Anda di halaman 1dari 3

PENCATATAN, PEMANTAUAN, PELAPORAN EFEK SAMPING OBAT

DAN KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD)

NoDokumen : Ditetapkanoleh
No. Revisi : Kepala UPTD
Puskesmas Benteng
TanggalTerbit :
SOP
UPTD
Halaman : Makmun
PUSKESMAS
NIP.19760926 199703 1 004
BENTENG
1. Pengertian Monitoring efek samping adalah kegiatan monitoring terhadap dampak atau
pengaruh yang merugikan dan tidak diinginkan yang timbul sebagai hasil dari
suatu pengobatan yang dimulai dengan proses pencatatan, pemantauan dan
pelaporan efek samping obat dan kejadian tidak diharapkan (KTD)
1. Tujuan 1. Mendorong pendeteksian adanya efek samping obat
2. Mendorong pelaporan efek samping obat
3. Memudahkan dokumentasi efek samping obat
4. Meningkatkan keamanan penggunaan obat
5. Memberikan edukasi bagi tenaga kesehatan terkait efek samping obat
6. Meningkatkan keselamatan pasien
7. Kebijakan Keputusan Kepala Puskesmas Nomor : /PKMW/SK/ /2015 tentang Farmasi
Klinik
8. Referensi 1. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun 2014 Tentang Standar
Pelayanan Kefarmasian di Puskesmas
2. Pedoman Pengelolaan Obat Publik dan Perbekalan Kesehatan di Puskesmas,
2003
3. Pedoman Cara Pelayanan Kefarmasian yang Baik di Puskesmas, 2011
9. Alat dan Bahan 1. Kertas Resep
2. Status Pasien
3. Alat Tulis
4. Format monitoring efek samping

10. Prosedur/ 1. Semua unit kerja di puskesmas menyampaikan informasi terkait kecurigaan
langkah- langkah terjadinya efek samping obat dan dilaporkan ke bagian farmasi untuk
pengumpulan data yang lengkap dan analisis, termasuk nama penyakit,
riwayat terapi dan pengobatan, sehingga dapat dideskripsikan efek samping
obat yang dicurigai
2. Deskripsi dari tiap efek samping obat yang dicurigai dan outcomenya harus
dicatat direkam medik pasien
3. Efek samping obat yang serius dan tidak diharapkan harus dilaporkan ke
Badan Pengawasan Obat dan Makanan
4. Semua informasi tentang efek samping obat harus disebarluaskan kepada
semua staf profesi kesehatan untuk tujuan edukasi serta harus menjaga
kerahasian pasien
5. Pasien berhak memperoleh informasi tentang rencana dan hasil pelayanan
termasuk kemungkinan terjadinya efek samping obat dan kejadian tidak
diharapkan (KTD)
6. Berdasarkan hasil analisa masalah maka solusi penyelesaian masalah terkait
efek samping obat serta kejadian tidak diharapkan dilaporkan kepada kepala
puskesmas
7. Efek samping obat yang harus dilaporkan dan didokumenatsikan adalah
yang bersifat berat, fatal dan meninggalkan gejala sisa
8. Monitoring efek samping obat ( MESO) dikoordinasikan oleh petugas
farmasi, dokter, perawat dengan menggunakan formulir monitoring efek
samping obat
9. Monitoring dan pelaporan efek samping obat harus didokumentasika
10. Laporan ditujukan kepada dinas kesehatan kabupaten .
7.Unit terkait 1. Apotek
2. Jaringan

DIAGRAM ALIR PELAYANAN RESEP DI APOTEK


POLI GIGI POLI UMUM KIA UGD

APOTEK

Skrining resep:
Persyaratan administrasi :nama dokter,alamat,tanggal
penulisan resep,tandatangan/paraf dokternama , umur,
alamat, jenis kelaminberat badan pasien
Tidak
Sesuai/adanya Persyaratan farmasetik : bentuk sediaan, dosis, frekuensi,
DRP kekuatan, stabiltas, inkompabilitas, cara dan lama
pemberian obat

Persyaratan Klinis meliputi patient assessment kepada


pasien yaitu adanya alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi,jumlah obat dan kondisi
khusus lainnya), keluhan pasien dan hal lain terkait
Petugas menyiapkan sediaan farmasi dan
alat kesehatan sesuai dengan resep

Pemberian etiket :
Obat dalam : warna putih
Obat luar : Warna Biru

Penyerahan sediaan farmasi danalat kesehatan


Memanggil nama pasien,memastikan identitas pasien sesuai dengan
yang ada pada etiket
Menyerahkan obat disertai informasi obat
Mencatat pada register SIKDA apotek
Mendokumentasikan resep

Anda mungkin juga menyukai