Anda di halaman 1dari 42

BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Berdasarkan penelitian yang dilakukan para ahli, sampai saat ini adanya
kehidupan diyakini hanya di Bumi. Para ahli tidak menemukan adanya tanda-tanda
kehidupan di planet-planet selain Bumi. Planet Mars misalnya, di sana hanya
ditemukan sisa-sisa kehidupan atau dengan kata lain di planet Mars pernah ada
kehidupan.

Bumi merupakan sebuah planet yang senantiasa mengitari bintang pusatnya,


yaitu Matahari. Selain Bumi, masih banyak benda-benda langit lainnya yang berputar
dalam pengaruh Matahari sebagai bintang pusat-nya. Benda-benda langit tersebut
adalah planet, planet kerdil, satelit, komet, asteroid, objek-objek trans neptunus, dan
yang lainnya.

Seluruh benda langit tersebut beserta dengan Matahari berada dalam suatu
sistem yang dinamakan Sistem Tata Surya. Matahari sendiri berada dalam suatu
galaksi yang dinamakan Galaksi Bimasakti. Sebuah galaksi tersusun atas gugus-
gugus bintang. Gabungan gugus-gugus bintang itulah yang membentuk suatu galaksi.
Bintang-bintang yang berada dalam suatu galaksi jumlahnya mencapai ratusan milyar.
Terdapat sekitar 100 milyar lebih bintang yang menghuni Galaksi Bimasakti.

Di Alam semesta atau jagat raya terdapat banyak galaksi. Letak suatu galaksi
dengan galaksi yang lain sangat berjauhan. Biasanya untuk menuliskan jarak dalam
alam semesta, misalnya jarak antar galaksi dinyatakan dalam tahun cahaya. Gambar 1
menunjukkan galaksi-galaksi yang diambil menggunakan teleskop Hubble.

Era baru dalam dunia geologi dimulai pada tanggal 20 juli 1969 ketika Neil
Armstrong menepakan kakinya di permukaan bulan. Sesungguhnya, dunia baru telah
terbuka bagi kita agar kita bisa menjelajahi. Sebelum itu, pengetahuan kita tentang

1
bulan sangatlah terbatas di mana pengetahuan itu hanya bisa diamati dari bumi
dengan menggunakan teleskop. Namun sekarang, bebatuan, struktur, dan permukaan
dari planet-planet lain bisa diamati secara langsung untuk pertama kalinya. Sejak saat
itu, bagian lain dari bulan telah dikunjungi oleh tim astronot geologi yang pada saat
itu dipimpin oleh Tim penyelidik yang telah mendarat di permukaan venus dan mars,
dan pesawat luar angkasa telah terbang melewati merkurius, yupiter, saturnus dan
Satelit-satelit dari yupiter dan saturnus. Kita mempelajari bahwa terdapat basal dan
gabbro di bulan, erosi angin dan endapan di mars, gunung berapi yang masih aktif di
salah satu satelit yupiter, dan tektonik lempeng di satelit yupiter yang lainnya
(Ludman, 1982:516).

Lebih pentingnya lagi, bahwasanya kita telah menemukan dan mampu


menerapkan teknik-teknik dalam menjelajahi bumi untuk mempelajari tentang planet-
planet tetangga yang ada pada sistem tata surya. Dalam hal ini, kita sedang
menggunakan prinsip-prinsip dari superposisi dan hubungan lintas sektoral (bab 8)
untuk mempelajari rangkaian peristiwa dalam sejarah bulan dan mars, gravitasi untuk
menginvestigasi kemungkinan dari tektonik lempeng yang ada di mars dan venus,
dan seismologi untuk mempelajari gempa bulan dan struktur dalam dari bulan dengan
banyaknya informasi terbaru mengenai planet-planet yang lainnya, kita juga dapat
melihat bumi dalam sudut pandang yang tepat sebagai salah satu unit dari sistem tata
surya yang unik dalam berbagai hal. Pada bab ini, kita akan menjelkan beberapa hal
yang telah kita pelajari sebelumnya tentang planet-planet lain dan melihat bagaimana
data ini benar adanya sesuai dengan formasi dari sistem tata surya (Ludman,
1982:516).

2. Rumusan Masalah
a. Bagaimana susunan sistem tata surya ?
b. Apa ciri-ciri umum dari asing-masing palet?

2
3. Tujuan Penulisan
a. Memenuhi tugas mata kuliah Fisika Bumi
b. Mengetahui sistem geologi planet
c. Menambah wawasan serta pengetahuan

3
BAB 11

PEMBAHASAN

1. SISTEM TATA SURYA

1.1 MATAHARI

Matahari adalah salah satu benda angkasa yang dapat memancarkan cahaya
sendiri. Matahari merupakan jenis bintang yang juga anggota dari tata surya.
Sebagian besar massa tata surya, sekitar 98%, terdiri oleh matahari. Planet-planet
mengorbit pada matahari karena matahari merupakan pusat tata surya. Aktivitas dari
asing-masing planet ketika mengelilingi matahari ini memiliki periode yang berbeda-
beda (Fitri,2011:97).

Jarak matahari dan bumi tempat tinggal kita ini sekitar149.600.000 km. Jarak
tersebut disebut sebagai satuan astronomi atau satu astronomical unit (1 AU).
Sehingga 1 AU = 149.600.000 km. Tetapan ini kemudian digunakan untuk
menghitung jarak bintang yang terdekat dengan bumi, Alpha Centauri (Fitri,2011:98).

4
Volume matahari 1.300.000 kali lebih besar daripada volume bumi.
Sedangkan massanya 300.000 lebih besar daripada massa bumi dan massa jenisnya
sekitar 1,4 kali lebih besar daripada massa jenis air. Hal ini berbeda dengan bumi
yang memiliki massa kecil tapi massa jenisnya 5,5 lebih besar dari massa jenis air.
Ukuran matahari juga cukup besar yakni dengan garis tengah sekitar 109 kali garis
tengah bumi (Fitri,2011:98).

Pada waktu matahari masih dalam keadaan cukup air, yang karena matahari
mengalami gerak rotasi, maka ada bagian matahari di daerah ekuator yang
melepaskan diri menjadi planet, satelit, dan asteroid. Salah satunya adalah pluto, yang
berjarak 5,9 miliar kilometer dari matahari. Mungkin masih ada planet lain yang lebih
jauh lagi dari pluto, tetapi belum dikenal/diketahui (Wisoyo, 2008:51).

Pelepasan planet-planet dari matahari itu tidak bersamaan waktunya dalam


satu kali saja, tetapi pelepasan itu menunggu terkumpulnya materi di daerah ekuator,
baru dapat melepaskan diri dari matahari dengan gerak tegak lurus pada jari-jari
ekuator di mana ia lepas, dan mengelilingi matahari pada perluasan bidang ekuator
matahari. Pelepasan planet dari matahari ada yang didorong oleh suatu ledakan di
daerah ekuator matahari, seperti ledakan yang sampai sekarang masih ada dan
menghasilkan noda-noda hitam di permukaan matahari (Wisoyo, 2008:51-52).

5
Peristiwa terjadinya satelit sama sekwli bukan pelepasan dari planet,
melainkan mereka melepaskan diri (terlepas) dari planet sejak terlepas dari matahari.
Terjadinya planet yang di bagian luarnya dikelilingi oleh dua buah cincin yang tegak
lurus pada poros planet, yaitu planet saturnus, adalah peristiwa terlepasnya materi
dari daerah ekuator matahari yang didorong oleh suatu ledakan sehingga materi
saturnus tidak kompak hampir terlepas, dan terjadilah bentuk planet saturnus yang
bercincin dua itu (cincin dalam dan cincin luar). Yupiter merupakan planet paling
besar di dalam tata surya kita, karena saat akan terjadi pelepasan di daerah ekuator
matahari, didahului oleh peristiwa ledakan sehingga materi yang terlepas dari
matahari paling banyak dan disertai satelit-satelit yang paling banyak pula (Wisoyo,
2008:52).

Peristiwa terjadinya asteroid karena saat terjadinya pelepasan materi matahari


dibarengi oleh peristiwa ledakan hingga materi yang lepas dari materi berupa asteroid
yang begerak mengelilingi matahari di antara planet yupiter dan mars. Pada saat
terjadinya planet mars, keadaan matahari sudah sedemikian agak kental sehingga
planet mars tidak begitu besar, dan masih diikuti oleh dua buah satelit. Pada saat
pelepasan planet bumi, memerlukan waktu agak panjang dari pelepasan mars dari
matahari, sehingga walaupun keadaan matahari sudah lebih kental, plqnet bumi lebih
besar dari mars, dan bumi diikuti oleh sebuah satelit, yaitu bulan. Pada batas
kekentalan matahari masih bisa melepaskan dua buah planet, yaitu venus dan terakhir
planet dan terakhir planet merkurius yang paling dekat dengan matahari, hahya sejauh
58 juta km (Wisoyo, 2008:52-53).

Yang perlu diingat bahwa semua materi yang terlepas dari matahari itu (planet,
satelit, dan asteroid), titik pusatnya terletak dalam satu bidang datar yang tegak lurus
poros matahari (merupakan perluasan dari bidang ekuator matahari). Alam semesta
ini adalah semua bintang besar yang kecemerlangannya tidak tentu sama, tetapi
semuanya dalam kondisi sama, berotasi dalam lingkungan sama, sehingga hasil dari
pembentukan solar system kurang lebih sama atau serupa (Wisoyo, 2008:53).

6
Matahari itu sangat besar pengaruhnya terhadap bumi kita. Ia tampak lebih
besar, lebih terang, dan lebih panas kalau dibandingkan dengan bintang-bintang
lainnya. Hal ini karena matahari terletak lebih dekat dengan kita. Matahari hanya
terletak 150 juta km dari bumi ini, sedang bintang-bintang lainnya terletak paling
sedikit 4 tahun sinar atau 38 triliun kilometer jauhnya dari bumi, sehingga bintang-
bintang itu tampak kecil, tidak terang dan tidak panas seperti matahari kita (Wisoyo,
2008:53).

Matahari adalah suatu massa yang bulat seperti bola menyilaukan di langit
disebut photosphere. Di luar bulatan fotosfer diselubungi oleh gas panas bergerak
mengelilinginya disebut chromosphere. Kromosfer ini terdiri dari bebagai elemen
seperti hidrogen, helium, magnesium, sodium, kalsium, dan besi yang semuanya
dalam keadaan gas. Dari kromosfer berwarna merah ini ada arus panas dari gas-gas
kalsium dan hidrogen yang sering ditembakkan keluar matahari hingga setinggi 400
ribu km dan jatuh lagi di fotosfer. Tembakan-tembakan inilah yang diperikirakan
dahulu memengaruhi terbentuknya planet dan asteroid. Lapisan matahari yang paling
luar (lapis yang ketiga) disebut korona, merupakan lapisan gas setinggi sekitar 1,2
juta km, berwarna hijau kekuningan. Diameter matahari: 1,4 juta km dan massa
matahari: 334 ribu massa bumi, gravitasi matahari: 28 gravitasi bumi (ini berarti bila
seseorang di bumi beratnya 50 kg, maka di permukaan matahari besarnya menjadi 1,4
ton). Suhu di permukaan matahari 10.000 oF dan suhu di pusatnya 35 juta oF (Wisoyo,
2008:54).

Oleh para ahli astronomi, diperhitungkan bahwa matahari masih akan tetap
memancarkan energinya ke segala arah selama 10 miliar tahun lagi. Energi yang
dipancarkan ke segala arah itu berbentuk gelombang-gelombang elektromagnetik,
termasuk di dalamnya adalah gelombang panas, gelombang radio, gelombang cahaya,
sinar ultraviolet, sinar X, dan sinar gamma. Hanya sebagian kecil (satu per dua
miliar) dari energi matahari sampai di muka bumi. Energi ini memberi cahaya terang,
panas dan hampir semua energi yang kita butuhkan (termasuk untuk teknologi
komunikasi, transportasi, dan produksi yang perlu kita kembangkan). Matahari

7
mengalami gerak rotasi di daerah ekuatornya selama 25 hari bumi, dan bagi daerah-
daerah kutub mengalami gerak rotasi selama 33 hari humi ealam satu kali putaran.
Juga matahari yang terletak 30.000 tahun sinar dari pusat galaksi bimasakti,
mengikuti gerak rotasi bimasakti selama 220 juta tahun dengan kecepatan 108.000
km per jam. Iji berari 1 tahunnya matahari itu = 220 juta tahunnya bumi. Galaksi ini
pun masih mengalami gerak ke arah tertentu dengan kecepatan kosmis (= kecepatan
dari ledakan Big Bang) (Wisoyo, 2008:54-55).

Dengan memerhatikan gerakan-gerakan satelit, planet, asteroid, matahari, dan


rotasi galaksi, tampak bahwa hampir semua benda langit itu mengalami gerak
lengkung atau melingkar yang disebut proper motion garis lengkung atau melingkar.
Akan tetapi, galaksi-galaksi termasuk galaksi bimasakti juga mengalami gerak lurus
ke arah tertentu sebagai akibat dari ledakan Big Bang (proper motion garis lurus). Hal
ini termasuk juga meteor yang berasal dari ledakan bintang (Wisoyo, 2008:55-56).

Masih terbuka sangat luas kesempatan menggunakan energi matahari ini


untuk kesejahteraan umat manusia, dan seharusnya kita berlomba meraih teknologi
tepat guna bagi pemanfaatan energi matahari yang gratis ini (Wisoyo, 2008:56).

Pada pusat benda angkasa yang berenergi sangat besar ini, atom hidrogen
terus-menerus berubah menjadi helium. Setiap detik 616 miliar ton hidrogen berubah
menjadi 612 miliar ton helium. Selama sedetik itu, energi yang dihasilkan sebanding
dengan ledakan 500 juta bom atom. Selain itu matahari dianggap benda hitam yang
berpijar pada temperatur 6000 kelvin dan energi yang dipancarkannya berupa
gelombang elektromagnetik yang menyebar ke segala arah. Karena benda hitam pada
temperatur tertentu dapat mengemisikan radiasi dalam jumlah maksimum dan
mencakup semua panjang gelombang, maka spektrum sinar matahari merupakan
spektrum yang komplit. Sesuai dengan kaidah Hukum Wien energi maksimum untuk
temperatur 6000 kelvin adalah 0,483 mikrometer, sehinhga spektrum panjang
gelombang energinya masuk pada kategori cahaya tampak (Mulyono, 2006:47-48).

8
Kehidupan di bumi dimungkinkan oleh adanya energi dari matahari ini.
Keseimbangan di bumi yang tetap dan 99% energi yang dibutuhkan untuk kehidupan
disediakan oleh matahari. Setengah energi ini kasat mata dan berbentuk cahaya,
sedangkan sisanya berbentuk sinar ultraviolet yang tidak kasat mata dan berbentuk
panas (Mulyono, 2006:48).

Sifat lain dari matahari adalah memuai secara berkala seperti lonceng. Hal ini
berulang setiap lima menit dan permukaan matahari bergerak mendekat dan menjauh
3 km dari bumi dengan kecepatan 1080 km/jam (Mulyono, 2006:48).

Matahari hanyalah salah satu dari 200 juta bintang dalam Bimasakti.
Meskipun 325.599 kali lebih besar dari bumi, matahari merupakan salah satu bintang
kecil yang terdapat di alam semesta. Matahari berjarak 30.000 tahun cahaya dari
pusat Bimasakti, yang berdiameter 125.000 tahun cahaya (1 tahun cahaya =
9.460.800.000.000 km) (Mulyono, 2006:48-49).

Sementara itu terkait dengan perjalanan matahari, Allah SWT berfirman


dalam surah Yasin ayat 38 sebagai berikut :

"Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha


Perkasa lagi Maha Mengetahui".

Berdasarkan perhitungan para astronom, akibat aktivitas galaksi kita, matahari


berjalan dengan kecepatan 720.000 km/jam menuju Solar Apex, suatu tempat pada
bidang angkasa yang dekat dengan bintang Vega (ini berarti matahari bergerak sejauh
kira-kira 720.000 x 24 = 17.280.000 km dalam sehari, begitu pula bumi yang
bergantung padanya) (Mulyono, 2006:49).

Fakta mengenai matahari (Eddin, 2000:39) :

Diameter ekuatorial : 1,4 juta km

Jarak dari bumi : 149 juta km

Periode rotasi : 25 hari bumi

9
Volume (bumi = 1) : 1.306.000

Massa (bumi = 1) : 333.000

Rapatan (air = 1) : 1, 41

Suhu pada permukaan : 5.500 oC

1.2 PLANET

Suatu benda yang berbentuk bulat yang berputar mengililingi matahari, atau
yang sering disebut dengan orbit maka benda tersebut dinamakan dengan planet.
Terdapat sembilan planet di tatasurya kita. Kesembilan planet tersebut, dibagi
menjadi dua kategori yang luas berdasarkan ukuran dan komposisi : bagian dalam,
inti planet, dan bagian luar, atau planet Jovian (Ludman, 1982:517).

Keempat planet bagian dalam-Merkurius, Venus, Bumi, dan Mars-hampir


semuanya, berbahan dasar bebatuan dan logam serta memiliki rata-rata kerapatan
antara 3.9 dan 5.5 gr/cm3. Mereka umumnya berukuran kecil, dengan diameter dari
5000 km (Merkurius) sampai 12,750 km (Bumi). Kedua planet di atas disebut sebagai
planet terestrial karena kesamaannya yang menyerupai bumi. Pluto, yang lokasinya di
planet bagian luar, memiliki ukuran dan kerapatan yang hampir sama dengan planet-

10
planet bagian dalam dan sekarang masih dipertimbangkan apakah pluto masuk ke
dalam planet terestrial atau tidak (Ludman, 1982:518).

Planet-planet bagian luar-Jupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus-sangatlah


berbeda dengan bumi. Mereka jauh lebih besar, dengan diameter berkisar antara
50.000 dan 150.000 km, tetapi tidak terlalu rapat (0.7 hingga 2.2 gr/cm3. Mereka
disebut dengan planet Jovian atau Jove, nama lain untuk Jupiter, dan lebih banyak
tersusun atas cairan dan gas daripada bebatuan dan logam (Ludman, 1982:518).

1.3 SATELIT

Kebanyakan planet, diorbit oleh benda yang berukuran lebih kecil. Adapun
benda kecil tersebut, dinamakan dengan satelit. Satelit berasal dari ukuran serta
bentuk yang besar, dari objek yang berbentuk 10 km melewati planet lebih dari 5.000
km dalam diameternya (Titan, satelit milik Saturnus). Satelit kita, bulan, memiliki
diameter sekitar 3.500 km. Planet-planet terestrial ummnya memiliki jumlah satelit
yang sedikit kecuali Jupiter yang memiliki 15 satelit (Ludman, 1982:518).

Satelit merupakan benda yang mengorbit benda lain dengan periode evolusi
dan rotasi tertentu (Fitri,2011:132). Adapun beberapa jenis satelit yaitu
(Fitri,2011:134) :

1. Satelit Astronomi
Satelit astronomi merupakan satelit yang digunakan untuk mengamati
planet, galaksi, dan objek angkasa yang lainnya yang mempunyai jarang jauh.

11
2. Satelit Komunikasi
Satelit komunikasi mrupakan satelit buatan yang dipasang di angkasa
dengan tujuan telekomunikasi. Satelit ini meggunakan radio pada frekuensi
gelombang mikro. Kebanyakan satelit komunikasi menggunakan orbit
geosinkron atau orbit geostasioner, meskipun beberapa tipe terbaru
menggunakan satelit pengorbit bumi rendah.
3. Satelit Pengamat Bumi
Satelit pengamat bumi merupakan satelit dirancang khusus untuk
mengamati bumi dari orbit, seperti satelit reconnaissance. Satelit ini
digunakan untuk nun-militer, misalnya pengamatan lingkungan, meteorologi,
pembuatan peta dan sebagainya.
4. Satelit Navigasi
Satelit navigasi merupakan satelit yang menggunakan sinyal radio
kemudian disalurkan ke penerima di permukaan tanah untuk menentukan
lokasi sebuah titik di permukaan bumi. Salah satu satelit navigasi yang sangat
populer adalah GPS milik Amerika Serikat. Selain itu, ada juga Glonass
miliknya Rusia. Bila pandangan antara satelit dan penerima di tanah tidak ada
gangguan, maka dengan sebuah alat penerima sinyal satelit (penerima GPS),
dapat diperoleh data posisi satu tempat dengan ketelitian beberapa meter
dalam waktu nyata.
5. Satelit Tenaga Surya
Satelit tenaga surya adalah satelit yang diusulkan dibuat di orbit bumi
yang tinggi dengan menggunakan transmisi tenaga gelombang mikro kutuk
menyorotkan tenaga surya ke antena sangat besar di bumi. Gelombang ini
kemudian digunakan sebagai pengganti sumber tenaga konvensional. Stasiun
angkasa adalah struktur buatan manusia yang dirancang sebagai tempat
tinggal manusia di luar angkasa.

1.5 ASTEROID

12
Umumnya berbentuk bebatuan kecil, kebanyakan berputar di sekitar matahari
pada posisi antara orbit planet Mars dan Jupiter, disebut dengan asteroid.
Kumpulan dari beberapa asteroid disebut dengan batas asteroid, dan terdapat di
antara batas planet dalam dan planet luar. Asteroid hampir sama dengan planet
karena sama-sama berputar mengelilingi matahari. Namun dalam hal ukuran,
bentuk, sejarah pembentukan, asteroid ini lebih mirip dengan satelit. Asteroid
terbesar-Ceres (diameter 1020 km), Vesta (550 km), dan Pallas (538 km)-
berbentuk bulat dikarenakan gaya gravitasinya sendiri dan kemungkinan
disebabkan oleh aktivitas geologi selama mereka berevolusi. Asteroid yang
berukuran kecil memiliki diameter hanya beberapa kilometer dan mungkin
aktivitas geologinya sudah tidak aktif lagi.

13
1.6 KOMET

Komet merupakan benda langit yang mengelilingi matahari. Komet jua


merupakan benda angkasa yang mirip dengan planet, tetapi hampir seluruh bentuknya
terdiri dari gas karbon dioksida, metana, air dan debu yang membeku. Ia memiliki
orbit garis edar sendiri yang bentuknya sangat lonjong dan panjang dari orbit planet.
Komet biasa kita sebut dengan bintang berekor karena sifatnya yang bercahaya terang
dan memiliki ekor gas debu yang sangat panjang. Komet atau bintang berekor
merupakan benda yang sangat besar dalam sistem tata surya. Ukurannya kurang lebih
10 mil dan mempunyai ekor yang panjangnya jutaan mil sampai pada angkasa.
Bentuk komet menyerupai lapisan batu yang mempunyai cahaya dikarenakan adanya
gesekan-gesekan atom-atom di udara (Fitri, 2011:85).

2. SUSUNAN TATA SURYA


PLANET TERRESTRIAL DAN UKURAN SATELIT

2.1 BULAN

14
Gambar permukaan bulan

Bulan meerupakan satu-satunya satelit alami bumi dan merupakan satelit


alami terbesar ke-5 dalam tata surya. Bulan tidak mempunyai sumber cahaya sendiri,
melainkan cahaya itu berasal dari pantulan cahaya matahari. Bulan itu berada pada
orbit yang sinkron dengan bumi. Hal inilah uang menyebabkan hanya satu sisi
permukaan bulan saja yang diamati dari bumi. Orbit sinkron menyebabkan kala rotasi
sama dengan kala revolusinya (Fitri,2011:59).

Di bulan tidak terdapat udara maupun air. Banyak kawah di permukaan bulan
yang disebabkan oleh hantaman komet atau asteroid. Ketiadaan udara dan air di bulan
menyebabkan tidak adanya pengikisan sehingga banyak kawah di bulan yang
memiliki usia jutaan tahun dan masih utuh (Fitri,2011:60).

1. Gerakan Bulan
Bulan adalah benda angkasa yang bergerak secara relatif. Secara
umum, bulan bergerak relatif dalam tiga macam. Adapun macamnya
tersebut adalah :
Rotasi/Hari
Rotasi adalah perputaran satelit bulan pada porosnya seperti
bumi berputar pada porosnya setiap hari. Saat ini, bulan
berotasi setiap 27,3 hari sekali. Dengan demikian, satu hari

15
Didi bulan sama dengan 27,3 hari di bumi atau 27,3 kali lebih
lama daripada di planet bumi.
Revolusi Terhadap Planet Bumi
Bulan sebagai satelit alami bumi juga berputar mengelilingi bumi
dalam jangka waktu 27,3 hari. Karena waktu rotasi dan revolusi
bulan sama, maka permukaan bulan yang terlihat dari bumi tidak
berubah dari waktu ke waktu.
Revolusi Terhadap Matahari dan Bumi
Bulan bersama-sama dengan planet bumi mengelilingi matahari.
Waktu yang dibutuhkan bumi untuk beredar mengelilingi matahari
adalah 365,25 hari. Begitupun revolusi bulan terhadap matahari
bersama bumi juga 365,25 hari. Setiap empat tahun sekali,
kelebihan hari dibulatkan menjadi 366 hari atau disebut juga
sebagai tahun kabisat.
2. Fase Bulan

Bulan Purnama
Bulan purnama adalah keadaan ketika bulan tampak bulat
sempurna saat dilihat dari bumi. Pada saat itu, bumi terletak
hampir segaris antara matahari dan bulan. Sehingga seluruh
permukaaan bulan yang diterani matahari tampak jelas dari arah
bumi.
Bulan Mati

16
Bulan mati terjadi ketika bulan terletak di hampir segaris antara
matahari dan bumi. Pada saat seperti itu, yang tampak dari bumi
adalah sisi belakang bulan yang gelap sehingga tidak tampak
apapun.
Bulan Separuh dan Bulan Sabit
Bulan separuh atau bulan sabit terjadi saat posisi bulan terhadap
bumi membentuk sudut tertentu terhadap garis bumi dan matahari.
Pada saat seperti ini, hanya sebagian permukaan bulan yang
disinari matahari saja yang terlihat dari bumi.
3. Gerhana Bulan
Gerhana bulan terjadi ketika sebagian atau keseluruhan penampang
bulan tertutup oleh bayangan bumi. Itu terjadi apabila bumi berada di
antara matahari dan bulan dan terletak pada satu garis lurus yang sama.
Sehingga sinar matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalang oleh
bumi (Fitri,2011:64).
Gerhana bulan terjadi apabila bulan sedang berposisi dengan matahari.
Tetapi, karena kemiringan bidang orbit bulan terhadap bidang epliktika,
maka tidak setiap posisi bidang orbit bulan dengan bidang epliktika akan
memunculkan 2 buah titik potong yang disebut mode,yaitu titik di mana
bulan memotong bidang epliktika. Terjadinya gerhana bulan
membutuhkan waktu 29,53 hari untuk bergerak dari satu titik posisi ke
titik posisi lainnya (Fitri,2011:64).
Pada peristiwa gerhana bulan, sering kali bulan masih dapat terlihat.
Hal ini dikarenakan masih adanya sinar matahari yang dibelokkan ke arah
bulan oleh atmosfer bumi. Kebanyakan sinar yang dibelokkan ini
memiliki spektrum cahaya merah. Itulah sebabnya pada saat gerhana
bulan, bulan dapat berwarna gelap, merah tembaga, Jingga ataupun
cokelat (Fitri,2011:65).

2.2 MERKURIUS

17
Merkurius merupakan suatu planet yang berukuran kecil dalam sistem tata
surya. Ukurannya, hanya mencapai 27% dari ukuran bumi. Karena ukurannya yang
kecil tersebut, Merkurius juga sering disebut sebagai planet mungil. Planet ini
leaknya paling cekat dengan bumi. Planet ini memiliki cahaya yang cukup lemah
karena hanya memiliki kecerahan sekitar -2 hingga 5,5. Jarak antara planet Merkurius
dan matahari sekitar 150 juta km. Dengan jaraknya yang dekat dengan matahari,
dapat dipastikan planet ini tidak memiliki udara dan air sebagaimana di bumi (Fitri,
2011:109).

Setiap planet memiliki aktivitas mengelilingi matahari dan berputtar sesuai


dengan porosnya, begitu juga dengan Merkurius. Periode revolusi planet Merkurius
cukup cepat dibanding dengan planet-planet lain, yaitu 88 hari. Sedangkan periode
rotasi Merkurius relatif cukup lambat, yaitu sekitar 59 hari (Fitri, 2011:109).

Selain sebagai planet terkecil dalam sistem tata surya, planet ini juga
merupakan planet terdekat dengan matahari, yakni dengan jarak 58 juta km. Planet ini
memiliki inti besi yang dapat membentuk medan magnet dengan kekuatan 0,1%,
yakni dengan posisi 70% logam dan 30% silikat. Planet yang mirip dengan bulan ini
ditemukan saat pesawat antariksa Marinir 10 mendekatinya dan berhasil memetakan
permukaan planet antara 40 hingga 45% pada tahun 1974-1975 (Fitri, 2011:109).

Adapun spesifikasi dari planet Merkurius, yaitu :

Massa : 3,3022 x 1023 kg

18
Massa jenis : 5.400 kg/m3

Volume : 6,083 x 1010 km3

Luas peermukaan : 7,48 x 107 km2

Jari-jari rata-rata : 2.439,7 1,0 km

Kecepatan orbit rata-rata : 47,87 km/s

Kecepatan rotasi : 10,892 km/jam

Gravitasi di permukaan khatulistiwa : 3,7 m/s2

Kecepatan lepas : 4,25 km/s

Suhu :

Permukaan Minimal Rata-rata Maksimal


0 0N, 0 0W 100 K 340 K 700 K
85 0N, 0 0W 80 K 200 K 380 K

Komponen Pembentukan Merkurius

Merkurius yang berbentuk kecil ini memiliki berbagai komponen sebagai


pembentuknya, yakni oksigen molekuler sebanyak 42% ,natrium 29%, hidrogen 22%,
helium 6%, dan kalium 0,5%, serta sebagai komponen kecil lainnya seperti argon,
nitrogen, karbon dioksida, uap air, xenon, krypton,undan neon. Kepadatan dari planet
ini berkisar 5,43 g/cm3. Kepadatan Merkurius tersebut diduga kuat karena komponen
inti dan terkandung besi yang besar (Fitri, 2011:111).

Meneurut penelitian yang dilakukan para ahli, inti dari Merkurius tersebut
adalah cair. Berdasarkan penelitian tersebut, komponen inti planet Merkurius sebesar
42% dari volumenya. Hal ini sangat berbeda jika dibandingkan dengan bumi yang
hanya memiliki inti sebesar 17% dari volumenya. Inti yang terdapat pada Merkurius

19
ini mempunyai pelindung mantel yang menyelimutisetebal 6.000 km. Selain itu, ada
juga pelindung lain yakni kerak yang berkisar antara 100-200 km (Fitri, 2011:111).

Planet yang terkenal mungil ini memiliki permukaan yang berlubang-lubang


seperti permukaan bulan. Hal ini diakibatkan adanya benturan dengan meteor. Planet
Merkurius merupakan planet yang tandus. Selain permukaannya yang berlubang,
planet ini juga memiliki permukaan yang berbatu-batu. Ada berbagai kawah yang
terdapat dalam planet ini, misalnya Kaloris. Kalori adalah kawah terbesar yang
dimiliki oleh planet Merkurius, yakni dengan garis tegah sekitar 1.300 km (Fitri,
2011:112).

2.3 VENUS

Venus adalah planet terdekat kedua, setelah Merkurius dengan Matahari.


Planet ini juga planet terbesar kelima dalam sistem tata surya. Planet ini sering
dinamakan bintang fajar atau bintang senja, sebab selalu tampak mengkilap dan
berkilau pada saat Matahari terbit di bagian timur, serta saat Matahari tenggelam di
bagian barat (Fitri, 2011:151).

Selain indah, planet Venus juga terkenal sebagai kembaran Bumi. Hal ini
karena adanya kesamaan antara Venus dan Bumi dalam hal ukuran, gravitasi, dan
komposisi massa. Venus tampak mengkilat karena Venus mempunyai atmosfer cukup

20
tebal Yat mirip dengan awan putih. Atmosfer ini menyelimuti permukaan planet
Venus. Terjadinya awan tersebut diketahui akibat dari pembakaran asam sulfat panas
(Fitri, 2011:152).

Planet yang juga disebut dengan bintang kejora ini memiliki radius 6.052 km
dan memilikji iameter 108,2 juta km. Ia mempunyai kecepatan gravitasi sebesar 0,91
kali percepatan gravitasi bumi. Planet yang terkenal dengan terangnya ini tidak
mempunyai satelit seperti halnya Merkurius dan Bumi. Selain itu, Venus juga tidak
memiliki medan magnet yang kuat pengaruhnya seperti di Bumi. Planet Venus
merupakan planet yang terang setelah Matahari dan Bulan, sebab temperature
permukaan Venus sangat tinggi, yaitu 480 0C. Dengan permukaan Venus yanga
sangat panas ini, maka tidak dimungkinkan adanya air dan kehidupan (Fitri,
2011:152).

Planet ini tercatat sebagai palnet yang memiliki permukaan paling panas
dibandingkan dengan planet-planet dalam tata surya. Bahkan, panasnya ini
mengalahkan Merkurius yang jelas merupakan planet terdekat dengan matahari. Oleh
karena atmosfernya yang tebal dan banyak mengandung karbon dioksida, maka
planet yang selalu mendapatkan julukan keindahan ini juga sering disebut sebagai
ratu pemanasan global dalam tata surya. Jarak Venus dengan matahari sekitar
108.208.930 km. Jangka waktu rotasi planet Venus cenderung lebih lambat dari
revolusinya. Jangka waktu revolusi planet Venus adalah 224,7 hari, sedangkan
rotasinya 244 hari. Arah rotasi planet ini berlawanan dengan planet-planet lainnya
dengan diameter rotasi 12.100 km (Fitri, 2011:152-153).

Berikut beberapa spesifikasi dari planet Venus :

Massa : 4,8685 x 1024 kg

Diameter : 12.103,6 km

Luas permukaan : 4,60 x 108 km2

21
Jari-jari rata-rata : 6.051,8 1,0 km

Kecepatan orbit rata-rata : 35,02 km/s

Kecepatan rotasi : 6,52 km/jam

Gravitasi di permukaan khatulistiwa : 8,87 m/s2

Kecepatan lepas : 10,46 km/s

Suhu rata-rata : 735 K atau 461,85 0C

Komponen Pembentuk Venus

Planet yang sering disebut dengan kembaran bumi ini meliki diameter 650 km
lebih kecil dari bumi dan massanya sebesar 81,5% dari bumi. Ada hal yang menonjol
sebagai perbedaan antara Venus dan Bumi, yakni pada permukaannya. Pada Venus,
atmosfernya lebih dipadati dengan karbon dioksida, tepatnya dengan susunan karbon
dioksida sebanyak 96,5% serta sisanya nitrogen sebesar 3,5% (Fitri, 2011:155-156).

Seperti susunan pada bumi, Venus juga terdiri atas kerak, mantel, dan inti.
Susunan materi yang terdapat dalam planet Venus pun sama seperti susunan planet
Bumi. Bedanya, permukaan Venus memiliki permukaan yang kering, atmosfer yang
tebal, serta suhu yang tinggi hingga mampu melelehkan timah (Fitri, 2011:156).

Pada bagian luar planet ini sering ditutupi oleh awan yang padat, sedangkan
pada atmosfer Venus tersusun dari beberapa unsur yakni karbon dioksida dan
nitrogen. Selain itu, Planet Venus juga terdiri dari batuan, dataran-dataran yang luas,
serta gunung-gunung yang tinggi. Permukaannya cenderung padat dan memiliki
keunikan, yakni dipenuhi fitur vulkanik yang biasa disebut Farra. Fitur vulkanik ini
biasanya berukuran 20-50 km. Adanya fitur vulkanik juga merupakan akibat dari
aktivitas gunung berapi (Fitri, 2011:156).

22
Ada berbagai gunung berapi dalam planet Venus, salah satunya adalah Maat
Moons. Maat Moons adalah gunung tertinggi di planet Venus yaitu dengan
ketinggian 8 km. Nama Maat Moons berasal dari nama Dewa Mesir yang berarti
Dewa kebenaran dan Keadilan. Terdapat lima buah kawah pada gunung berapi ini.
Selain itu, puncaknya terdapat kaldera berukuran 28 x 31 km (Fitri, 2011:157).

2.4 BUMI

Bumi sering kita sebut sebagai planet kehidupan, karena bumi adalah tempat
tinggal makhluk hidup, seperti hewan, tumbuhan dan khususnya manusia. Bumi
merupakan planet ke tiga dalam susunan tata surya. Usia bumi tidak diketahui dengan
pasti, hanya dapat diperkirakan mencapai 4,6 miliar tahun (Fitri, 2011:66).

Planet yang berbentuk bola pepat ini berjarak sekitar 150 juta km dari
matahari. Bumi memiliki massa sekitar 5,976 x 1024 kg (Fitri, 2011:67).

a. Atmosfer Bumi
Berbeda dengan merkurius, bumi memiliki atmosfer atau lapisan udara.
Atmosfer yang terdapat dalam bumi mempunyai berbagai kegunaan, terutama untuk
kelangsungan kehidupan berbagai makhluk yang ada di dalamnya. Atmosfer ini
mampu menghancurkan meteor yang mendekati bumi sehingga tidak jatuh dan
melukai makhluk yang hidup di bumi. Atmosfer juga berfungsi sebagai pelindung

23
bumi dari suhu dingin ruang angkasa yang berkisar sekitar 270o C di bawah nol (Fitri,
2011:67).
Selain itu, atmosfer juga dapat menyaring berbagai sinar dari ruang angkasa
yang dapat membahayakan makhluk hidup di bumi. Namun uniknya, sinar-sinar yang
berguna dan tidak membahayakan seperti cahaya tampak, sinar ultraviolet tepi, dan
gelombang radio dapat menembus atmosfer. Sinar ultraviolet sangat berperan dalam
proses fotosintesis pada tumbuhan dan kelangsungan makhluk hidup lainnya. Sinar
ultraviolet yang dipancarkan matahari hanya sebagian saja yang berhasil ke
permukaan bumi. Sebagian lainnya ditahan oleh ozon yang terdapat pada atmosfer
bumi (Fitri, 2011:67).
Atmosfer pada bumi, melindungi dan menyelimuti bumi sampai ketinggian
700 km. Ada lima bagian yang menyusun atmosfer, yakni troposfer, stratosfer,
mesosfer, termosfer, dan eksosfer (Fitri, 2011:67-68).
1. Troposfer

Lapisan troposfer adalah lapisan udara yang terletak paling bawah. Pada
lapisan inilah terjadi awan dan hujan. Temperatur pada lapisan ini cenderung turun
dengan teratur terhadap tinggi tempat, yakni berkisar -57o C hingga -62o C.

2. Stratosfer

Stratosfer adalah lapisan udara di atas troposfer. Lapisan ini terletak pada
ketinggian 15-55 km. Pada lapisan ini juga terdapat lapisan ozon yang berfungsi
sebagai pelindung troposfer dan bumi dari sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh
matahari.

3. Mesosfer

Lapisan mesosfer adalah udara yang terdapat di atas stratosfer. Lapisan ini
terletak pada ketinggian sekitar 50-80 km. Pada lapisan ini juga terjadi pembakaran
dan penguraian sebagian meteor yang akan jatuh ke permukaan bumi. Ozon juga ada
dalam lapisan ini dengan ketinggian sekitar 50 km.

4. Termosfer

24
Di atas lapisan mesosfer terdapat lapisan termosfer. Lapisan termosfer
memiliki temperatur yang cukup tinggi, yakni sekitar 1.010 oC pada ketinggian yang
tidak tentu.

5. Eksosfer

Lapisan teratas atmosfer bumi adalah eksosfer. Lapisan ini terletak pada
ketinggian antara 800-1000 km dari permukaan bumi. Pada lapisan eksosfer terjadi
gerakan atom-atom secara tidak beraturan. Lapisan ini sering disebut juga dengan
geostasioner.

b. Medan Magnet Bumi


Seperti planet merkurius, bumi juga memiliki medan magnet yang biasa
disebut magnetosfer. Kekuatan medan magnet bumi 100 kali lebih besar dari
merkurius. Medan tersebut bertugas melindungi bumi dari berbagai penyakit yang
disebabkan oleh radiasi sinar ultraviolet yang dipancarkan oleh matahari.
Magnetosfer bumi memiliki ekor yang selalu menjauhi matahari (Fitri, 2011:69).
c. Permukaan Bumi
Bumi merupakan planet yang memiliki gravitasi permukaan yang cukup besar
dari planet-planet lainnya. Bumi juga merupakan salah satu planet yang memiliki
kepadatan tinggi, kekuatan medan magnet yang terbesar, dan perputaran pada
porosnya atau rotasi paling cepat dibanding planet-planet yang lain. Bumi merupakan
satu-satunya planet yang memiliki lembek tektonik aktif (Fitri, 2011:70).
Seperti yang telah diketahui bersama bahwa permukaan bumi yang kita
tempati tidak rata. Di berbagai daerah, bumi memiliki permukaan yang tidak sama,
misalnya daerah pegunungan, perbukitan, dataran tinggi, serta dataran rendah.
Perbedaan tinggi rendah permukaan bumi tersebut biasa dinamakan relief. Perbedaan
tinggi rendahnya permukaan bumi ini berasal dari tenaga endogen dan eksogen.
Tenaga endogen adalah tenaga yang berasal dari dalam bumi, misalnya gempa bumi
dan vulkanisme (Fitri, 2011:70).

25
Tenaga eksogen adalah tenaga yang berasal dari luar bumi. Tenaga ini
biasanya bersifat merusak serta mengikis kulit bumi, seperti erosi, tanah longsor,
pelapukan (Fitri, 2011:71).
Permukaan bumi paling tinggi yang telah tercatat ada pada ketinggian gunung
Everest 8.848 m. Sedangkan permukaan bumi yang paling dalam adalah palung
Mariana di Samudera Pasifik yaitu 10.924 m. Berikut beberapa spesifikasi dari bumi
(Fitri, 2011:72):
Massa : 5,9736 x 1024 kg
Diameter : 12.725.000 km
Massa jenis : 5.500 kg/m3
Volume : 1,0832073 x 1012 km3
Luas permukaan : 510.072.000 km2
Jari-jari rata-rata : 6.371 km
Diameter : 12.756 km
Kecepatan orbit rata-rata : 29,783 km/s
Kecepatan rotasi : 1.674,4 km/s
Gravitasi di permukaan khatulistiwa : 9,780327 m/s2
Kecepatan lepas : 11,186 km/s
Suhu permukaan :

Permukaan Minimal Rata-Rata Maksimal


Kelvin 184 K 287 K 331 K
Celcius -89 oC 14 oC 57,7 oC

Perbedaan suhu permukaan bumi tergantung pada iklim daerah tersebut, yakni
sekitar -70 oC 55 oC. DI bumi, sehari dibagi menjadi 24 sehari, sehingga dalam satu
tahun terdapat 365,2425 hari. Gravitasi pada bumi diukur sebagai 10 N/kg dan
dijadikan sebagai pengukur gravitasi planet lain. Berbeda dengan merkurius, bumi
memiliki sebuah satelit yaitu bulan. Sebagai satelit, aktivitas bulan adalah
mengelilingi bumi atau berevolusi. Bulan mengelilingi bumi dalam waktu 27,3 hari

26
dengan jarak kira-kira 384.000 km dan di bawah pengaruh gaya tarik gravitasi bumi
(Fitri, 2011:73).
d. Satelit Bumi, Rotasi, dan Revolusi Bumi
Bumi memiliki satu buah satelit bernama bulan. Meskipun mendapat tarikan
dari gravitasi bumi, bulan tidak akan jatuh ke bumi saat mengelilingi bumi. Mengapa
bisa begitu? Hal ini karena gaya sentrifugal bulan lebih besar dibandingkan dengan
gaya tarik atau gravitasi bumi. Gaya sentrifugal ini menarik bulan sejauh 3,8
cm/tahun menjauhi bumi. Sentrifugal memang merupakan gerakan menjauhi pusat.
Bulan tidak memiliki cahaya sendiri. Cahaya bulan berasal dari pantulan matahari.
Periode bulan mengelilingi bumi adalah sekali dalam 27,3 hari (Fitri, 2011:73).

2.5 MARS

Mars adalah sebuah planet yang menempati urutan keempat terdekat dari
matahari. Planet ini sering disebut dengan planet merah, sebab jika dilihat dari bumi
akan tampak cahaya kemerah-merahan. Cahaya kemerah-merahan ini berasal dari
susunan permukaan Mars yang terdiri dari debu dan batuan merah karat. Mars
memiliki kawasan yang memungkinkan untuk kehidupan dibandingkan Venus, tetapi
masih belum sesuai untuk kehidupan manusia. Di Mars, suhu dan tekanan udaraya
rendah. Sebagian besar udaranya juga tersusun dari kabin dioksida. Jadi, jika manusia
ingin hidup di planet Mars harus menggunakan alat bantu pernapasan untuk
kelangsungan hidupnya (Fitri, 2011:90-91).

27
Mars beputar pada porosnya atau berotasi selama 24,62 jam. Sedangkan
waktu yang dibutuhkannya untuk mengorbit mengelilingi matahari atau berevolusi
adalah 687 hari. Planet ini memiliki dua satelit yaitu Phobos, yang berarti ketakutan,
dan Deimos yang berarti teror. Kedua satelit tersebut diemukan oleh ahli astronomi
Amerika yaitu Asaph Hall pada tahun 1877. Seperti halnya bumi, Mars juga memiliki
kutub yakni kutub utara dan kutub selatan. Kedua kutub tersebut permukaannya
berupa air beku dan karbon dioksida beku. Area kutub yang mendekat dengan
matahari akan mengalami musim panas. Panas matahari tersebut akan mengubah
karbon dioksida beku menjadi Suwandi atmosfer Mars (Fitri. 2011:91).

Planet Mars sangat jarang mendekat dengan bumi. Untuk melihat Mars harus
digunakan alat bantu seperti teleskop, meskipun posisinya sedang mendekati bumi.
Jika dilihat dengan mata telanjang, Mars hanya akan berbentuk seperti bintang biasa
(Fitri, 2011:91).

Banyak orang menduga bahwa di planet Mars ada kehidupan dan banyak
cadangan air. Hal itulah yang kemudian menciptakan anggapan bahwa Mars
merupakan planet yang mirip dengan Bumi (Fitri, 2011:93).

28
Pada tanggal 25 Mei 2008 wahana yang tak berwatak, yaitu wahana Phoenix
buatan NASA, juga mendarat di planet Mars. Wahana tersebut mengadakan
penelitian selama tiga bulan pada planet Mars.

Berikut spesifikasi dari planet Mars:

Massa : 6,4185 x 1023 kg

Massa jenis : 3.930 kg/m3

Volume : 1,6318 x 1011 km3

Luas permukaan : 144.798.500 km2

Jari-jari kutub : 3.376,2 0,1 km

Jari-jari khatulistiwa : 3.396,2 0,1 km

Kecepatan orbit rata-rata : 24,0775 km/s

Kecepatan rotasi : 868,22 km/jam

Gravitasi di permukaan khatulistiwa : 8,87 m/s2

Kecepatan lepas : 5,027 km/s

Suhu :

29
Permukaan Minimal Rata-rata Maksimal
Kevin 186 K 227 K 286 K
Celcius -87 0C -47 0C -5 0C

Komponen Penyusun Mars

Pada permukaan Mars di daerah Cydonia Mensae, ada sebuah perbukitan


yang menyerupai wajah manusia. Terdapat berbagai gunung dan kawah hasil aktivitas
vulkanis pada planet merah ini. Selain itu, ada juga gurun, lembah, dan bebatuan
cadas (Fitri, 2011: 96).

Pada atmosfer Mars, banyak mengandung unsur-unsur seperti karbon dioksida


sebesar 95,72%, nitrogen 2,7%, argon 1,6%, oksigen 0,2%, karbon monoksida 0,07%,
uap air 0,03%, nitrogen monoksida 0,01%, neon 2,5 ppm, krypton 300 pbb,
formaldehida 130 ppb, xenon 80 pbb, ozon 30 pbb, dan metana 10 ppb. Atmosfer
Mars ini juga mengandung muatan listrik. Karakter dari muatan listrik ini sangat
lemah sehingga memungkinkan sinar radiasi yang dipancarkan matahari dan ruang
angkasa dapat dengan mudah mencapai permukaan Mars. Lapisan tersebut biasa
disebut dengan Ionosfer Mars (Fitri, 2011:96).

2.6 JUPITER

30
Jupiter adalah planet kelima terdekat ke matahari. Menurut orang Romawi
kuno jupiter adalah raja langit. Nama tersebut memang cocok karena Jupiter
merupakan planet terbesar dalam tata surya. Massa Jupiter adalah 1.908 x1024
kg, sedangkan massa jenis jupiter adalah 1,33 g/cm3. Diameter planet ini
142,984 km atau sekitar 11 kali diameter Bumi (Kuncaya, 2010:157).
Jarak planet Jupiter ke matahari adalah 778 juta km. Gravitasi planet
Jupiter adalah 24,794 m/s2 . Kala rotasi Jupiter adalah 9,8 jam sedangkan kala
revolusi terhadap matahari adalah 11,9 tahun. Planet Jupiter memiliki 16
satelit, yaitu Metis, Adrastea, Amalthea, Thebe, Lo, Europa, Ganymede,
Callisto, Himalia, Lysithea, Elara, Ananke, Carme, Pasiphae, Sinope
(Kuncaya, 2010:156).

Fakta mengenai planet Jupiter :

1. Periode sidereal : 11,86 hari bumi


2. Suhu di puncak awan : -150 oC
3. Periode rotasi : 9 jam 50 menit
4. Jarak rata-rata dari matahari : 778 juta km
5. Volume (bumi = 1) : 1.319
6. Massa (bumi = 1) : 318
7. Rapatan (air = 1) : 1,33
8. Diameter ekuatorial : 142.980 km

31
9. Jumlah satelit : 16

2.7 SATURNUS

Saturnus merupakan planet yang besar dan merupakan planet terindah


untuk dipandang. Keindahan tersebut karena adanya cincin-cincin yang
melingkarinya yang terdiri dari bongkahan es atau batu kerikil yang dilapisi es.
Planet ini tampak berwarna kekuning-kuningan. Diameter planet ini 120.536
km, dan Gravitasi planet saturnus adalah 10,486 m/s2 (Kunjaya, 2010:159).
Saturnus memiliki atmosfer yang terdiri dari hidrogen dan helium. Selain
itu, ada juga sejumlah kecil gas metana, uap air, dan gas amonia. Saturnus
memiliki 19 satelit di antaranya adalah 19805.28, 19805.27, 19805.26,
Epimetheus, Janus, Mimas, Mimas co-orbital, Enceladus, Tethys, Calypso,
Telesto, Dione, 19805.6, Dione co-orbital, Rhea, Titan, Hyperion, Iapetus,
Phoebe dan di antara satelit-satelit tersebut yang paling besar adalah Titan
dengan diameter 5.120 km (Kunjaya, 2010: 159).

Fakta mengenai planet Saturnus :

1. Periode sidereal : 29,5 hari bumi


2. Suhu di puncak awan : -180 oC
3. Periode rotasi : 10 jam 40 menit

32
4. Jarak rata-rata dari matahari : 1.430 juta km
5. Volume (bumi = 1) : 744
6. Massa (bumi = 1) : 95,18
7. Rapatan (air = 1) : 0,69
8. Diameter ekuatorial : 120.540 km
9. Jumlah satelit : 19

2.8 URANUS
Planet Uranus ditemukan oleh Sir Wilhelm Herschell dari inggris pada
tahun 1781. planet ini memiliki jarak rata-rata dari matahari lebih kurang 2.869
juta km. Planet ini diselubungi oleh awan tebal sehingga sulit diselidiki
permukaannya. Massa peredaran mengelilingi matahari (kala revolusi) adalah 84
tahun dan kala rotasinya adalah 17 jam dengan arah rotasi sama sepertivenus, yaitu
dari timur ke barat. Gravitasi planet uranus adalah 9,016 m/s2.
Planet uranus memiliki 15 satelit yaitu Miranda, Ariel, Umbriel, Titania,
Oberon, dan sepuluh lagi belum diberi nama. Planet ini tampak berwarna hijau
kebiru-biruan. Atmosfer planet ini terdiri dari hidrogen, helium, dan metana.

33
2.9 NEPTUNUS

Neptunus merupakan planet terjauh urutan kedelapan dari matahari. Planet ini
tampak sangat redup. Hal ini disebakan jaraknya yang jauh dari matahari. Jarak
antara Neptunus dengan matahari ssekitar 4.450 juta km. Sama halnya dengan
matahari, Neptunus juga sangat jauh letaknya dari bumi, sehingga Neptunus tidak
akan tampak tanpa menggunakan alat bantu teleskop (Fitri, 2011: 119).

Neptunus memiliki garis tengah sekitar 48.600.000 km. planet sebelum pluto
ini memiliki massa sekitar 17,2 kali massa bumi, sedangkan massa jenisnya sekitar
1.700 km/m3. Dibandingkan Uranus, Neptunus memiliki ukuran yang lebih kecil.
Percepatan gravitasi Neptunus adalah 1,18 kali percepatan gravitasi bumi. Sama
seperti planet-planet uang lain, Neptunus juga berevolusi terhadap matahari dan
berotasi terhadap porosnya. Revolusi Neptunus memiliki periode 164,8 tahun
sedangkan rotasinya memiliki periode 15,8 jam (Fitri, 2011: 119-120).

Sama seperti planet yang lainnya juga, Neptunus memiliki satelit yang
berjumlah 13, diantaranya adsalah Triton, Proteus, Nereid, Thalassa, Galatea,
Despina dan Larissa. Triton merupakan planet terbesar Neptinis yang permukaannya
sangat dingin karena ditutupi oleh es. Satelit yang ditemukan paling akhir adalah

34
Naiad. Naia ditemukan beada dalam ketinggian 23.000 km di atas awan Neptunus
dan berotasi searah dengan rotasi Neptunus (Fitri, 2011:120).

Sama seperti saturnnus, Neptunus juga mempunyai cincin yang ditemukan


oleh Willian Lasell. Cincin pada planet Neptunus ini terdiri dari debu. Masing-
masing cincin memiliki susunan debu yang berbeda, yakni berkisar antara 20-70%.
Contoh cincin Neptunus adalah cincin Galle dan LeVerrier yang memiliki susunan
debu yang cukup tinggi, yaitu sekitar 20-40%. Pada bulan Oktober 2006, telah
ditemukan sebuah komet planet Neptunus yang dinamakan SQ372. Komet ini
berdiameter sekitar 48 km dan memilki jarak sekitar 32 triliun km dari bumi. Ukuran
ini sama dengan 1.600 kali jarak bumi ke matahari (Fiti, 2011 :121).

Berikut ini beberapa spesifikasi planet Neptunus :

Massa : 4,8685 x 1024 kg

Volume : 6,254 x 1013 km3

Kecepatan orbit rata-rata : 5,43 km

Diameter : 49.530 km

Luas permukaan : 7,6048 x 109 km2

35
Jari-jari khatulistiwa : 24.764 15b km

Kecepatan rotasi : 9,660 km/jam

Gravitasi di permukaan khatulistiwa ; 11,15 m/s2

Kecepatan lepas : 23,5 km/s

Suhu rata-rata : 60 K atau -213 0C.

Komponen Penyusun Neptunus

Neptunus memiliki komponen inti yang sama dengan Uranus, yaitu hirogen,
helium, dan metan. Suhu pada inti Neptunus mencapai 210 0C. Suhu pada inti ini
lebih tinggi dari suhu di permukaan Neptunus. Planet yang berdekatan dengan Uranus
ini memiliki bentik yang mirip dengan bulan., yaitu memiliki lapisan yang tersusun
dari lapisan silikat dan tipis. Sebagian besar Neptunus mengandung gas, tepatnya
terdiri dari 2/3 campuran batuan, air, cairan ammonia, dan metana. Sedangkan 1/3
lainnya terdiri atas campuran gas metana (2%), helium (85%). Dan hydrogen (13%)
pada bagian luarnya (Fitri, 2011:122).

2.10 PLUTO

Dalam urutan planet, pluto menempati urutan kesembilan dan merupakan


planet terkecil serta terjauh dari matahari. Ukurannya lebih kecil dari bulan. Keadaan
pluto sangat beku dan dingin. Pada titik tejauh dari matahari, gas-gas yang ada
dipermukaan seperti metana, nitrogen dan karbon dioksida menjadi membeku. Pada
titik terdekatnya dengan matahari, gas-gas ini menguap dan membentuk atmosfer
sementara. Pluto memiliki sebuah satelit bersama Charon, berdiameter 1.196 km dan
ukurannya setengah dari ukuran Pluto. Permukaannya terdiri dari es dan air (Fitri,
2011:129).

36
Nama lain planet Pluto adalah planet Katai (draft planet). Nama ini
diresmikan pada tanggal 21 Agustus 2006 oleh sebuah pertemuan Persatuan
Astronomi Internasional, yang ihadiri 3000 ilmuawan astronomi. Sebelumnya
terdapat perdebatan panjang setelah Clyde wafat tahun 1997. Beberapa astronom
menyarankan agar International Astronomical Union menurunkan pangkat Pluto
bukan sebgai planet lagi. Namun, beberapa astronom lain tetap ingin
mempertahankan Pluto sebagai planet karena Pluto juga bebbentuk bundar seperti
planet dan juga memiliki atmosfer dan musim layaknya planet. Konon, nama Pluto
merupakan nama Dewa dari kebudayaan Romawi yang menguasai kematian. Nama
ini diberikan karena ada kemiripan sifat dengan dewa tersebSut, yaitu sama-sama
gelap, ingin dan diselimuti misteri. Hingga kini, dapat dibilang bahwa Pluto adalah
salah satu benda angkasa yang paling jarang diteliti oleh manusia. Berbagai alasan
menyebabkan berbagai proyek untuk meneliti Pluto berhenti (Fitri, 2011:130).

Komponen Penyusun Pluto

Planet-planet di jagat raya ini mempunyai susunan atmosfer yang berbeda-


beda. Pluto memiliki atmosfer yang terbentang hingga 600 km di atas permukaannya.
Atmosfer Pluto terdiri atas gas nitrogen, karbon monoksida dan metana (Fitri,
2011:131).

37
BATUAN YANG ADA DI BULAN

Misi dari Apollo yang pergi ke bulan, pulang dengan membawa 382 kg
contoh batuan dan regolith yang memiliki informasi yang sangat penting tentang
diferensiasi dan runtutan sejarah bulan. Banyak dari rahasia bulan yang telah
terungkap dan dianalisis oleh ribuan ilmuan yang ada di dunia ini.

1. Lunar Sample Rock

2. Goodwill Moon Rock

3. Mondgestein Rock

38
4. Olivine Basalt

5. Ferroan Anorthosite

39
BAB III

PENUTUP

3.1 Simpulan
Planet-planet dan satelitnya, asteroid, dan komet merupakan anggota dari
sistem tata surya yang saling berhubungan secara sistematis dalam pergerakannya
mengitari matahari. Planet-planet dan satelit yang berukuran besar ini memiliki
sumber panas yang sama-energi gravitasi yang didapatkan selama pergerakan objek
dan dari panas yang dihasilkan oleh kelebihan radioaktif. Setiap objek memanfaatkan
cara yang mirip untuk menghamburkan kelebihan panas yang dimilikinya-diubah ke
dalam bentuk kerak, mantel, dan lapisan kulit sepanjang terjadinya aktivitas tektonik
geologi. Objek yang lebih besar memiliki sumber panas yang lebih banyak dan udara
dingin yang lebih sedikit sehingga secara geologi mereka lebih aktif jika
dibandingkan engan objek yang lebih kecil. Ketebalan lapisan Litosfer menentukan
aktivitas geologi alami di mana ketebalannya tersebut menunjukkan kestabilan
lapisan kulit. Komposisi yang terpenting dari sebuah planet (campuran dari es-air,
batuan, dan campuran logam besi-nikel) diperkirakan adalah massa jenisnya sendiri.
Jika ditinjau dari faktor momen inersia, kemagnetan objek, dan bentuk permukaan,
bentuk dapat dibentuk dari struktur internal dari planet atau satelit itu sendiri.
Topografi permukaan digunakan untuk menguraikan sejarah geologi dari planet.
Bulan dan planet Merkurius memiliki permukaan yang didominasi oleh dataran tinggi,
di mana bagian-bagiannya dipenuhi oleh kawah bekas meteorit. Objek-objek ini
memiliki sejarah geologi yang cukup pendek yang dikarakteristikkan berdasarkan
aktivitas tektonik. Mars dan Venus memiliki gunung api yang sangat besar yang
membuktikan bahwa di planet tersebut adanya perkembangan geologi. Io, satelit
Jupiter, adalah sebuah objek gunung berapi yang aktif dalam sistem tata surya. Io
merupakan bentuk special akibat aktivitas vulkanik yang disebabkan oleh pasang
surut dan naik air, bukan dari panas dalam yang dihasilkan dari kelebihan radioaktif.
Meskipun tidak terdapat air pada permukaan Martian, adanya cucuran sungai kecil

40
mengindikasikan bahwa dahulu pernah terdapat air yang merupakan sebuah bukti
bahwa adanya perbedaan iklim di masa lalu dan masa sekarang.
Kawah bekas meteorit adalah proses penting dari erosi dan deposisi dari
kebanyakan planet di tata surya. Kerapatan dari kawah di permukaan planet adalah
ukuran relative dari usia permukaan planet tersebut dalam hubungannya dengan yang
lain. Permukaan planet yang dulu memiliki kerapat kawah yang lebih tinggi jika
dibaningkan dengan yang sekarang. Puing-puing bekas meteorit yang jatuh ke bumi
bisa saja merubah iklim secara drastic selama beberapa tahun. Ini diperkirakan terjadi
karena adanya disturbansi ekologi yang dihasilkan dari kepunahan dinosaurus dan
sebagian makhluk hidup laut antara periode Crataceous dan periode Tersier.
Batuan dari meteorit dan bulan memberikan bukti nyata dari aktivitas geologi di
sistem tata surya ini. Meteorit Achondritic adalah sebuah objek berupa batuan pada
awalnya dan salah satu bukti dari benda planet yang dulunya digunakan untuk
membentuk planet atau satelit.

41
DAFTAR RUJUKAN

Abtokhi, A. dan Agus Mulyono. 2006. Fisika dan Al-Quran. Malang : UIN
Malang Press.

Fitri, Idatul dan Cori Sunna. 2009. Buku Pintar Tata Surya. Jakarta Selatan :
Buku Kita.

Herrod, Robbin. 1999. Bengkel Ilmu Astronomi. Terjemahkan oleh Syamaun


Peusangan, 2005. Jakarta: Erlangga.

Kunjaya, Chatief dik. 2010. Astronomi. Bandung:Tim Pembina Olimpiade


Astronomi.

Ludman, A dan Cvicholes K. 1982. Physical Geology. United States of


America:Mc Graw-Hill Book Company.

Plummer, C dan H Carlson. 2007. Physical Geology. US.

Thayyarah, Nadiah. 2013. Buku Pintar Sains dalam Al-Quran.


Jakarta:Erlangga.

Wisayo, Jenal. 2008. Awal Mula Alam Semesta. Jakarta:PT Buku Kita.

42

Anda mungkin juga menyukai