2.RATIH WULANDARI
3. VIA ANGGRIYANI
KELAS : I.B
2015
BAB 1
Persiapan Fisik.
Tergantung Kematangan mekanisme bicara, contoh Bayi baru lahir.
Persiapan Mental.
Tergantung pada kematangan otak ( asosiasi otak ), yang berkembang antara
1-18 bulan, saat yang tepat diajak bicara.
Model untuk ditiru (yang baik)
Kesempatan praktek / untuk bertatih.
Motivasi dan tantangan.
Bimbingan :
o Menyediakan model yang baik.
o Mengatakan dengan perlahan dan jelas
o Membetulkan kesalahan.
Setiap individu berbeda dalam ukuran kualitas kosa kata, tergantung pada
kondisi yang mempengaruhi :
o Faktor Kesehatan.
o Kecerdasan.
o Keadaan sosial ekonomi.
o Jenis kelamin.
o Keinginan yang kuat untuk berkomunikasi.
o Dorongan dari lingkungan.
o Ukuran keluarga dalam hal anak mendapat kesempatan berlatih.
o Urutan kelahiran.
o Metode Pelatihan.
o Kelahiran kembar, yang mendorong anak untuk berkomunikasi hanya
dengan saudara kembarnya.
o Hubungan dengan teman sebaya.
Kepribadian.
Kemampuan memahami dan berbicara mempengaruhi penyesuaian sosial anak,
karena bicara dapat :
o Memuaskan kebutuhan dan keinginan.
o Meminta perhatian dari orang lain.
o Meningkatkan hubungan sosial.
o Menentukan penilaiaan sosial.
o Sebagai dasar penilaian diri.
o Sebagai prestasi akademik.
o Mempengaruhi pikiran dan perasaan orang lain.
o Mempengaruhi prilaku orang lain (berbicara dengan keyakinan ).
Masa Bayi.
Karena bayi tidak mampu menggunakan kata-kata maka dia menggunakan
komunikasi non verbal. Mereka akan tersenyum dan mendekat bila situasi
menyenangkan dan akan menangis bila tidak menyenangkan.
Bayi yang lebih besar memusatkan perhatian pada dirinya dan ibunya
sehingga setiap orang asing akan merupakan ancaman bayinya.
Masa Remaja.
Masa ini anak berfikir dan berperilaku antara anak dan orang dewasa .
Oleh karena itu pada saat anak mengalami ketegangan mereka mencari rasa
aman yang biasa didapatkan pada masa kanak-kanak.
Apabila anak berbicara disertai emosional maka cara terbaik untuk
memberikan dukungan ( Support ) adalah memberi perhatian, mencoba
untuk tidak menyela (interupsi ) dan menghindari komentar / ekspresi yang
menimbulkan kesan terkejut / mencela.
Tehnik Berkomunikas dengan Anak.
Tehnik Non Verbal.
b) Facilitative Responding.
Facilitative Responding adalah mendengarkan secara seksama dan
membayangkan kembali perasaan-perasaan pasien dan isi pernyataan anak.
Seperti :
- Respon yang empati
- Tidak menghakimi dan mengesahkan perasaan-perasaan seseorang.
Rumus untuk fasilitative responding adalah ;
Engkau merasa ------ karena ---- (Henrich and Bernheim, 1981 ).
f) Bermain.
Bermain adalah salah satu bentuk komunikasi yang paling penting dan dapat
menjadi tehnik yang paling efektif untuk berhubungan dengan mereka.
Dengan bermain dapat dikumpulkan petunjuk mengenai tumbuh kembang
fisik, intelektual dan sosial. Terapeutik play sering digunakan untuk
mengurangi trauma akibat sakit atau masuk rumah sakit atau untuk
mempersiapkan anak sebelum dilakukan prosedur medis / perawatan.
KESIMPULAN
Sedang komunikasi verbal bagi kebanyakan anak & orang tua sering
mendapat kesulitan karena harus membicarakan perasaan-perasaannya.
Komunikasi verbal dapat berupa : menulis ; menggambar ; gerakan gambar
keluarga ; sociogram ; menggambar bersama dalam keluarga dan bermain.
Daftar Pustaka
Asuhan Keperawatan anak dan dalam kontek keluarga,usdiknakes Depkes RI
Jakarta (1993)
Hubungan teraputik perawat klien Budiana Keliat S.Kp
Elyshabet d.k.k , Asuhan Keperawatan anak.university Indonesia