Anda di halaman 1dari 10

VII.

HASIL PENGAMATAN
No.
Prosedur Percobaan Hasil pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Perc
1. Deprotenasi filtrat darah Sebelum: Filtrat darah tidak
+ ZnSO4 mengandung protein,
3 mL aquades
Sampel darah = dibuktikan dengan ada-
larutan berwarna nya hasil negatif ter-
- dimasukkan tabung sentifuge hadap uji biuret yaitu
merah tua (+) Ba(OH)2
- ditambahkan 1mL darah berwarna biru
Aquades =
oxalated Zn
Larutan tidak
- dicampur dengan pengaduk
berwarna
- ditambahkan 1mL Ba(OH)2 0,3
Ba(OH)2 = Larutan + SO42-
N dan diaduk
tidak berwarna
- ditambahkan 1 mL ZnSO4.7H2O
ZnSO4.7H2O Penambahan Ba(OH)2
5%,
=Larutan tidak untuk
- ditambahkan (NH4)2SO4 0,5 N
berwarna mengkondisikan
dan diaduk
NH4)2SO4 = suasana basa larutan.
- didiamkan 15 menit
- disentrifuge selama 15 menit Larutan tidak
berwarna Penambahan
pada kecepatan 3500 rpm
Reagen Biuret = ZnSO4.7H2O untuk
- didekantasi
Larutan berwarna mengendapkan
biru jernih protein dalam darah
Filtrat Residu sehingga filtrat
menjadi bebas protein
- diambil 1mL untuk uji biuret setelah didekantasi.
Warna
Sesudah: Ditambahkan
Darah + aquades = (NH4)2SO4, bertujuan
larutan berwarna untuk mendenaturasi
merah protein atau untuk
Ditambah Ba(OH)2 mengurangi daya larut
+ ZnSO4.7H2O = globulin.
Larutan berwarna
merah
Ditambah Filtat diuji dengan
NH4)2SO4 = biuret berwarna biru
Larutan berwarna untuk mengetahui ada
merah tidaknya protein yang
menggumpal masih tertinggal di
disentrifuge dalamnya.
menghasilkan
filtrat tidak Fungsi sentrifuge :
berwarna dan untuk membentuk
residu merah endapan albumin
Filtrat + biuret = secara sempurna
Larutan berwarna
biru (-)
COO-

H3N+ C H

R +
ZnSO4 Ba(OH)2
COOZa

H3N+ C H

+ SO42-

Uji biuret
memberikan reaksi
positif apabila larutan
yang mengandung
protein ditetesi
dengan biuret akan
berubah menjadi
ungu.
2. Penentuan kadar glukosa darah Sebelum : Penentuan kadar
Filtrat = larutan glukosa darah dilaku-
tidak berwarna kan dengan mengguna-
1 mL sampel darah bebas protein
Pereaksi Cu alkalis kan pereaksi Cu alkalis
dimasukkan dalam = larutan berwarna dan arsenomolibdat.
tabung reaksi biru Kadar glukosa yang
ditambah 3 mL Pereaksi diperoleh sebesar 77,47
pereaksi Cu alkalis mg/100mL
arsenomolibdat =
dimasukkan dalam larutan tidak
air mendidih selama
berwarna dan
15 menit
dimasukkan dalam terdapat endapan
air dingin selama 10 berwarna hijau
menit
ditambah beberapa Sesudah : Kadar glukosa
tetes arsenomolibdat Filtrat darah + normal yaitu 70-90
diaduk sampai pereaksi Cu = mg/100 mL
merata larutan berwarna
dibaca absorbansinya biru jernih Pemanasan
dengan alat UV-VIS,
pada panjang berfungsi
gelombang 660 nm Dimasukkan mempercepat laju
kedalam air reaksi oleh Cu
Absorbansi mendidih = larutan alkalis
berwarna biru,
Cu alkalis berfungsi
Dimasukkan untuk mereduksi
kedalam air dingin = glukosa
larutan berwarna
biru
Ditambahkan Arsenomolibdat
pereaksi berfungsi
arsenmolidbat = mengoksidasi
larutan berwarna glukosa yang
biru (+) kemudian
membentuk endapan
Dibaca Cu2O
absorbansinnya
dengan alat UV-VIS COO-
menunjukkan nilai
0,756 dengan
H3N+ C H
konsentrasi 0,774
R +
ZnSO4 Ba(OH)2

COOZa

H3N+ C H

R
+ SO42-

Cu alkalis :

Nelson A : Nelson B
4 : 1
3. Pembuatan kurva standart Sebelum : Nilai Absorbansi
Larutan glukosa = setiap larutan standart
1 mL 1 mL 1 mL 1 mL Larutan tidak
CH2OH 1) Larutan glukosa 0,3
larutan larutan larutan larutan mg/mL = 0,203
berwarna H
glukosa glukosa glukosa glukosa
Pereaksi Cu alkalis
o H 2) Larutan glukosa 0,5
0,3 0,5 0,7 0,9 OH H
= Larutan mg/mL = 0,541
mg/mL mg/mL mg/mL mg/mL
berwarna biru 3) Larutan glukosa 0,7
Pereaksi OH OH mg/mL = 0,702
arsenomolibdat = 4) Larutan glukosa 0,9
- dimasukkan kedalam tabung larutan tidak
H OH mg/mL = 0,858
reaksi berwarna
- ditambahkan 0,5 mL pereaksi Cu
alkalis Sesudah :
- dimasukkan kedalam air mendidih CH2OH
selama 5 menit (1)Glukosa 0,3 mg/mL H OH
- dimasukkan kedalam air dingin Lar. Glukosa + Cu
selama 5 menit alkalis = larutan OH C O-
- ditambahkan 1 mL pereaksi berwarna biru
arsenomolibdat Dipanaskan = OH O
- diaduk dengan baik larutan berwarna
-dibaca absorbansinnya dengan alat biru dan terdapat H
UV-VIS dengan panjang endapan berwarna
gelombang 660 nm hijau kekuningan
Cu+ + As.(NO3O10)43-
Didinginkan =
larutan berwarna
Hasil Pengamatan biru dan terbentuk
Mo + Cu2+
endapan kuning
+ arsenomolidbat = Penambahan Cu
larutan berwarna alkalis yaitu agar
biru (+) glukosa yang
merupakan gula
(2)Glukosa 0,5 mg/mL pereduksi yang
Lar. Glukosa + Cu dapat mereduksi
alkalis = larutan Cu2+ menjadi Cu+
berwarna biru (+) dalam pemanasan.
Dipanaskan =
larutan berwarna Penambahan
biru kehijauan arsenomolibdat
Didinginkan = berfungsi agar ion
larutan berwarna Cu+ mereduksi
biru kehijauan dan pereaksi
terbentuk endapan arsenomolibdat
kuning menjadi
+ arsenomolidbat = molibdenum yang
larutan berwarna berwarna biru
biru (++) kehijauan.

(3)Glukosa 0,7 mg/ mL Sedangkan ion Cu+


Lar. Glukosa + Cu teroksidasi kembali
alkalis = larutan menjadi Cu2+
berwarna biru (++) dibuktikan dengan
Dipanaskan = endapan larut.
larutan berwarna
biru kehijauan
Didinginkan =
larutan berwarna
biru kehijauan dan
terbentuk endapan
kuning
+ arsenomolidbat =
larutan berwarna
biru (+++)

(4)Glukosa 0,9 mg/ mL


Lar. Glukosa + Cu
alkalis = larutan
berwarna biru (+++)
Dipanaskan =
larutan berwarna
hijau kekuningan
Didinginkan =
larutan berwarna
hijau kekuningan
dan terbentuk
endapan kuning
+ arsenomolidbat =
larutan berwarna
biru (++++)

Diukur absorbansi
dengan menggunakan
alat UV-VIS dengan
panjang gelombang 660
nm, menghasilkan nilai
absorbansi pada larutan
standar sebesar :
1. 0,203
2. 0,541
3. 0,702
4. 0,858

4. Larutan Blanko Sebelum : Larutan blanko Absorbansi larutan


Aquades = Larutan digunakan sebagai blanko adalah 0, karena
1 mL aquades tidak berwarna pembanding terhadap tidak mengandung glu-
dimasukkan dalam tabung Pereaksi Cu alkalis pelarut dalam kosa.
reaksi = larutan berwarna pereaksi digunakan.
ditambah 1 mL pereaksi Cu biru
alkalis Pereaksi Larutan blanko dibuat
dimasukkan dalam air sebagai larutan
arsenomolibdat =
mendidih selama 5 menit
Larutan tidak standar dimana
dimasukkan ke dalam air
dingin selama 5 menit berwarna dan larutan blanko dapat
ditambah 1 mL pereaksi terdapat endapan diperoleh nilai
arenomolibdat berwarna hijau absorbansi yang
diaduk sampai merata sebenarnya tanpa ada
dibaca absorbansinya dengan Sesudah : partikel lain dalam
alat UV-VIS, pada panjang Aquades + Cu larutan tersebut.
gelombang 660 nm alkalis = Larutan
berwarna biru (-) Penambahan Cu
Absorbansi
Dimasukkan alkalis yaitu agar
kedalam air glukosa yang
mendidih = Larutan merupakan gula
berwarna biru dan pereduksi yang dapat
terbentuk endapan mereduksi Cu2+
berwarna biru menjadi Cu+ dalam
Dimasukkan pemanasan.
kedalam air dingin =
Larutan berwarna Penambahan
biru (-) dan endapan arsenomolibdat
berkurang berfungsi agar ion
+ arsenomolidbat = Cu+ mereduksi
larutan berwarna pereaksi
arsenomolibdat
Nilai absorbansi = 0 menjadi molibdenum
yang berwarna biru.
Sedangkan ion Cu+
teroksidasi kembali
menjadi Cu2+
dibuktikan dengan
endapan larut.

Nilai absorban larutan


blanko adalah 0

Anda mungkin juga menyukai