Anda di halaman 1dari 6

Komunikasi

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Ada usul agar [[::Sejarah komunikasi|Sejarah komunikasi]] digabungkan ke artikel atau


bagian ini. (Diskusikan)
Diusulkan sejak Juni 2016.

Komunikasi adalah "suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok,
organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain".[1]. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal
yang dapat dimengerti oleh kedua belah pihak.[butuh rujukan] Apabila tidak ada bahasa verbal yang
dapat dimengerti oleh keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan
gerak-gerik badan, menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala,
mengangkat bahu.[butuh rujukan] Cara seperti ini disebut komunikasi dengan bahasa nonverbal.[2]

Sebuah model komunikasi transaksional

Daftar isi
1 Definisi
2 Sejarah
3 Komponen
4 Proses
5 Model-model komunikasi
o 5.1 Model komunikasi linear
o 5.2 Model interaksional
o 5.3 Model transaksional
6 Faktor yang mempengaruhi
o 6.1 Latar belakang budaya.
o 6.2 Ikatan kelompok atau grup
o 6.3 Harapan
o 6.4 Pendidikan
o 6.5 Situasi
7 Interaksi dengan bidang ilmu lain
8 Referensi
Definisi
Komunikasi adalah suatu proses penyampaian informasi (pesan, ide, gagasan) dari satu pihak
kepada pihak lain. Pada umumnya, komunikasi dilakukan secara lisan atau verbal yang dapat
dimengerti oleh kedua belah pihak. apabila tidak ada bahasa verbal yang dapat dimengerti oleh
keduanya, komunikasi masih dapat dilakukan dengan menggunakan gerak-gerik badan,
menunjukkan sikap tertentu, misalnya tersenyum, menggelengkan kepala, mengangkat bahu.
Cara seperti ini disebut komunikasi nonverbal.

Sejarah
Komunikasi atau communicaton berasal dari bahasa Latin communis yang berarti 'sama'.[3]
Communico, communicatio atau communicare yang berarti membuat sama (make to common).[3]
Secara sederhana komuniikasi dapat terjadi apabila ada kesamaan antara penyampaian pesan dan
orang yang menerima pesan. [4] Oleh sebab itu, komunikasi bergantung pada kemampuan kita
untuk dapat memahami satu dengan yang lainnya (communication depends on our ability to
understand one another). [5]

Pada awalnya, komunikasi digunakan untuk mengungkapkan kebutuhan organis.[6] Sinyal-sinyal


kimiawi pada organisme awal digunakan untuk reproduksi.[6] Seiring dengan evolusi kehidupan,
maka sinyal-sinyal kimiawi primitif yang digunakan dalam berkomunikasi juga ikut berevolusi
dan membuka peluang terjadinya perilaku yang lebih rumit seperti tarian kawin pada ikan. [6].

Manusia berkomunikasi untuk membagi pengetahuan dan pengalaman.[3] Bentuk umum


komunikasi manusia termasuk bahasa sinyal, bicara, tulisan, gerakan, dan penyiaran.[butuh rujukan]
Komunikasi dapat berupa interaktif, komunikasi transaktif|transaktif, komunikasi
bertujuan|bertujuan, atau komunikasi tak bertujuan|tak bertujuan.[butuh rujukan]

Melalui komunikasi, sikap dan perasaan seseorang atau sekelompok orang dapat dipahami oleh
pihak lain.[butuh rujukan] Akan tetapi, komunikasi hanya akan efektif apabila pesan yang
disampaikan dapat ditafsirkan sama oleh penerima pesan tersebut.[butuh rujukan]

Walaupun komunikasi sudah dipelajari sejak lama dan termasuk barang antik, topik ini
menjadi penting khususnya pada abad 20 karena pertumbuhan komunikasi digambarkan sebagai
penemuan yang revolusioner, hal ini dikarenakan peningkatan teknologi komunikasi yang
pesat seperti radio.[butuh rujukan] Televisi, telepon, satelit dan jaringan komuter seiring dengan
industrialisasi bidang usaha yang besar dan politik yang mendunia.[butuh rujukan] Komunikasi dalam
tingkat akademi mungkin telah memiliki departemen sendiri di mana komunikasi dibagi-bagi
menjadi komunikasi masa, komunikasi bagi pembawa acara, humas dan lainnya, namun
subyeknya akan tetap. Pekerjaan dalam komunikasi mencerminkan keberagaman komunikasi itu
sendiri.[butuh rujukan]

Komponen
Komponen komunikasi adalah hal-hal yang harus ada agar komunikasi bisa berlangsung dengan
baik.[butuh rujukan] Menurut Laswell komponen-komponen komunikasi adalah:[7]

Pengirim atau komunikator (sender) adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada pihak
lain.
Pesan (message) adalah isi atau maksud yang akan disampaikan oleh satu pihak kepada
pihak lain.
Saluran (channel) adalah media di mana pesan disampaikan kepada komunikan. dalam
komunikasi antar-pribadi (tatap muka) saluran dapat berupa udara yang mengalirkan
getaran nada/suara.
Penerima atau komunikate (receiver) adalah pihak yang menerima pesan dari pihak lain
Umpan balik (feedback) adalah tanggapan dari penerimaan pesan atas isi pesan yang
disampaikannya.
Aturan yang disepakati para pelaku komunikasi tentang bagaimana komunikasi itu akan
dijalankan ("Protokol")

Proses
Secara ringkas, proses berlangsungnya komunikasi bisa digambarkan seperti berikut.

1. Komunikator (sender) yang mempunyai maksud berkomunikasi dengan orang lain


mengirimkan suatu pesan kepada orang yang dimaksud. Pesan yang disampaikan itu bisa
berupa informasi dalam bentuk bahasa ataupun lewat simbol-simbol yang bisa dimengerti
kedua pihak.[butuh rujukan]
2. Pesan (message) itu disampaikan atau dibawa melalui suatu media atau saluran baik
secara langsung maupun tidak langsung. Contohnya berbicara langsung melalui telepon,
surat, e-mail, atau media lainnya.[butuh rujukan]

media (channel) alat yang menjadi penyampai pesan dari komunikator ke komunikan.[butuh rujukan]

1. Komunikan (receiver) menerima pesan yang disampaikan dan menerjemahkan isi pesan
yang diterimanya ke dalam bahasa yang dimengerti oleh komunikan itu sendiri.[butuh
rujukan]

2. Komunikan (receiver) memberikan umpan balik (feedback) atau tanggapan atas pesan
yang dikirimkan kepadanya, apakah dia mengerti atau memahami pesan yang dimaksud
oleh si pengirim.[butuh rujukan]

Model-model komunikasi
Dari berbagai model komunikasi yang sudah ada, di sini akan dibahas tiga model paling utama,
serta akan dibicarakan pendekatan yang mendasarinya dan bagaimana komunikasi
dikonseptualisasikan dalam perkembangannya.[4]

Model komunikasi linear


Model komunikasi ini dikemukakan oleh Claude Shannon dan Warren Weaver pada tahun 1949
dalam buku The Mathematical of Communication.[7] Mereka mendeskripsikan komunikasi
sebagai proses linear karena tertarik pada teknologi radio dan telepon dan ingin mengembangkan
suatu model yang dapat menjelaskan bagaimana informasi melewati berbagai saluran
(channel).[butuh rujukan] Hasilnya adalah konseptualisasi dari komunikasi linear (linear
communication model).[2] Pendekatan ini terdiri atas beberapa elemen kunci: sumber (source),
pesan (message) dan penerima (receiver).[4] Model linear berasumsi bahwa seseorang hanyalah
pengirim atau penerima.[butuh rujukan] Tentu saja hal ini merupakan pandangan yang sangat sempit
terhadap partisipan-partisipan dalam proses komunikasi.[2] Suatu konsep penting dalam model ini
adalah gangguan (noise), yakni setiap rangsangan tambahan dan tidak dikehendaki yang dapat
mengganggu kecermatan pesan yang disampaikan. Gangguan ini selalu ada dalam saluran
bersama sebuah pesan yang diterima oleh penerima. [7]

Model interaksional

Model interaksional dikembangkan oleh Wilbur Schramm pada tahun 1954 yang menekankan
pada proses komunikasi dua arah di antara para komunikator.[4] Dengan kata lain, komunikasi
berlangsung dua arah: dari pengirim dan kepada penerima dan dari penerima kepada pengirim.
Proses melingkar ini menunjukkan bahwa komunikasi selalu berlangsung. [2] Para peserta
komunikasi menurut model interaksional adalah orang-orang yang mengembangkan potensi
manusiawinya melalui interaksi sosial, tepatnya melalui pengambilan peran orang lain.[7] Patut
dicatat bahwa model ini menempatkan sumber dan penerima mempunyai kedudukan yang
sederajat. [8] Satu elemen yang penting bagi model interkasional adalah umpan balik (feedback),
atau tanggapan terhadap suatu pesan.[2]

Model transaksional

Model komunikasi transaksional dikembangkan oleh Barnlund pada tahun 1970.[5] Model ini
menggarisbawahi pengiriman dan penerimaan pesan yang berlangsung secara terus-menerus
dalam sebuah episode komunikasi.[butuh rujukan] Komunikasi bersifat transaksional adalah proses
kooperatif: pengirim dan penerima sama-sama bertanggungjawab terhadap dampak dan
efektivitas komunikasi yang terjadi. [2] Model transaksional berasumsi bahwa saat kita terus-
menerus mengirimkan dan menerima pesan, kita berurusan baik dengan elemen verbal dan
nonverbal. Dengan kata lain, peserta komunikasi (komunikator) melalukan proses negosiasi
makna.[4]

Faktor yang mempengaruhi


Faktor yang mempengaruhi komunikasi diantaranya :

Latar belakang budaya.

Interpretasi suatu pesan akan terbentuk dari pola pikir seseorang melalui kebiasaannya, sehingga
semakin sama latar belakang budaya antara komunikator dengan komunikan maka komunikasi
semakin efektif.[9]
Ikatan kelompok atau grup

Nilai-nilai yang dianut oleh suatu kelompok sangat mempengaruhi cara mengamati pesan.[9]

Harapan

Harapan mempengaruhi penerimaan pesan sehingga dapat menerima pesan sesuai dengan yang
diharapkan.[9]

Pendidikan

Semakin tinggi pendidikan akan semakin kompleks sudut pandang dalam menyikapi isi pesan
yang disampaikan.[9]

Situasi

Perilaku manusia dipengaruhi oleh lingkungan/situasi.[9]

Interaksi dengan bidang ilmu lain

Bagian artikel ini perlu dirapikan. Bantulah kami untuk melakukannya.

Dahulu orang lebih mudah memberikan definisi tentang ilmu daripada sekarang.[butuh rujukan] Dulu
defenisi ilmu bergantung pada sistem filsafat yang dianutnya.[butuh rujukan] Sekarang ilmu
memperoleh posisi yang bebas dan mandiri.[butuh rujukan] Definisi ilmu tidak lagi berdasarkan dan
dilihat dari filsafatnya, melainkan berdasarkan pada apa yang dilaksanakan oleh ilmu tersebut,
serta metodologinya. [8]

Berbicara posisi Ilmu Komunikasi di antara ilmu-ilmu lainnya, tidak akan terlepas dari akar atau
landasan Ilmu Komunikasi itu sendiri, di mana banyak ilmuwan nonkomunikasi memberikan
kontribusi untuk lahirnya Ilmu Komunikasi. [2] Ahli politik Harold D. Lasswell. Sosiolog Max
Weber, Daniel Lerner dan Everett M. Rogers.[butuh rujukan] Psikolog Carl I. Hoveland dan Paul
Lazarsfeld. Ahli bahasa Wilbur Schramm. Shannon dan Weaver adalah ahli matematika. [8]

Referensi
1. ^ Ruben Brent D dan Lea P Stewart. (2006). Communication and Human Behavior.
United States: Allyn and Bacon
2. ^ a b c d e f g Komala, Lukiati. 2009. Ilmu Komunikasi: Perspektif, Proses, dan Konteks.
Bandung: Widya Padjadjaran
3. ^ a b c Mulyana, Deddy Prof. Imu Komunikasi Suatu Pengantar. PT Remaja Rosdakarya.
2007
4. ^ a b c d e Rohim,Syaiful.2009. Teori Komunikasi: Perspektif,Ragam, & Aplikasi. Jakarta:
Rineka Cipta
5. ^ a b West, Richard & Lynn H. Turner. 2007. Introducing Communication Theory. Third
Edition. Singapore: The McGrow Hill companies.
6. ^ a b c (Indonesia) Larry Gonick, Kartun (non) Komunikasi, guna dan salah guna
informasi dalam dunia modern. Kepustakaan Populer Gramedia, Juli 2007.
(diterjemahkan dari Guide to (non) Communication HarperClollins Publisher, Inc
copyright 1993. ISBN 978-979-9100-75-7
7. ^ a b c d Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT Remaja
Rosdakarya.
8. ^ a b c Wiryanto,Dr. 2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jilid I. Jakarta: PT Gramedia
Widiasarana Indonesia.
9. ^ a b c d e Rochmawati, Lusa. 2009. Faktor yang mempengaruhi komunikasi

Anda mungkin juga menyukai