Anda di halaman 1dari 3

ANALISIS JURNAL

Untuk memenuhi tugas softskill mengenai Hubungan antara cahaya, suhu,


air dan atmosfer dengan vegetasi, pemakalah mengambil dua jurnal untuk diteliti
dan analisa. Jurnal yang pemakalah tentukan merupakan sumber dari beberapa
jurnal Portal Garuda dan Perguruan Tinggi. Berikut akan implementasikan analisa
dari setiap jurnal:

Analisis Jurnal 1

Studi Iklim dan Vegetasi Menggunakan Pengukuran Isotop Alam Stalaktit Goa
Seropan, Gunung Kidul-Yogyakarta

Climate and Vegetation Study Using Environmental Isotope Types of Stalactite at


Seropan Cave, Gunung Kidul-Yogyakarta

Satrio, Paston Sidauruk dan Bungkus Pratikno


Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN Jl. Lebak Bulus Raya No. 49,
Pasar Jumat, Jaksel 12440
A. Peneliti
Nama : Satrio, Paston Sidauruk dan Bungkus Pratikno
Institusi : Aplikasi Teknologi Isotop dan Radiasi, BATAN Jl. Lebak Bulus
Raya No. 49, Pasar Jumat, Jaksel 12440

B. Penerbit
Portal Garuda (www.portalgaruda.org)
Dipublikasikan pada Juni 2012. ISSN 1907-0322N (Online)

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian : Goa Seropan terletak di Semanu, Kabupaten Gunung
Kidul.
Waktu Penelitian : Diterima 13 Maret 2012; Disetujui 14 Mei 2012

D. Tujuan Penelitian
Mengetahui perubahan iklim, vegetasi, temperatur atmosfer, umur dan
pertumbuhan stalaktit.

E. Hasil Penelitian
1. Isotop alam 13C menunjukkan bahwa iklim daerah Gunung Kidul
didominasi iklim kering. Hampir 87,5 % menunjukkan 13C-nya lebih kaya
(-6 ovegetasi kering C4, di mana kandungan /oo hingga +2 o /oo Pee
Dee Belemnite, PDB) dan hanya 12,5 % saja kadang-kadang vegetasinya
basah C3, di mana 13C-nya lebih miskin (-14 okandungan /oo hingga -6
o /oo PDB).
2. 18O (stalaktit, PDB) dan 18O (tetesan air, Standard Mean Ocean Water,
SMOW) menghasilkan data temperatur antara 12,2 oC hingga 32,1 oC
dalam kurun waktu dari tahun 1621 hingga 2011 dengan temperatur rata-
rata 19,5 oC.
3. 14C menunjukkan bahwa pertumbuhan stalaktit sekitar 0,1 mm/tahun atau
dalam sepuluh tahun hanya tumbuh sekitar 1 mm saja. Pertumbuhan ini
tergolong lambat dan hal ini lazim untuk daerah tropis dengan
iklim/vegetasi kering seperti Gunung Kidul.
Analisis Jurnal 2

Pengaruh Bayangan Bangunan Dan Vegetasi Pada Suhu Udara Di Kampus A,


Universitas Trisakti

Agus Budi Purnomo


Pusat Studi Perkotaan Universitas Trisakti
A. Peneliti
Nama : Agus Budi Purnomo
Institusi : Pusat Studi Perkotaan Universitas Trisakti

B. Penerbit
Portal Garuda (www.portalgaruda.org)
Dipublikasikan pada Desember 2003.

C. Tempat dan Waktu Penelitian


Tempat Penelitian : Kampus A Universitas Trisakti di Grogol, Jakarta.
Waktu Penelitian : -

F. Tujuan Penelitian
Untuk memahami pengaruh pola bayangan vegetasi dan bangunan pada suhu
udara ruang luar.

G. Hasil Penelitian
1. Frekuensi bayangan (FByBg, FBYPh, FByBgPh) ke seratus alat ukur
suhu.
2. Hasil analisa regresi suhu pagi dan siang untuk ketiga termometer
3. t1 atau suhu ambien baik yang berupa hasil pengukuran pagi dan siang
secara negatif dan signifikan dipengaruhi oleh variabel FbyBgPh atau
frekuensi bayangan bangunan dan pohon yang jatuh di atas alat pengukur
suhu.
4. t2 atau suhu bola basah hasil pengukuran siang yang merupakan indikator
pengaruh evapotranspirasi secara negatif dan signifikan dipengaruhi oleh
bayangan pohon (FByPh).
5. t2 yang diukur pada pagi hari tak dipengaruhi oleh bayangan.
6. t3 baik yang diukur di pagi dan siang hari tak dipengaruhi oleh bayangan.

Anda mungkin juga menyukai