Bab I
Bab I
PENDAHULUAN
Asian Free Trade Area (AFTA) dan Asian Free Labour Area (AFLA), Departemen
memberikan arahan yang jelas bagi pembangunan sumber daya manusia di masa yang
akan datang sesuai dengan ketentuan GBHN 1993 yang menitik beratkan pada
Pendidikan merupakan pilar dan alat utama (mean) pembangunan sumber daya
manusia, secara jelas berperan membentuk peserta didik menjadi aset bangsa yang
Sumber daya manusia yang terdidik dan terlatih adalah andalan utama untuk
menentukan suatu keunggulan. Keahlian professional tenaga kerja yang terlibat dalam
proses produsi akan menentukan mutu, biaya produksi dan penampilan kualitas akhir
produksi industri sekaligus menjadi faktor penentu daya saing produk industri tersebut.
1
2
Praktik Kerja Industri merupakan bagian dari Praktek Sistem Ganda yang
dengan ketentuan pada Pendidikan Nasional. PP No. 39 Tahun 1990 tentang peranan
and Industries) No. 0267 a/u/1994 dan No. 84/ Ru/X/1994 tanggal 17 Oktober 1994
sebagai berikut:
melalui dua jalur yaitu, jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar
sekolah.
Kejuruan dapat bekerjasama dengan masyarakat terutama Dunia Usaha dan para
didik.
5. PP. 39 Bab III Pasal 4 Butir ( 8 ), Peran serta masyarakat dapat berbentuk
peluang yang lebih besar untuk meningkatkan peran serta masyarakat dalam
(SMK) dapat dilakukan uji coba gagasan baru yang diperlukan dalam rangka
sebagai berikut:
dengan DU/DI sehingga ada Link and Match dan memiliki dasar umum dan
aturan yang jelas, guna menciptakan sense of belonging DU/DI terhadap Dunia
Pendidikan Provinsi dengan Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Jawa Barat
dan Dunia Usaha/Industri di Jawa Barat maupun di Luar Provinsi Jawa Barat
Tahun 2009.
lainnya di industri sesuai dengan jumlah jam yang ditentukan oleh kurikulum.
c. Pengaturan program a dan b harus disepakati pada awal program oleh kedua
pihak.
pendidikan di seklah dan program penguasaan keahlian yang diperoleh melalui kegiatan
bekerja langsung di Dunia Usaha/ dunia Industri, secara terarah untuk mencapai suatu
tingkat keahluian professional tertentu sehingga tercapai link and match antara dunia
Pada dasarnya unsur ilmu pengetahuan, teknik dan skill dapat dipeljarai,
sebaliknya kiat adalah sesuatu yang tidak dianjurkan tetapi hanya dapat dikuasai
melalui praktik Lini Produksi langsung pada bidang profesi itu sendiri. Oleh karena itu
keahlin profesi ditentukan dan diukur oleh jumlah pengalaman kerja dan jam
terbangnya, bukan oleh fasilitas yang serba lengkap dan modern. Secanggih apapun alat
yang dimiliki sekolah untuk praktik siswa hanya mampu menjanjikan proses simulasi
dan imitasi atau tiruan, dan tidak akan memberikan kemampuan professional tanpa
peran serta Dunia Usaha/ dunia Industri serta masyarakat pada umumnya.
Atas dasar tersebut Dunia Usaha/ Dunia Industri serta masyarakat Indonesia
melaksanakan Praktik Kerja Industri, karena Praktik Kerja Industri merupakan salah
satu model pendidikan yang paling efektif dan efisien mendekati Dunia Kerja yang
sebenarnya, yaitu lingk and match antara dunia pendidikan dan dunia kerja, seperti
6
yang diterapkan di Jerman, Perancis, Jepang, Korea selatan, amarika dan Negara maju
lainnya.
Salah satu kegiatan dalam Praktek Kerja Industri adalah Praktik Lini Produksi
(PLP), yaitu pembelajaran yang dilakukan siswa di Dunia Usaha/ Dunia Industri untuk
mendapatkan pengalaman yang sesuai dengan bidang keahlian mereka sehingga mereka
menjadi calon tenaga kerja yang siap pakai dan professional memenuhi standar DU/DI.
berkualitas profesional.
melaksanakan tugas.
menyelesaikan pendidikannya.
SMK dengan dunia usaha/dunia industri, dilaksanakan dengan prinsip saling membantu,
saling mengisi, dan saling melengkapi untuk keuntungan bersama. Berdasarkan prinsip
ini, praktik kerja industri dapat memberikan nilai tambah bagi pihak-pihak yang
Industri memberi keuntungan nyata bagi industri, antara lain sebagai berikut:
a. Perusahaan dapat mengenal persis kualitas peserta didik yang belajar dan
Kalau tidak, bisa dilepas karena tidak ada keharusan bagi perusahaan untuk
b. Pada umumnya, peserta didik telah ikut dalam proses produksi secara aktif,
c. Selama proses pendidikan melalui kerja di industri, peserta didik lebih mudah
itu sikap peserta didik dapat di bentuk sesuai dengan ciri khas perusahaan.
d. Perusahaan dapat memberi tugas kepada peserta didik untuk mencari ilmu
perusahaan.
e. Memberi kepuasan bagi dunia usaha dan industri karena diakui ikut serta
8
tamatannya lebih terjamin memperoleh bekal yang lebih bermakna baik untuk
a. Hasil belajar peserta didik akan lebih bermakna karena setelah tamat akan
tamat sekolah dengan praktik kerja industri, tidak memerlukan waktu latihan
bersangkutan.
Dalam penyusunan laporan prakerin ini, penulis membatasi hanya pada masalah
a. Halaman Judul
d. Kata Pengantar
e. Daftar Isi
f. Daftar Gambar
g. Daftar Lampiran
10
h. Biodata penyusun
2. BAB I PENDAHULUAN
f. Pembatasan Masalah
a. Sejarah BAPAPSI
b. Lokasi Instansi
d. Tujuan BAPAPSI
a. Jaringan Komputer
e. MikroTik
f. Sejarah MikroTik
11
g. WinBox
a. Tujuan
c. Langkah Kerja
d. Teori Singkat
e. Langkah /kerja
6. BAB V PENUTUP
a. Kesimpulan
b. Saran
7. DAFTAR PUSTAKA
8. LAMPIRAN-LAMPIRAN
9. IDENTITAS DIRI