Anda di halaman 1dari 20

Galeri Seni Musik Di Kota Malang

Dengan Tema Arsitektur Hijau

GALERI SENI MUSIK DI KOTA MALANG


TEMA ARSITEKTUR HIJAU

Muhammad Hajad Hanif, Ir Daim Triwahyono, MSA, Ir Gaguk Sukowiyono, MT


Muhammad Hajad Hanif, Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, ITN Malang
Ir. Suryo Triharjanto, MT, Fak. Teknik Sipil dan Perencanaan, ITN Malang
e-mail: muhammadhanif446@gmail.com

ABSTRAK
Kota Malang memliki program perkembangan kota untuk memajukan
kehidupan sosial masyarakat kota Malang, salah satu perekembangan pembangunan
kota Malang adalah sektor pariwisata yang cukup pesat. Seni musik sendiri adalah
salah satu faktor pendukung pariwisata yang tidak lain terdiri dari musik tradisional
dan modern. Banyaknya komunitas musik yang terdapat di Malang dapat
memajukan dan mengembangkan budaya Indonesia di bidang musik, namun potensi
tersebut belum dapat terwadahi dengan baik. Selain itu fasilitas fasilitas musik
tersebut letakknya masih terpisah sehingga menyulitkan masyarakat untuk
melakukan aktivitas musik secara total dalam satu tempat.
Besarnya potensi dan minat masyarakat kota Malang dalam industri musik
membuat penulis ingin merancang Galeri Seni Musik di Kota Malang sebagai
suatu wadah yang mampu menampung komunitas musik di dalam satu tempat dan
bersama-sama menumbuhkan nilai seni musik masyarakat Malang khususnya musik
ber-genre modern seperti pop, rock, dan electronik yang lain. Dimana di tempat
tersebut para musisi dapat saling bertukar pikiran dan menambah ilmu dalam hal
perkembangan musik modern.
Perkembangan musik modern ini banyak dimanfaatkan oleh para musisi dan
para seniman di malang untuk mengasah kemampuannya, memberikan les musik,
memberikan pengetahuan dan sejarah tentang musik dan juga tentunya melakukan
pertunjukan maupun pagelaran musik.
Dengan lokasi yang berada di pusat kota dan kemudahan aksebilitas melatar
belakangi pemilihan objek berupa Galeri Seni Musik di Kota Malang yang
diharapkan mampu mewadahi segala kegiatan dikawasan tersebut, dan dapat
memacu perkembangan industri musik dan wisata serta meningkatakan dan
mendukung program pembangunan daerah kota Malang.

Kata kunci : Galeri, Seni Musik, Kota Malang

Hal. | 1
ABSTRACT
Malang City has a program of urban development to promote the social
life of Malang city community, one of the development of Malang city development
is a fairly rapid tourism sector. Art music itself is one of the supporting factors of
tourism which is none other than traditional and modern music. The number of
music community in Malang can promote and develop Indonesian culture in the
field of music, but the potential can not be accommodated properly. In addition, the
facilities - music facilities are still separated letakknya making it difficult for people
to perform music activities in total in one place.
The amount of potential and interest of Malang city community in the
music industry makes the writer want to design "Art Gallery of Music in Malang" as
a container that can accommodate music community in one place and together to
grow the value of music art of Malang society, especially music with modern genre
Like pop, rock, and other electronics. Where in the place the musicians can
exchange ideas and add knowledge in terms of the development of modern music.
The development of modern music is widely used by musicians and artists in
Malang to hone his skills, provide music lessons, provide knowledge and history of
music and also of course performing or performing music.
With the location located in the city center and the accessibility of the
background, the selection of objects in the form of "Art Gallery of Music in Malang"
is expected to accommodate all the activities of the region, and can spur the
development of music and tourism industry and increase and support the
development program of the city of Malang.

Keywords : Gallery, Art of Music, Malang City

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam akhir dekade ini, perkembangan industri musik mengalami
peningkatan yang sangat cepat. Terbukti dengan munculnya jenis-jenis musik
baru. Perkembangan musik tersebut berpengaruh juga pada perkembangan
musik di Indonesia. Perkembangan musik di Indonesia yang semakin maju
dan variatif, membuat masyarakat semakin tertarik dengan bidang musik.
Selain itu, musik juga dapat menjadi ajang menonjolkan bakat dan
Hal. | 2
Galeri Seni Musik Di Kota Malang
Dengan Tema Arsitektur Hijau

kemampuan, kehadirannya tidak dapat dihindari dalam kehidupan manusia


bahkan cenderung menjadi gaya hidup. Menurut jenisnya musik dapat
dibedakan menjadi dua yaitu tradisional maupun modern. Dengan demikian
dapat diartikan bahwa musik adalah suatu bagian dari kebudayaan yang
bernilai seni dan dalam hal ini perlu dikembangkan.
Kota Malang memliki program perkembangan kota untuk memajukan
kehidupan sosial masyarakat kota Malang, salah satu perekembangan
pembangunan kota Malang adalah sektor pariwisata yang cukup pesat. Seni
musik sendiri adalah salah satu faktor pendukung pariwisata yang tidak lain
terdiri dari musik tradisional dan modern. Banyaknya komunitas musik yang
terdapat di Malang dapat memajukan dan mengembangkan budaya Indonesia
di bidang musik, namun potensi tersebut belum dapat terwadahi dengan baik.
Selain itu fasilitas fasilitas musik tersebut letakknya masih terpisah
sehingga menyulitkan masyarakat untuk melakukan aktivitas musik secara
total dalam satu tempat.
Besarnya potensi dan minat masyarakat kota Malang dalam industri
musik membuat penulis ingin merancang Galeri Musik Modern di Kota
Malang sebagai suatu wadah yang mampu menampung komunitas musik di
dalam satu tempat dan bersama-sama menumbuhkan nilai seni musik
masyarakat Malang khususnya musik ber-genre modern seperti pop, rock,
dan electronik yang lain. Dimana di tempat tersebut para musisi dapat saling
bertukar pikiran dan menambah ilmu dalam hal perkembangan musik
modern.
Perkembangan musik modern ini benyak dimanfaatkan oleh para musisi
dan para seniman di malang untuk mengasah kemampuannya, memberikan

Hal. | 3
les musik, memberikan pengetahuan dan sejarah tentang musik dan juga
tentunya melakukan pertunjukan maupun pagelaran musik.
Dengan lokasi yang berada di pusat kota dan kemudahan aksebilitas
melatar belakangi pemilihan objek berupa Galeri Musik Modern di Kota
Malang yang diharapkan mampu mewadahi segala kegiatan dikawasan
tersebut, dan dapat memacu perkembangan industri musik dan wisata serta
meningkatakan dan mendukung program pembangunan daerah kota Malang.
Tujuan
Perancangan ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif bagi
masyarakat di kota Malang. Maka, dalam perancangan Galeri Seni Musik
ini terdapat beberapa tujuan di antaranya :
1. Merancang sebuah wadah musik yang memiliki penunjang dan lengkap
sehingga memudahkan aktivitas musik di kota Malang dapat dilakukan
secara total dalam satu tempat.
2. Merancang sebuah desain dengan tema Arsitektur Hijau yang relatif sesuai
dengan kebutuhan para komunitas musik sehingga dapat menarik minat
para komunitas musik di Malang untuk berkativitas musik di Galeri Musik
Modern di Kota Malang.

Batasan

a. Ditunjukan untuk kalangan seniman dan musisi.


b. Untuk semua umur, jadi tua dan muda dapat memasuki / menggunakan
bangunan ini.
c. Bisa digunakan dalam pameran berbagai alat musik, dan tempat untuk
berkumpulnya para seniman maupun musisi.
d. Perancangan bangunan disesuaikan dengan peraturan daerah Kota Malang.

Hal. | 4
Galeri Seni Musik Di Kota Malang
Dengan Tema Arsitektur Hijau

e. Bentuk bangunan di sesuaikan dengan temanya yaitu bertema Arsitektur


Hijau.

TINJAUAN LOKASI
Lokasi tapak : Jalan Jendral A. Yani, Kec. Blimbing, Malang.

Sarana Kota :
- Sudah terdapat jaringan air
bersih (PDAM), listrik dan telepon
- Terdapat sistem penanganan
sampah (TPS)
- Adanya saluran Riol Kota pada
sisi jalannya

Kondisi Tapak :
Kondisi tanah pada site ini relatif
rata, kontur tidak begitu menonjol.

Luas Tapak : 6925 m2


-Panjang bagian Barat : 92.95m
-Panjang bagian Utara : 69m
-Panjang bagian Timur : 100m
-Panjang bagian Selatan : 75m
KDB : 60% - 80%
KLB : 0,6 3,2
TLB :1-4
Sempadan : 6 - 8 meter
Fungsi Bangunan : Sebagai bangunan komersial dan
sarana pendidikan,
yaitu Galeri Seni Musik.
Alasan Memilih Tapak :
- Karena letak site yang berada dekat jalur utama
yaitu Malang Surabaya.
- Dekat dengan sungai untuk memudahkan drainase.
- Tersedianya transportasi umum yang memadai.
- Fasilitas umum yang mendukung.
ANALISA TEMATIK
Hal. | 5
Latar Belakang Tema
Seiring dengan berkembangnya seni musik di kota Malang,
dengan berbagai macam wacana yang telah direncanakan melihat kondisi
exsisting kota Malang yang cukup asri dan masih terjaga kehijauannya .
Dibutuhkan penataan landscape yang baik dengan memanfaatkan tanaman
dan pepohonan dikawasan jalan jendral Ahamd Yani, kecamatan Blimbing.
Bangunan yang dirancang juga harus sejalan dengan konsep landscape agar
terjadi keselarasan. Selain itu, hangatnya isu tentang pemanasan global, maka
di butuhkan bangunan yang tidak menambah efek tersebut seperti
penghematan . Sehingga dirasa tema arsitektur hijau cocok dengan judul
bangunan ini.
Kaitan Tema Arsitektur Hijau dengan Judul
Dari unsur, bentuk, dan semua faktor pendukung bangunan akan
dieratkan kaitannya dengan tema yang diambil yaitu Arsitektur Hijau. Alasan
memilih tema Arsitektur Hijau pada pembangunan Galeri Seni Musik di Kota
Malang adalah untuk mendukung dibangunnya suatu akomodasi yang perduli
terhadap kelestarian lingkungan, dan galeri ini akan berada di jalur
perdagangan. Penerapan lebih ditekankan pada keterkaitan pemanfaatan
energi yang ada pada lingkungan sekitar serta langkahlangkah untuk
menciptakan suatu bangunan yang ramah terhadap lingkungan untuk
kenyamanan pada bangunan galeri seni musik serta menampilkan identitas
dari arsitektur hijau.
Kesimpulan Prinsip-Prinsip Arsitektur Hijau

Dari beberapa prinsip-prinsip arsitektur hijau yang cukup tepat


penerapan pada bangunannya adalah prinsip-prinsip menurut Tri Harso
Karyono dalam penerapan arsitektur hijau pada bangunan tropis, namun
selain prinsip penerapan pada bangunan tropis prinsip-prinsip pengertian
arsitektur hijau juga. Sesuai dengan iklim di Indonesia yang bersifat tropis.
Beberapa prinsip yang akan diterapkan pada desain perencanaan asrama
mahasiswa ITI adalah sebagai berikut:
a) Bekerja dan berselaras dengan alam dan Perduli terhadap kondisi
iklim sekitar lingkungan, dengan tidak merusak kondisi lingkungan
yang telah ada
b) Perduli terhadap pengguna dengan memperhatikan, kenyamanan
pagi pengguna
Hal. | 6
Galeri Seni Musik Di Kota Malang
Dengan Tema Arsitektur Hijau

c) Memperhatikan dalam mengolah tapak dengan memikirkan


aktivitas ruang luar sebagai Jalur pejalan kaki yang memadai,
peresapan air, penghijauan kawasan.
d) Hemat energi dengan memperhatikan pencahayaan dan
penghawaan alami serta penggunaan energi terbarukan
e) Memperhatikan penggunaan material bangunan.

PROGRAM RUANG
Kapasitas Pengguna

Jumlah penduduk Kota Malang mengalami pertumbuhan setiap tahunnya


dengan skala yang sama yakni sebesar 1,01 %. Berikut adalah data yang
dihimpun dimulai dari tahun 2010 hingga saat ini.

TAHUN JML.PENDUDUK PERTUMBUHAN


(JIWA)
2010 820.243 1,01 %
2011 828.491 1,01 %
2012 834.527 1,01 %
2013 840.803 1,01 %
2014 845.973 1,01 %
2015 851.298 1,01 %
2016 856.419 1,01 %
Jika diasumsikan bangunan Galeri ini akan bertahan sepuluh tahun ke depan
maka jumlah penduduk Kota Malang dapat diperkirakan dengan cara sebagai
berikut :
Px = Py (N+1)x-y
= 2016 ( 1,01% + 1 )2026-2016
Hal. | 7
= 856.419 (1,0101)
= 865.068 jiwa
Dengan rumusan diatas dapat diketahui perkiraan jumlah penduduk kota
malang pada tahun 2026 adalah sejumlah 865.068 jiwa. Maka kapasitas yang
dapat ditampung adalah sebagai berikut :
a) Jumlah Pengunjung Pertahun :
Asumsi 10% dari jumlah penduduk
= 10% x 865.068 jiwa
= 86.506 Pengunjung Pertahun
b) Jumlah Pengunjung Perhari :
Jumlah pengunjung pertahun : hari kerja dalam setahun
= 86.506 jiwa : 365 hari
= 237 jiwa perhari
Maka setidaknya disiapkan kebutuhan kapasitas ruang 200 orang
Besaran Ruang
A. Fasilitas Utama
No. Ruang Jumlah Kapasitas Luas
Ruang (m2)
1. Entrance Hall 1 200 orang 260
2. Lobby 2 40 orang 24
3. Ruang Pamer : 1 - 1700
Luas Ruang Pamer :
Alat musik kavliatur : 160 m2
Alat musik petik : 220,5 m2
Alat musik gesek : 132 m2
Alat musik pukul : 256 m2
Alat musik tiup : 138 m2
Jumlah = 906,5

Luas Ruang Pamer Temporer


= 906,5 m2 + sirkulasi 50%
= 906,5 m2 + 453,25 = 1359,75 m2

Hal. | 8
Galeri Seni Musik Di Kota Malang
Dengan Tema Arsitektur Hijau

Luas Ruang Pamer Tetap


=25% dari Luas R. Pamer
Temporer
=339,9375

Luas Total Ruang Pamer :


R. Pamer Temporer = 1359,75
R. Pamer Tetap = 339,9375
Jumlah total = 1699, 6875 m2
9. Gudang 2 10 orang 27
10. Toilet 4 20 orang 21

B. Fasilitas Penunjang
No. Ruang Jumlah Kapasitas Luas
Ruang (m2)
1. Ruang Info 1 2 orang 8
2. Ruang Penitipan Barang 1 2 orang 8
3. Auditorium 1 100 orang 415
4. Perpustakaan Musik 1 50 orang 321
5. Kafetaria 1 50 orang 247
6. Mushola 1 40 orang 90
7. Ruang Komunitas Musik 3 40 orang 90
8. Ruang Studio Musik 1 - 311
9. Ruang Penjualan (stand alat 1 - 300
musik)
10. Stand Aksesoris Musik 1 - 25
11. Stand Kaset, CD, VCD 1 - 30
12. Ruang Kasir 1 2 orang 4
13. Ruang Demo Musik 1 5 orang 18

C. Fasilitas Pengelola
No. Ruang Jumlah Kapasitas Luas
Ruang (m2)
1. Ruang Direktur Galeri 1 1 orang 25
2. Ruang Penerima Tamu 1 10 orang 21
3. Ruang Rapat 1 Asumsi 116

Hal. | 9
total
karyawan
24 orang
4. Ruang Genset 1 - 40
5. Ruang MEE 1 - 30
6. Ruang Keamanan 1 2 orang 8
7. Ruang Cleaning Service 1 4 orang 20
8. Ruang Operator 1 4 orang 20
9. Ruang Persiapan Pameran 1 10% luas 252
total ruang
pamer
10. Toilet 4 Asumsi 1 10
unit / orang

D. Area Parkir
No. Ruang Jumlah Kapasitas Luas
Ruang (m2)
1. Parkir Pengunjung (mobil & - - 1305
motor)
2. Parkir Pengelola (mobil & motor) - - 300

Total Luas Bangunan


Jenis Ruang Fasilitas Luasan (m2)

Fasilitas Utama 2686


Fasilitas Penunjang 1490
Fasilitas Pengelola 522
Area Parkir 1605
Luas Total 6303

Hal. | 10
Galeri Seni Musik Di Kota Malang
Dengan Tema Arsitektur Hijau

ANALISA DAN KONSEP


1. RUANG
Pertimbangan karakter ruang Galeri Seni Musik di kota Malang
berdasarkan analisi kegiatan dan temua kualitas ruang dari analisis kesan
yang clear dan simple. Jadi mencari kecocokan karakter ruang dengan
penyajian yang komunikatif dan menampilkan suasana ruang yang
sederhana, bebas dan elegan.

Hal. | 11
Hal. | 12
Galeri Seni Musik Di Kota Malang
Dengan Tema Arsitektur Hijau

2. TAPAK
A. Keadaan Lingkungan Sekitar Tapak

B. View pada Tapak

Hal. | 13
3. BENTUK

Bentuk massa bangunan selain memnuhi tuntutan fungsi sesuai dengan


karakter kebutuhan ruang juga membawa pengunjung untuk terus mengikuti
alur karakter karakter yang diwujudkan dalam tatanan massa melalui
penambahan, pengurangan dan pengulangan bentuk yang dinamis serta
menunjukkan satu kesatuan yang utuh sehingga dapat dinikmati. Tampilan
bentuk bangunan memiliki karakteristik clear dan simple.

Hal. | 14
Galeri Seni Musik Di Kota Malang
Dengan Tema Arsitektur Hijau

4. STRUKTUR
Sistem struktur bangunan mempunyai fungsi utama sebagai penyalur
beban ke tanah dan penahan bangunan, serta berfungsi untuk melindungi
bangunan dan ruangan didalamnya terhadap iklim, bahaya dan gangguan
yang ditimbukan oleh alam.
Pertimbangan sebagai acuan dalam pemilihan struktur bangunan antara
lain :
a. Kemampuan mendukung beban yang disesuaikan dengan pertimbangan
akan keamanan, daya dukung tanah, dan sebagainya.
b. Sistem yang dipilih harus dapat mendukung dengan proses kegiatan
yang berlangsung.
c. Penampilan estetika dan penampilan visual yang diharapkan.

Hal. | 15
Maka dari itu sistem struktur harus memenuhi persyaratan kekuatan,
keawetan dan persyaratan teknis lainnya, maka struktur yang digunakan
antara lain :
a) Struktur Vertikal
Menggunkan rangka baja dan rangka ruang untuk ruang yang tidak grid
atau tidak beraturan. Sistem beton pratekan untuk bentang panjang (20
25 meter).
b) Struktur Horizontal
Menggunakan balok, slab (baja/bahan metal lain, kasa, kaca/acrylic, dll).
c) Sub Struktur
Sistem pondasi menggunakan pondasi foot plat untuk menahan beban dari
benda benda berat pada massa galeri, beban manusia yang akan masuk
kedalam bangunan serta beban bangunan sendiri.
5. UTILITAS
A. Sumber energi listrik
Energi listrik yang digunakan untuk mencukupi kebutuhan listrik pada
bangunan Galeri Seni Musik ini terdiri dari sumber listrik sebagai berikut :
a. Sumber listrik PLN
Sumber tenaga listrik ini dari Pusat tenaga Listrik Negara (PLN) yang
disalurkan ke main distribution panel (MDP) unit elektrikal di ruang
service kemudian dialirkan ke masing masing distribution panel (DP)
sesuai kebutuhan.
b. Generator disel
Prinsip kerjanya adalah dengan menggunakan tenaga penggerak dan mesin
disel yang digerakkan oleh hasil pembakaran bahan bakar fosil.
c. Panel surya

Hal. | 16
Galeri Seni Musik Di Kota Malang
Dengan Tema Arsitektur Hijau

Pemanfaatan panas matahari yang melimpah untuk dijadikan energi


alternatif menggunakan panel surya (solar cell) menggantikan energi dari
PLN untuk kebutuhan energi dalam bangunan.
B. Sistem jaringan air bersih
a. Sistem jaringan air bersih mempunyai tujuan menyediakan air bersih
dengan kualitas yang tetap baik dan dengan tekanan yang rendah,
sehingga mengurangi biaya pemakaian.
b. Sumber air yang digunakan pada bangunan ini berasal dari perusahaan air
minum daerah (PAM) dan bor sumur.
c. Sistem distribusi air bersih dalam bangunan yang merupakan bangunan
tingkat rendah menggunakan sistem tangki bawah (up-feed).

C. Sistem sanitasi dan drainase


1) Sistem pembuangan air bekas dan kotoran dipisah
2) Air kotor ditampung dan dialirkan langsung ke stp (sawage treatment
plant) baru kemudian dialirkan kesumur resapan.
3) Air bekas atau hujan ditampung dalam mesin stp kemudian digunakan
untuk menyiram tanaman atau ke riol kota.

D. Sistem pemadam kebakaran


Sistem pencegah dan pemadam kebakaran pada Galeri Seni Musik
meliputi :
a. Tangga kebakaran
Jarak tangga kabakaran efektif dari setiap titik, maksimum 25 m dengan
lebar tangga 1,2 m. Tangga juga harus dilengkapi dengan blower, serta
pintu kebakaran yang lebar minimum 90 cm dengan indeks tahan api
selama 2 jam.

Hal. | 17
b. Koridor
Lebar minimum koridor yang dibutuhkan 1,8 meter
c. Fire extinguisher
Merupakan unit portable yang dapat diraih secara mudah. Unit portable
ini dipasang maksimum 1,5 meter dari lantai, dengan daya pelayanan 200
250 m2 dan jarak alat 20 25 meter.
d. Hydrant
Dengan daya pelayanan 800m2/unit, dan diletakkan pada jarak maksimum
30 meter, hydrant dalam bangunan mendapat suplai air dari reservoir
bawah dengan tekanan tinggi, sedang pilar hydrant yang terletak diluar
bangunan disambungkan langsung dengan jaringan pengairan dari water
treatment plant.

E. Sistem transportasi
Sistem transportasi vertikal dalam bangunan adalah sistem sarana
pelayanan untuk mengadakan perjalanan bagi penghuni bangunan agar
dapat mencapai setiap lantai yang dituju. Galeri yang direncanakan kurang
dari 4 lantai ini menggunakan 2 macam alat transportasi yaitu tangga dan
ramp.
F. Sistem penangkal petir
Penangkal petir adalah instalasi suatu sistem dengan komponen
komponen dan peralatan secara keseluruhan berfungsi menghindari
bangunan dari sambaran petir, dengan menyalurkan muatan listrik positif
ke arus negatif atau orde dibawah permukaan tanah.

Hal. | 18
Galeri Seni Musik Di Kota Malang
Dengan Tema Arsitektur Hijau

G. Sistem Komunikasi
Berikut adalah sistem komunikasi yang dipakai didalam bangunan :
a) Interkom : komunikasi antar karyawan dalam bangunan
b) Sambungan telepon : komunikasi keluar dan kedalam bangunan.
c) LAN : komunikasi antar komputer.
d) Hot Spot : komunikasi internet nirkabel, di terapkan di kafetaria dan ruang
tunggu. Pengunjung dapat berinternet dengan laptop pribadinya.

H. Sistem Pengkondisian Udara


Pada penghawaan terdapat 2 jenis penghawaan yaitu alami dan Air
Conditioner (AC).
a. Penghawaan alami
Ventilasi melalui peluabangan peluabangan pada dinding, agar
pergantian udara baik maka perlubangan dibuat silang. Pelubangan
diusahakan tidak tegak lurus sehingga terjadi penyebaran merata.
b. Penghawaan buatan
AC central sistem digunakan untuk keperluan ruang yang luas dan
menyeluruh. Penghawaan buatan dalam Galeri Seni Musik harus
memperhatikan kondisi ruang dan kebutuhan ruang. Karena banyak
persyaratan khusus yang mengatur kondisi penghawaan dalam suatu ruang
terkait dengan peralatan dan perlengkapan musik.

Hal. | 19
DAFTAR PUSTAKA

Snyder C. James, Pengatar Arsitektur, Erlangga (1985).


Ching, F. D. K. (2000) . Arsitektur : Bentuk, Ruang, dan Tatanan, Edisi
Kedua, Jakarta : penerbit Erlangga.
Charles W. Harris, Nicholas T. Dines. (1987). Time-Saver Standards for
Landscape Architecture
Ramsey Sleeper (2000); Architecture Graphic Standards.
Lessie L. Doelle (1985), Akustika Lingkungan, Erlangga.
Fauziyah Nur, (2005) : Pusat Musik Modern di Malang, Jurusan Arsitektur
Universitas Brawijaya Malang
Choirul F., (2007) : Perancangan Museum Sejarah Perjuangan Bangsa
Indonesia di Surabaya, Jurusan Arsitektur Universitas Brawijaya
Malang.
Sonny, (2009) : Galeri Musik Modern di Malang dengan Tema Dekontruksi,
Jurusan Arsitektur, Institut Teknologi Nasional Malang.
Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
www.yahama.co.id

Hal. | 20

Anda mungkin juga menyukai