Anda di halaman 1dari 57

PERHITUNGAN GELAGAR JEMBATAN BALOK-T

A. DATA STRUKTUR ATAS

Panjang bentang jembatan L= 20.00


Jumlah Pilar 0
Panjang jembatan efektif Leff = 20
Lebar jalan (jalur lalu-lintas) B1 = 8.00
Lebar trotoar B2 = 1.00
Lebar total jembatan B1 + 2 * B2 = 10.00
Jumlah girder: n= 6
Jarak antara Girder B1/(n-1) s= 1.60
Dimensi Girder : Tinggi girder H = L/ 20.000
h= 0.70
Lebar girder b/h = 0.5
b= 0.50
Dimensi Diafragma : Lebar diafragma bd = 0.15
Tinggi diafragma hd = 0.30
Tebal slab lantai jembatan ts = 0.30
Tebal lapisan aspal + overlay ta = 0.25
Tinggi genangan air hujan th = 0.05
Tinggi bidang samping ha = 0.10
Jumlah balok diafragma sepanjang L, nd = 11
Jarak antara balok diafragma, sd = L/nd = 2
B. BAHAN STRUKTUR

Mutu beton :
Kuat tekan beton, fc' = 35.00
Modulus elastik, Ec = 4700 * fc' = 27805.5749806
Angka poisson _x0001_ u= 0.20
Modulus geser G = Ec / [2*(1 + u)] = 11586
Koefisien muai panjang untuk beton = 1.0.E-05

Mutu baja :
Untuk baja tulangan dengan > 12 mm :
Tegangan leleh baja, fy = 360
Untuk baja tulangan dengan 12 mm :
Tegangan leleh baja, fy = 240
Modulus elastisitas Es = 200000

Specific Gravity :
Berat beton bertulang, wc = 25.50
Berat beton tidak bertulang (beton), w'c = 25.00
Berat aspal padat, wa = 22.00
Berat jenis air, ww = 9.80
C. ANALISIS AKSI

1. BERAT SENDIRI (PMS)


Faktor beban ultimit : KMS = 1.3
Berat sendiri ( self weight ) adalah berat bahan dan bagian jembatan yang merupakan
elemen struktural, ditambah dengan elemen non-struktural yang dipikulnya dan bersifat
tetap. Beban berat sendiri balok diafragma pada Girder dihitung sbb. :

Panjang bentang Girder, L= 20.00


Berat satu balok diafragma, Wd = bd * hd * s * wc = 1.8360
Jumlah balok diafragma sepanjang bentang L, nd = 11
Beban diafragma pada Girder, Pd = Wd = 1.8360

Beban berat sendiri pada Girder


No. Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(m) (m) (kN/m3) (kN/m)
1 Plat lantai 2.00 0.30 25.50 15.30
2 Girder 0.50 0.40 25.50 5.10
3 Diafragma Pd = 1.84
PMS = 20.40
PMS diatas tidak termasuk diafragma

PMS
Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat berat sendiri (MS) :
VMS = 1/2 * PMS * L = 204.000
MMS = 1/8 *PMS * L =
2
1020.000
VPd 1/2 * PD * nd = 10.098
MPd 1/3 * PD * L = 12.240
Mms total = 1032.240
Vms total = 214.098
2. BEBAN MATI TAMBAHAN (PMA)

Faktor beban ultimit : KMA = 1.3


Beban mati tambahan ( superimposed dead load ), adalah berat seluruh bahan yang
menimbulkan suatu beban pada jembatan yang merupakan elemen non-struktural, dan
mungkin besarnya berubah selama umur jembatan. Jembatan dianalisis harus mampu
memikul beban tambahan seperti :

1) Penambahan lapisan aspal (overlay ) di kemudian hari,


2) Genangan air hujan jika sistim drainase tidak bekerja dengan baik,
Panjang bentang Girder, L 20.00

Beban mati tambahan pada Girder


No. Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(m) (m) (kN/m3) (kN/m)
1 Lap.Aspal+overlay 2.00 0.10 22.00 4.40
2 Air hujan 2.00 0.05 9.80 0.98
Beban mati tambahan : PMA = 5.38

PMA

Gaya geser dan momen pada T-Girder akibat beban tambahan (MA) :
VMA = 1/2 * PMA * L = 53.800
MMA = 1/8 * PMA * L =
2
269.000

4. BEBAN LALU-LINTAS

4.1. BEBAN LAJUR "D" (TTD)

Faktor beban ultimit : KTD = 2.0


Beban kendaraan yg berupa beban lajur "D" terdiri dari beban terbagi rata (Uniformly
Distributed Load ), UDL dan beban garis (Knife Edge Load ), KEL seperti pd Gambar 1.
UDL mempunyai intensitas q (kPa) yg besarnya tergantung pd panjang bentang L yg
dibebani lalu-lintas seperti Gambar 2 atau dinyatakan dengan rumus sebagai berikut :
q = 8.0 kPa untuk L 30
q = 8.0 *( 0.5 + 15 / L ) kPa untuk L > 30
Untuk panjang bentang, L= 20.00 m q= 8.00
KEL mempunyai intensitas, p= 44.00
Faktor beban dinamis (Dinamic Load Allowance) untuk KEL diambil sebagai berikut :
DLA = 0.40 untuk L 50 m
DLA = 0.4 - 0.0025*(L - 50) untul 50 < L < 90 m
DLA = 0.30 untuk L 90 m

Jarak antara girder s= 1.60


Untuk panjang bentang, L = 20.00 m, maka DLA = 0.40

Beban lajur pada Girder, QTD = q * s = 12.80


PTD = (1 + DLA) * p * s = 98.56

Gaya geser dan momen pada T-Gider akibat beban lajur "D" :
VTD = 1/2 * ( QTD * L + PTD ) = 177.28
MTD = 1/8 * QTD * L2 + 1/4 * PTD * L = 1132.80

4.2. BEBAN TRUK "T" (TTT)

Faktor beban ultimit : KTT = 2.0


Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, Roda Belakang T= 100
Roda Depan T= 25
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.40
Beban truk "T" : PTT = ( 1 + DLA ) * T = 560.00
PTT = ( 1 + DLA ) * T = 70.00

a= 5.00
b= 4.00
Ly

Lx

Jarak Antar Girder Lx = 1.60


Panjang Jembatan Ly = 20.00
Gaya
gese bx = 0.8
r dan
mom by = 0.6
en Beban Yang diterima
yang q = PTT/by = 933.333333333
terja
di Faktor Pembebanan
akiba qu= 1.6 q = 1493.33333333
t
Reaksi tumpuan
pem
beba Ra= (qu*bx*((lx/2)-0.8+(0.8/2)))/lx
nan Ra= 298.666666667
lalu-
lintas Momen Maximum
, Mo=Ra*(0.5Lx)-(0.5qu)*(0.5bx)^2
diam
bil yg MTT= 119.466666667
mem
berik
an
Gaya geser maksimum akibat beban, T VTT = 298.67
peng
aruh
Momen maksimum akibat beban, D MTT = 119.47
terbe
sar
4. GAYA REM (TTB)
terha
dap
T-
Faktor
Girde beban ultimit : KTB = 2.0
rPengaruh
di pengereman dari lalu-lintas diperhitungkan sebagai gaya dalam arah memanjang, dan dianggap
antar bekerja pada jarak 1.80 m di atas lantai jembatan. Besarnya gaya
a
rem arah memanjang jembatan tergantung panjang total jembatan (Lt) sebagai berikut :
beba
n "D" rem,
Gaya HTB = 250 kN untuk Lt 80 m
dan HTB = 250 + 2.5*(Lt - 80) kN
Gaya rem, untul 80 < Lt < 180 m
beba
n "T"
Gaya rem, HTB = 500 kN untuk Lt 180 m

Panjang bentang Girder, L= 20.00


Jumlah Girder, ngirder = 6.00
Gaya rem, HTB = 250
Jarak antara Girder, s= 1.60
Gaya rem untuk Lt 80 m : TTB =HTB / ngirder = 41.6666666667
Gaya rem juga dapat diperhitungkan sebesar 5% beban lajur "D" tanpa faktor beban
dinamis.
Gaya rem, TTB = 5 % beban lajur "D" tanpa faktor beban dinamis,
qTD = q * s = 12.80
pTD = p * s = 70.40
TTB = 0.05 * ( QTD * L + PTD ) = 16.32
< 50.00
Diambil gaya rem, TTB = 50.00

Lengan thd. Titik berat balok, y = 1.80 + ta + y balok T = 2.59


Beban momen akibat gaya rem, M = TTB * y = 129.71
Gaya geser dan momen maksimum pada balok akibat gaya rem :
VTB = M / L = 6.49
MTB = 1/2 * M = 64.85
6. BEBAN ANGIN (TEW)

Faktor beban ultimit : KEW = 1.2


Gaya angin tambahan arah horisontal pada permukaan lantai jembatan akibat beban
angin yang meniup kendaraan di atas lantai jembatan dihitung dengan rumus :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 kN/m2 dengan, Cw = 1.25
Kecepatan angin rencana, Vw = 35
Beban angin tambahan yang meniup bidang samping kendaraan :
TEW = 0.0012*Cw*(Vw)2 = 1.8375
Bidang vertikal yang ditiup angin merupakan bidang samping kendaraan dengan tinggi
2.00 m di atas lantai jembatan. h= 2.50
Jarak antara roda kendaraan x x= 1.75
Beban akibat transfer beban angin ke lantai jembatan,
QEW = 1/2*h / x * TEW = 1.3125

TEW

Panjang bentang Girder, L= 20.00


Gaya geser dan momen pada Girder akibat beban angin (EW) :
VEW = 1/2 * QEW * L = 13.125
MEW = 1/8 * QEW * L =
2
65.625

7. PENGARUH TEMPERATUR (TET)

Gaya geser dan momen pada Girder akibat pengaruh temperatur, diperhitungkan terhadap
gaya yang timbul akibat pergerakan temperatur (temperatur movement) pada
tumpuan (elastomeric bearing) dengan perbedaan temperatur sebesar :
DT = 25
Koefisien muai panjang untuk beton, = 1.0.E-05
Panjang bentang Girder, L= 20.00
Shear stiffness of elastomeric bearing, k= 15000
Temperatur movement, d= * DT * L= 0.0050
Aksi akibat temperatur movement, TET = k * d = 75.00
Tinggi Girder h= 0.70
Eksentrisitas, e = h / 2 = 0.5 e = h/2 = 0.35
Momen akibat pengaruh temperatur, M = TET*e = 26.250
Gaya geser dan momen pada Girder akibat pengaruh temperatur (ET) :
VET = M/L = 1.313
MET = M = 26.250

8. BEBAN GEMPA (EQ)

Gaya gempa vertikal pada girder dihitung dengan menggunakan percepatan vertikal ke
bawah minimal sebesar 0.319 * g ( g = percepatan gravitasi ) atau dapat diambil 50%
koefisien gempa horisontal statik ekivalen.

Koefisien beban gempa horisontal :


Kh = C * S

Kh = Koefisien beban gempa horisontal,


C = Koefisien geser dasar untuk wilayah gempa,waktu getar,dan kondisi tanah setempat
S = Faktor tipe struktur yg berhubungan dengan kapasitas penyerapan energi gempa
(daktilitas) dari struktur.

Waktu getar struktur dihitung dengan rumus :


T = 2 * p * [ Wt / ( g * KP ) ]
mbul
kan
satu
satua
n
Wt = Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan
lendu
tan

g = percepatan gravitasi bumi, g= 9.81

Berat total yang berupa berat sendiri dan beban mati tambahan :
Wt = PMS + PMA PMS (diafragma) 1.84
Berat sendiri, PMS = 20.40
Beban mati tambahan, PMA = 5.38
Panjang bentang, L= 20.00
Berat total, Wt =( (PMS + PMA)*L)+(n*PMS D) = 535.796
Ukuran Girder, b= 0.50 m h= 0.70
Momen inersia penampang Girder, I = 1/12 * b * h3 = 0.0142916667
Modulus elastik beton, Ec = 27806
Ec = 27805574.9806
Kekakuan lentur Girder, Kp = 48 * Ec * I / L3 = 2384
Waktu getar, T = 2*p* [ Wt / (g * KP)] = 0.9510

Kondisi tanah dasar termasuk sedang (medium).


Lokasi wilayah gempa Wilayah = 2
Koefisien geser dasar, C= 0.14
Untuk struktur jembatan dengan daerah sendi plastis beton beton bertulang, maka
faktor tipe struktur dihitung dengan rumus, S = 1.0 * F
dengan, F = 1.25 - 0.025 * n dan F harus diambil 1
F = faktor perangkaan,
n = jumlah sendi plastis yang menahan deformasi struktur.
Untuk nilai, n = 1 maka : n= 1
F = 1.25 - 0.025 * n = 1.225
Faktor tipe struktur, S = 1.0 * F = 1.225
Koefisien beban gempa horisontal, Kh = C*S = 0.172
Koefisien beban gempa vertikal, Kv = 50% * Kh = 0.086
Diambil koefisien gempa vertikal, Kv = 0.319
Gaya gempa vertikal, TEQ = Kv * Wt = 170.919

Beban gempa vertikal, QEQ = TEQ / L = 8.546


Gaya geser dan momen pada Girder akibat gempa vertikal (EQ) :
VEQ = 1/2 * QEQ * L = 85.459
MEQ = 1/8 * QEQ * L =
2
427.297

9. KOMBINASI BEBAN ULTIMATE

No. Jenis Beban Faktor Komb-1 Komb-2 Komb-3


Beban
1 Berat sendiri (MS) 1.30
2 Beban mati tambahan (MA) 2.00
3 Beban lajur "D" (TD) 2.00
4 Gaya rem (TB) 2.00
5 Beban angin (EW) 1.20
6 Pengaruh Temperatur (ET) 1.20
7 Beban gempa (EQ) 1.00
KOMBINASI MOMEN ULTIMATE Komb-1 Komb-2
No. Jenis Beban Faktor M Mu Mu
Beban (kNm) (kNm) (kNm)
1 Berat sendiri (MS) 1.30 1032.24 1341.91 1341.91
2 Beban mati tambahan (MA) 2.00 269.00 538.00 538.00
3 Beban lajur "D" (TD/TT) 2.00 1132.80 2265.60 2265.60
4 Gaya rem (TB) 2.00 64.85 129.71 129.71
5 Beban angin (EW) 1.20 65.63 78.75
6 Pengaruh Temperatur (ET) 1.20 26.25 31.50
7 Beban gempa (EQ) 1.00 427.30
4353.97 4306.72
Diambil: 4572.81

KOMBINASI GAYA GESER ULTIMATE Komb-1 Komb-2


No. Jenis Beban Faktor V Vu Vu
Beban (kN) (kN) (kN)
1 Berat sendiri (MS) 1.30 214.10 278.33 278.33
2 Beban mati tambahan (MA) 2.00 53.80 107.60 107.60
3 Beban lajur "D" (TD/TT) 2.00 298.67 597.33 597.33
4 Gaya rem (TB) 2.00 6.49 12.97 12.97
5 Beban angin (EW) 1.20 13.13 15.75
6 Pengaruh Temperatur (ET) 1.20 1.31 1.58
7 Beban gempa (EQ) 1.00 85.46
1011.98 997.81
Diambil: 1068.72

Perhitungan Sandaran
Pipa Sandaran

Jarak tiang sandaran = 33.33 cm


Tinggi tiang sandaran = 100 cm
Dimensi tiang sandaran :
pipa baja galganis
= 76.2 mm
fy = 200 Mpa
ijin = 133.3333 Mpa
Dari tabel baja diperoleh :
T= 1.9 mm
G= 0.928 kg/m 9.10 N/m
W= 0.539 cm3

Pembebanan :
Beban Vertikal
Beban mati = 9.10368 N/m (berat pipa)
Beban hidup = 981 N/m
qVertikal (qv) = 1580.52 N/m
Beban Horizontal = 981 N/m sumber: BMS

Resultan gaya pada pipa sandaran


Perhitungan :
R= 1860.219995 N/m
1.86 kN/m
Momen Max = 1/8.R.L2 = 2583.12 N.m
Tiang 2.58 kN.m
sandaran
Tegangan yang terjadi :
diasumsi
= Mmax/W = 479243.45 N/m2
kan
sebagai 0.479243447 N/mm2
struktur
jembatan
0.48 N/mm2 133.33 N/mm2
yang
diperhitun OK
Tiang gkan
sandaran :
mampu
menahan
beban
horizontal
sebesar
Data
100 kg perhitungan : f'c = 20.00 Mpa
dan fy = 240.00 Mpa
mampu b= 15.00 cm
menahan h= 20.00 cm
railling p= 4.00 cm
sandaran
tulangan = 10.00 mm
as = 78.54 mm2
begel = 8.00 mm
as = 50.27 mm2
Jarak tiang sandaran = 0.33 m
Perhitungan tulangan utama :
d= h - p - 0,5 tulangan - begel = 147.00 mm
Mu = P.L.H = 376.01 Nm
0.38 kNm

Mn = Mu/ = 0.47 kNm


dimana, = 0.80 (faktor reduksi utk menahan momen
lentur)
4700.15 kgcm
RI = 0.85*f'c = 170.00 kg/cm2
Mu= RI.b.d2.F(1 - F/2) =
dimana ,
K= F ( 1 - F/2)
K= 0.009

F = =)Mn/
1-2K(-1 0.009
((bd^2RI))
Fmax = 1*450/(600+fy)
= = 0.455
Fmin = 14/RI = 0.082 > F maka diambil
Fmin =
As = F*b*d*RI/fy = 128.625 mm2

Dipakai tulangan utama 210 dengan As' = 157.08


As tulangan yang dipakai adalah 157.08 mm 2

Kontrol rasio penulangan


max = 1 [450/(600+fy)]*(RI/fy) = 0.032
min = 1,4/fy = 0.006
= As terpasang / (b*d) = 0.007

Kontrol ; max > > min

0.032 > 0.01 > 0.006 OK


Perhitungan tulangan geser :
V= 100.0 kg

Vu = V/ = 166.7 kg
1666.7 N
Vc = 23400.00 N
=(f^ cbd)0.2
23400 > 1666.67 maka tidak perlu tulangan geser
dipakai sengkang praktis 8 -200

LENDUTAN BALOK
Mutu beton : Kuat tekan beton, fc' = 35.00
Mutu baja tulangan: Kuat leleh baja, fy = 360
Modulus elastis beton, Ec = 4700 * fc' = 27806
Modulus elastis baja, Es = 200000
Tinggi balok, h= 0.70
Lebar balok, b= 0.50
Jarak tulangan terhadap sisi luar beton, d' = 0.1805
Tinggi efektif balok, d = h - d' = 0.52
Luas tulangan balok, As = 0.056297
Inersia brutto penampang balok, Ig = 1/12 * b * h = 0.0142916667
3

Modulus keruntuhan lentur beton, fr = 0.7 * fc' * 103 = 4141.25584817


Nilai perbandingan modulus elastis, n = Es / Ec = 7.2
n * As = 0.405
Jarak garis netral terhadap sisi atas beton, c = n * As / b = 0.810
Inersia penampang retak yang ditransformasikan ke beton dihitung sbb. :
Icr = 1/3 * b * c3 + n * As * ( d - c )2 = 0.12267
yt = h/2 = 0.35
Momen retak : Mcr = fr * Ig / yt = 169.101

Momen akibat beban mati dan beban hidup (MD+L)


No. Jenis Beban Momen
(kNm)
1 Berat sendiri (MS) 1032.24
2 Beban mati tambahan (MA) 269.00
3 Beban lalulintas (TD/TT) 1132.80
4 Gaya rem (TB) 64.85
MD+L = 2498.89
Inersia efektif untuk perhitungan lendutan
Ie = ( Mcr / MD+L )3 * Ig + [ 1 - ( Mcr / MD+L )3 ] * Icr = 0.12
Panjang bentang balok, L= 20.00

10.4.1. LENDUTAN AKIBAT BERAT SENDIRI (MS)


Beban akibat berat sendiri, QMS = 20.40
Lendutan akibat berat sendiri (MS) :
dMS = 5/384*QMS*L4 / ( Ec*Ie) = 1.2463E-02

10.4.2. LENDUTAN AKIBAT BEBAN MATI TAMBAHAN (MA)


Beban akibat berat sendiri, QMA = 5.38
Lendutan akibat berat sendiri (MS) :
dMA = 5/384*QMA*L4 / ( Ec*Ie) = 3.2868E-03

10.4.2. LENDUTAN AKIBAT BEBAN LAJUR "D" (TD)


Beban lajur "D" : Beban terpusat, PTD = 98.56
Beban merata, QTD = 12.80
Lendutan akibat beban lajur "D" (TD) :
dTD = 1/48* PTD*L3 / (Ec*Ie) + 5/384*QTD*L4 / ( Ec*Ie) = 1.2637E-02

10.4.3. LENDUTAN AKIBAT GAYA REM (TB)


Momen akibat gaya rem, MTB = 64.85
Lendutan akibat gaya rem (TB) :
dTB = 0.0642 * MTB * L2 / ( Ec*Ie) = 4.8838E-04

10.4.4. LENDUTAN AKIBAT BEBAN ANGIN (EW)


Beban akibat transfer beban angin pada kendaraan, QEW = 1.3125
Lendutan akibat beban angin (EW) :
dEW = 5/384*QEW*L4 / ( Ec*Ie) = 8.0185E-04

10.4.5. LENDUTAN AKIBAT PENGARUH TEMPERATUR (ET)


Momen akibat temperatur movement, MET = 26.25
Lendutan akibat pengaruh temperatur (ET) :
dET = 0.0642 * MET * L2 / ( Ec*Ie) = 1.9768E-04

10.4.6. LENDUTAN AKIBAT BEBAN GEMPA (EQ)


Beban gempa vertikal, QEQ = 8.546
Lendutan akibat beban gempa (EQ) :
dEQ = 5/384*QEQ*L4 / ( Ec*Ie) = 5.2210E-03
Lendutan maksimum dmaks = L/240 = 0.083333333 m
No. Jenis Beban Komb-1 Komb-2
(kNm) (kNm)
1 Berat sendiri (MS) 1.25E-02 1.25E-02
2 Beban mati tambahan (MA) 3.29E-03 3.29E-03
3 Beban lajur "D" (TD/TT) 1.26E-02 1.26E-02
4 Gaya rem (TB) 4.88E-04 4.88E-04
5 Beban angin (EW) 8.02E-04
6 Pengaruh Temperatur (ET) 1.98E-04
7 Beban gempa (EQ)
2.97E-02 2.91E-02
< L/240 < L/240
ok ok
BALOK DIAFRAGMA
BEBAN PADA BALOK DIAFRAGMA

Distribusi beban lantai pada balok diafragma adalah sebagai berikut :

Ukuran balok diafragma,


Lebar, bd = 0.15 m
Tinggi hd = 0.30 m
Panjang bentang balok diafragma,
s= 1.10 m 1
Tebal lantai
ts = 0.30 m

Berat sendiri (MS) :


No. Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(kN/m3) (kN/m)
1 berat girder 1.10 0.05 25.50 1.4025
2 Plat lantai 1.10 0.30 25.50 8.42
3 Balok diafragma 0.15 0.30 25.50 1.15
PMS = 10.97

Gaya geser dan momen akibat berat sendiri :


VMS = 1/2 * QMS * s = 5.483
MMS = 1/12 * QMS * s =
2
0.914
Beban mati tambahan (MA) :
No. Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(kN/m3) (kN/m)
1 Lap.Aspal+overlay 1.10 0.25 22.00 6.05
2 Air hujan 1.10 0.05 9.80 0.54
PMA = 6.59
Gaya geser dan momen akibat beban mati tambahan :
VMA = 1/2 * PMA * s = 3.295
MMA = 1/12 * PMA * s =
2
0.549

Beban truk "T" (TT) :


Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T= 200
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.40
Beban truk "T" : PTT = (1 + DLA) * T = 280.00
Gaya geser dan momen akibat beban "T",
VTT = 1/2 * PTT = 140.00
MTT = 1/4 * PTT * s = 35.00

Kombinasi beban ultimit :


No. Jenis beban Faktor V M Vu Mu
Beban (kN) (kNm) (kN) (kNm)
1 Berat sendiri (MS) 1.30 5.48 0.91 7.127 1.188
2 Beb.mati tamb (MA) 2.00 3.29 0.55 6.589 1.098
3 Beban truk "T" (TT) 2.00 140.00 35.00 280.000 70.000
293.716 72.286

11.2. MOMEN DAN GAYA GESER RENCANA BALOK DIAFRAGMA


Momen ultimit rencana balok diafragma, Mu = 72.286
Gaya geser ultimit rencana balok diafragma, Vu = 293.716

PELAT LANTAI

Distribusi beban lantai adalah sebagai berikut :

Ukuran pelat,
Lebar, s= 1.60 m
Tebal t= 0.30 m
Lebar tinjauan 1m

Luas
daerah
Berat sendiri (MS) : pembeb
No. anan Tebal Berat Beban
Jenis
(kN/m3) (kN/m)
1 Plat lantai 1.60 0.30 25.50 12.24
PMS = 12.24

Gaya geser dan momen akibat berat sendiri :


VMS = 1/2 * QMS * s = 9.792
MMS = 1/10 * QMS * s =2
3.133
Beban mati tambahan (MA) :
No. Jenis Lebar Tebal Berat Beban
(kN/m3) (kN/m)
1 Lap.Aspal+overlay 1.60 0.25 22.00 8.80
2 Air hujan 1.60 0.05 9.80 0.78
PMA = 9.58
Gaya geser dan momen akibat beban mati tambahan :
VMA = 1/2 * PMA * s = 7.667
MMA = 1/10 * PMA * s =2
2.454
Beban truk "T" (TT) :
Beban hidup pada lantai jembatan berupa beban roda ganda oleh Truk (beban T) yang
besarnya, T= 200
Faktor beban dinamis untuk pembebanan truk diambil, DLA = 0.40
Beban truk "T" : PTT = (1 + DLA) * T = 280.00
Gaya geser dan momen akibat beban "T",
VTT = 1/2 * PTT = 140.00
MTT = 1/4 * PTT * s = 112.00

Kombinasi beban ultimit :


No. Jenis beban Faktor V M Vu Mu
Beban (kN) (kNm) (kN) (kNm)
1 Berat sendiri (MS) 1.30 9.79 3.13 12.730 4.073
2 Beb.mati tamb (MA) 2.00 7.67 2.45 15.334 4.907
3 Beban truk "T" (TT) 2.00 140.00 112.00 280.000 224.000
308.064 232.980
BALOK-T

m
buah
m
m
m
m
buah ###
m

m
m
m
m
m
m
m
Balok T
0.2166370539
0.0748980488
5716011637.50
642238387.5

bh
m
MPa
MPa

MPa
C

Mpa

Mpa
MPa

kN/m3
kN/m3
kN/m3
kN/m3

m
kN
bh
kN

masuk diafragma
kN
kNm
Kn
KNm
KNm
KN
m

kN
kNm
kPa
kN/m

kN/m
kN

kN
kNm

kN
kN
kN
KN

m
m
m
m
m
m

kN/m

kN/m

kN

kNm

kN
kNm

h memanjang, dan dianggap


nya gaya
m
bh
kN
m
kN

kN/m
kN
kN
kN
kN

m
kNm

kN
kNm
m/det

kN/m2

m
m

kN/m

kN
kNm

kan terhadap

C
C
m
kN/m
m
kN
m
m
kNm

kN
kNm

h setempat
m/det2

KN/m
kN/m
kN/m
m
kN
m
m4
Mpa
kPa
kN/m
detik

>0.319
kN

kN/m

kN
kNm
Komb-3
Mu
(kNm)
1341.91
538.00
2265.60

427.30
4572.81
kN m

Komb-3
Vu
(kN)
278.33
107.60
597.33

85.46
1068.72
kN
r reduksi utk menahan momen
lentur)

aka diambil
0.082

mm2
MPa
MPa
MPa
MPa
m
m
m
m
m2
m4
kPa

m2
m

m4
m
Nmm
m4
m

kN/m

kN/m

kN
kN/m

kNm

kN/m

kNm

kN/m

m
Komb-3
(kNm)
1.25E-02
3.29E-03
1.26E-02

5.22E-03
3.36E-02
< L/240
ok
kN
kNm

kN
kNm

kN

kN
kN
kNm

kNm
kN

kN
kNm

kN
kNm
kN

kN

kN
kNm
TULANGAN UTAMA GIRDER
Mud = 4572.81 kNm
4.573E+09 Nmm bm
= 0.8
ht = 70 cm
bm = 160.0 cm
bw = 50 cm
hw
tf = 30 cm
selimut beton efektif (s) = 22.5 mm
= 0.2
fc' = 35.00 MPa bw
= 0.815 ht = 700
Ec = 27805.575 Mpa tf = 300
Es = 200000 MPa hw = 400
fy = 360 MPa bw = 500
y = 0.0018 d' = 180.5
= 32 mm d= 519.5
A = 804.248 mm2 be = 1300
fy sengkang= 240 MPa 2900
= 10 mm diambil = 1300
A= 78.540 mm2 bm= 1600
d'bagian bawah = 180.5 mm
d'bagian atas = 180.5 mm
c = 0.003
jumlah baris bawah = 2 buah
jumlah baris atas = 2 buah
jarak bersih antar tulangan = 100 mm
Mnd = 5.716E+09 Nmm
jumlah tulangan dalam 1 baris = 4 buah

ASUMSI GARIS NETRAL BERADA PADA BATAS ANTARA FLENS DAN WEB
HITUNG TULANGAN KRITIS
As*=(0.85^
)/
As* = 32229.167 mm2
PERIKSA Mnd (As*.fy)(d-0,5.t)+(.As*.fy)(d-d')
5716011637.5 Nmm > 5073773250 Nmm Balok T

GARIS NETRAL DI BAWAH FLENS y t Balok T


coba nilai a sampai rasio <1
c=/
1
s'=(
)/
jika s'<y, maka fs'=s' *Es
jika s'y, maka fs'=fy
jika s'y, maka fs'=fy
As=(0.85^{+ As'= *As
()})/
(+(0.85^^))
Mnk = 0.85*fc'*(a*bw-As')*(d-0.5*a)+0.85*fc'*(be-bw)*t*(d-0.5*t)+As'*fs'*(d-d')

a c s' fs' As As' Mnd


mm mm Mpa mm2 mm2 Nmm
452 554.601226994 0.0020236228 360 56271.4747406 11254.295 5716011637.5

As = 56271.4747406 mm2 As' = 11254.29494812 mm2


n= 70 buah n= 14 buah
As baru = 56297.3403523 mm2 As baru = 11259.46807047 mm2
GARIS NETRAL DI DAERAH FLENS y tf Balok Biasa
coba nilai a sampai rasio <1
c=/
1
s'=(
)/
jika s'<y, maka fs'=s' *Es
jika s'y, maka fs'=fy
As=(0.85^)/ As'= *As
(+(0.85^^))
Mnk = 0.85*fc'*(a*bw-As')*(d-0.5*a)+As'*fs'*(d-d')

a c s' fs' As As' Mnd


mm mm Mpa mm2 mm2 Nmm
37 45.3987730061 -0.008927635 -1785.527 1979.066872749 395.81337 5716011637.5

As = 1979.06687275 mm2 As' = 395.8133745498 mm2


n= 3 buah n= 1 buah
As baru = 2412.74315796 mm2 As baru = 804.247719319 mm2

KESIMPULAN Balok T
As = 56271.4747406 mm2 As' = 11254.29494812 mm2
n= 70 buah n= 14 buah
As baru = 56297.3403523 mm2 As baru = 11259.46807047 mm2
jumlah baris = 18 buah 4 buah
fs' = 360
min = 0.0038888889
b = 0.042094184
' = 0.0433274108
max = 0.0748980488
= 0.2166370539
min < < max
0.0038888889 < 0.2166370539 > 0.0748980488 OK

TULANGAN GESER
Vud = 1068.72 kN
1068720 N
= 0.65
Vnd = 1644185 N
Vc = 256117 N
Vu > 0.5**Vc
1068720.1953 > 83238.010032 Perlu tulangan geser
jumlah kaki = 4 buah
Av = 314.15927 mm
Vs Perlu = 1447172 N
s= 30 mm
tf

ht

mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
mm
Mnk Rasio
Mnk-Mnd
Nmm Mnd/Mnk
4996492045.27197 -719519592.228 1.144004951
35
3500

Mnk Rasio
Mnk-Mnd
Nmm Mnd/Mnk
2668485048.59166 -3047526588.908 2.142043719
TULANGAN UTAMA DIAFRAGMA
Mud = 72.29 kNm
72286042 Nmm
= 0.8
ht = 30.00 cm
bw = 15 cm hw
selimut beton efektif (s) = 20 mm
= 0.2
fc' = 30.00 MPa bw
= 0.85 ht = 300 mm
Ec = 25742.96 MPa bw = 150 mm
Es = 200000 MPa d' = 37 mm
fy = 360 MPa d= 263 mm
y = 0.0018
= 14 mm
A = 153.938 mm2
fy sengkang= 240 MPa
= 10 mm
A= 78.540 mm2
d'bagian bawah = 37 mm
d'bagian atas = 37 mm
c = 0.003
jumlah baris bawah = 1 buah
jumlah baris atas = 1 buah
jarak bersih antar tulangan = 40 mm
Mnd = 90357552 Nmm
jumlah tulangan dalam 1 baris = 2 buah

coba nilai a sampai rasio <1


c=/
1
s'=(
)/
jika s'<y, maka fs'=s' *Es
jika s'y, maka fs'=fy
As=(0.85^)/ As'= *As
(+(0.85^^))
Mnk = 0.85*fc'*(a*bw-As')*(d-0.5*a)+As'*fs'*(d-d')

a c s' fs' As As' Mnd Mnk


mm mm Mpa mm2 mm2 Nmm Nmm
35 41.17647059 0.0003043 60.857143 379.3260474 75.865209 90357552.08 32408522.86

As = 379.3260474 mm2 As' = 75.86520947 mm2


n= 3 buah n= 2 buah
As baru = 461.8141201 mm2 As baru = 307.8760801 mm2
jumlah baris = 2 buah 1 buah
min = 0.003888889
b = 0.037630208
' = 0.00780421
max = 0.029541939
= 0.011706315
min < < max
0.0038888889 < 0.0117063 < 0.029541939 OK
TULANGAN GESER
Vud = 293.72 kN
293716.25 N
= 0.65
Vnd = 451871.15 N
Vc = 36012.758 N
Vu > 0.5**Vc
293716.25 > 11704.146 Perlu tulangan geser
jumlah kaki = 2 buah
Av = 157.07963 mm
Vs Perlu = 424169 N
s= 20 mm
Mnk-Mnd Rasio
Mnd/Mnk
-57949029.22 2.7880799
TULANGAN UTAMA PELAT
Mud = 232.98 kNm
232980480 Nmm
= 0.8
ht = 30.00 cm
bw = 100 cm hw
selimut beton efektif (s) = 22.5 mm
= 0.5
fc' = 30.00 MPa bw
= 0.85 ht = 300 mm
Ec = 25742.96 MPa bw = 1000 mm
Es = 200000 MPa d' = 40 mm
fy = 360 MPa d= 260 mm
y = 0.0018
= 19 mm
A = 283.529 mm2
fy susut= 240 MPa
= 10 mm
A= 78.540 mm2
d' = 40 mm
c = 0.003
Mnd = 291225600 Nmm

coba nilai a sampai rasio <1


c=/
1
s'=(
)/
jika s'<y, maka fs'=s' *Es
jika s'y, maka fs'=fy
As=(0.85^)/ As'= *As
(+(0.85^^))
Mnk = 0.85*fc'*(a*bw-As')*(d-0.5*a)+As'*fs'*(d-d')

a c s' fs' As As' Mnd Mnk


mm mm Mpa mm2 mm2 Nmm Nmm
69 81.17647059 0.0015217391 304.34783 7976.839304 3988.4197 291225600 374710292

As = 7976.839304 mm2 As' = 3988.419652 mm2


n= 29 buah n= 15 buah
As baru = 8222.333373 mm2 As baru = 4252.931055 mm2
s= 30 mm2 60 mm2
min = 0.003888889
b = 0.037630208
' = 0.016357427
max = 0.042051399
= 0.031624359
min < < max
0.0038888889 < 0.0316243591 < 0.042051399 OK

TULANGAN SUSUT
As = 600 mm2
n= 8 buah
s= 140 mm

KESIMPULAN
As As' Susut
19 19 10
s 30 60 140
Mnk-Mnd Rasio
Mnd/Mnk
83484692.22 0.777202

Anda mungkin juga menyukai