Contoh Tanah
Contoh tanah terambil yang digunakan untuk pengujian dan analisis dibagi atas dua kategori
utama yaitu contoh tanah terganggu dan contoh tanah tidak terganggu, dengan penjelasan sebagai
berikut.
Contoh diperoleh dengan menggunakan alat yang mungkin dapat menghancurkan struktur
makro tanah tetapi tidak mengganggu komposisi mineraloginya, dan dapat dilakukan dengan
berbagai metode. Spesimen contoh ini dapat digunakan untuk mengetahui perkiraan litologi umum
endapan tanah, identifikasi komponen tanah dan tujuan klasifikasi umum, ukuran butiran, batas
batas Atterberg, dan karakteristik pemadatan tanah.
Contoh diperoleh dari lapisan tanah lempung yang akan digunakan dalam uji laboratorium
untuk mengetahui sifat-sifat teknik tanah. Contoh tanah tidak terganggu dari tanah berbutir kasar
dapat juga diambil dengan prosedur khusus, seperti pembekuan atau pengisian damar/lilin (parafin)
dan tabung blok atau tabung inti. Pengambilan contoh tanah yang dilakukan dengan alat khusus ini
digunakan untuk membantu mengurangi gangguan pada struktur tanah insitu dan kadar air
tanahnya. Contoh tanah tidak terganggu dapat digunakan untuk mengetahui kekuatan, stratifikasi,
kelulusan air, kepadatan, konsolidasi, sifat dinamik, dan sifat teknik tanah lainnya.
D. Identifikasi Contoh
Setiap contoh terambil harus diberi nomor unik yang disusun untuk penandaan nomor atau
nama proyek, jumlah bor, rangkaian nomor percobaan contoh, dan kedalaman contoh. Jika
diperoleh beberapa contoh tabung, maka setiap tabung terganggu harus ditandai secara jelas
dengan memberikan nomor identifikasi contoh dan label pada bagian atas dan dasar contoh.
E. Penanganan dan Pemeliharaan Contoh Tanah Tidak Terganggu
Setiap tahapan kegiatan pengambilan, pengeluaran, penyimpanan dan pengujian contoh
akan menimbulkan berbagai tingkat gangguan pada contoh tanah. Untuk itu diperlukan metode
pengambilan, penanganan, dan penyimpanan contoh yang baik untuk mengurangi gangguan
tersebut. Gangguan yang terjadi selama tahapan pengambilan sampai pengujian contoh, harus
disadari dan diketahui oleh tenaga ahli geoteknik. Supervisor lapangan harus peka terhadap adanya
gangguan dan konsekuensinya (ASTM D 4220 Practices for Preserving and Transporting Soil
Samples). Hal-hal yang harus dilakukan dalam perawatan dan pemeliharaan contoh adalah sebagai
berikut :
Jika diperoleh beberapa contoh tabung, maka setiap tabung harus diperiksa untuk
memastikan bahwa tabung tidak bengkok, ujung-ujung potongan tidak rusak, dan bagian
dalam tabung tidak berkarat. Jika dinding tabung berkarat atau tidak teratur atau contoh
telah disimpan lama dalam tabung, maka diperlukan tenaga untuk mengeluarkan contoh
yang kadang-kadang melebihi kuat geser contoh tanah sehingga akan menimbulkan
tambahan gangguan pada contoh.
Semua contoh harus terlindungi terhadap perbedaan temperatur yang besar, dijaga
terhadap sinar matahari langsung dan ditutup dengan kain lap basah atau bahan lain. Pada
musim dingin contoh harus dicegah terhadap terjadinya pembekuan selama penanganan,
pengapalan dan penyimpanan.
Secara praktis tabung contoh dinding tipis harus dijaga berdiri vertical dengan bagian atas
contoh berada di atas. Jika memungkinkan, maka tabung dinding tipis harus disimpan dalam
alat pengangkut tersendiri. Alas atau bantalan harus ditempatkan di bawah dan di antara
tabung untuk melindungi dan menghindari tabrakan antar tabung. Seluruh pengangkutan
harus diamankan dengan tali atau kabel ke badan kendaraan angkutanpada waktu
kendaraan berjalan.
Contoh tanah agar tidak dikeluarkan dari tabung di lapangan sebab dapat menimbulkan
penggelembungan contoh dan tingkat gangguan yang tinggi. Kehilangan tegangan secara
tidak terduga akan menyebabkan contoh menjadi lunak dan mengembang sehingga lebih
mudah terganggu selama diangkut ke laboratorium.
Contoh yang berkualitas tinggi dapat diperoleh jika pengeluaran contoh tanah dilakukan di
laboratorium tepat sebelum pengujian konsolidasi, triaksial, geser langsung, kelulusan air,
dan resonant column. Jika untuk menghemat biaya contoh dikeluarkan di lapangan agar
tabung dapat digunakan kembali, maka contoh harus dibungkus dengan aluminium foil.
Berdasarkan pH tanah, aluminium foil dapat bereaksi dengan permukaan tanah dan
membentuk lapisan tanah tipis yang berubah warna sehingga menyulitkan identifikasi visual
dan membingungkan serta menyebabkan perubahan distribusi kadar air dalam contoh
tanah. Untuk itu, lembaran plastik lebih cocok sebagai pembungkus contoh tanah sebab
tidak terlalu berpengaruh dibandingkan dengan foil. Penyimpanan contoh tanah tidak
terganggu (di dalam atau di luar tabung) agar tidak dilakukan terlalu lama. Penyimpanan
yang melebihi satu bulan dapat mengubah sifat-sifat kekuatan dan kompresibilitas tanah dari
hasil uji laboratorium.