
- Semakin bermuatan, suatu molekul akan semakin sulit menembus membran
- Semakin kurang bermuatan, suatu molekul akan lebih mudah menembus membran
Contoh:
Aspirin (bersifat asam lemah) akan lebih mudah terabsorpsi dilambung atau usus ?
Hipotesis pH Partisi
Obat Asam Lambung (Ph 1,2) Plasma (pH 7,4)
R COOH 1,000 1
R COO 0,0158 25100
KONSENTRASI TOTAL OBAT 1,0158 25101

1. Obat (asam lemah atau basa lemah)akan terionisasi pada tingkat


yang berbedapada masing-masing sisi membran
2. Konsentrasi total obat (obat yang terionisasi dan tak terionisasi)
pd setiap membran tidak sama
3. Kompartemen dimana obat lebih banyak terionisasi akan
mengandung konsentrasi total obat yang lebih besar
Contoh : asam salisilat (asam lemah) vs kinidina (basa lemah)
diabsorpsi di lambung?

HANDERSON-HASSELBACH
Difusi dengan fasilitas
Difusi yg di permudah juga merupakan sistem transport
yg di perantarai carrier/pembawa. Berbeda dgnn
transport aktif, zat bergerak krn gradien konsentrasi.
Oleh karena itu system ini tidak memerlukan energi.
Transport aktif
a. Transpor Aktif ,
Transpor aktif selalu diikuti oleh dengan ber-
langsungnya hidrolisis ATP yang berperan sebagai sumber
energi, misalnya transpor Na+ ke luar dan K+ ke dalam
sel. Satu molekul ATP menggerakkan 3 ion Na.
Mekanisme ini sering kali disebut pompa natrium.
Enzim yang membantu pemasukan K+
dan penge-luaran Na+ adalah enzim
ATP-ase pemindah Na+ dan K+.
adapun langkah-langkah transpor aktif
primer adalah :
1. Pengikatan ion Na+ pada permukaan
dalam membran
2. Fosforilasi protein pembawa oleh
ATP dan ATP-ase
3. Perubahan konfigurasi molekul
pembawa dan terlepasnya
Transpor aktif Na+ dan K+ ion Na+.
4. Pengikatan ion K+ pada permukaan
luar membran.
5. Defosforilasi protein pembawa
6. Terlepasnya ion K ke dalam sel
Transport Makromolekul
Perpindahan makromolekul dari dalam/keluar sel dengan
beberapa cara :
a. Eksositosis

b. Endositosis
Eksositosis
Konstitutif : suatu materi
ditransport dalam vesikula
sekretori dan dikeluarkan
ke tempat tujuannya
dengan bantuan peptide
sinyal yang terdapat pada
protein yang ditranspor
Regulatif : materi
disekresikan dan disimpan
dalam suatu vesikula dan
baru dikeluarkan jika ada
rangsangan
Endositosis
a. Pinositosis: pergerakan yang
membawa masuk bahan cairan
atau perpindahan cairan,
senyawa terlarut atau
makromolekul tersuspensi
b. Receptor-mediated endocytosis
: pengikatan suatu senyawa pada
reseptor yang ada pada
membran plasma.
c. Fagositosis: membawa partikel
besar.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai