ABSTRAK
Nyeri kepala dan tidur merupakan dua fenomena yang saling mempengaruhi dengan patomekanisme
yang kompleks. Nyeri kepala primer, terutama migren, nyeri kepala klaster dan hypnic headache
dapat timbul karena pengurangan waktu tidur, parasomnia, maupun gangguan pada regulasi arsitektur
tidur terutama fase rapid eye movement. Sebaliknya, adanya nyeri kepala memicu timbulnya berbagai
macam gangguan tidur. Studi pencitraan otak dan biokimia menunjukkan peranan penting melatonin
dan nukleus suprachiasmatik yang mengalami disfungsi pada penderita nyeri kepala yang
berhubungan dengan gangguan tidur. [MEDICINA 2013;44:101-104].
ABSTRACT
Headache and sleep are two reciprocal phenomenon with complex pathomechanism. Primary headache
syndrome as migraine, cluster headache and hypnic headache may appear due to sleep disruption,
parasomnia as well as sleep architecture regulation interference, especially in REM phase. On the
other hand, headache also triggers various sleep disorders. Imaging and biochemical studies show that
melatonin and suprachiasmatic nucleus dysfunctions play an important role in relationship between
headache and sleep. [MEDICINA 2013;44:101-104].
Tabel 1. Klasifikasi nyeri kepala yang dikaitkan dengan komponen Paiva dan Hering, seperti
tidur6 dikutip oleh Dodick dkk 6 ,
mengajukan klasifikasi ini
Extent of relationship between sleep and headache sebagai berikut :
a. Gangguan tidur disebabkan
Sleep-related headaches (during or after sleep) oleh nyeri kepala
Sleep-phaserelated headaches b. Nyeri kepala sebagai
III, IV, rapid eye movement: migraine penyebab gangguan tidur
Rapid eye movement: cluster headache, chronic c. Nyeri kepala dan gangguan
paroxysmal hemicrania tidur timbul tumpang tindih
misalnya, Tension type
Length of sleep and headaches
headache (TTH) dan insomnia
Excessive deep sleep
yang diinduksi oleh gangguan
Lack of sleep
mood.
Sleep disruption
Sleep relieves headaches Gambar 1 berikut merupa-
Migraine and other types of headaches kan rangkuman ilustrasi dari
Sleep disorders and headaches Dodick dkk 6 menunjukkan
Sleep apnea and headaches terdapat link antara gangguan
Somnambulism and headaches tidur dan berbagai jenis nyeri
Other parasomnias and headaches kepala primer yang saling
Effect of headaches on sleep mempengaruhi antara keduanya.
Minimal to major sleep disruption Fisiologi tidur dan komponen
Dreams and headaches neurokimia yang tercakup di
dalamnya diperkirakan menjadi
link antara kedua fenomena
tersebut.
ASPEK PATOGENESIS
N U K L E U S
SUPRACHIASMATIK DAN
MELATONIN PADA NYERI
KEPALA
dorsalis yang telah diketahui sebagai pacemaker. Jalur diperkirakan sebagai generator
sebagai memegang peranan pada serotonergik seperti ascending migren karena mengaktivasi
migren.2 forebrain serotonergic tract struktur vaskuler yang
Kadar melatonin menurun bermula pada nukleus rafe dan memvaskularisasi nukleus ini
pada beberapa jenis nyeri kepala berakhir pada area otak yang selama serangan migren. Gejala
primer, migren dan nyeri kepala berbeda termasuk pada nukleus migren yang berhubungan dengan
klaster dan HH. Melatonin suprachiasmatik di hipotalamus. fase prodromal dan aura
memiliki efek teraputik terhadap Stimulasi nukleus rafe akan kemungkinan disebabkan oleh
nyeri kepala primer melalui efek menginduksi pengeluaran aktivitas hipotalamus atau
anti oksidan, anti inflamasi, dan serotonin (5-HT) pada nukleus kortikal, misalnya menguap, lapar
anti-nosiseptiknya. Mekanisme suprachiasmatik dan memulai yang meningkat, kelelahan,
yang mendasari efek protektif ritme aktivitas sirkadian. Adanya perubahan mood, distorsi visual
melatonin terhadap nyeri kepala eksistensi komunikasi anatomi dan sensoris. Hipotalamus
belum sepenuhnya jelas. Beberapa antara nukleus suprachiasmatik berkoneksi dengan sistem limbik,
mekanisme yang diajukan dengan nukleus rafe dengan sel-sel melatonin neuronal di
misalnya efek beta endorfin yang neurotransmisi serotonin badan pineal dan nukleus di
mungkin dimiliki oleh melatonin mungkin dapat menerangkan batang otak yang mengatur
selain mekanisme oksida nitrit hubungan antara tidur dengan kontrol eferen otonom (nukleus
dan jalur GABA, glutamat dan nyeri kepala.9,10 traktus solitarius), kontrol
opiat endogen. Efek protektif motorik dan fase tidur (lokus
tersebut memungkinkan ceruleus), modulasi nyeri
melatonin digunakan sebagai NYERI KEPALA PRIMER DAN (periaquaductal grey matter).2
terapi farmakologi preventif TIDUR Berdasarkan polisomnografi
migren.7 yang dilakukan pada penderita
Melatonin merupakan faktor Nyeri kepala primer yang migren, terdapat hubungan
yang berperanan dalam ritme seringkali dihubungkan dengan antara inisiasi nyeri kepala
sirkadian dan mungkin memiliki tidur pada berbagai penelitian malam hari dengan fase REM.
efek terapeutik terutama pada adalah migren. Serangan migren Migren terjadi saat terjaga,
nyeri kepala klaster. Nukleus pada fase prodromal diinisiasi oleh disebabkan oleh pemanjangan fase
noradrenergik lokus ceruleus dan gangguan fungsional neuronal REM dari fase 3 dan 4. Beberapa
nukleus serotonergik rafe dorsalis pada hipotalamus. Gangguan studi menunjukkan adanya
mengontrol siklus bangun tidur periodisitas sentral di hipotalamus penurunan frekuensi dan derajat
dan modulasi nyeri. Serotonin ini dapat dilihat sesuai dengan keparahan serangan migren
terlibat dalam regulasi tidur dan periodisitas serangan migren, dan dengan pengurangan waktu tidur
memegang peranan penting dalam adanya perubahan emosional oleh secara selektif pada fase REM.
patofisiologi migren, namun belum mekanisme jalur sistem limbik Migren secara signfikan lebih
ada penjelasan yang memuaskan yang berhubungan dengan banyak didapati pada penderita
mengenai bagaiamana kedua hal hipotalamus. Gangguan fisiologi gangguan tidur parasomnia,
tersebut saling mempengaruhi.2,3 bioritmik hipotalamus seperti sleepwalking, enuresis dan pavor
Badan pineal adalah organ perubahan hormonal, gangguan (mimpi buruk) dibanding
fotoneuroendokrin berbentuk tidur, perubahan nafsu makan, kelompok kontrol.3
cemara berada pada pusat otak adalah beberapa faktor yang Penderita TTH kronis
dibelakang ventrikel tiga, kaya sering memicu serangan migren.9 mengalami pengurangan waktu
vaskular, yang menghasilkan Migren dipicu oleh perubahan tidur tapi tidak spesifik pada fase
melatonin dan peptida (seperti siklus internal atau eksternal, tertentu, latensi tidur, seringkali
arginin vasotosin) dan sel misalnya perubahan bioritmik terjaga, peningkatan nocturnal
neuroglial. Stimulus eksternal perubahan hormonal movement, dan penurunan tidur
dikonversi oleh badan pineal (menstruasi), siklus bangun tidur gelombang lambat. Kecemasan
dengan jalan menghasilkan dan fase tidur, jet lag, shift work, dan depresi komorbid dengan TTH
hormon melatonin sebagai respon faktor geoklimatik (siklus musim, sehingga gangguan tidur insomnia
terhadap sinkronisasi homeos- perubahan temperatur tekanan yang menjadi salah satu gejala
tasis internal dan lingkungan.8,9 barometri, dan siklus gelap depresi juga sering dialami oleh
Nukleus suprachiasmatik terang, gangguan afektif atau terutama penderita TTH kronis.
terletak di bagian posterior emosional, perubahan kebiasaan Hal ini menyokong hipotesis
hipotalamus yang berhubungan rutin (pola waktu makan, adanya hubungan antara nyeri
dengan aktivitas korteks oksipital aktivitas istirahat, akhir pekan). kepala, gangguan tidur dan
dan nukleus rafe di batang otak Hal ini menyokong teori gangguan gangguan psikiatrik.2,3
sebagai penghasil serotonin. sirkuit serebral dengan Bukti-bukti klinik yang
Aktivitas serotonin memiliki ritme mekanisme adaptasi homeostatik.6 substansial menyokong hubungan
sirkadian dan sirkanual dibawah Trigeminal nucleus caudalis tidur, nyeri kepala klaster dan
kontrol nukleus suprachiasmatik (TNC) di pons dan mesensefalon jam biologis. Awitan serangan