BENTANG 800 M
(Skripsi)
Oleh
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
2018
ABSTRAK
BENTANG 800 M
Oleh
Jembatan direncanakan sepanjang 800 m, lebar lalu lintas 14 m, lebar trotoar 1,5
m, jenis gelagar memanjang adalah tub girder, ketebalan pelat 300 mm, susunan
kabel adalah 2 bidang dan kipas, dan kabel yang digunakan VSL 7-wire strand.
Mutu girder 290 Mpa, mutu beton 35 Mpa, dan mutu las 490 Mpa. Perhitungan
model jembatan dibantu oleh program SAP 2000 dan Microsoft Excel.
SPAN
By
Bridges are constructions that connect people and land transportation that is
blocked by obstacles. One of which is the type of cable stayed bridge.. This bridge
structure consists of a combination of various structural components such as
pylon, cable and deck. The deck is hung with a prestressed cable that is anchored
to the pole. Gravitational and lateral forces acting on the bridge deck will be
transferred to the ground via cables and pylon. The cable will receive tensile force
and the pylon accepts the compressive force.
This bridge planned 800 m long, 14 m wide traffic, 1.5 m sidewalk width,
elongated girder type is tub girder, 300 mm plate thickness, cable arrangement is 2
fields and fan, and the cable used is VSL 7-wire strand. Girder quality of 290
MPa, concrete quality of 35 MPa, and welding quality of 490 MPa. Bridge model
calculations are supported by SAP 2000 and Microsoft Excel programs.
From the calculation results obtained the reinforcement design for the sidewalk
using the main reinforcement D16-150 mm and reinforcement for D13-200 mm,
reinforcement for vehicle floors both in the field and pedestal with the main
reinforcement D22-100 mm and reinforcement for D16-100 mm. The dimensions
of the girder used were flanges of 1 m x 0.05 m, web 1.3 m x 0.01 m and lower
fluxes 4.2 m x 0.04 m. To get a more stable structure design, 3-dimensional
analysis is needed.
BENTANG 800 M
Oleh
Skripsi
Pada
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2018
MENGESAHKAN
1. Tim Penguji
Penguji
Bukan Pembimbing : Dr. Ratna Widyawati, S.T., M.T.
Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini yang berjudul “ Desain dan
Analisis Jembatan Cable Stayed Dengan Bentang 800 m” tidak terdapat karya
yang dilakukan orang lain, dan sepajang pengetahuan saya juga tidak terdapat
karya atau pendapat yang dituliskan atau diterbitkan orang lain kecuali yang
secara tertulis diacu dalam naskah ini sebagaimana disebutkan dalam daftar
pustaka. Selain itu saya menyatakan pula, bahwa skripsi ini ibuat oleh saya
sendiri.
Apabila pernyataan saya ini tdak benar, maka saya bersedia dikenai sanksi sesuai
dengan hukum yang berlaku.
dari 3 bersaudara.
Kanak Aisiyah, Kotabumi, Lampung Utara pada tahun 1999, Sekolah Dasar
Negeri 4 Tanjung Aman, Kotabumi, Lampung Utara pada tahun 2005, Sekolah
tahun 2011.
melaksanakan kerja praktek pada Proyek Pembangunan Packing Plant Silo milik
PT. Semen Padang yang dilaksanakan oleh kontraktor PT. ADHI KARYA di Jl.
Tahun 2015, penulis melaksanakan Kuliah Kerja Nyata di Desa Negri Mulya,
Bismillahhirrohmanirrohim
Dengan kerendahan hati dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT
Kedua orang tuaku Bapak Monthy Manan dan Ibu Nurmada Tuasamu yang telah
Kedua adikku Mohammad Athian Manan dan Alm. Mohammad Yusuf Manan
yang telah memberikan doa, motivasi, dan pelajaran hidup yang berharga
Sahabat - sahabatku dari grup teratai merah yang selalu mendukung dan
Keluarga besar dari keluarga Manan dan keluarga Tuasamu yang telah
mendukungku
“Nol adalah awal dari segala kemungkinan, tak ada apapun yang dapat dimulai jika tidak
dimulai dari sana”
“Masa lalu akan membuatmu menyesal sampai rasanya ingin mati, masa depan akan
membuatmu stress karena kegelisahan, maka hari – hari ini adalah saat yang paling bahagia“
“When you have eliminiated the impossible, whatever remains, however improbable, must be
the truth”
(QS. Ar-Rahman)
“Aku bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah
rasul Allah”
(Syahadatain)
SANWACANA
Assalamualaikum.Wr. Wb.
Alhamdulillahi Robbil Alamin, puji syukur atas kehadirat Allah SWT, karena
yang berjudul “Desain dan Analisis Jembatan Cable Stayed Dengan bentang
800 m” yang merupakan salah sat syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Teknik
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih yang tulus dan sebesar
– besarnya kepada :
Lampung.
2. Gatot Eko Susilo,S.T., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Teknik Sipil,
Universitas Lampung.
ini.
4. Ir. Surya Sebayang, M.T., selaku dosen Pembimbig II Skripsi yang telah
5. Dr. Ratna Widyawati, S.T., M.T., selaku dosen Penguji Skripsi yang telah
7. Seluruh Dosen dan para staf jurusan teknik sipil yang telah mendidik dan
8. Orang tua yang tergantikan Bapak Ir. Monthy Manan dan Ibu Nurmada
tuasamu, S.E., yang telah sabar dan penuh perjuangan untuk membesarkan
9. Adikku yang pertama Mohammad Athian Manan yang selalu sabar dan
10. Adikku yang kedua Alm. Mohammad Yusuf Manan yang telah memberikan
kenangan terindah dalam hidupku yang tidak dapat digantikan dengan apapun
di dunia ini.
11. Sahabat – sahabat dari grup “Teratai Merah” yang selalu mendukung dan
menyemangati penulis.
12. Mantan penghuni kosan Sumber Jaya kamar 2713 dan 2701 yang sah maupun
tidak sah.
13. Sahabat – sahabat dari grup “Tempat Spam” yang telah mengisi hari – hari
14. Keluarga Besar Teknik Sipil Universitas Lampung, terutama Teknik Sipil
angkatan 2011 yang tidak dapat disebutkan satu persatu karena keluarga ini
terlalu besar.
15. Semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi ini yang tak dapat
Semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak, terutama bagi penulis.
Selain itu semoga semua pihak yang telah membantu penyelesaian skripsi ini
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah .......................................................................................... 3
C. Tujuan Peneitian ............................................................................................ 3
D. Batasan Masalah ............................................................................................ 3
E. Manfaat Penelitian ......................................................................................... 4
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Jembatan Cable Stayed .................................................................................. 5
1. Sistem Kabel ............................................................................................. 7
2. Menara (Pylon) ....................................................................................... 11
3. Gelagar .................................................................................................... 13
4. Kabel ....................................................................................................... 17
B. Pembebanan ................................................................................................. 19
1. Berat Sendiri ........................................................................................... 21
2. Beban Mati Tambahan ............................................................................ 22
3. Beban Lalu Lintas Dan Beban Truk “T” ................................................ 23
4. Beban Angin ........................................................................................... 29
5. Trotoar Jembatan .................................................................................... 30
C. Desain Struktur Utama ................................................................................ 30
1. Konfigurasi Susunan Kabel .................................................................... 30
2. Gelagar Memanjang ................................................................................ 31
3. Sambungan Gelagar Memanjang ............................................................ 41
4. Analisis Pelat Lentur 1 Arah ................................................................... 43
5. Program SAP 2000 ................................................................................. 45
III. METODOLOGI PENELITIAN
A. Permodelan Struktur .................................................................................... 46
B. Diagram Alir (Flow Chart) Penelitian......................................................... 49
ii
Halaman.
Tabel 1. Spesifikasi kabel ..................................................................................... 19
Tabel 2. Aksi - aksi yang bekerja pada jembatan cable stayed ............................. 20
Tabel 13. Momen dan geser maksimum akibat beban layan ................................ 64
Tabel 20. Jumlah strand (n) dan gaya kabel (P) terpakai ...................................... 77
iv
Tabel 22. Perhitungan berat (N) dan Momen (M) berat sendiri trotoar ................ 85
Tabel 34. Momen dan geser maksimum sebelum komposit ............................... 123
Tabel 35. Momen dan geser maksimum setelah komposit ................................. 123
Tabel 38. Momen dan geser maksimum akibat beban layan .............................. 139
Tabel 39. Mmax positif dan negatif pada tiap kondisi ........................................ 140
Halaman.
Gambar 1. Alternatif jembatan secara ekonomi berdasarkan panjang bentang
Gambar 6. Tipe Pylon : (1) portal, (2) twin, (3) twin, (4) bentuk A, (5) Single,
Gambar 7. Tipe Gelagar : (a) Tipe terbuka, (b) Tipe kotak (Troitsky, 1988) ........14
A. Latar Belakang
maupun transportasi darat dari suatu tempat ke tempat lain yang terputus oleh
suatu rintangan seperti lembah, sungai, danau, laut, jalan raya, jalur kereta api,
Dibangunnya jembatan memiliki dampak yang berbeda bagi tiap orang. Untuk
diperlukan dan dengan melewati jembatan juga akan menghemat energi yang
diperlukan untuk sampai ke tempat tujuannya. Selain itu, jika jembatan yang
dibangun memiliki nilai estetika yang tinggi dapat menjadi daya tarik suatu
menggunakan pohon yang tumbang maupun akar pohon melintasi sungai. Pada
2
periode romawi kuno sekitar 300 SM, orang romawi sudah mampu membuat
jembatan di atas sungai untuk menyalurkan air seperti Aquaduct Pont du Gard
di, Perancis. Sekitar abad pertengahan di Eropa mulai dibangun jembatan jalan
raya berbentuk lengkung ( arch bridge ) yang menggunakan tiang kayu sebagai
pondasi.
jembatan Coalbrookdale, yaitu jembatan yang pertama kali terbuat dari besi.
juga kreasi dari bentuk dan struktur jembatan. Salah satu kreasi dari struktur
Jembatan cable stayed merupakan tipe jembatan bentang panjang yang estetis
jembatan ini terdiri dari gabungan berbagai komponen struktural seperti pilar,
kabel dan dek jembatan. Dek jembatan digantung dengan kabel prategang yang
lateral yang bekerja pada dek jembatan akan ditransfer ke tanah melalui kabel
dan pilar. Kabel akan menerima gaya tarik sedangkan pilar memikul gaya
Secara umum jembatan cable stayed ini memiliki keuntungan, seperti tahan
dan memiliki estetika. Penelitian ini diharapkan mampu menjadi referensi bagi
para engineer untuk mendesain jembatan cable stayed yang baik dan benar.
B. Rumusan Masalah
tersebut 800 m ?
C. Tujuan Peneitian
D. Batasan Masalah
dan kabel.
9. Yang tidak ditinjau antara lain : struktur bawah jembatan, pylon, analisis
biaya, metode pelaksanaan secara keseluruhan, efek susut dan rangkak, dan
angkur.
E. Manfaat Penelitian
Manfaat penelitian ini yaitu supaya penelitian ini dapat menjadi referensi untuk
Jembatan cable stayed merupakan tipe jembatan bentang panjang yang estetis
jembatan ini terdiri dari gabungan berbagai komponen struktural seperti pilar
(pylon), kabel dan dek jembatan. Struktur jembatan cable stayed ini berbentuk
dek jembatan digantung dengan kabel prategang yang diangkur pada pilar.
Dengan demikian, semua gaya - gaya searah gravitasi maupun lateral yang
bekerja pada dek jembatan akan ditransfer ke tanah melalui kabel dan pilar.
Kabel akan menerima gaya tarik sedangkan pilar memikul gaya tekan yang
yang dapat menghasilkan kekuatan penopang yang lebih kuat untuk memikul
berat jembatan itu sendiri ataupun lalu lintas yang melewati jembatan tersebut.
Jerman Barat pada pasca perang untuk menentukan jembatan yang ekonomis
2. Bentang main span terbatas karena keterbatasan sudut kabel, sehingga untuk
3. Semakin tinggi menara dan semakin banyak kabel, maka gaya aksial yang
Pada dasarnya, komponen utama jembatan cable stayed terdiri atas gelagar,
1. Sistem Kabel
umum sistem kabel dapat dilihat sebagai tatanan kabel transversal dan
jembatan cable stayed ada 2 sistem yaitu sistem satu bidang atau sistem
dua bidang.
kabel seperti ini akan menyebabkan torsi pada dek menjadi besar
akibat beban lalu lintas yang tidak simetri dan tiupan angin.
tatanan seperti ini, pengangkuran kabel berada di sisi luar gelagar atau
juga, terutama pada tiang pada menara harus tahan lama, karena
berdiri terpisah dan di sisi luar jembatan. Ketika kabel dan menara
untuk kabel dan menara tersebut tidak dapat digunakan sebagai bagian
1988).
1) Tipe Radiating
jumlah baja yang lebih sedikit. Kabel menahan gaya akibat beban mati
dan hidup maksimum, dan gaya aksial minimum dari dek. Namun,
membebani menara dan gaya vertikal harus ditransfer. Hal ini akan
2) Tipe Harp
yang berbeda dan pararel terhadap kabel yang lainnya. Sistem ini
apakah kabel di bagian bawah dapat dibuat kaku pada menara bawah
atau harus dibuat dapat bergerak pada arah horizontal. Jumlah baja
yang dibutuhkan pada sistem ini sedikit lebih banyak daripada tipe
3) Tipe Fan
Tipe fan merupakan modifikasi dari tipe harp. Kabel disebar pada
4) Tipe Star
hanya ada pada pertemuan kabel sehingga momen lentur yang akan
2. Menara (Pylon)
Pada dasarnya, pylon adalah struktur yang dimana gaya yang paling
menentukan adalah gaya aksial yang berasal dari gaya vertikal kabel yang
terpasang pada pylon. Pylon biasanya harus menahan beban yang berat
12
biasanya bisa mencapai beberapa ribu ton. Meskipun begitu, bentuk kotak
dengan kern yang lebar akan memberikan keamanan terhadap tekuk dengan
untuk konstruksi ini, antara lain bentuk portal, twin, bentuk A, single¸ dan
side.
Gambar 6. Tipe Pylon : (1) portal, (2) twin, (3) twin, (4) bentuk A, (5) Single,
(6) Side
Pada jenis ini, momen lentur akan disebabkan oleh menara. Sebagian
ini, gelagar utama yang melewati kaki menara akan didukung gelagar
melintang.
c. Menara berengsel
secara keseluruhan.
3. Gelagar
Salah satu masalah dari perancangan struktur gelagar, terutama pada gelagar
jembatan cable stayed adalah masalah torsi atau puntiran pada arah sumbu
memanjang gelagar akibat beban pada gelagar yang tidak selalu merata
gelagar yang efisien, kemajuan telah dibuat dengan perkembangan dek baja
ortotropik. Ada 2 tipe penampang gelagar yaitu tipe terbuka dan dan gelagar
kotak (box girder). Untuk gelagar terbuka, jarak antar gelagarnya biasanya
6-8 ft (1,8-2,5 m) dan memilki kekakuan torsi yang lemah, sedangkan untuk
Gambar 7. Tipe Gelagar : (a) Tipe terbuka, (b) Tipe kotak (Troitsky, 1988)
Bentuk gelagar jembatan cable stayed sangat bervariasi, namun yang paling
sering digunakan ada 2 yaitu stiffening truss dan solid web (Podolny &
Scalzi, 1976).
perawatan yang sulit karena rentan terhadap korosi, dan kurang menarik
dengan jalan rel dan menggunkan dek ganda yang bertingkat, stiffening
Gelagar yang tersusun dari solid web yang terbuat dari baja atau beton
1. Gelagar plat (plate girder), yang terdiri dari 2 atau lebih banyak
gelagar. Gelagar plat ini tidak memiliki kekakuan torsi yang besar,
panjang dan lebar. Selain itu hanya bisa digunakan untuk jembatan
2. Gelagar kotak (box girder), yang terdiri dari satu atau susunan box
yang besar sehingga cocok untuk jembatan yang mengalami torsi yang
Material struktur atas (superstructure) dapat terbuat dari beton, baja, dan
dimensi elemen jembatan yang lain seperti kabel, menara, dan fondasi.
4. Kabel
Sebuah kabel dapat terdiri dari satu atau lebih tali struktural, untaian
atau untaian kawat pararel (pararel wire strand). Sebuah strand selain jenis
pararel wire strand, terbuat dari kawat yang dibentuk spiral di sekitar
sebuah kawat pusat di satu atau lebih lapisan simetris dan diproduksi di
Saat ini, jenis ruji kabel yang umum dan sering digunakan adalah :
(HDPE) tube.
beberapa strand antara lain sebesar 7, 19, 37, 61, 91, atau 127 buah.
Spesifikasi dari kabel yang digunakan pada jembatan cable stayed dapat
B. Pembebanan
Kabel, aksi atau pembebanan yang terjadi pada struktur jembatan cable stayed
Dimana aksi permanen adalah beban tetap yang pasti terjadi pada jembatan,
Aksi variabel adalah beban yang besarnya dapat berubah tergantung waktu,
dan aksi accidental adalah beban jika terjadi kecelakaan pada jembatan
tersebut.
lainnya yang akan digunakan dalam perencanaan jembatan jalan raya termasuk
jembatan pejalan kaki dan bangunan - bangunan sekunder yang terkait dengan
1. Berat Sendiri
Berat sendiri adalah berat dari bagian jembatan dan elemen - elemen
struktural lain yang dipikulnya. Termasuk dalam hal ini adalah berat bahan
Untuk menentukan besarnya beban dari berat sendiri, maka harus digunakan
18 Baja 77 7850
Beban mati tambahan adalah berat seluruh bahan yang membentuk suatu
beban pada jembatan yang merupakan elemen non struktural, dan besarnya
harus direncanakan untuk bisa memikul beban tambahan yang berupa aspal
Pengaruh dari alat pelengkap dan sarana umum yang ditempatkan pada
jembatan harus dihitung setepat mungkin. Berat dari pipa untuk saluran air
bersih, saluran air kotor dan lainlainnya harus ditinjau pada keadaan kosong
23
diperhitungkan.
Beban lalu lintas untuk perencanaan jembatan terdiri atas beban lajur “D”
dan beban truk “T”. Beban lajur "D" bekerja pada seluruh lebar jalur
lajur "D" yang bekerja tergantung pada lebar jalur kendaraan itu sendiri.
Beban truk "T" adalah satu kendaraan berat dengan 3 as yang ditempatkan
pada beberapa posisi dalam lajur lalu lintas rencana. Tiap as terdiri dari dua
kendaraan berat. Hanya satu truk "T" diterapkan per lajur lalu lintas
rencana.
Secara umum, beban "D" akan menjadi beban penentu dalam perhitungan
Lajur lalu lintas rencana harus mempunyai lebar 2,75 m. Jumlah maksimum
lajur lalu lintas yang digunakan untuk berbagai lebar jembatan bisa dilihat
pada tabel 4.
24
Beban lajur “D” terdiri dari beban tersebar merata (BTR) yang digabung
a. Bila L ≤ 30 m; q = 9 kPa
Keterangan :
Panjang yang dibebani L adalah panjang total BTR yang bekerja pada
khusus.
Beban garis (BGT) dengan besarnya intensitas P adalah 49,0 kN/m harus
ditempatkan tegak lurus terhadap arah alu lintas pada jembatan. Untuk
BGT kedua yang identik harus ditempatkan pada posisi dalam arah
Penyebaran beban "D" harus disusun pada arah melintang sedemikian rupa
komponen BTR dan BGT dari beban "D" pada arah melintang harus sama.
a. Bila lebar jalur kendaraan jembatan kurang atau sama dengan 5,5 m,
maka beban "D" harus ditempatkan pada seluruh jalur dengan intensitas
100 % .
26
b. Apabila lebar jalur lebih besar dari 5,5 m, beban "D" harus ditempatkan
pada jumlah lajur lalu lintas rencana (nl) yang berdekatan, dengan
c. Beban lajur lalu lintas rencana yang membentuk strip ini bisa
ditempatkan dimana saja pada jalur jembatan. Beban "D" tambahan harus
ditempatkan pada seluruh lebar sisa dari jalur dengan intensitas sebesar
50 %.
mempunyai susunan dan berat as seperti terlihat dalam Gambar 16. Berat
merupakan bidang kontak antara roda dengan permukaan lantai. Jarak antara
Terlepas dari panjang jembatan atau susunan bentang, hanya ada satu
kendaraan truk "T" yang bisa ditempatkan pada satu lajur lalu lintas
lalu lintas rencana seperti terlihat dalam Gambar 16. Jumlah maksimum
lajur lalu lintas rencana dapat dilihat dalam tabel 4, akan tetapi jumlah lebih
yang lebih besar. Hanya jumlah lajur lalu lintas rencana dalam nilai bulat
harus digunakan. Lajur lalu lintas rencana bisa ditempatkan dimana saja
momen dan geser dalam arah longitudinal pada gelagar jembatan dengan :
1) Menyebar beban truk tunggal “T” pada balok memanjang sesuai dengan
atau balok dalam arah melintang dengan bentang antara 0,6 dan 7,4 m.
i. Untuk pelat lantai yang bersatu dengan balok atau dinding (tanpa
ii. Untuk pelat lantai yang didukung pada gelagar dari bahan berbeda
4. Beban Angin
Dengan ketentuan nilai koefisien seret (CW) dan Kecepatan angin rencana
Apabila suatu kendaraan sedang berada diatas jembatan, beban garis merata
rumusan :
5. Trotoar Jembatan
Trotoar jembatan terdiri dari lantai trotoar, tiang sandaran dan pipa
pegangan. Semua komponen itu menjadi beban mati trotoar. beban hidup
jenis paralel VSL 7-wire strand. Ada 2 jenis kabel parallel VSL 7-wire
strand yaitu ASTM A 416-74 grade 270 dan Euronome 138-79 dengan
sebagai berikut :
1. Gelagar baja = 15 m – 25 m
31
2. Gelagar beton = 5 m – 10 m
( )
............................................................................... (3)
Keterangan :
2. Gelagar Memanjang
digunakan adalah gelagar berbentuk kotak (box girder). Box girder yang
Web bisa vertikal atau miring, kemiringan plat web terhadap flens
bawah tidak boleh melebihi 1 : 4. Selain itu web Box Girder harus
Pada Box girder jenis Tub girder, flens atas yang mengalami gaya
..........................................................................................(6)
bf ≥ D/6..........................................................................................(7)
33
Mengitung tegangan lentur pada flens atas dan bawah (fbu) = Mu / Sx..(8)
konstruksibilitas).
1) Check konstruksibilitas
f = ......................................................................................(9)
pf = √ ........................................................................(10)
rf = √ ........................................................................(11)
...................................................................(12)
[ ( ) ( )] ................(14)
Keterangan :
f = Kelangsingan flens
= 1 jika :
...............................................................(17)
( )( ) ...............(18)
Rh = Faktor hibrida
( )
.....................................................(19)
β = Aw / Af..........................................................................(20)
p = Fyw/Fyf..........................................................................(21)
awc = ...........................................................................(23)
.................................................................(24)
√ ( )
√ ..........................................................................(25)
√ ........................................................................(26)
........................................................................(27)
( )
Fnc = [ ( ) ( )] ........................(29)
Keterangan :
& 6.10.8.2.3-7)
Fnc diambil dari nilai terkecil dari Fnc akibat tekuk lokal flens dan
Fnt = Rh.Fyt........................................................................................(30)
Keterangan :
Untuk web :
1) Deformasi elastis
37
lendutan maksimumnya.
2) Deformasi permanen
Keterangan :
Rh = Faktor hibrida
penampang dengan tahanan baja pada web lebih besar dari pada
flens.
( )
.................................................................(34)
β = Aw / Af......................................................................................(36)
p = Fyw/Fyf.......................................................................................(37)
38
Fyf ≤ 70 ksi...................................................................................(38)
D/tw ≤ 150....................................................................................(39)
√ ........................................................................(40)
Dp ≤ 0,42 Dt ................................................................................(41)
Fnc = Rb.Rh.Fyc.............................................................................(42)
Fnt = Rh.Fyt...................................................................................(43)
Mn = Mp.......................................................................................(44)
( )......................................................... (45)
39
Keterangan :
2
a<[ . h ................................................................................... (47)
⁄
40
kn = 5 + ( .................................................................................. (48)
⁄ )
√ .............................................................................. (49)
.......................................................................... (50)
( ⁄ )
* + .................... (51)
√ ( ⁄ )
Keterangan :
( )
........................................................................ (53)
( )
( )[ ] ................................ (54)
√ ( )
Keterangan :
.................................................................... (58)
.............................................................. (59)
2005.
melebihi :
................................................................................ (60)
Keterangan :
tinggi. Suatu baut yang memikul beban terfaktor (Rn), harus memenuhi
(RSNI T-03-2005) :
Rn ≤ Rn .............................................................................................. (61)
Berdasarkan RSNI T-03-2005, jenis baut yang digunakan dapat dilihat pada
tabel
42
Keterangan :
Ae = Luas inti baut, diukur pada diameter lebih kecil dari benang
(mm2)
baut (mm2)
( ) ............................................................ (62)
Keterangan :
Lj < 300 mm kr = 1
43
..................................................................................... (63)
Keterangan :
.......................................................................... (64)
Keterangan :
5) Mengecek kekuatan pelat lapis apakah sudah memenuhi lebih besar dari
gaya yang bekerja pada kondisi leleh dan fraktur. Kemudian diambil
Struktur pelat satu arah didefinisikan sebagai pelat yang didukung pada tepi
yang berhadapan sedemikian rupa sehingga lentur timbul hanya dalam satu
44
arah saja, yaitu pada arah tegak lurus terhadap arah dukungan tepi. Beban
balok persegi dengan tingginya (t) setebal pelat dan lebarnya (b) adalah satu
1. Menentukan selimut beton, diameter tulangan dan tinggi efektif balok (d)
...................................................................... (65)
......................................................................................... (66)
................................................................................ (67)
Dimana β adalah :
4. Menghitung momen nominal (Mn), kuat tekan nominal (Rn) dan rasio
penulangan beton :
........................................................................................... (72)
( √ ) ......................................................... (73)
45
........................................................................................ (74)
Tulangan pokok lentur pelat satu arah dipasang pada arah tegak lurus
satuan lebar pelat, maka jumlah penulangan juga dihitung untuk setiap
A. Permodelan Struktur
Struktur jembatan cable stayed yang akan didesain dan dianalisis akan
L = 2 l1 + l’ + CL ........................................................................................ (78)
Keterangan :
CL = 20 meter (closure)
didapat :
program CSI SAP 2000 dan Microsoft Excel. Permodelan dapat dilihat pada
gambar 17.
48
Diagram alir pada penelitian ini dapat dilihat pada gambar 18.
A. Simpulan
Berdasarkan desain dan analisis yang telah dilakukan, maka dapat dibuat
simpulan :
1. Tulangan untuk slab trotoar dengan tulangan utama D16 – 150 mm dan
2. Tulangan memanjang untuk tiang railing jembatan D13 dengan tebal tiang
3. Berdasarkan beban sendiri (MS), beban mati tambahan (MA), Beban truk
(TT), Beban suhu (ET), dan Beban angin (EW) pada lantai kendaraan
dengan tebal pelat (h) = 0,3 m, pada daerah lapangan dan tumpuan
didapatkan tulangan D22 – 100 mm dan tulangan bagi D16 – 100 mm.
5. Kabel yang digunakan adalah kabel VSL 7 – wire strand dengan ASTM
6. Berdasarkan beban yang diterima kabel dan berat sendiri kabel, jumlah
m9L 61 m9R 31
m10L 31 m10R 37
B. Saran
jembatannya.
ini.
dimensi.
Chavel, B., & Carnahan, J. (2012). Steel Bridge Design Handbook, Design
Example 4: Three-Span Continous Straight Composite Steel Tub Girder.
Washington, D.C.: Federal Highway Administration.
Podolny, W., & Scalzi, J. B. (1976). Construction and Design of Cable Stayed
Bridges. New York, USA: John Miley & Sons Inc.
Troitsky, M. (1988). Cable Stayed Bridges Theory And Design. London: BSP
Professional Books.