Anda di halaman 1dari 2

PR HARIAN UNTUK DISKUSI

PEMBIMBING : dr. I Nyoman Gunawan, Sp.Rad

1. Acute appendicitis

Appendix merupakan organ berbentuk tabung, panjang 10 cm (3-15 cm), Lumennya sempit di proximal
dan melebar di distal.

Acute appendicitis :Peradangan pada appendix vermiformis (umbai cacing) .tonjolan dari apex
caecum,pertumbuhan dan distensi caecum.

Gejala : nyeri di sekitar umbilicus dan epigastrium, disertai anoreksia , nausea dan sebagian dengan
vomitus.Penyebabnya disebabkan oleh karna obstruksi lumen appendiks.

USG : Peradangan appendix diisi cairan , diameter cross sectionl > 0,6 cm. sangat berguna untuk evaluasi
pada pasien dengan keluhan local pada fossa iliaca dextra.

2. Asites

Penyebab utama pada kondisi patologi pada cairan aites .kategori eksudat atau transudat tergantung
dari etiologi.

Gambarannya pada USG: cairan yang terlihat tergantung dari penampakan hepar dan area kandung
kemih, akan tervisualisasi bergantung pada cairan asites yang terdapat pada batas organ tersebut

3. Gibus

Infeksi tuberculosis, infeksi granulomatosa yang spesifik .karakteristik : destruksi tulang progesif lambat
pada bagian anterior korpus vertebra (osteolisis local) korpus vertebrae yang disertai dengan
osteoporosis setempat.

Penyebaran terjadi karenaa kelenjar hilus yang mengalami perkijauan memecah dan basil tuberculosis
masuk ke dalam pembuluh darah.

Jaringan granulasi tuberculosis masuk ke dalam korpus vertebrae yang membentuk abses paravertebrae
meluas hingga ke beberapa vertebrae, atas, bawah, ligemen longitudinal anterior dan posterior
vertebrae, yang mengakibatkan kerusakan pada korteks epifisis, diskus intervetralis dan vertebrae
sekitarnya,dimana kerusakan pada bagian depan korpus,mengakibatkan kompresi vertebrae, kifosis
sehingga terbentuklah Gibus
Foto polos vertebra ditemukan osteoporosis, osteolitik dan destruksi korpus vertebrae,
disertai penyempitan discus intervertebralis yang berada di antara korpus tersebut

4. Syarat ruangan radiologi


1. Letak unit mudah dijangkau dari ruangan gawat darurat, perawatan intensive care, kamar bedah
dan ruangan lainnya
2. Di setiap instalasi dilengkapi alat pemadam kebakaran, alarm sesuai kebutuhan
3. Suhu ruang pemeriksaaan 20-24 c
4. Suhu untuk alat sesuai dengan kebutuhan alat tersebut

Ketewbalan dinding bata merah dengan ketebalan 25 cm dan kerapatan jenis 2,2 g/cm3,Beton dengan
ketebalan 20 cm atau setara dengan 2 mm timah hitam (Pb).Pintu ruangan sinar X dilapisi dengan timah
hitam dengan ketebalan tertentu.Ventilasi setinggi 2 meter dari lantai sebelah luar agar orang luar tidak
terkena paparan radiasi.Pada tiap sambungan Pb, dibuat tumpang tindih/overlapping.

5. Hipertensi emergensi (darurat) : ditemukan pada pasien dengan tekanan sistolik lebih dari
180mmHg dan diastolic diatas 120mmHg, secara mendadak disertai dengan keerusakan
organ target 1 jam setelah pemberian obat anti hipertensi intravena
Hipertensi urgensi ( mendadak) : peningkatan tekanan darah namun tanpa disertai
kerusakan organ target .Tekanan darah biasanya menurun 24 jam setelah pemberian obat
anti hipertensi oral.

Densitas tulang secara radiologi


Tingkatan densitas tulang sebagai berikut :
Osteolitik, densitas tulang menjadi radiolusen/hitam akibat hilangnya sebagian tulang
baik trabekel maupun mineralnya
Osteoporosis berkurangnya densitas dan menipisnya korteks akibat kurangnya
pembentukan
Osteopenia, berkurangnya sedikit densitas tulang
Osteosklerotik, bertambahnya densitas dan penebalan korteks tulang akibat
bertambahnya densitas dan penebalan korteks tulang akibat bertambahnya
pembentukan dan atau berkurangnya resorpsi tulang

Anda mungkin juga menyukai