Anda di halaman 1dari 1

1. Jelaskan patofisiologi jantung ?

Jawab : Gagal jantung terjadi ketika jantung tidak mampu memompa darah pada jumlah yang
dibutuhkan untuk metabolisme yang normal. Pada tahap awal gagal jantung, kerja pompa jantung
dirawat oleh mekanisme kompensasi seperti menaikkan pengisian ventrikel (increase preload).

Beberapa istilah dalam gagal jantung yaitu kegagalan akut dan kronis, gagal jantung kanan dan kiri,
kegagalan output rendah dan tinggi, gagal jantung depan dan belakang (Amir, 2007).

2. Uraikan penyesuaian regimen dosis untuk pasien gangguan ginjal ?

Jawab : Pada pasien yang stabil tidak perlu diberikan dosis pembebanan dengan digoksin. Lebih baik dimulai suatu dosis
pemeliharaan oral(0,125-0,5 mg sehari). Dalam keadaan darurat (misalnya dekompensasi jantung akut akibatfibrilasi atrium)
regimen pembebanan intravena atau oral dapat digunakanuntuk memperoleh efek yang cepat. Perubahan frekuensi
denyut jantungdapat terlihat dalam 10-30 menit setelah pemberian dosis tunggaldigoksin intravena, dengan efek maksimal
terjadi antara 90 menit dan 6 jam. Pada fibrilasi atrium, dosis pembebanan intravena sebesar /kg berat
badan tanpa lemak dapat diberikan. Dosis awal keseluruhan harus terbagiatas 2-3 dosis (misalnya 1/2,
1/4, 1/4) dan diberikan setiap 6-8 jam dalamsituasi yang tidak begitu mendesak atau setiap 6-8 jam bila
diperlukan.Efek dari setiap dosis harus dinilai sebelum memberikan dosisberikutnya. Pemantauan EKG
secara terus menerus harus digunakanselama regimen pembebanan digoksin. Dosis perawatan
berikutnyabergantung pada fungsi ginjal.

3. Farmakokinetika klinik obat furosemid, hidrokloro kazida, hidrolazina ?

Jawab : Absorbsi : peroral cepat, pada pemakaian intravena efeknya segera dan sangat kuat
sehingga perlu pertimbangan fungsi ginjal dan jantung.

Ekskresi : Terjadi dalam bentuk utuh atau sebagian mengalami metabolisme

Efek Samping :

Gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit

Hiperuresemia

Gangguan pendengaran (ketulian)

Sediaan : Tablet 20, 40, 80 mg dan injeksi

Dosis : anjing, kucing 2 4 mg/kg bb. peroral

Anda mungkin juga menyukai