Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS FORMALIN PADA PIRING DAN GELAS PLASTIK

DARI MELAMIN YANG BEREDAR DIBEBERAPA PASAR KOTA


MAKASSAR
Nuradi*), Suryaningsih*)
*) Jurusan Analis Kesehatan Poltekkes Makassar
ABSTRAK

Telah dilakukan penelitian tentang Analisis formalin pada piring dan gelas plastik dari melamin yang
beredar dibeberapa pasar Kota Makassar . Penelitian ini dilatarbelakangi oleh semakin maraknya
perederan sejumlah produk peralatan melamin yang mengandung kadar formalin yang cukup tinggi
berkisar antara 4,76 9,22 mg/l, dan efek yang ditimbulkan cukup berbahaya bagi kesehatan manusia.
Penelitian ini merupakan penelitian observasi laboratorik yang bersifat deskriptif dengan teknik
pengambilan sampel secara porposive sampling dan hasil yang diperoleh disajikan dalam bentuk tabel
kemudian dianalisa secara deskriptif. Tujuan Penelitian adalah untuk mengetahui dan membuktikan ada
tidaknya formalin pada piring dan gelas plastik dari melamin yang beredar dibeberapa pasar Kota
Makassar. Analisis bahan formalin pada piring dan gelas plastik dari melamin dilakukan dengan merebus
piring dan gelas melamin tersebut sampai mendidih, hasil rebusan tersebut yang akan dijadikan sampel
pemeriksaan, sampel pemeriksaan kemudian ditambahkan pereaksi cromotropic disodium salt dehidrate
dan Asam sulfat pekat. Adanya formalin ditandai dengan perubahan warna dari warna kuning jernih
menjadi warna ungu. Hasil Analisis membuktikan bahwa dari 16 sampel piring dan gelas plastik dari
melamin yang diambil dibeberapa pasar kota makassar, 15 sampel (93,75 %) positif mengandung formalin
dan 1 (6,25) negative mengandung formalin.

Kata kunci : Formalin, Piring, Gelas, Melamin

PENDAHULUAN kemudian hasil penemuan Leo Hendrik


Baekeland dikembangkan dan dimanfaatkan
Beberapa Tahun terakhir ini semakin pula dalam industri peralatan rumah tangga
maraknya peredaran sejumlah produk makanan seperti : sendok, piring dan gelas (Anonim,
yang mengandung bahan pengawet formalin 2006).
yang dilarang penggunaannya, karena sangat Melamin sendiri merupakan suatu polimer
berbahaya bagi kesehatan manusia. Penggunaan yaitu : hasil persenyawaan kimia (Polimerisasi)
senyawa formalin dewasa ini bukan saja dipakai antara monomer formaldehid dan senyawa
dalam bidang industri makanan tetapi kini juga melamin. Apabila kedua monomer itu
telah dipakai pada bidang industri plastik bergabung, maka sifat toksis dari formaldehid
sebagai bahan baku pembuatan melamin ini akan hilang karena telah melebur menjadi
(http://www pikiran rakyat.com/cetak/2007). satu senyawa yakni melamin. Melamin ini
Cikal bakal melamin dimulai tahun 1907, banyak digunakan sebagai bahan dasar
ketika ilmuwan kimia asal Belgia Leo Hendrik pembuatan peralatan rumah tangga seperti :
Baekeland berhasil menemukan plastik sintetik sendok, garpu, piring, gelas, cangkir, mangkok,
pertama yang disebut : Bakelit. Penemuan ini sendok sup dan tempayan (http://www.Pemda-
merupakan salah satu peristiwa bersejarah diy.go.id/berita/Mod.php,2007).
keberhasilan teknologi kimia awal abad ke 20. Berdasarkan penelitian yang dilakukan
Pada awalnya Bakelit banyak digunakan sebagai Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI)
bahan dasar pembuatan telepon generasi bekerja sama dengan Universitas Indonesia (UI)
pertama, namun pada perkembangannya mengungkapkan data bahwa dari pengujian air

37
Media Analis Kesehatan Vol. I. No 1, Mei 2010
rebusan beberapa piring dan gelas plastik dari memilih makanan yang akan dikonsumsi dan
melamin ternyata mengandung formalin yang peralatan makan dan minuman yang akan
cukup tinggi antara 4,76 sampai 9,22 miligram digunakan. Memilih makanan dengan cermat
perliter. Angka itu jauh melampui ambang aman dan memakai piranti melamin untuk makanan
yang ditetapkan seperti di Inggris dengan 1 atau minuman dingin merupakan cara untuk
miligram perliter (Anonim,2006). meminimalkan masuknya formalin kedalam
Menurut IPCS (International Programme tubuh. sehingga diharapkan kita dapat terbebas
on Chemicall Safety) secara umum ambang dari efek dan bahaya formalin
batas dalam tubuh adalah : 1 miligram perliter. (http:/www.google.com, 2006).
IPCS adalah lembaga khusus dari 3 organisasi di Berdasarkan fenomena yang telah
PBB (Organisasi Persatuan Bangsa Bangsa) dipaparkan diatas, maka penulis berinisiatif
yaitu ILO (international labour organization), melakukan penelitian yaitu Apakah piring dan
UNEP (United Nations Environment Program), gelas plastik dari melamin yang beredar
serta WHO (World Health of Organization) dibeberapa pasar kota Makassar mengandung
yang mengkhususkan pada keselamatan formalin
penggunaan bahan kimia (Palupi W, Monica E.
2005). RUMUSAN MASALAH
YLKI juga mengatakan bahwa peralatan Apakah piring dan gelas plastik dari
makan (seperti piring, gelas, mangkok, sendok melamin yang beredar di beberapa pasar Kota
sup, cerek) plastik dari melamin sangatlah Makassar itu mengandung formalin ?
berbahaya jika dipakai pada makanan dan
minuman panas, akibat pemanasan TUJUAN PENELITIAN
dikhawatirkan formaldehid yang terdapat pada 1. Tujuan Umum
piring dan gelas tersebut akan ikut terlarut atau Untuk mengetahui adanya formalin pada
menempel pada makanan atau minuman, yang piring dan gelas plastik dari melamin yang
akhirnya menumpuk dalam tubuh kita (htpp // beredar dibeberapa pasar Kota Makassar.
www. Kompas.co.id.2007). 2. Tujuan Khusus
Formalin bersifat iritan yang dapat Untuk menentukan dan membuktikan ada
mengiritasi mata, hidung dan saluran napas tidaknya formalin yang terkandung pada piring
bagian atas. Kandungan formalin yang tinggi dan gelas plastik dari melamin yang beredar
dalam tubuh menyebabkan iritasi lambung. dibeberapa pasar Kota Makassar.
Formalin bersifat karsinogen (menyebabkan
kanker) dan bersifat mutagen, (menyebabkan MANFAAT PENELITIAN
kematian sel atau jaringan) serta orang yang 1. Agar Instansi terkait (pemerintah) agar
mengkonsumsi akan muntah, diare bercampur lebih memperhatikan, memperketat
darah dan kencing bercampur darah (http// pengawasan dan melakukan pemeriksaan
www. compas. co. id/ 2005). laboratorium terhadap piranti melamin
Untuk mengatasi keracunan formalin karena mengandung formalin
tindakan pertama yang harus dilakukan adalah : 2. Agar masyarakat lebih berhati-hati dalam
formalin yang masuk melalui mulut diencerkan, memilih dan mempergunakan peralatan
diabsorpsi dan dibuat tidak aktif dengan dari melamin, karena mengandung formalin
pemberian susu, karbon aktif atau air. Tiap yang dapat memberikan efek yang
senyawa kimia organik akan membuat formalin berbahaya bagi kesehatan manusia.
menjadi tidak aktif. Jangan lakukan pengurasan 3. Untuk menambah wawasan dan
lambung atau usaha untuk muntah, karna hanya pengetahuan peneliti mengenai analisa
akan membuat luka atau pegikisan didaerah formalin
lambung, selain itu atasi syok yang terjadi 4. Sebagai referensi peneliti selanjutnya.
(Sartono, 2001).
Karena efek yang ditimbulkan dari METODE PENELITIAN
penyalahgunaan formalin sangat berbahaya bagi
kesehatan manusia maka masyarakat perlu A. Jenis Penelitian

22
Media Analis Kesehatan Vol. I. No 1, Mei 2010
Penelitian yang dilakukan merupakan F. Instrumen Penelitian
observasi laboratorik yang bersifat deskriptif Alat penangas air (kompor), panci,
yaitu mengidentifikasi ada tidaknya formalin pipet volume, gelas ukur, Erlenmeyer tutup
pada piring dan gelas plastik dari melamin yang Asah, labu erlemayer, tabung reaksi, corong
beredar dibeberapa pasar Kota Makassar gelas, sendok tanduk, timbangan, rak tabung
reaksi, penjepit tabung reaksi, pipet tetes, kertas
B. Populasi, Sample dan Teknik untuk menimbang.
Pengambilan Sampel
1. Populasi dalam penelitian ini adalah piring G. Bahan Penelitian
dan gelas plastik dari melamin yang beredar H2SO4 Pekat, cromotropic acid
dibeberapa pasar kota Makassar disodium salt dehydrate, larutan standar
2. Sampel yang diambil sebanyak : 16 sampel, formalin.
dibeberapai pasar Kota Makassar
3. Teknik Pengambilan Sampel H. Prosedur Kerja Penelitian yaitu (hhtp : //
Pengambilan sampel secara non random vilany. blogsome. Com /2006/
dengan metode porposive sampling. 01/25/formalin/).
Pengambilan sampel dilakukan di lokasi 1. Persiapan sample :
yang berbeda-beda yaitu : a. Masing-masing piring dan gelas (melamin)
a. Dipasar pa baeng-baeng : Sebanyak 4 masukan dalam alat penangas air dan
sampel tambahkan air sebanyak 250 ml.
b. Dipasar senggol : Sebanyak 4 Sampel b. Lakukan pemanasan mengunakan alat
c. Dipasar sentral : Sebanyak 4 sampel penangas (kompor) 15 menit sampai
d. Dipasar marIcayya :Sebanyak 4 sampel mendidih lalu masukan dalam erlemeyer
tutup asah.
C. Lokasi dan Waktu Penelitian : c. Diamkan sampai dingin air rebusan
Penelitian telah laksanakan pada tersebut.
Laboratorium Jurusan Analis Kesehatan d. Air rebusan yang sudah dingin tersebut
Makassar pada tanggal 29 Juni 2008. yang kemudian dijadikan sample
pemeriksaan.
D. Variabel Penelitian 2. Prosedur pemeriksaan sample :
1. Variabel bebas adalah : piring a. 3 ml sample diambil kemudian
dan gelas plastik dari melamin. ditambahkan cromotropic acid disodium
2. Variabel terikat adalah : formalin salt dehydrate (C10H6Na10O8S2.2H2O)
dalam piring dan gelas plastik dari sebanyak 0,02 gram.
melamin. b. Lalu ditambahkan H2SO4 pekat, sebanyak
3 ml, kocok kemudian diamati perubahan
E. Defenisi Operasional warna yang terjadi ;
1. Piring dan gelas melamin adalah: sampel Jika terjadi perubahan warna dari kuning
dalam penelitian ini, mempunyai menjadi ungu berarti formalin positif (+).
bermacam-macam warna dengan corak dan Jika tetap berwarna kuning berarti
bentuk yang beraneka ragam dan dijual formalinnya negative (-).
secara eceran atau kiloan dengan harga c. Sebagai blanko positif digunakan standar
yang murah. formalin 0,05 ppm 10 ppm.
2. Formalin adalah : cairan jernih, tidak (1 ppm sudah jelas warna ungunya)
berwarna, bau menusuk, uap merangsang
dam merupakan desinfektan kuat. I. Pengolahan Data dan Analisa Data
3. Melamin adalah : polimersasi dari monomer Hasil pengamatan dan pemeriksaan
formaldehid dengan senyawa melamin disajikan dalam bentuk tabel kemudian
4. Identifikasi adalah : menentukan ada dianalisa secara deskriptif dengan melihat hasil
tidaknya formaldehid berdasarkan hasil identifikasi bahan formalin secara kualitatif pada
reaksi. produk-produk melamin (Sugyanto, 2005).

23
Media Analis Kesehatan Vol. I. No 1, Mei 2010
J. Kerangka Operasional 6 PMJ1 PMJ2 Ungu Ungu +/+
Peralatan rumah tangga dari melamin 7 PM3091 PM3092 Ungu Ungu +/+
8 PM8081 PM8082 Ungu Ungu +/+
yang banyak diimpor secara illegal dari cina kini
banyak diperdagangkan, dengan harga yang Sumber : data primer, 2007
cukup murah, dan banyak dijumpai baik di Keterangan :
pasar-pasar tradisional maupun di pasar-pasar + : Sampel yang positif mengandung
swalayan, ternyata produk-produk tersebut formalin.
bukanlah berbahan baku melamin, tetapi terbuat - : Sampel yang tidak mengandung
dari bahan urea formaldehid, yang berpotensi formalin.
mengandung formalin yang cukup tinggi dan PMW1 : Sampel yang dibeli dari pedagang
sangat berbahaya bagi kesehatan manusia. piring dan gelas plastik dari
Untuk memastikan apakah produk-produk melamin di pasar PaBaeng-
melamin tersebut mengandung formalin atau baeng.
tidak, perlu dilakukan uji laboratorium. PMW2 : Sampel yang dibeli dari pedagang
Pemeriksaan laboratorium dilakukan dengan piring dan gelas plastik dari
cara : sampel (piring dan gelas plastik) melamin di pasar PaBaeng-
dipanaskan sampai mendidih kurang lebih 15 baeng.
menit diatas penangas air , air rebusan tersebut PMM1 : Sampel yang dibeli dari pedagang
kemudian dimasukan dalam erlenmeyer tutup piring dan gelas plastik dari
asah, biarkan sampai dingin kemudian dipipet 3 melamin di pasar PaBaeng-
ml masukan dalam tabung reaksi, ditambahkan baeng.
pereaksi cromotropic disodium salt dehidrate 3 PMM2 : Sampel yang dibeli dari pedagang
ml dan Asam sulfat pekat 3ml, diamati hasilnya piring dan gelas plastik dari
: positif jika memberikan warna dari kuning melamin di pasar PaBaeng-
jernih menjadi ungu, negatif jika memberikan baeng.
warna kuning jernih. Dari hasil yang diperoleh PMTL1 : Sampel yang dibeli dari pedagang
kemudian dianalisa hasilnya dan ditarik piring dan gelas plastik dari
kesimpulan (hhtp: // id. melamin di pasar Marcayya.
Wikipedia.org/wiki/formaldehid). PMTL2 : Sampel yang dibeli dari pedagang
piring dan gelas plastik dari
melamin di pasar Marcayya.
HASIL DAN PEMBAHASAAN
PMP1 : Sampel yang dibeli dari pedagang
Hasil Penelitian
1. Hasil identifikasi formalin pada piring dan piring dan gelas plastik dari
gelas plastik dari melamin yang dilakukan melamin di pasar Marcayya.
dengan menggunakan pereaksi cromotropic PMP2 : Sampel yang dibeli dari pedagang
disodium salt dehidrate menunjukan hasil piring dan gelas plastik dari
positif bila hasil reaksinya terbentuk warna melamin di pasar Marcayya.
ungu. Hasil penelitian dapat dilihat pada PMWS1 : Sampel yang dibeli dari pedagang
tabel. 4.1 piring dan gelas plastik dari
Tabel. 4.1 Hasil Analisa kualitatif senyawa melamin di pasar Sentral.
Formalin pada piring dan gelas PMWS2 : Sampel yang dibeli dari pedagang
plastik dari melamin piring dan gelas plastik dari
melamin di pasar Sentral.
Kode Kode Hasil
PMJ1 : Sampel yang dibeli dari pedagang
No sampel sampel Ket
(Piring) (gelas) Sampel Standar piring dan gelas plastik dari
melamin di pasar Sentral.
1 PMW1 PMW2 Ungu Ungu +/+
PMJ2 : Sampel yang dibeli dari pedagang
2 PMM1 PMM2 Ungu Ungu +/+
kuning piring dan gelas plastik dari
jernih melamin di pasar Sentral.
3 PMTL1 PMTL2 Ungu Ungu +/+ PM3091 : Sampel yang dibeli dari pedagang
4 PMP1 PMP2 Ungu Ungu +/+ piring dan gelas plastik dari
5 PMWS1 PMWS2 Ungu Ungu +/+
melamin di pasar Senggol.

24
Media Analis Kesehatan Vol. I. No 1, Mei 2010
PM3092 : Sampel yang dibeli dari pedagang konvulsi (kejang-kejang), haematuria (kencing
piring dan gelas plastik dari darah), dan muntah darah yang berakhir dengan
melamin di pasar Senggol. kematian (Winarno dan Rahayu, 1994).
PM8081 : Sampel yang dibeli dari pedagang Formalin bersifat iritan dan sangat mudah
piring dan gelas plastik dari larut dalam air, karena itu zai ini dapat
melamin di pasar Senggol. mengiritasi mata, hidung dan saluran napas
PM8082 : Sampel yang dibeli dari pedagang bagian atas, pada konsentrasi yang lebih tinggi
piring dan gelas plastik dari dapat menyebabkan edema paru-paru
melamin di pasar Senggol. mempengaruhui bronkiol dan pneumonia
A. Pembahasan (Anonim, 2006).

Pada penelitian ini sampel yang KESIMPULAN DAN SARAN


digunakan adalah 16 sampel (piring dan gelas A Kesimpulan
plastik dari melamin) yang diambil dari 4 pasar Berdasarkan hasil penelitian
di Kota Makassar. Pemeriksaan formalin yang telah dilakukan terhadap 16 sampel yang
dilakukan dengan menggunakan pereaksi diambil dari 4 pasar di Kota Makassar, maka
cromotropic disodium salt dehidrate dan H2SO4 dapat diambil kesimpulan bahwa sebagian besar
Pekat. Adanya formalin pada sampel ditandai piring dan gelas plastik dari melamin tersebut
dengan timbulnya warna ungu pada larutan mengandung formalin dengan persentasi (93,75
sampel. Identifikasi formalin menggunakan %) positif mengandung formalin dan (6,25 %)
pereaksi cromotropic disodium salt dehidrate menunjukan hasil negatif.
cukup peka karena mampu mendeteksi formalin
sampai konsentasi terendah yaitu : 0,05 ppm. B Saran
Hasil analisis yang dilakukan terhadap 1. Untuk Instansi terkait (Pemerintah) agar
16 sampel piring dan gelas plastik dari melamin lebih meningkatkan pengawasan dan
di beberapa pasar di Kota Makassar, didapatkan pemeriksaan secara intensif terhadap
15 sampel (93,75 %) positif mengandung peralatan melamin karena banyak yang
formalin.l sedangkan 1 sampel (6,25 %), mengandung formalin.
menunjukan hasil negatif. 2. Agar masyarakat lebih berhati-hati
Formalin yang ikut terlarut pada dalam memilih dan mempergunakan
makanan dapat menyebabkan keracunan pada peralatan dari melamin, karena
tubuh manusia, dengan gejala sebagai berikut : mengandung formalin yang dapat
sukar menelan, mual, sakit perut yang akut memberikan efek yang berbahaya bagi
disertai muntah-muntah, mencret darah, kesehatan manusia.
timbulnya depresi susunan syaraf, atau 3. Untuk peneliti selanjutnya, agar bisa
gangguan perederan darah, jika kandungan mengidentifikasi bahan formalin pada
formalin dalam makanan kurang atau rendah, piring dan gelas plastik dari melamin,
akan tetapi jika dikonsumsi secara terus menerus dengan menggunakan perlakuan yang
maka akan banyak tertimbun dalam tubuh dan lebih lebih praktis namun spesifik pada
dapat menyebabkan keracunan dan kanker sampel pemeriksaan.
terutama kanker hati. Konsumsi formalin pada
dosis yang sangat tinggi dapat mengakibatkan

DAFTAR PUSTAKA
A. Risni L AK, 2006. Pedoman penulisan
Anonim, 2006. Makan Sehat Hidup Sehat. Usulan Penelitian dan karya
Jakarta: kompos tulis ilmiah. Prodi Analis
Kesehatan Poltekkes Makassar
Anonim, 1979. Farmakope Indonesia Edisi III.
Derektorat Jendral Pengawasan Cowd, 1991. Kimia Polimer. Terjemahan Harry
Obat Makanan Depkes RI Firman.Bandung: ITB

25
Media Analis Kesehatan Vol. I. No 1, Mei 2010
Fessenden RJ, Fessenden JS. 1984. Kimia
Organik Jilid 1 Edisi Ketiga.
Jakatra : Penerbit Erlangga

Fessenden RJ, Fessenden JS. 1984. Kimia


Organik Jilid 2 Edisi Ketiga,
Jakatra: Penerbit Erlangga

Notoatmodjo, S, 2002. Metodologi Penelitian


Kesehatan. Jakarta : PT Rineka
Cipta

Palupi W, Monica E, 2005. Bahaya Kimia pada


Kesehatan Manusia dan
Lingkungan. Buku Kedokteran
Sartono, 2001. Racun dan Keracunan. Jakarta :
Widya Medika

Winarno dan Rahayu,1992, Bahan Tambahan


Makanan untuk Makanan dan
Kontaminan. Jakarta:Gramedia
Pustaka Utama

Wisnu, C. 2006. Bahan Tambahan Pangan.


Jakarta: PT Bumi Aksara

http://www. Google com, 02 Februari 2006


Bahaya Formalin pada pada
piring dan gelas melamin.

hhtp://vilanny.blogsome.com/2006/01/05/2006/
fformalin.

http://www. yahoo com, 07 Januari 2006,Awas


Bahaya Formalin dibalik Indahnya
Piring-piring Cantik dari Plastik.

http:// www. kompas, co id.2006.

http: // www. cybermed, cbn, net id 2006.

http://wandira, wordpress cpom /tag /


kesehatan, 2006 .

http://id.wikipedia.Org//wiki/formaldehida/207.

http:// www. kompas, co id.2007.

22
Media Analis Kesehatan Vol. I. No 1, Mei 2010

Anda mungkin juga menyukai