Hasil Pengamatan Darah
Hasil Pengamatan Darah
HASIL PENGAMATAN
No.
Prosedur Percobaan Hasil pengamatan Dugaan/Reaksi Kesimpulan
Perc
1. Deprotenasi filtrat darah Sebelum: Filtrat darah tidak
+ ZnSO4 mengandung protein,
3 mL aquades
Sampel darah = dibuktikan dengan ada-
larutan berwarna nya hasil negatif ter-
- dimasukkan tabung sentifuge hadap uji biuret yaitu
merah tua (+) Ba(OH)2
- ditambahkan 1mL darah berwarna biru
Aquades =
oxalated Zn
Larutan tidak
- dicampur dengan pengaduk
berwarna
- ditambahkan 1mL Ba(OH)2 0,3
Ba(OH)2 = Larutan + SO42-
N dan diaduk
tidak berwarna
- ditambahkan 1 mL ZnSO4.7H2O
ZnSO4.7H2O Penambahan Ba(OH)2
5%,
=Larutan tidak untuk
- ditambahkan (NH4)2SO4 0,5 N
berwarna mengkondisikan
dan diaduk
NH4)2SO4 = suasana basa larutan.
- didiamkan 15 menit
- disentrifuge selama 15 menit Larutan tidak
berwarna Penambahan
pada kecepatan 3500 rpm
Reagen Biuret = ZnSO4.7H2O untuk
- didekantasi
Larutan berwarna mengendapkan
biru jernih protein dalam darah
Filtrat Residu sehingga filtrat
menjadi bebas protein
- diambil 1mL untuk uji biuret setelah didekantasi.
Warna
Sesudah: Ditambahkan
Darah + aquades = (NH4)2SO4, bertujuan
larutan berwarna untuk mendenaturasi
merah protein atau untuk
Ditambah Ba(OH)2 mengurangi daya larut
+ ZnSO4.7H2O = globulin.
Larutan berwarna
merah
Ditambah Filtat diuji dengan
NH4)2SO4 = biuret berwarna biru
Larutan berwarna untuk mengetahui ada
merah tidaknya protein yang
menggumpal masih tertinggal di
disentrifuge dalamnya.
menghasilkan
filtrat tidak Fungsi sentrifuge :
berwarna dan untuk membentuk
residu merah endapan albumin
Filtrat + biuret = secara sempurna
Larutan berwarna
biru (-)
COO-
H3N+ C H
R +
ZnSO4 Ba(OH)2
COOZa
H3N+ C H
+ SO42-
Uji biuret
memberikan reaksi
positif apabila larutan
yang mengandung
protein ditetesi
dengan biuret akan
berubah menjadi
ungu.
2. Penentuan kadar glukosa darah Sebelum : Penentuan kadar
Filtrat = larutan glukosa darah dilaku-
tidak berwarna kan dengan mengguna-
1 mL sampel darah bebas protein
Pereaksi Cu alkalis kan pereaksi Cu alkalis
dimasukkan dalam = larutan berwarna dan arsenomolibdat.
tabung reaksi biru Kadar glukosa yang
ditambah 3 mL Pereaksi diperoleh sebesar 77,47
pereaksi Cu alkalis mg/100mL
arsenomolibdat =
dimasukkan dalam larutan tidak
air mendidih selama
berwarna dan
15 menit
dimasukkan dalam terdapat endapan
air dingin selama 10 berwarna hijau
menit
ditambah beberapa Sesudah : Kadar glukosa
tetes arsenomolibdat Filtrat darah + normal yaitu 70-90
diaduk sampai pereaksi Cu = mg/100 mL
merata larutan berwarna
dibaca absorbansinya biru jernih Pemanasan
dengan alat UV-VIS,
pada panjang berfungsi
gelombang 660 nm Dimasukkan mempercepat laju
kedalam air reaksi oleh Cu
Absorbansi mendidih = larutan alkalis
berwarna biru,
Cu alkalis berfungsi
Dimasukkan untuk mereduksi
kedalam air dingin = glukosa
larutan berwarna
biru
Ditambahkan Arsenomolibdat
pereaksi berfungsi
arsenmolidbat = mengoksidasi
larutan berwarna glukosa yang
biru (+) kemudian
membentuk endapan
Dibaca Cu2O
absorbansinnya
dengan alat UV-VIS COO-
menunjukkan nilai
0,756 dengan
H3N+ C H
konsentrasi 0,774
R +
ZnSO4 Ba(OH)2
COOZa
H3N+ C H
R
+ SO42-
Cu alkalis :
Nelson A : Nelson B
4 : 1
3. Pembuatan kurva standart Sebelum : Nilai Absorbansi
Larutan glukosa = setiap larutan standart
1 mL 1 mL 1 mL 1 mL Larutan tidak
CH2OH 1) Larutan glukosa 0,3
larutan larutan larutan larutan mg/mL = 0,203
berwarna H
glukosa glukosa glukosa glukosa
Pereaksi Cu alkalis
o H 2) Larutan glukosa 0,5
0,3 0,5 0,7 0,9 OH H
= Larutan mg/mL = 0,541
mg/mL mg/mL mg/mL mg/mL
berwarna biru 3) Larutan glukosa 0,7
Pereaksi OH OH mg/mL = 0,702
arsenomolibdat = 4) Larutan glukosa 0,9
- dimasukkan kedalam tabung larutan tidak
H OH mg/mL = 0,858
reaksi berwarna
- ditambahkan 0,5 mL pereaksi Cu
alkalis Sesudah :
- dimasukkan kedalam air mendidih CH2OH
selama 5 menit (1)Glukosa 0,3 mg/mL H OH
- dimasukkan kedalam air dingin Lar. Glukosa + Cu
selama 5 menit alkalis = larutan OH C O-
- ditambahkan 1 mL pereaksi berwarna biru
arsenomolibdat Dipanaskan = OH O
- diaduk dengan baik larutan berwarna
-dibaca absorbansinnya dengan alat biru dan terdapat H
UV-VIS dengan panjang endapan berwarna
gelombang 660 nm hijau kekuningan
Cu+ + As.(NO3O10)43-
Didinginkan =
larutan berwarna
Hasil Pengamatan biru dan terbentuk
Mo + Cu2+
endapan kuning
+ arsenomolidbat = Penambahan Cu
larutan berwarna alkalis yaitu agar
biru (+) glukosa yang
merupakan gula
(2)Glukosa 0,5 mg/mL pereduksi yang
Lar. Glukosa + Cu dapat mereduksi
alkalis = larutan Cu2+ menjadi Cu+
berwarna biru (+) dalam pemanasan.
Dipanaskan =
larutan berwarna Penambahan
biru kehijauan arsenomolibdat
Didinginkan = berfungsi agar ion
larutan berwarna Cu+ mereduksi
biru kehijauan dan pereaksi
terbentuk endapan arsenomolibdat
kuning menjadi
+ arsenomolidbat = molibdenum yang
larutan berwarna berwarna biru
biru (++) kehijauan.
Diukur absorbansi
dengan menggunakan
alat UV-VIS dengan
panjang gelombang 660
nm, menghasilkan nilai
absorbansi pada larutan
standar sebesar :
1. 0,203
2. 0,541
3. 0,702
4. 0,858