Anda di halaman 1dari 5

BAB IV

TUGAS KHUSUS
PROTAP INSTALASI FARMASI
DAN
ANALISA PEMAKAIAN OBAT DI PUSKESMAS
DINAS KESEHATAN KABUPATEN MAJALENGKA UNTUK PERIODE
BULAN DESEMBER TAHUN 2010

4.1 Protap Gudang Farmasi

4.1.1 Protap Penerimaan Barang (Bagan terlampir).

a. Obat datang didampingi oleh Panitia Pemeriksa yang disaksikan


oleh petugas Instalasi Farmasi Kabupaten.
b. Barang diperiksa menurut Jumlah, Jenis, Masa Kadaluarsa, Nomor
Batch, fisik dan disesuaikan dengan kontrak.
c. Barang diperiksa fisik dalamnya dengan cara sampling.
d. Dibuat tahap - tahap penerimaan.
e. Obat tidak dapat dikeluarkan sebelum masa kontrak pengiriman
habis dan disetujui oleh Panitia Pemeriksa.

4.1.2 Protap Pemeriksaan Barang (Bagan terlampir).


a. Pemeriksaan dilakukan oleh panitia Pemeriksa dan didampingi
oleh Petugas dari Instalasi Farmasi Kabupaten.
b. Pemeriksaan meliputi Jumlah, Jenis, Masa Kadaluarsa,No Batch,
Fisik dan disesuaikan dengan kontrak.
c. Jika ada barang yang tidak sesuai dengan perjanjian kontrak, maka
dibuatkan Adendum / surat keterangan perubahan kontrak.
d. Setiap tahap pemeriksaan dibuatkan berita acara.

4.1.3 Protap Penyimpanan Barang (Bagan terlampir).


a. Penyimpanan disesuaikan berdasarkan jenis sediaan, farmakologi
dan volume
b. Penyimpanan berdasarkan FEFO dan FIFO
c. Penyimpanan barang disesuaikan dengan suhu masing - masing
jenis sediaan sesuai dengan aturan.

39
2

d. Penyimpanan Narkotik dan Psikotropika disimpan terpisah dan di


lemari khusus terkunci
e. Untuk Obat Pestisida disimpan secara terpisah
f. Untuk Obat yang rusak atau kadaluarsa disimpan secara terpisah

4.1.4 Protap Distribusi Barang (Bagan terlampir).


a. Laporan LPLPO dari Puskesmas Masuk dari tanggal 1 10
dilanjutkan dengan pelayanan sampai tanggal 23 setiap bulannya.
b. Setiap kali pelayanan melayani 3 Puskesmas.
c. Jadwal Pelayanan Puskesmas disesuaikan dengan masuknya
laporan.
d. Untuk Puskesmas yang memerlukan obat mendesak dapat dilayani
dengan format bon obat.

4.1.5 Protap Pencatatan dan Pelaporan (Bagan terlampir).


a. Barang yang datang dimasukan ke dalam Buku Besar dan
komputer, dan dipisah sesuai dengan sumber anggaran yang terdiri dari
Buffer stok pusat, Buffer stok propinsi, APBD Kabupaten, Askes dan
obat - obat program.
b. Bukti Pengeluaran barang / Dokumen Bukti Mutasi Barang
(DBMB) dimasukan kedalam komputer dan buku besar, dilanjutkan
dengan mengecek untuk disesuaikan dengan fisik barang dan kartu
stok.
c. DBMB disesuaikan dengan sumber anggaran dan
didokumentasikan setiap bulannya.
d. Data di komputer akan diprint sebagai arsip dan laporan IFK
setiap bulannya.

4.2 Analisa Pemakaian Obat di Puskesmas


3

Dari Laporan Peresepan Puskesmas bulan Desember Tahun 2010


(Data Rekap Laporan Peresepan Puskesmas Bulan Desember Tahun 2010
terlampir), dari 31 Puskesmas di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten
Majalengka didapat data-data sebagai berikut:
22 puskesmas melaporkan dan 9 diantaranya tidak
melaporkan;
Rata-rata obat (R/) dalam 1 resep untuk penyakit:
ISPA :
di bawah 3 item obat : 3 puskesmas
3 - 4 item obat : 17 puskesmas
di atas 4 item obat : 2 puskesmas
Diare :
di bawah 2 item obat : 1 puskesmas
2 - 4 item obat : 19 puskesmas
di atas 4 item obat : 2 puskesmas
Myalgia
di bawah 3 item obat : 11 puskesmas
3 item obat : 5 puskesmas
di atas 3 item obat : 4 puskesmas

Persentase pemakaian Antibiotik dalam resep untuk


penyakit:

ISPA :
di bawah 10 persen : 3 puskesmas
10 - 50 persen : 16 puskesmas
4

di atas 50 persen : 3
puskesmas
Diare :
di bawah 10 persen : 3 puskesmas
10 - 50 persen : 15 puskesmas
di atas 50 persen : 4
puskesmas
Persentase pemakaian injeksi dalam resep untuk penyakit:
ISPA :
Ada pemakaian : 3
puskesmas
Tidak ada pemakaian : 19 puskesmas

Diare :
Ada pemakaian : 3
puskesmas
Tidak ada pemakaian : 19 puskesmas

Myalgia:
Pemakaian sampai 10% : 4
puskesmas
Pemakaian di atas 10% : 4
puskesmas
Tidak ada pemakaian : 14 puskesmas

Berdasarkan data-data tersebut, diketahui masih tingginya angka


penggunaan Antibiotika untuk penyakit ISPA dan Diare, serta masih
adanya penggunaan injeksi pada penyakit ISPA, Diare dan Myalgia.
5

Namun demikian, tidak ditemukan adanya Polifarmasi dalam pemberian


resep di Puskesmas.

Anda mungkin juga menyukai