B.Karakteristik Individu
Karakteristik berasal dari kata karakter yang berarti tabiat watak, pembawaan, atau kebiasaan
yang di miliki oleh individu yang relatif tetap. Menurut Uzer (2006: 36) bahwa karakteristik
adalah mengacu kepada karakter dan gaya hidup seseorang serta nilai-nilai sangat
berkembang secara teratur sehingga tingkah laku menjadi lebih konsisten dan mudah di
perhatikan.
Sardiman (2001: 118) mengungkapkan karakteristik siswa adalah keseluruhan pola kelakuan
dan kemampuan yang ada pada siswa sebagai hasil dari pembawaan dari lingkungan
sosialnya sehingga menentukan pola aktivitas dalam meraih cita-citanya.
Setiap siswa mempunyai kemampuan dan pembawaan yang berbeda. Siswa juga berasal dari
lingkungan sosial yang tidak sama. Kemampuan, pembawaan, dan lingkungan sosial siswa
membentuknya menjadi sebuah karakter tersendiri yang mempunyai pola perilaku tertentu.
Setiap individu memiliki ciri dan sifat atau karakteristik bawaan (heredity) dan karakteristik
yang memperoleh dari pengaruh lingkungan. Karakteristik bawaan merupakan karakteristik
keturunan yang dimiliki sejak lahir, baik yang menyangkut faktor biologis maupun faktor
sosial psikologis.
Natur dan nature merupakan istilah yang biasa digunakan untuk menjelaskan karakteristik-
karakteristik individu dalam hal fisik, mental, dan emosional pada setiap tingkat
perkembangan. Seorang bayi yang baru lahir merupakan hasil dari dua garis keluarga, yaitu
garis keturunan ayah dan garis keturunan ibu. Sejak terjadinya pembuahan atau konsepsi
kehidupan yang baru, maka secara berkesinambungan dipengaruhi oelh bermacam-macam
faktor lingkungan yang merangsang.
Anak tergolong cepat dalam belajar, pada umumnya dapat menyelesaikan kegiatan belajar
dalam waktu lebih cepat dari yang diperkirakan. Mereka tidak memerlukan waktu yang lama
untuk memecahkan suatu masalah karena lebih mudah dalam menerima pelajaran. Dilihat
dari tingkat kecerdasannya, pada umumnya anak memiliki tingkat kecerdasan diatas rata-rata
dan banyak yang tergolong sebagai anak jenius.
2. Lambat dalam belajar
Anak yang tergolong lambat dalam belajar pada umumnya lebih banyak membutuhkan waktu
yang lebih lama dari waktu yang diperkirakan untuk anak-anak normal. Sebagai akibatnya
anak-anak golongan ini sering ketinggalan dalam belajar dan ini pula sebagai salah satu sebab
tinggal kelas. Dilihat dari tingkat kecerdasannya, pada umumnya anak-anak golongan lambat
belajar memiliki taraf kecerdasan dibawah rata-rata.
3. Anak yang kreatif
Anak kreatif ini umumnya dari golongan cepat, tapi banyak pula dari golongan normal (rata-
rata). Anak golongan ini menunjukkan kreativitas dalam kegiatan-kegiatan tertentu, misalnya
dalam melukis, kesenian, olahraga
organisasi, dan kegiatan lainnya. Mereka selalu ingin memecahkan persoalan-persoalan,
berani menanggung resiko yang sulit sekalipun, kadang-kadang destruktif disamping
konstruktif, lebih senang bekerja sendiri, dan percaya pada diri sendiri.
4. Anak yang berprestasi kurang (underachiever)
Anak yang tergolong kedalam underachiever ialah anak yang memiliki taraf intelegensi yang
tergolong tinggi, akan tetapi prestasi belajar yang dicapai termasuk rendah (rata-rata). Gejala
berprestasi kurang ini sesungguhnya dirasakan sebagai salah satu masalah dalam belajar
karena secara potensial mereka memiliki kemungkinan untuk memperoleh prestasi belajar
yang lebih tinggi. Timbulnya gejala ini berkaitan dengan motivasi, minat, sikap, dan
kebiasaan belajar, cirri-ciri kepribadian tertentu, dan pola-pola pendidikan yang diterima dari
orangtuanya, serta suasana rumah tangga pada umumnya.
5. Anak yang gagal (drop-out)
Anak yang tergolong dalam drop-out adalah mereka yang tidak berhasil menyelesaikan
studinya atau gagal dalam kegiatan belajarnya. Sebab-sebab drop-out ini sebenarnya banyak,
disamping sebab-sebab yang terdapat diluar dirinya seperti masalah kurikulum, metode
mengajar, lingkungan masyarakat, dan keluarga yang kurang sesuai bagi anak.
PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK
Dalam pengkajian Perkembangan Individu ini ada dua istilah yang sering muncul, pertama
perkembangan (development) dan kedua adalah pertumbuhan (growth). Istilah perkembangan
dititikberatkan pada aspek-aspek yang bersifat psikis (kualitatif), sedangkan pertumbuhan
dipakai untuk perubahan-perubahan yang bersifat fisik (kuantitatif). Antara fisik dan psikis
ini saling berkaitan dalam menelaah kehidupan manusia. perbedaan antara pertumbuhan dan
perkembangan adalah :
a. Pertumbuhan (Growth) : cenderung lebih bersifat kuantitatif dan
berkaitan dengan aspek fisik.
Contoh : ukuran berat dan tinggi badan , ukuran dimensi sel tubuh,
umur tulang yang bisa diukur
b. Perkembangan (Development): cenderung lebih bersifat kualitatif,
berkaitan dengan pematangan fungsi organ individu
a. Perkembangan Individu
Perkembangan merupakan suatu perubahan, dan perubahan ini tidak bersifat kuntitatif,
melainkan kualitatif (Dalyono,1997:78). Jadi perkembangan itu adalah proses terjadinya
perubahan pada manusia baik secara fisik maupun secara mental sejak berada di dalam
kandungan sampai manusia tersebut meninggal. Proses perkembangan pada manusia terjadi
dikarenakan manusia mengalami kematangan dan proses belajar dari waktu ke waktu.
Kematangan adalah perubahan yang terjadi pada individu dikarenakan adanya perkembangan
dan pertumbuhan fisik dan biologis, misalnya seorang anak yang beranjak menjadi dewasa
akan mengalami perubahan pada fisik dan mentalnya. Sedangkan belajar adalah sebuah
proses yang berkesinambungan dari sebuah pengalaman yang akan membuat suatu individu
berubah dari tidak tahu menjadi tahu (kognitif), dari tidak mau menjadi mau (afektif) dan dari
tidak bisa menjadi bisa (psikomotorik), misalnya seseorang anak yang belajar mengendarai
sepeda akan terlebih dahulu diberi pengarahan oleh orang tuanya lalu anak tersebut mencoba
untuk mengendarai sepeda hingga menjadi bisa. Proses kematangan dan belajar akan sangat
menentukan kesiapan belajar pada seseorang, misalnya seseorang yang proses kematangan
dan belajarnya baik akan memiliki kesiapan belajar yang jauh lebih baik dengan seseorang
yang proses kematangan dan belajarnya buruk. Manusia dalam perkembangannya mengalami
perubahan dalam berbagai aspek yang ada pada manusia dan aspek-aspek tersebut saling
berhubungan dan dan berkaitan.
Aspek-aspek dalam perkembanga tersebut diantaranya adalah aspek fisik, mental, emosional, dan
sosial.
Khodijah (dalam Fathoni 2012: 4-5) menjelaskan bahwa Perbedaan individual yang dimiliki
anak didik antara lain meliputi perbedaan dalam aspek biologis, psikologis, intelegensi,
bakat, dan perbedaan lainnya.
Adapun bidang-bidang dari perbedaannya yakni:
1. Perbedaan kognitif
Kemampuan kognitif merupakan kemampuan yang berkaitan dengan penguasaan ilmu
pengetahuan dan tehnologi. Setiap orang memiliki persepsi tentang hasil pengamatan atau
penyerapan atas suatu obyek. Berarti ia menguasai segala sesuatu yang diketahui, dalam arti pada
dirinya terbentuk suatu persepsi, dan pengetahuan itu diorganisasikan secara sistematik untuk
menjadi miliknya.
2.Perbedaan kecakapan bahasa
Bahasa merupakan salah satu kemampuan individu yang sangat penting dalam kehidupan.
Kemampuan tiap individu dalam berbahasa berbeda-beda. Kemampuan berbahasa merupakan
kemampuan seseorang untuk menyatakan buah pikirannya dalam bentuk ungkapan kata dan
kalimat yang penuh makna, logis dan sistematis. Kemampuan berbaha sangat dipengaruhi oleh
faktor kecerdasan dan faktor lingkungan serta faktor fisik (organ bicara).
3. Perbedaan kecakapan motorik
Kecakapan motorik atau kemampuan psiko-motorik merupakan kemampuan untuk melakukan
koordinasi gerakan syarat motorik yang dilakukan oleh syaraf pusat untuk melakukan kegiatan.
4. Perbedaan Latar Belakang
Perbedaaan latar belakang dan pengalaman mereka masing-masing dapat memperlancar atau
menghambat prestasinya, terlepas dari potensi individu untuk menguasai bahan.
5. Perbedaan bakat
Bakat merupakan kemampuan khusus yang dibawa sejak lahir. Kemampuan tersebut akan
berkembang dengan baik apabila mendapatkan rangsangan dan pemupukan secara tepat
sebaliknya bakat tidak berkembang sama, manakala lingkungan tidak memberi kesempatan untuk
berkembang, dalam arti tidak ada rangsangan dan pemupukan yang menyentuhnya.
6. Perbedaan kesiapan belajar
Perbedaan latar belakang, yang mliputi perbedaan sisio-ekonomi sosio cultural, amat penting
artinya bagi perkembangan anak. Akibatnya anak-anak pada umur yang sama tidak selalu berada
pada tingkat kesiapan yang sama dalam menerima pengaruh dari luar yang lebih luas.
E. Faktor-faktor PEBEDAAN INDIVIDU PADA PESERTA DIDIK
masing-masing individu memiliki keunikan atau kekhasan sendiri baik dalam setiap gejala
jiwa yang meliputi aspek kognitif, afektif dan psikomotorik yang terlihat dalam kemampuan
berfikir, merasakan sesuatu, serta sikap dan perilakunya sehari-hari.
Dalam melihat dan menyikapi perbedaan tersebut, hendaknya pendidik menyadari bahwa
tidak semua individu dapat diperlakukan dengan cara yang selalu sama. Masing-masing
individu memiliki kekhasan sendiri, sehingga pendekatan yang sifatnya personal maupun
institusional tentu berbeda.
Untuk lebih jelasnya, faktor-faktor yang dapat mempengaruhi
perkembangan individu adalah sebagai berikut:
a. Faktor Internal
a. 1. Kondisi Fisik
Faktor fisik merupakan faktor biologis individu yang merujuk pada faktor genetik yang
diturunkan oleh kedua orang tuanya. Faktor ini dimulai dari masa pembuahan sel telur oleh
sel jantan. Unsur-unsur di dalam struktur genetik inilah yang memprogramkan tumbuhnya sel
tubuh pada manusia. Gen inilah yang menentukan warna rambut, kulit, ukuran tubuh, jenis
kelamin, kemampuan
intelektual, serta emosi (Atkinson, 1991). Potensi genetik inilah yang akan berinteraksi
dengan lingkungan sehingga membentuk individu tersebut tumbuh dan berkembang.