Anda di halaman 1dari 3

NAMA : RONI SARTIKA TAMPUBOLON

NIM : P07534016085
TINGKAT : II-B
MATA KULIAH : BAKTERIOLOGI-II
DOSEN : SELAMAT RIADI S.Si, M.Si

HAL-HAL YANG PERLU DIPERHATIKAN :


Dalam mengambil contoh air yang digunakan untuk pemeriksaan bakteriologis berbeda
dengan keperluan untuk pemeriksaan fisika dan kimia, terutama mengenai sterilisasinya.
Botol untuk tempat contoh air harus bersih dan steril.
Sterilisasi dilakukan pada suhu 180 C selama 20 menit dalam oven atau sesuai dengan
tabel suhu dan waktu sterilisasi pada oven.

A. Prosedur Pengambilan Sampel Air Kran

1. Sebelum pengambilan sampel air, tangan di aseptik terlebih dahulu dengan


menggunakan alkohol 70%, hal ini mencegah pengambilan sampel air dari tangan
yang terkontaminasi;
2. Lalu kran dibuka penuh, alirkan air 2-3 menit atau dianggap cukup untuk
membersihkan mulut kran, kemudian tutup kembali;
3. Nyalakan bunsen dengan korek api dan kapas diberi cairan spritus menggunakan
krustang/pinset
4. Mulut kran dipanaskan sampai timbul uap air keluar;
5. Buka botol sampel dari kertas pelindung (dibuka sampai setengah saja untuk
menghindari kontaminasi). Tutup botol dan kertas pelindung diambil sebagai satu
kesatuan dan dipegang antara jari-jari tangan (tutup botol jangan ditaruh
sembarangan untuk menghindari kontaminasi). Pengambilan harus dilakukan secara
aseptis;
6. Panasi bibir botol sampel hingga cukup panas;
7. Botol diisi sampel air botol, hal ini bertujuan agar sisa ruangan botol masih ada
udara untuk mikroorganisme ( untuk pemeriksaan bakteriologis);
8. Bibir botol dipanasi lagi hingga cukup panas lalu secepatnya ditutup kembali;
9. Matikan api di bunsen dengan penutup bunsen;
10. Kemudian di beri label;
11. Kerjakan secara aseptis dan hati-hati.
B. Prosedur Pengambilan Sampel Air Sumur Gali

1. Bawalah box penyimpanan alat-alat pengambilan sampel air seperti bunsen, alkohol
70%, cairan spritus, bunsen, korek api, kapas, krustang, botol sampel dilengkapi tali
untuk mengambil sampel air dengan panjang 10 meter, label dan alat tulis;
2. Contoh air bisa diambil dengan botol timba atau botol gelas secara langsung. Botol-
botol ini dilengkapi dengan tali dan seluruhnya dibungkus dengan kertas, baru
disterilkan;
3. Sebelum pengambilan sampel air, tangan di aseptik terlebih dahulu dengan
menggunakan alkohol 70%, hal ini mencegah pengambilan sampel air dari tangan
yang terkontaminasi;
4. Pengambilan Sampel Air Sumur Gali pertama yang dilakukan dengan dua orang, satu
yang memegang krustang untuk memanaskan bibir botol sampel dan yang satunya
mangambil sampel air di sumur gali;
5. Sebelum digunakan untuk pengambilan sampel air, kertas pembungkus dibuka,
diusahakan jangan sampai menyentuh langsung bagian botol;
6. Buka botol sampel dan tutup botol dibungkus dengan kertas pelindung dan masukkan
di kantong untuk menghindari kontaminasi;
7. Panasi bibir sampel hingga cukup panas;
8. Tali diurai dan botol diturunkan pelan-pelan ke dalam sumur sampai mulut botol
masuk minimal 10 cm ke dalam air (bila tinggi air memungkinkan);
9. Sisakan tali sepanjang 30 cm untuk menyelupkan air ke dalam sumur dan jangan
dipegang untuk menghindari kontaminasi;
10. Pelan-pelan agar tidak menyentuh di dinding sumur untuk mencegah kontaminasi
botol sampel;
11. Botol diisi sampel air botol, hal ini bertujuan agar sisa ruangan botol masih ada
udara untuk mikroorganisme ( untuk pemeriksaan bakteriologis);
12. Panasi lagi bibir sampel dengan api lalu tutup secepatnya;
13. Kemudian siap diberi label;
14. Kerjakan secara aseptis dan hati-hati.

Catatan :
Yang harus di perhatikan adalah,jangan sekali-kali memegang kepala botol setelah sampel di
ambil..dan segera di bungkus kembali dan di masukan ke cool box.
C. Pengambilan Sampel Pada Air Permukaan

1. Buka botol steril.


2. Hingga botol sampai penuh.
3. Angkat botol,kemudian buang sedikit isi botol sehingga terdapat rongga udara

Catatan :
Pengambilan pada air permukaan dalamnya botol yang di rendamkan kira-kira 20cm dari
permukaan air.

Anda mungkin juga menyukai