Bahan Air Tinja Iplt
Bahan Air Tinja Iplt
GAMBARAN UMUM
INSTALASI PENGOLAH LIMBAH TINJA
Keterangan:
1. Limbah tinja dari rumah tangga ataupun tempat-tempat lain masuk ke
dalam bak Pemisah Lumpur (Solid Separation Chamber, SSC). Bak ini
dilengkapi oleh screen. Di dasar bak terdapat media berupa kerikil dan
pasir untuk menyaring filtrat yang meresap ke dalam, untuk kemudian
ditampung pada sumur filtrat. Sehingga proses yang berlangsung pada bak
ini adalah proses filtrasi dan pengendapan zat padat (solid). Untuk lebih
jelasnya lihat gambar...
2. Selanjutnya air resapan hasil filtrasi yaitu filtrat masuk ke dalam bak
pengumpul filtrat (sump well). Apabila pengisian SSC sudah mencapai
batas pelimpah air (overflow), maka akan terjadi pula pelimpahan air
supernatan melalui gutter dan kemudian dialirkan melalui pintu air menuju
balancing tank.
3. Dari balancing tank, efluen disalurkan ke dalam oxidation ditch. Di dalam
oxidation ditch ini air limbah akan mengalami aerasi dan efluennya akan
dialirkan menuju clarifier.
4. Pada clarifier ini terjadi proses pengendapan. Sebagian lumpur yang
terendap dalam clarifier akan dikembalikan lagi ke oxidation ditch dan
sebagian lagi dibuang ke bak pengering lumpur (sludge drying bed). Air
Kualitas Influen:
Q = 400 m3/hari
TSS = 3700 mg/L
BOD = 2800 mg/l
Perhitungan :
Q Y c So S
Vr =
X 1 kd c
385,6m 3 / hari 0,5kg.VSS / kg.BOD 10hari 1820 60 mg / l
=
2000mg / l 1 0,05 / hari 10hari
= 1131,09 m3
Volume OD existing 1196,25 m3
Volume existing > Volume OD hasil perhitungan (Vr)
Removal BOD = 92 % x 1820 mg/l = 1683,5 mg/l
BOD efluen = (1820 1683,5) mg/l = 136,5 mg/l..not OK
(melebihi baku mutu yang berlaku)
Removal TSS = 95 % x 1480 mg/l = 1406 mg/l
TSS efluen = (1480 1406) mg/l = 74 mg/l..OK (di bawah
baku mutu yang berlaku)
Dari hasil perhitungan sesuai dengan kondisi di lapangan ternyata efluen dari
sistem pengolahan pada IPLT Keputih ini tidak memenuhi untuk parameter BOD,
hal ini kemungkinan besar karena ketidak-akuratan data yang diberikan oleh
petugas di lapangan.
Untuk memperkirakan % removal yang sesungguhnya pada unitunit yang
ada dilakukan perhitungan mundur sehingga efluen sesuai dengan baku mutu yang
berlaku. Perhitungan mundur ini dilakukan pada unit SSC karena pada kondisi di
lapangan efluen SSC ini sudah mengalami penurunan BOD cukup besar, ini dapat
dilihat dari kualitas air limbah yang masuk pada oxidation ditch warnanya tidak
sepekat seperti pada SSC, selain itu bau yang sebelumnya ada pada air limbah di
unit SSC tidak ditemui lagi pada unit oxidation ditch.
Perhitungan :
Pada SSC
BODin pada SSC = 2800 mg/L
% removal BOD = u
Removal BOD = u x 2800
= 2800 u ( b)
Efluen BOD = 2800 b
Kebutuhan oksigen :
Y 0,5
Y obs 1 kd .c 1 0,05.10 = 0,33 g/g
Px = Yobs. Q (So-S)
= 0,33 x 385,6 m3/hr x (1820-136,5) x 10-3 kg/m3
= 214,22 kg /hr
Kg O2 / hari =
Q(So S ) 385,6(1,820 0,1365)
1,42 Px 1,42.(214,22)
f 0,82
= 487,5 kg O2 /hari
Jadi kebutuhan oksigen pada Oxidation Ditch sebesar 487,5 kg O2 /hari.
Berdasarkan data di lapangan, jumlah rotor tiap oxidation ditch sebanyak 2 buah
dan transfer O2 tiap rotor sebesar 10 kg O2/jam.