Anda di halaman 1dari 7

1.

Digunakan arus frekuensi tinggi agar mengurangi heat input pada pipa dan terjadi skin
effect .Pengaruh dari hal ini adalah heat yang lebih sedikit akan menghasilkan daerah HAZ yang
lebih kecil , skin effect merupakan peristiwa yang menyebabkan arus hanya mengalir pada
bagian permukaan , sehingga arus yang dibutuhkan lebih kecil.
2. Keuntungan HFW
HAZ yang dihasilkan lebih kecil
Kecepatan welding tinggi dan penggunaan energy lebih rendah
Dapat digunakan untuk tube yang tipis
Effisiensi tinggi
Dapat digunakan untuk banyak logam
Batasan HFW
Membutuhkan pengawasan khusus untuk menghindari radiasi
Kurang ekonomis untuk produk yang dibutuhkan dalam jumlah sedikit
Bahaya arus frekuensi tinggi
Butuh fit-up yang baik
3. Prinsip kerja protection welding adalah pengkonsentrasian arus dan tekanan elektroda pada
daerah yang akan dilas menggunakan sebuah projection yang telah dipersiapkan
sebelumnya sehingga aliran arus terfokus pada titik kontak yang terbatas
Keunggulan Projection Welding :
Kecepatan pengelasan tinggi dan dapat dengan mudah beradaptasi untuk otomatisasi dalam
kecepatan produksi yang tinggi
Hasil las lebih rapi dibandingkan spot welding karena aliran arus dan elektroda terfokus
Keterbatasan Projection Welding :
Sulit diperbaiki jika terjadi kesalahan pengelasan
Lap joint yang menjadi syarat berakibat penambahan berat
Peralatan lebih mahal dibandingkan dengan arc welding
Kekuatan sambungan rendah

4. Ukuran nugget bergantung dari luas kontak antara benda kerja dan elektroda, dimana
dalam hal ini konsentrasi arus juga dipengaruhi oleh luas kontak. Ukuran diameter dari
nugget sebagai syarat kualitas hasil las spot welding adalah 6-10 mm. sedangkan untuk
shear strength nugget umumnya harus cukup dapat menjamin bahwa bila sambungan diberi
tegangan hingga putus , kerusakan tidak terjadi pada nugget melainkan pada logam yang
disambung. Hal penting yang perlu diperhatikan adalah kekuatan las titik yang dapat
diperoleh melalui uji mekanik berupa shear strength dan uji cross section. Indikator yang
sering digunakan untuk menetukan keuletan lasan khususnya pada material yang memiliki
mampu keras yang tinggi adalah besarnya rasio antara cross section strength (ft) dan shear
strength (fs). Bila rasio fs/ft mendekati satu, lasan dapat dikatakan ulet sedangkan rasio fs/ft
mendekati nol, lasan bersifat getas.
5. Perlu diperhatikan heat balance yang terjadi agar terjadi peetrasi yang sama pada kedua pelat
sehingga skematis design adalah

Plat tipis

Pada skema a digunakan luas kontak elektroda pada plat yang tipis , lebih kecil. Sedangkan pada
skema b digunakan material dengan resistansi lebih tinggi untuk bagian yang lebih tipis. Dan
skema c gabungan keduanya.

6. Pengelasan baja galvanil membutuhkan arus yang lebih tinggi , karena lapisan seng akan
menghambat arus yang digunakan untuk melelehkan baja. Lapisan seng harus dirusak terlebih
dahulu baru baja dapat meleleh dan proses welding dilakukan.

7. Prinsip kerja ERW adalah menggunakan sifat resitivitas daari material, arus yang dialiri pada
material , akan terhambat oleh resitansi dalam material itu sendiri dan menghasilkan panas ,
panas ini yang digunakkan untuk melelehkan material .

Tahapan Spot welding


Dua lembaran tumpang tindih dilebur dengan mengalirkan arus listrik.
Kombinasi dengan pemberian tekanan yang akan mempercepat pembekuan molten
metal menjadi nugget.
Terbentuknya nugget pada permukaan sambungan dari dua benda kerja. Umumnya
diameter dari nugget ini adalah 6-10 mm.
Pelelehan yang terjadi pada bagian tengah disebabkan ketika 2 buah sheet yang akan
disambung permukaannya mengalami kontak akan terdapat hambatan antara 2 sheet ini , nilai
hambatan ini lebih besar daripada hambatan antara permukaan elektroda dan logam , maupun
logam itu sendiri , sehingga panas yang dihasilkan kana paling banyak pada daerah tengah , dan
menyebabkan pelelehan terjadi pada bagian tengah kedua pelat yang disambung.

8. Pengaruh
Arus
Semakin besar arus yang digunakkan akan semakin besar panas yang dihasilkan sesuai
dengan
= 2

Semakin panas yang dihasilkan akan maka akan semakin besar HAZ , tetapi waktu
pelelhan menjadi lebih cepat. Arus yang berlebihan juga dapat menyebabkan logam cair
terlempar sehingga dapat menyebabkan terbentuknya rongga dan retak pada
sambungan.

Waktu
Waktu merupakan salah satu parameter yang dapat dikendalikan dengan akurat dalam
proses welding , waktu yang diberikan selama pengaliran arus juga berpengaruh ke
panas yang dihasilkan. Selain itu proses welding juga dibagi menjadi 4 tahapan waktu
untuk mendapatkan proses optimum yaitu
i. Squeeze time
ii. Weld time
iii. Hold time
iv. Off time
Tekanan
Pemberian tekanan pada umumnya bertujuan agar terjadi kontak yang baik dan konstan
antara pelat yang akan disambung , tetapi semakin besar tekanan yang digunakkan akan
menyebabkan arus yang perlu digunakkan meningkat , karena semakin besar tekanan
yang digunakkan , nilai resistansi antara 2 material akan menurun. Sehingga factor ini
perlu diperhatikan nilai besar akan membutuhkan arus yang besar tetapi memiliki
kontak yang baik , sedangkan nilai yang rendah membutuhkan arus yang kecil tetapi
kontak tidak konstan.

9. Prinsip kerja Spot Welding adalah permukaan yang akan disambung ditekan satu sama lain
(dijepit pada tempat sambungan dengan sepasang elektroda) dan kemudian dialirkan arus
listrik sehingga kedua permukaan logam tersebut menimbulkan panas dan mencair karena
adanya resistansi listrik. Siklus las dimulai ketika elektroda bersinggungan dengan logam
dibawah pengaruh tekanan sebelum arus dialirkan.

Heat input yang diperlukan untuk melelehkan logam pada proses ini berasal dari aliran arus
listrik yang kemudian ditahan oleh logam itu sendiri. Karena arus yang digunakkan untuk
melelehkan logam maka proses penyambungan ini menggunakan nilai arus yang sangat besar
untuk menghasilkan panas dalam waktu yang cepat , sesuai dengan rumus.

= 2

10. Perbedaan upset dan flash welding , terletak pada penggunaan gaya dan arus pada proses
welding. Pada flash welding arus dialirkan dulu pada dua logam yang akan disambung , logam ini
hanya berdekatan , tidak menempel, sehingga akan terbentuk busur listrik yang akan
membersihkan permukaan logam dan membuat logam ke kondisi plastis , ketika kondisi plastis
tercapai pada logam akan diberikan gaya yang akan menyebabkan logam tersambung .
Sedangkan pada upset welding permukaan logam yang akan disambung diberikan tekanan agar
menempel , dan kemudian diberikan arus yang mengalir , arus ini akan melebur logam dan
tekanan yang diberikan sepanjang proses akan menyatukan logam.

11. Siklus seam welding

Siklus kerja dari Seam Welding yakni baja lembaran yang saling tumpang tindih, disambung
menggunakan elektroda yang bulat dan berputar di pinggiran baja tersebut. Elektroda
tersebut menghasilkan resistansi panas yang akan menghasilkan nugget berbentuk lonjong
yang berderet sesuai dengan kecepatan elektrodanya. Akan terjadi penyambungan pada
daerah nuggetnya.
12. Keuntungan resistance welding
Kecepatan proses tinggi
Kecepatan produksi tinggi
Tidak menggunakan filler
Hasil sambungan seragam
Mudah dilakukan dengan otomisasi
Kekurangan
Maintenance alat rumit
Sulit untuk part yang tebal
Peralatan mahal
Penambahan berat akibat lap joint
Kekuatan sambungan rendah

13. Percussion welding merupakan proses pengelasan yang menggunakan panas dari busur
yang dihasilkan dari pelepasan energi listrik yang cepat untuk penyambungan logam.
Tekanan yang digunakan progresif atau mengikuti pelepasan energi listrik. Mesin yang
digunakan dalam percussion welding adalah magnetik dan capacitor/discharge. Proses pada
welding ini mirip dengan flash dan upset welding

Contoh aplikasi dari Percussion Welding banyak digunakan di industri elektronik untuk
menyambung aluminium rods, menyambung baja atau non ferrous alloy yang tahan korosi,
dan lain lain.
14. Mash Seam Welding adalah proses gabungan dari proses Resistance Seam Welding dan
Projection Welding. Alat yang digunakan juga mirip dengan yang digunakan pada Resistance
Seam Welding yaitu Large Resistance Welding Frame dan Rotating Wheel Type Electrode
untuk menghasilkan arus , yang kemudian akan berputar sambil mengalirkan arus.
Perbedaan nya dengan resistance seam welding konvensional adalah pada mash seam
welding pelat yang akan disambung bagian yang overlap tidak sebanyak seam welding
konvensional , dan luas elektroda yang digunakkan lebih besar dari luas kontak ini , sehingga
akan dihasilkan sambungan yang kuat.

Aplikasi dari Mash Seam Welding yaitu banyak dilakukan pada bidang transportasi, produksi
makanan, agrikultur, peralatan gardening, dan Machine protection.

15. Menggunakan rumus



= 100

Akan diperoleh nilai weldability factor dari baja adalah diatas 10 , sedangkan Al diantara 1 2,
dan tembaga memiliki nilai weldability factor yang rendah
Sehingga dapat disimpulkan urutan material yang memiliki weldability baik dengan pengelasan
titik (spot welding) adalah baja, aluminium , dan tembaga

Anda mungkin juga menyukai