Salah satu tujuan pendidikan pada jurusan Teknik Sipil Fakultas Sains dan Teknik Universitas Nusa Cendana Kupang adalah menghasilkan tenaga kerja yang profesional di bidangnya. Karena pada saat sekarang ini kualitas dan keahlian tenaga kerja menjadi hal yang sangat diprioritaskan. Kualitas dan keahlian khususnya bidang teknik sipil tentu tidak hanya bisa didapatkan dalam perkuliahan formal saja, namun kemampuan dan kualitas di lapangan sangat diperlukan. Untuk memperluas pengetahuan dan menambah pengalaman mahasiswa, maka perlu mahasiswa menjalani Kerja Praktek (KP) sebagai salah satu syarat ketuntasan studi. Dengan dilakukannya keja praktek oleh mahasiswa, maka akan terjadi penyesuaian diri dengan lingkungan kerja yang akan dihadapinya kelak. Bagaimana kondisi yang sebenarnya di lapangan, hubungan kerja antara pekerja, mekanisme kerjanya, manajemen proyeknya, serta penyediaan alat dan bahannya, itu semua perlu diketahui sebagai bekal dalam bekerja. Walaupun dengan melakukan kerja praktek bukan berarti semua informasi yang dibutuhkan untuk menghadapi dunia kerja telah didapat, namun paling tidak mahasiswa memiliki gambaran nyata mengenai dunia kerja yang nantinya ia hadapi. Dalam menentukan lokasi kerja praktek, mahasiswa diberi kebebasan untuk menentukan lokasi proyek yang diinginkan kemudian dikonsultasikan ke ketua Jurusan Teknik Sipil untuk mendapat persetujuan dan penentuan dosen pembimbing kerja praktek. Dalam kerja praktek kali ini proyek konstruksi yang ditinjau adalah proyek Pembangunan Gedung Baru Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur. Pada proses pekerjaan pembagunan Gedung Baru Kantor Gubernur Nusa Tenggara Timur akan dibagi menjadi 3 zone yaitu zone A, Zone B, dam Zone C. Namun ketiga zone tersebut merupakan suatu kesatuan hanya saja dalam proses pekerjaannya yang dibagi menjadi 3 zone. Pada Kerja praktek ini saya mendapat tempat kerja praktek pada zone B. Adapun alasan memilih lokasi Kerja Praktek ini karena Gedung zone B merupakan gedung 3 (tiga) lantai beton bertulang yang terdiri dari komponen struktur (foot plat, sloof, fondasi menerus, kolom, balok, pelat lantai, tangga), komponen nonstruktural dan manajemen proyek, sehingga mahasiswa dapat melihat dan mengamati dengan seksama bagaimana prosedur pelaksanaannya dengan mengacu pada teori dan aturan yang didapat di bangku perkuliahan.
Antonio G.L. Effi (1406010009) Page 1
1.2 Tujuan Pelaksanaan Kerja Praktek Tujuan utama dari pelaksanaan kerja praktek ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat dalam menyelesaikan studi di program studi Strata I Teknik Sipil. Adapun beberapa tujuan yang ingin dicapai selama berlangsungnya kerja praktek ini, antara lain adalah : Menambah pengetahuan dan pengalaman mahasiswa mengenai pengetahuan di lapangan yang merupakan aplikasi dari teori yang didapat dari bangku kuliah. Mampu menerapkan teori-teori dan praktek yang pernah didapatkan di bangku kuliah serta membandingkannya di lapangan. Mahasiswa dapat mengetahui jalannya pelaksanaan suatu proyek baik secara teknis maupun non teknis. Sebagai bekal bagi mahasiswa untuk terjun kedalam dunia kerja. Agar tujuan tersebut tercapai maka mahasiswa diharuskan melakukan kerja praktek dan menyusun laporan sebagai hasil akhir dari pelaksanaan kerja praktek.
1.3 Metodologi Kerja Praktek
Metodologi yang dilakukan selama kerja praktek adalah : 1. Pengamatan di lapangan Kegiatan ini meliputi pengamatan pada jenis pekerjaan yang sedang dikerjakan di lapangan, peralatan yang dipakai, penempatan material, mobilisasi material, juga permasalahan yang terjadi dan pemecahannya di lapangan. Pada kegiatan ini dilakukan juga wawancara dan diskusi dengan pihak-pihak yang terlibat dalam proyek yaitu pemilik proyek, konsultan pengawas dan juga kontraktor pelaksana (tukang, mandor, dan buruh) 2. Konsultasi / asistensi Pada kegiatan ini mahasiswa melakukan konsutasi dengan dosen pembimbing kerja praktek mengenai pekerjaan-pekerjaan apa saja yang telah dilaksanakan dan hal-hal yang kurang di mengerti dari pelaksanaan pekerjaan di tempat kerja praktek. 3. Studi literatur Studi literatur diperlukan dalam membandingkan hal-hal yang terjadi di lapangan dengan teori yang telah didapatkan di perkuliahan formal. Di samping itu studi literatur juga diharapkan dapat membantu memberikan pemecahan masalah yang terjadi di lapangan.
1.4 Waktu dan Tempat Pelaksanaan Kerja Praktek
Waktu pelaksanaan kerja praktek yang dilakukan yaitu selama 3 bulan dari tanggal 15 Februari 2016 sampai 15 Mei 2016.
Antonio G.L. Effi (1406010009) Page 2
1.5 Batasan Masalah Yang Diamati Proyek pembangunan Kantor Gubernur baru NTT terdiri dari 3 gedung yaitu gedung A ( 5 lantai ), gedung B (3 lantai ), dan Gedung C ( 3 lantai ). Pada kerja praktek ini saya yang ditinjau adalah gedung gedung B. Gedung B merupakan gedung 3 lantai lingkup pekerjaan yang diamati adalah pekerjaan struktur beton bertulang, yang terdiri dari sloof, kolom, balok, dan pelat. Dari item item pekerjaan yang perlu diamati adalah pekerjaan bekisting, penulangan / pembesian, pengecoran dan perawatan beton.
1.6 Hal-Hal Penting Berhubungan Dengan Pelaksanaan Kerja Praktek
a. Nama Proyek : Pembangunan Gedung Baru Kantor Gubernur NTT b. Pemilik Proyek : Biro Umum Sekretariat Daerah Provinsi NTT c. Dana Proyek : Rp. 159.890.045.000 ( seratus lima puluh sembilan milyar delapan ratus sembilan puluh juta empat puluh lima ribu rupiah ) d. Sumber Dana : APBD Pemerintahan Provinsi NTT Tahun Anggaran 2015- 2016 e. Waktu Pelaksanaan : 435 hari kalender ( Tgl. 21 oktober 2015 s/d Tgl. 28 desember 2016) f. IMB : Telah ada dan disetujui oleh instansi Pemerintahan terkait g. Kontraktor Pelaksana : PT. Waskita Karya ( Persero ) Tbk. h. Konsultan Perencana : PT. Pandu Perkasa i. Konsultan Pengawas : PT. Bina Karya