2. Tanah
Alat
1. Pisau Perata.
2. Batu Pori.
3. Spidol.
4. Cawan.
5. Kertas Buram.
6. Jangka Sorong.
7. Neraca.
8. Gunting.
9. Oli.
10. Ring.
3. Gambar diameter ring bagian dalam pada kertas buram menggunakan spidol.
8. Pasang tabung besi hasil DCP ke ekstruder besar untuk mengeluarkan sampel
tanah hingga 5cm, kemudian tahan sampel tanah yang keluar menggunakan ring.
9. Potong dan rapihkan tanah yang berada pada ring menggunakan spatula dan
masukkan kedalam cawan.
10. Timbang ring dan tanah menggunakan neraca.
11. Cetak tanah kedalam ring kecil dan rapihkan kembali tanah pada ring kecil
menggunakan spatula.
12. Susunlah alat dan bahan dengan sususan batu pori, kertas buram, tanah yang
sudah dicetak, kertas buram lagi, dan batu pori lagi didalam ring besar.
13. Kemudian pasang ring besar ke alat konsolidasi tanah, dan beri air hingga
sebatas leher pada ring kecil supaya mengurangi fase kritis tanah.
14. Kalibrasikan alat konsolidasi tanah hingga kedua jarum menunjukan pada angka
0.
15. Kemudian berilah beban pada alat konsolidasi tanah (ditambahkan setiap
24jam), dengan urutan jumlah beban:
I. Hari Ke-1 = 500gram
II. Hari Ke-2 = 1000gram (penambahan 500gram)
III. Hari Ke-3 = 2000gram (penambahan 1000gram)
IV. Hari Ke-4 = 4000gram (penambahan 2000gram)
V. Hari Ke-5 = 8000gram (penambahan 4000gram)
VI. Hari Ke-6 = 2000gram (pengurangan 6000gram)
VII. Hari Ke-7 = 500gram (pengurangan 1500gram)
E. RUMUS PERHITUNGAN
F. DATA LABORATORIUM
G. KESIMPULAN