Nar Koba
Nar Koba
ii
2.4.3. Aktifitas di Pusat Rehabilitasi Ketergantungan Narkoba ........................... 39
2.4.4. Civitas pada Pusat Rehabilitasi Ketergantungan Narkoba.......................... 39
2.4.5. Fasilitas Pusat Rehabilitasi Ketergantungan Narkoba ................................ 39
iii
4.2.1 Pelaku Kegiatan ........................................................................................... 56
4.2.2 Proses Kegiatan ........................................................................................... 57
4.2.3 Studi Kapasitas Pelaku Kegiatan ................................................................. 62
4.2.4 Mekanisme Kegiatan Pusat Rehabilitasi Narkoba ....................................... 63
4.2.5 Kebutuhan Pengelompokan Ruang.............................................................. 67
4.3. Program Performansi ............................................................................................ 72
4.4. Program Arsitektural............................................................................................. 79
4.4.1 Besaran Ruang ............................................................................................. 79
4.4.2 Hubungan Ruang ......................................................................................... 85
4.4.3 Sirkulasi civitas ............................................................................................ 91
4.5. Program Site ......................................................................................................... 92
4.5.1 Kebutuhan Luasan Site ................................................................................ 92
4.5.2 Analisa Pemilihan Lokasi Tapak (Makro) ................................................... 92
4.5.3 Penentuan Lokasi ......................................................................................... 94
4.5.4 Pemilihan Site (Mikro) ................................................................................ 94
4.5.5 Data Eksistung dan Analisa Tapak Terpilih ................................................ 97
BAB V KONSEP PERANCANGAN PUSAT REHABILITASI NARKOBA
DENGAN METODE THERAPEUTIC COMMUNITY DI DENPASAR ........... 102
5.1. Konsep Perancangan Tapak ................................................................................. 102
5.1.1 Konsep Entrance Tapak ............................................................................... 102
5.1.2 Konsep Zoning Tapak.................................................................................. 104
5.1.3 Konsep Bentuk Masa ................................................................................... 105
5.1.4 Konsep Pola dan Orientasi massa ................................................................ 107
5.1.5 Konsep Pola Sirkulasi pada Tapak .............................................................. 108
5.1.6 Konsep Parkir .............................................................................................. 109
5.1.7 Konsep Ruang Luar ..................................................................................... 111
5.1.8 Konsep Utilitas Pada Tapak......................................................................... 112
5.2. Konsep Perancangan Bangunan ........................................................................... 113
5.2.1 Konsep Entrance Pada Bangunan ................................................................ 114
5.2.2 Konsep Pola Sirkulasi Pada Bangunan ........................................................ 115
5.2.4 Konsep Tampilan Bangunan....................................................................... 116
5.2.5 Konsep Ruang Dalam .................................................................................. 117
5.2.6 Konsep Struktur Bangunan .......................................................................... 118
iv
ABSTRAK
Pusat Rehabilitasi Narkoba merupakan tempat rehabilitasi bagi pecandu narkoba untuk
memulihkan atau mengembangkan kemampuan fisik, mental dan sosial pecandu narkoba.
Selain untuk memulihkan, rehabilitasi juga sebagai pengobatan atau perawatan bagi para
pecandu narkoba, agar pecandu dapat sembuh dari kecanduannya terhadap narkoba.
Perancangan Pusat Rehabilitasi Narkoba di Denpasar merupakan upaya dalam penyembuhan
dan pembinaan bagi pecandu narkoba yang berada di daerah Denpasar. Jumlah kasus narkoba
di Denpasar merupakan jumlah kasus yang paling banyak dibandingkan dengan daerah
lainnya di daerah Bali.
Metode yang dipakai di Pusat Rehabilitasi Narkoba ini adalah metode Therapeutic
Community. Metode tersebut digunakan karena lebih berhasil dari pada metode-metode yang
lain dalam menyembuhkan korban penyalahgunaan narkoba. Konsep yang dipakai pada
metode Therapeutic Community adalah konsep home jadi pecandu dibuat berasa seperti di
rumah sendiri. Tiga hal yang mendukung metode Therapeutic Community pada Pusat
rehabilitasi narkoba yaitu sikap, organisasi ruang dan fasilitas. Pada perancangan Pusat
Rehabilitasi Narkoba Dengan Metode Therapeutic Community ini, proses rehabilitasi
berlangsung selama 6 bulan terhitung dari hari pendaftaran sampai tahap pengembalian
pasien.
Perancangan Pusat Rehabilitasi ini mengaplikasi- kan konsep arsitektur tradisional
Bali, sehingga dapat menyesuaikan dengan adat dan budaya dikalangan masyarakat setempat.
Penerapan tata letak bangunan pusat rehabilitasi ini berpedoman pada konsep Tri Mandala,
yang bertujuan untuk mengatur zonasi dari setiap fasilitas bangunan yang ada. Sedangkan
pada ruang luar, menerapkan konsep natah sebagai pusat orientasi bangunan, untuk
memberikan kemudahan serta dapat mewadahi civitas dan aktifitas didalamnya.
v
BAB I
PENDAHULUAN
Sebelumnya pada Bab 1 Pendahuluan ini akan diterangkan mengenai latar belakang,
rumusan masalah, tujuan, dan metode penelitian.
1.1 Latar Belakang
vi
Indonesia (UI) dan Universitas lain, terjadi peningkatan persentase prevalensi
penggunaan narkoba di Indonesia. Tingkat prevalensi narkoba ( perbandingan
pengguna/ pengedar dengan jumlah penduduk ) di Indonesia pada tahun 2008
sebesar 1,99 persen, kemudian meningkat menjadi 2,32 persen pada tahun 2011,
meningkat pada tahun 2013 menjadi 2,56 persen, pada tahun 2015 menjadi 2,80
persen atau sekitar 5,1 juta jiwa.( Badan Narkotika Nasional: 2015)
Jika BNN pusat mencatat angka 3,8 juta penduduk untuk penyalahgunaan
narkoba di Indonesia, Badan Narkotika Provinsi Bali menunjukan bahwa tingkat
prevalensi penyalahgunaan narkotika di Bali mencapai 1,8 persen dari jumlah
penduduk atau mencapai 48.713 orang pada tahun 2011, meningkat pada tahun
2014 sebanyak 66.878 orang.( BNNP, Badan Narkotika Nasional Provinsi Bali :
2014)
vii
3. Bagaimana mewujudkan rancangan pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba
dengan metode therapeutic community di Denpasar yang mampu membuat
penghuninya merasakan rasa aman untuk pemulihan para pecandu narkoba?
1.3 Tujuan
Adapun berikut ini tujuan dari penulisan pusat rehabilitasi narkoba dengan
metode therapeutic community
1. untuk mengetahui jenis kegiatan aktivitas apa saja yang terdapat pada pusat
rehabilitasi ketergantungan narkoba dengan metode therapeutic community di
Denpasar.
2. Untuk mengetahui jenis ruang dan fasilitas apa saja yang dibutuhkan pada
pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba dengan metode therapeutic
community di Denpasar.
3. Untuk mengetahui bagaimana tema dan konsep perancangan pusat rehabilitasi
narkoba dengan metode theraeutic community yang tepat agar penghuninya
merasa nyaman.
2. Diskusi
Wawancara merupakan teknik pengumpulan data melalui narasumber
ahli yang berkompeten mengenai bidang yang diteliti oleh penulis.
Narasumber yang telah diwanwancarai yaitu :
a. Dudi Rohadi selaku manajer Yakita.
b. Adi Mantara selaku direktur Yakeba.
viii
3. Studi literatur
Mempelajari literatur yang terkait sebagai bahan pembanding dan
pedoman dengan cara pengumpulan data secara visual, buku, brosur maupun
multimedia lain terkait pusat rehabilitasi ketergantungan narkoba.
ix