praktek praktek budidaya. Penanaman jenis tanaman yang cocok untuk suatu tanah
merupakan tindakan yang sangat membantu dalam mengatasi masalah gulma. Penaman rapat
agar tajuk tanaman segera menutup ruang kosong merupakan cara yang efektif menurunkan
populasi OPT. Pemupukan yang tepat merupakan cara untuk mempercepat pertumbuhan
tanaman sehingga mempertinggi daya saing tanaman terhadap gulma. Pengaturan waktu
tanam dengan membiarkan gulma tumbuh terlebih dahulu kemudian dikendalikan dengan
praktek budidaya tertentu juga dapat dilakukan. Penggunaan tanaman pesaing (competitive
crops) yang tumbuh cepat dan berkanopi lebat sehingga memberi naungan dengan cepat pada
idaerah dibawahnya sering merupakan praktek yang berhasil untuk mengatasi masalah gulma
perkebunan. Modifikasi lingukan yang melibatkan pertumubuhan tanaman menjadi baik dan
pertumbuhan gulma tertekan adalah praktek kultuk teknis lain yang diterapkan dalam
pengendalian gulma. Beberapa usaha seperti mengubah nutrisi tanah dan kedudukan air pada
saat tertentu (baik ada atau tidak ada tanaman yang tumbuh pada suatu lahan), pemberaan
setelah tanaman dipaenen, pemberaan yang diberi genangan, atau sebaliknya membuat
drainase bagi tanah yang berair dapat digunkana untuk menekan spesies spesies OPT
tertentu. Pengendalan ini disebut juga pengedalian secara ekologi karena menggunakan
prinsip prinsip ekologi untuk mengelola lingkungkan sedimikian rupa sehingga mendukung
dan menguntungka tanaman dan merugikan OPT. Cara ini yang telah memiliki fasiltas yang
cukup dan mempunyai kekayaan alam memadai yang memungkinkan petani melaksanakan
air, sinar matahari dan waktu secara optimum sehingga diperoleh hasil yang memadai. Dalam
pergiliran tanaman ini terdapat berbagiai usaha, akan tetapi pada pokoknya padad suatu areal
tertentu ditnaman berbagai jenis tanaman secara bergiliran dalam waktu satu tahun. Dalam
pengendalian OPT pada ambang tidak membahayakan. Penanaman satu jenis tanaman secara
terus menerus dapat mengakibatkan akumulasi OPT. Oleh karena itu perencanaan
pergiliran tanaman tidak dapat diabaikan faktor hama (dalam arti luas). Pergiliran
Dengan pergiliran tanaman maka pada umumnya permukaan tanah akan selalu
tertutup oleh naungan daun tanaman, sehingga hama tertekan. Praktek bercocok tanam
dengan bergiliran akan meningkatkan kemampuan tanaman tehadap gulma. Biasannya setiap
tingkatan kemampuan tanaman terhadap hama. Biasannya setiap tanaman berasosiasi dengan
jenis jenis hama tertentu yang khas, karena jenis hama itu dapat hidup dengan leluasa pada
kondisi yang cocok untuk pertumbuhannya. Sebagai contoh adalah gulma teki (Cyperus
rotundus L.) sering tumbuh baik dan mengganggu tanaman lahan kering berumur setahun
seperti cabe, tomat dan sebagainnya. Dengan pergiliran tanaman kondisi mikroklimat akan
dapat berubah ubah sehingg hama tidak berkembang biak dengan cepat seperti sebelumnya.