Anda di halaman 1dari 3

EKSTRAKSI KUKU

No. Dokumen :
No. Revisi :-
SOP Tanggal Terbit : 09 April 2016
Halaman :1/1
dr. Imelda Loren M
UPT..Puskesmas Air TTD. Kepala Puskesmas Pasaribu
Molek
NIP. 19800117 200904 2 002

Tindakan pengangkatan sebagian atau seluruh kuku berikut matriks


tunasnya, dilanjutkan reposisi jaringan lunak tepi kuku.
Pengertian

Sebagai pedoman agar tidak terjadi pembusukkan terhadap kuku tersebut,


sehingga kuku yang akan tumbuh tidak mengalami kesulitan/ halangan
(infeksi lebih lanjut).
Tujuan

Surat Keputusan Kepala Puskesmas Nomor 012.L Tahun 2015


tentang Jenis-jenis Pembedahan Minor yang Dapat Dilakukan di
Puskesmas.
Kebijakan

1. Chris Tanto et.all. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi Kempat, Jilid Kedua.
Penerbit Media Aesculapius. FKUI. Jakarta. 2014.
2. Siregar M.B, Bachsinar B. Atlas Berwarna dan Dasar-dasar Bedah
Minor. Edisi I (Revisi). Widya Medika. Jakarta. 1995.
William De Jong et all. Buku Ajar Ilmu Bedah, Edisi 3. EGC. Jakarta. 2005.

Referensi
A. Petugas mempersiapkan alat dan bahanKassa steril
1) Perban (roll gauze)

B. Petugas mempersiapkan pasien


1) Identitas pasien
2) Memberitahukan pasien/keluarga atas tindakan yang akan dilakukan
dengan pengisisan lembar persetujuan tindakan medis (Informed
consent)
3) Mempersilahkan pasien untuk posisi berbaring yang nyaman
C. Langkah-langkah kegiatan
Ada dua pilihan dalam penatalaksanaan kuku yang masuk kedalam ini.
Pertama pengangkatan sementara dari kuku yang utmbuh ke dalam dan
pembersihan (debridement) lipatan kuku. Prosedur ini membutuhkan
waktu sedikit dan menghilangkan keluhan pasien namun dapat terjadi
kekambuhan.
Kedua membutuhkan waktu penyembuhan yang lebih lama namun dapat
memberikan penyembuhan yang menetap.
Prosedur I
1) Petugas melakukan anastesi blok jari yang bersangkutan
2) Gunakan gunting kuku yang tajam atau pisau bedah no 10/11,
petugas secara hati-hati membuang bagian tepi kuku yang tumbuh ke
dalam termasuk matriks tunasnya dangan jarak 2-3 mm dari arah
lipatan kuku. Petugas melakukan pemotongan kuku secara hati-hati
terutama saat memotong/melewati permukaan bawah kuku sehingga
tidak terjadi laserasi pada dasar kuku.
3) Petugas membuang kuku yang rusak ini dengan forsep atau klem dan
perlahan tarik dan lepaskan dari dasar kuku; yakini matriks kuku
Langkah-langkah terangkat/terbuang (agar tidak terjadi rekurensi).
Prosedur 4) Petugas mengupayakan agar ujung tepi kuku tidak runcing.
5) Petugas membersihkan kotoran (debris) keratotik dari lekukan sisi
kuku.
6) Petugas melakukan penjahitan dengan tehnik mengupayakan jaringan
lunak kuku berada di bawah kuku.
1) Petugas memberikan salep antibiotika pada dasar kuku yang t
terutama saat memotong/melewati permukaan bawah kuku sehingga
tidak terjadi laserasi pada dasar kuku.
Unit Terkait IGD

Anda mungkin juga menyukai