Anda di halaman 1dari 14

METODE PELAKSANAAN

SALURAN DRAINASE DAN PLATE DACKER

I. UMUM

Metode pelaksanaan dalam melaksanakan suatu pelaksanaan pekerjaan adalah merupakan


suatu keharusan bagi setiap pelaksana untuk mengerjakan suatu proyek, hal ini adalah untuk
memudahkan manager dalam meyikapi setiap tantangan yang akan dihadapi dalam
masapelaksanaannya.Halhal yang perlu mendapatkan perhatian dan pertimbangan dalam
meyusun suatu metode pelaksanaan ini yang antara lain meliputi :

1. Bahan material yang akan digunakan


2. Tenaga kerja yang diperlukan, baik tenaga local maupun tenaga yang didatangkan /
tenaga yang terampil (skill labaour )
3. Alat dan peralatan yang tepat yang digunakan, apakah alat manual ataupun peralatan
alat berat / alat besar
4. Factor cuaca yaitu memanfaatkan harihari kerja yang efektif dalam pelaksanaan
pekerjaan Setelah kami mempelajari isi dokumen lelang (gambar dan spesifikasi teknis)
serta penjelasan dari panitia saat aanwijzing, maupun dari peninjauan kami ke lokasi
proyek, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dan pertimbangan kami dalam
menyusun langkahlangkah metodepelaksanaan dalam pekerjaan ini.

II. PEKERJAAN PERSIAPAN

Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan persiapan dalam pekerjaan ini terdiri dari : pekerjaan
pengukuran/bouwplank dan Pemasangan Papan Nama Proyek. Karena di dalam RAB volumenya
nol, maka pekerjaan persiapan dalam pekerjaan ini tidak dikerjakan.
2.1.Pekerjaan Pengukuran dan Bouwplank

Pengukuran dilakukan untuk mengetahui ketinggian dan keadaan tofografi daerah pekerjaan
secara memanjang dan secara melintang sebelum pekerjaan dimulai yang disebut MC 0%.
Setelah pengukuran dilaksanakan maka akan dihasilkan gambar yang akan dilengkapi dengan
rencanaletak bangunan dan sebagai acuan pekerjaan di lapangan.

Cara Pelaksanannya Pengukuran

a) Kami selaku penyedia mempersiapkan peralatan ukur (waterpass dan theodolite),


pekerja atau juru ukur, patokpatok serta peralatan lainnya yang diperlukan untuk
pengukuran. Kami jugamenggunakan alat ukur yang mempunyai tingkat ketelitian yang
tinggi untuk pengukuran
b) Pekerjaan ini kami mulai dengan memasang patok yang terbuat dari balok kayu 4/6
dengan jarak yang telah ditentukan
c) Patokpatok yang telah terpasang tidak boleh goyang dan berpindah tempat karena
telahmemiliki elevasi yang didasarkan pada BM sekitar setelah dilakukan pengukuran.
d) Setelah data pengukuran kami peroleh dan diolah maka akan dihasilkan gambar kerja
(working drawing ) sebagai panduan pekerjaan di lapangan yang harus disetujui dahulu
oleh direksie) Setelah pekerjaan lapangan selesai makan diadakan pengecekan dan
pengukuran ulang dilokasi pekerjaan (MC 100%) untuk membuat gambar purna laksana
(asbuilt drawing ) sebagai tanda pekerjaan selesai.

Cara Pelaksanannya Bowplank

1. Bowplank adalah papan-papan yang dipasang disekitar lokasi pekerjaan


2. Kayu yang digunakan adalah kayu 5/7x 4m dan kayu papan 3/20
3. Bowplank dipasang mendatar sesuai ketinggian rencana, dan dipaku pada beberapa
tempat untuk menarik benang-benang as
4. Benang-benang as ini menjadi acuan dalam semua pekerjaan yang menyangkut letak
elemen bangunan.
5. Bowplank tidak perlu dipasang menerus, pada beberapa tempat dapat dikosongkan
untuk jalan pekerja.

2.2.Papan Nama Proyek

Papan nama proyek dipasang di lokasi yang mudah dilihat masyarakat umum. Tiang papan
nama proyek ditanam ke dalam tanah dengan perkuatan pondasi umpak dari beton. Tiang
dibuat dengan kayu yang kuat, sehingga tidak mudah roboh terkena cuaca luar

III. PEKERJAAN LEANING SALURAN

Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari, pekerjaan galian tanah, pekerjaan
Pasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr dan
PekerjaanTimbunan Tanah. Untuk masingmasing sub item pekerjaan akan kami jelaskan
metode pelaksanaannya.

3.1.Pekerjaan Galian

Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan
penggalian.

Cara pelaksanaan

a) Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih dahulu di
lokasi pekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah
dan P3K.
b) Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan
mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.
c) Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang
selanjutnyaditeruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari
gambar.
d) Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar
harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e) Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke
tempat pembuangan sementara yang telah disetejui olehdireksi.
f) Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari
direksi.
g) Galian kami kerjakan dengan hatihati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di
bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam, maka kami
akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur
tanah tidak longsor.

3.2.Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps

Pekerjaan pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali/gunung dengan menggunakan
campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.

Cara pelaksanaan

a) Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja serta peralatan
manual yang biasa digunakan.
b) Campuran yang dipersyaratkan adalah1Pc : 3Psr
c) Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya dan diletakkan antara
sisi sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu
sehingga bataubatu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang
bentuk tampangnya sesuai dengan gambar rencana.
d) Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar
betul-betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan
berkisar antara diameter 25 s/d 40 cm.

3.3.Pekerjaan Plesteran

Cara Pelaksanaan

a) Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.


b) Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semua
kotoran, air yang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
c) Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir
d) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa
sudah tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi
dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran
semen, pasir dan airmerata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
e) Spesi di bawa ke tempat pasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja sudah siap
ditempat.
f) Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester
dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu
permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat
antara spesi lama dengan spesi baru.
g) Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm dan
dihaluskan dengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
h) Untuk menghindari retakretak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai
karena pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi
dengan air selama7 (tujuh) hari berturutturut atau sesuai dengan spektek dan petunjuk
dari direksi.
i) Plesteran dibentuk sesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan
dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
j) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.

3.4.Pekerjaan Siar

Cara pelaksanaan

a) Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang akan dikerjakan
b) Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir yaitu 1 : 2
c) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah
dirasa sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan
spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah
matang/campuran semen, pasirdan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat
spesi.
d) Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap
ditempat.
e) Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka
harus dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu
permukaan dibasahi dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang
kuat antara spesi lamadengan spesi baru.
f) Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.
g) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.

3.5.Pekerjaan Timbunan Tanah

Pekerjaan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisaberupa dari hasil galian tanah ataupun bias
berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar) tentunya dengan persetujuan dari direksi.

Cara pelaksanaan

a) Alat yang kami gunakan adalah keranjang, cangkul dan timbris.


b) Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari semua bahan yang
dapat mengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).
c) Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20
cm (atau sesuai dengan petunjuk direksi dan spektek) kemudian dipadatkan dengan alat
pemadat selanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang
diinginkan.
d) Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau
kering sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.
e) Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara ke lokasi yang akan
ditimbun.
f) Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan kemiringan yang
dibuat.
g) Pekerjaa memadatkan tanah dengan alat pemadat.
h) Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah timbunan ditutup
dengan terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka
dalam proses pemadatan tanah disemprotkan air.
i) Timbunan pada samping pasangan, dikerjakan dengan hatihati agar tidak merusak
pasangan begitu juga pada waktu pemadatan.

IV.PEKERJAAN BANGUNAN PELIMPAH

Sesuai dengan dokumen lelang, pekerjaan ini terdiri dari, pekerjaan galian tanah,
pekerjaanPasangan Batu Kali 1Pc : 4Psr, Plesteran 1Pc : 3Psr tebal 15 mm, Siaran 1Pc : 2Psr,
Pekerjaan Timbunan Tanah dan Pekerjaan Beton. Untuk masingmasing sub item pekerjaan
akan kami jelaskan metode pelaksanaannya.

4.1.Pekerjaan Galian

Dalam pekerjaan galian tanah kami menggunakan tenaga manusia untuk melakukan
penggalian.

Cara pelaksanaan

a) Semua peralatan dan perlengkapan untuk menggali kami sediakan terlebih dahulu di
lokasipekerjaan. Seperti : cangkul, sekop, keranjang, pickup untuk mengangkut tanah
dan P3K.
b) Untuk jalur pengangkutan kami membuat jalur kendaraan sendiri dengan
mempertimbangkan keadaan tanah yang ada.
c) Pelaksana membawa gambar kerja untuk mengarahkan pada mandor yang selanjutnya
diteruskan kepada pekerja supaya dalam pelaksanaan tidak melenceng dari gambar.
d) Pekerja menggali tanah menggunakan cangkul, gancu bila ada akar atau batu besar
harus diambil, agar dalam pekerjaan pasangan tidak mengganggu.
e) Tanah hasil galian langsung dibawa/diangkut menggunakan kereta dorong/pick up ke
tempat pembuangan sementara yang telah disetejui oleh direksi.
f) Galian tanah dibuat dengan kemiringan sesuai dengan gambar kerja dan petunjuk dari
direksi.
g) Galian kami kerjakan dengan hatihati agar tidak merusak konstruksi/struktur tanah di
bawah tanah yang digali. Apabila dalam pelaksanaan galian terlalu dalam,maka kami
akan mengurug kembali bagian yang terlalu dalam dan dipadatkan sehingga struktur
tanah tidak longsor.

4.2.Pekerjaan Pasangan Batu Kali 1 Pc : 4 Ps

Pekerjaan pasangan batu adalah pekerjaan pasangan batu kali/gunung dengan menggunakan
campuran semen pasir yang dibentuk sesuai dengan gambar dan spesifikasi teknis.

Cara pelaksanaan

a) Pekerjaan ini kami laksanakan dengan menggunakan tenaga kerja serta peralatan
manualyang biasa digunakan.
b) Campuran yang dipersyaratkan adalah 1Pc : 3Psr
c) Kedua bahan tersebut diaduk dan diberi campuran air secukupnya dan diletakkan antara
sisi sisi batu kali yang satu dengan yang lainnya yang merupakan sebagai perekat batu
sehingga bataubatu tersebut terikat monolit satu dan lainnya menjadi kokoh yang
bentuk tampang nya sesuai dengan gambar rencana.
d) Batu kali yang kami gunakan akan dibersihkan terlebih dahulu denga disiram air agar
betul-betul bersih dari segala kotoran lumpur, dengan diameter batu yang digunakan
berkisar antaradiameter 25 s/d 40 cm.

4.3.Pekerjaan Plesteran
Cara Pelaksanaan

a) Material dan alat disiapkan di lokasi pekerjaan.


b) Material yang dipakai adalah : pasir, semen, dan air. Pasir dibersihkan dari semua
kotoran, airyang dipakai adalah air dari sumber air tanah.
c) Pekerja mempersiapkan spesi dengan perbandingan 1 semen : 3 pasir
d) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlbih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah terasa
sudah tercampur baru diberi air bersih secukupnya sesuai dengan kebutuhan spesi
dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah matang / campuran
semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat spesi.
e) Spesi di bawa ke tempatpasang plesteran di mana tukang batu dan pekerja sudah
siapditempat.
f) Sebelum pelsteran dipasang terlebih dahulu semua permukaan yang akan diplester
dibersihkan. Apabila bidang yang akan diplester terlalu kering maka terlebih dahulu
permukaan dibasahi menggunakan air bersih untuk mendapatklan ikatan yang kuat
antara spesi lama dengan spesi baru.
g) Pekerjaan plesteran dikerjakan 1 (satu) lapis sampai jumlah ketebalan 1.5 cm dan
dihaluskandengan air semen atau sesuai dengan spektek dan petunjuk dari direksi.
h) Untuk menghindari retakretak rambut pada permukaan plesteran yang sudah selesai
karena pengerasan, maka permukaan plesteran yang sudah selesai harus dibasahi
dengan air selama7 (tujuh) hari berturutturut atau sesuai dengan spektek dan petunjuk
dari direksi.
i) Plesteran dibentuksesuai denga gambar kerja atau sesuai petunjuk direksi pekerjaan
dan dirapikan sehingga terlihat bagus.
j) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang

4.4.Pekerjaan Siar

Cara pelaksanaan

a) Material semen PC, pasir pasangan, dan air harus on site di lokasi yang akan dikerjakan
b) Untuk siaran plesteran batu, perbandingan campuran antara semen dan pasir yaitu 1 : 2
c) Pasir dimasukkan ke dalam concrete mixer terlebih dahulu kemudian semen dengan
perbandingan tersebut di atas dan diaduk sampai pasir dan semen bercampur. Setelah
dirasa sudah tercampur baru kemudian diberi air bersih secukupnya sesuai kebutuhan
spesi dengan posisi concrete mixer masih mengaduk. Setelah spesi sudah
matang/campuran semen, pasir dan air merata, adukan spesi dituang ke kotak tempat
spesi.
d) Spesi kemudian dibawa ke tempat siaran dimana tukang batu dan pekerja sudah siap
ditempat.
e) Sebelum spesi dipasang terlebih dahulu semua bidang sambungan diantara batu muka
harus dikorek. Apabila bidang yang dikorek terlalu kering maka terlebih dahulu
permukaan dibasahi dengan menggunakan air bersih untuk mendapatkan ikatan yang
kuat antara spesi lamadengan spesi baru.
f) Siaran dibentuk sesuai lekukan sambungan dan dirapikan sehingga terlihat indah.
g) Semua spesi yang jatuh atau tidak menempel dibersihkan dan dibuang.

4.5.Pekerjaan Timbunan Tanah

Pekerjaan timbunan tanah dalam pekerjaan ini bisa berupa dari hasil galian tanah ataupunbias
berasal dari borrow area (timbunan tanah dari luar) tentunya dengan persetujuan dari direksi.

Cara pelaksanaan

a) Alat yang kami gunakan adalah keranjang, cangkul dan timbris.


b) Permukaan yang akan ditimbun dibersihkan terlebih dahulu dari semua bahan yang
dapatmengganggu pemadatan timbunan (semak, akar pohon, tanah lumpur).
c) Timbunan tanah kami hampar lapis demi lapis, 1 (satu) lapisan timbunan maksimal 20
cm (atausesuai dengan petunjuk direksi dan spektek) kemudian dipadatkan dengan alat
pemadatselanjutnya tiap lapisan diperlakukan sama sampai dengan ketinggian yang
diinginkan.
d) Kelembapan tanah timbunan tetap kami jaga jangan sampai terlalu banyak air atau
kering sehingga dalam proses pemadatan tidak maksimal.
e) Pekerja mengangkut tanah dari lokasi penimbunan sementara ke lokasi yang akan
ditimbun.
f) Pekerja menghampar di lokasi pekerjaan dengan memperhatikan kemiringan yang
dibuat.
g) Pekerja memadatkan tanah dengan alat pemadat.
h) Bila dalam proses penimbunan terjadi hujan deras, makan tanah timbunan ditutup
dengan terpal sehingga tidak terjadi longsor. Bila tanah timbunan terlalu kering maka
dalam proses pemadatan tanah disemprotkan air.

4.6.Pekerjaan Beton Bertulang Mutu K200

Persyaratan Material

a) Digunakan Portland Cement jenis menurut NI-8tahun1972 dan memenuhi S-400


menurut Standart Cement Portlandia yang digariskan oleh Asosiasi Semen Indonesia (NI
8tahun1972). Semen yang telah mengeras sebagian maupun seluruhnya dalam satu zak
semen, tidak diperkenankan pemakaiannya sebagai bahan campuran. Penyimpanan
harus sedemikian rupa sehingga terhindar dari tempat yang lembab agar semen tidak
mengeras. Tempat penyimpanan semen harus ditinggikan 30cm dan tumpukan paling
tinggi15 lapis. Setiap semen baru yang masuk harus dipisahkan dari semen yang telah
ada agar pemakaian semen dapat dilakukan menurut urutan pengiriman.
b) Pasir beton harus berupa butir-butir tajam dan keras, bebas dari bahan-bahan organis,
lumpur dan sejenis nya serta memenuhi komposisi butirserta kekerasan sesuai dengan
syarat-syarat yang tercantum dalam PBI-1971.
c) Kerikil yang digunakan harus bersih dan bermutu baik,serta mempunyai gradasi dan
kekerasan sesuai yang disyaratkan dalamPBI 1971. Penimbunan kerikildengan pasir
harus dipisahkan agar keduajenis material tersebut tidak tercampur untuk menjamin
adukan beton dengan komposisi material yang tepat.
d) Airyang digunakanharusairtawar, tidak mengandung minyak, asam alkali, garam, bahan-
bahan organis atau bahan-bahan lain yang dapat merusak beton atau bajatulangan.
Dalam hal ini sebaiknya dipakai air bersih yang layak diminum.
e) Besi beton yang digunakan adalah baja dengan mutuU-24(tegangan leleh karakteristik
minimum2400kg/cm2). Daya lekat baja tulangan harus dijaga dari kotoran, lemak,
minyak, karat lepas dan bahan lainnya. Besi beton harus disimpan dengan tidak
menyentuh tanah dan tidak boleh disimpan diudara terbuka dalam jangka waktu
panjang.Membengkok dan meluruskan tulangan harus dilakukan dalam keadaan batang
dingin. Tulangan harus dipotong dan dibengkokkan sesuai gambar dan harus diminta
persetujuan Konsultan pengawas terlebih dahulu.
f) Bahan yang digunakan untuk bekisting harus bermutu baik sehingga hasil akhir
konstruksi mempunyai bentuk, ukuran dan batas-batas yang sesuai dengan yang
ditujukkan oleh gambar

Rencana dan uraian pekerjaan. Bekisting harus dipasang sesuai dengan bentuk dan ukuran-
ukuran yang telah ditetap kandalam gambar. Bekisting harus dipasang sedemikian rupa dengan
perkuatan-perkuatan cukup kokoh dan dijamintidak berubah bentukdan tetap pada kedudukan
selama pengecoran. Bekisting harus rapat dan tidak bocor permukaanya, bebas dari kotoran
seperti serbuk gergaji, potongan-potongan kayu, tanah dan sebagainya, agar mudah pada saat
dibongkar tanpa merusak permukaan beton. Tiang-tiang bekisting harus dipasang papan hal ini
dimaksudkan untuk memudahkan pemindahan letak, tiang-tiang tidak boleh disambung lebih
dari satu, tiang-tiang daridolken/kaso5/7cm, antara tiang satu dengan lain harus diikat dengan
palang papan/balok secara menyilang. Pembukaan bekisting baru dilakukan setelah memenuhi
syarat-syarat yang dicantumkan dalamPBI-1971.yaitu kuranglebih21 hari.

Mutu Beton

Mutu Beton yang digunakan adalah Mutu K 200, Dengan Proporsi Campuran :

352,000 kg: PC
731 Kg: PB
1031 Kg: KR (maksimum 30mm)
215 Liter: Air
Adukan Beton

Pengangkutan adukan beton dari tempat pengadukan ketempat pengecoran harus dilakukan
dengan cara yang disetujui oleh Konsultan pengawas,yaitu:

Tidak berakibat pemisahan dan kehilangan bahan-bahan.


Tidak terjadi perbedaan waktu pengikatan yang menyolok antara beton yang sudah dicor
dan yang akan dicor,dan nilai slump untuk berbagai pekerjaan beton.
Mengaduk Beton Secara Masinal (Menggunakan Molen)

Pada mesin pengaduk beton pengisian komponen beton kering dan penuangan dilakukan
dengan mengubah keringkan tabung pengaduk beton. Jika tabung berdiri tegak, maka
pencampuran beton tidak dijalankan, karena itu tabung pengaduk beton selalu berputar dalam
keadaan miring. Cara mesin pengaduk beton sederhana sekali (karena diciptakan sebagai alat
pengaduk beton) dan sangat umum, terutamasebagai mesin pengaduk beton yang agak kecil

Tahapan Pengecoran

Tahapan Pengecoran adalah sebagai berikut :

Siapkan checklist unutk pengecoran


Tentukan elevasi dan batasbatas pengecoran dengan menggunakan waterpass /
selangukur.
Bersihkan lokasi pengecoran dengan menggunakan kompresor atau yang telah diatur dalam
spektek.
Tuangkan adukan beton darialat angkut menuju bekisting,
Padatkan beton dengan alat vibrator
Ratakan permukaan beton dengan alat garuk cord an jidar
Untuk pengecoran kolom (tiang) dilakukan per 1 m atau sesuai dengan petunjuk dari
pengawasatau direksi.
Untuk pengecoran plat dan balok dilakukan secara bersamaan

Perawatan Beton
Beton yang sudah dicor harus dijaga agar tidak kehilangan kelebaban untuk paling sedikit
14(empat belas)hari. Untuk keperluan tersebut ditetapkan cara sebagai berikut :

Beton yang telah dicor dihindar kandari benturan benda keras selama3x24 jam setelah
pengecoran.
Beton harus dilindingi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan lain.
Dipergunakan karung-karung goni yang senantiasa basah sebagai penutup beton.
Hasil pekerjaan beton yang tidak baik seperti sarang kerikil, permukaan tidak mengikuti
bentuk yang diinginkan, muncul nya pembesian pada permukaan

V.PENUTUP

Demikian Metode Pelaksanaan ini kami buat sebagai panduan kami dalam rangka
melaksanakan Pekerjaan Drainase. Apabila penawaran kami memenuhi semua persyaratan
sesuai dengan yang disyaratkan. Perhitungan waktu pelaksanaan, jumlah tenaga dan jumlah
bahan untuk pelaksanaan pekerjaan ini kami lampirkan tersendiri sebagai satu kesatuan dengan
metode pelaksanaan ini sebagai lampiran metode dengan judul analisa sepesifikasi teknis
perhitungan bahan tenaga dan alat.

Anda mungkin juga menyukai