KOTA SEMARANG
Oleh :
30101206704
FAKULTAS KEDOKTERAN
SEMARANG
2017
HALAMAN PENGESAHAN
30101206704
Laporan Kasus yang telah diseminarkan, diterima dan disetujui di depan tim penilai
Disahkan Oleh:
Mengetahui,
ii
KATA PENGANTAR
menyelesaikan Laporan Kejadian Demam Tifoid Pada Nn. Ika Puskesmas Ngaliyan
Kepanitraan Klinik Ilmu Kesehatan Masyarakat. Laporan ini memuat data hasil
kunjungan pasien dengan demam tifoid 14 Agustus 2017 dan intervensi 18 Agustus
Laporan ini dapat diselesaikan berkat kerjasama tim dan bantuan dari
kepada :
1. dr. Indah Widiastuti, selaku Kepala Puskesmas Ngaliyan yang telah memberikan
2. dr. Azmi Syahril F selaku Pembimbing Koass IKM Puskesmas Ngaliyan Kota
Semarang.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan laporan ini masih jauh dari
sempurna karena keterbatasan waktu dan kemampuan. Karena itu kami sangat
iii
Akhir kata kami berharap semoga hasil laporan kasus kejadiandemam tifoiddi
Penulis
iv
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................... i
v
2.2.8 Data Lingkungan ............................................. 35
3.1.1 Host.. 41
3.1.2 Agent..... 42
3.1.3 Environment. 43
LAMPIRAN ............................................................................................. 50
vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 PENDAHULUAN
Penyakit demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan yang serius di daerah
termasuk penyakit yang endemik, dapat dijumpai sepanjang waktu walaupun ada fluktuasi
pada waktu waktu tertentu (Sudibjo, 2000). Penyakit ini termasuk penyakit menular
yang tercantum dalam Undang Undang Nomor 6 tahun 1962 tentang wabah. Kelompok
penyakit menular ini merupakan penyakit penyakit yang mudah menular dan dapat
menyerang banyak orang sehingga dapat menimbulkan wabah (Juwono, 1999). Hal ini
kerat hubungannya dengan kualitas dari higiene pribadi dan sanitasi lingkungan seperti
higiene perorangan, dan higiene penjamah makanan yang rendah, lingkungan yang
kumuh, kebersihan tempat-tempat umum yang kurang, serta perilaku masyarakat yang
demam tifoid masih menjadi masalah kesehatan di negara tropis termasuk Indonesia
dengan angka kejadian sekitar 760 sampai 820 kasus per tahun, dan angka kematian 3,1
sampai 10,4% (WHO, 2014). Menurut Dinas Kesehatan kota Semarang 2014, tifoid
termasuk dalam 10 besar penyakit Rumah sakit, yaitu sebanyak 9721 kasus rawat inap.
dengan lebih dari 20.000 kematian. Berdasarkan Profil Kesehatan Indonesia tahun 2015
jumlah kejadian demam tifoid dan paratifoid di Rumah Sakit mencapai 82.887 kasus pada
penderita rawat inap dan 1.132 di antaranya meninggal dunia.angka kematian diperkirakan
7
Provinsi Jawa Tengah berdasarkan system surveilans terpadu beberapa penyaki terpilih
pada tahun 2010 penderita Demam Tifoid ada 44.422 penderita, termasuk urutan ketiga
dibawah diare dan TBC selaput otak, sedangkan pada tahun 2011 jumlah penderita demam
tifoid meningkat menjadi 46.142 penderita. Hal ini menunjukan bahwa kejadian demam
Januari sampai Desember 2016 sebanyak 263 penderita, tahun 2017 pada bulan
januari sampai bulan juli sebanyak 459 penderita. Oleh karena itu angka
antara berbagai faktor seperti faktor host (pejamu), agent, dan environment
pribadi dan sanitasi lingkungan yang kurang baik (Panduan Praktik Klinis,
8
Berdasarkan uraian latar belakang di atas maka penulis tertarik untuk lebih
mendalami faktor-faktor yang berpengaruh terhadap kejadian demam tifoid pada Nn. I
Dari uraian di atas, maka dibuat rumusan masalah : Apa saja faktor
faktor yang berpengaruh terhadap kejadian Demam tifoid pada Nn. I di
Puskesmas Ngaliyan dengan pendekatan trias epidemiologi.?
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1.4.1 Manfaat bagi mahasiswa
9
1.3.2.1 Memberi informasi kepada masyarakat tentang kesehatan.
dan preventif.
BAB II
ANALISIS SITUASI
Demam Tifoid diperoleh dari kunjungan rumah pasien pada 14 Agustus 2017.
2017.
A. Identitas Pasien
10
Nama : Nn. IM
Agama : Kristen
Nama : Tn. W
Usia : 41 tahun
Agama : Kristen
Pekerjaan : Wiraswasta
11
Keluhan Utama : Demam 7 hari, demam dirasakan
parah
juga lancar .
12
pemeriksaan didapatkan trombosit 160.000 dan widal tes
hari.
Data Individu
kurang baik
Data Keluarga
4. An. S 11 th SD Adek
Data Genetik
14
Gambar 2.1. Data Genetik
Keterangan:
: Perempuan hidup
: Laki-laki Hidup
: Pasien perempuan
Derajat fungsional :
16
5. Perawatan diri oleh orang lain, hanya berbaring pasif
Derajat fungsional :4
2. Vital Sign:
Kesadaran : Composmentis
Tekanan darah : 100/80mmHg
Suhu : 37,8 C
3. Status Generalis
BMI=19,11kg/m2 (normal)
b. Pemeriksaan Kepala
c. Pemeriksaan Mata
17
- Palpebra : tidak ada edem
h. Pemeriksaan Thoraks
- Pulmo
maupun dinamis
- Jantung
18
o Inspeksi : iktus cordis tidak tampak
o Perkusi :
sinistra
sinistra
midclavicula sinistra
o Auskultasi :
Frekuensi : 80 x/menit
Irama : Reguler
Bising : (-)
i. Pemeriksaan Abdomen
o Inspeksi : datar
o Perkusi : timpani
19
j. Pemeriksaan Anggota Gerak
Superior Inferior
l. Pemeriksaan Penunjang:
Hasil
Hemoglobin 12,4g/dL
Hematokrit 36,0%
Leukosit 7.800
Trombosit 160.000mg/dL
S. Typhi O 1/320
20
S. Typhi H Negatif
ASPEK 1
lancar .
mengalami kekambuhan
parah
ASPEK 2
21
Diagnosis Banding Demam Berdarah, Malaria
ASPEK 3
ASPEK 4
baik
ASPEK 5
tifoid.
22
Berdasarkan identifikasi dari faktor internal, diperoleh:
2.6.2 Intervensi
a. Promotif
Patient Oriented
sehat
Family Oriented
sehat
bergizi
Community Oriented
sehat
23
c. memberi edukasi mengenai tifoid
b. Preventif
Patient Centered
Family Oriented
kesehatan terdekat
Community Oriented
24
b. Kader kesehatan segera melaporkan jika di
menderita tifoid
c. Kuratif
Patient Oriented
S4ddtab1
S3ddtabI
S3ddtab1prn
Family Oriented
anak
Community Oriented
25
b. penggerakan petugas posyandu/kader dalam rangka
menggalakan PHBS
d. Rehabilitatif
Patient Oriented
dokter
Family Oriented
26
BAB III
PEMBAHASAN
(Margawanai, 2010).
27
Ditinjau dari kebiasaan makan, pasien sering makan diluar
penderita/carrier.
salah satunya melalui jari tangan atau kuku. Apabila orang tersebut
menjadi sakit.
3.1.2 Usia
didapatkan pada umur kurang dari 30 tahun (Depkes, 2006: 7). Pada
28
kemungkinkan besar diakibatkan sering jajan di sekolah atau tempat
3.2 Agent
kuman yang dapat menimbulkan infeksi adalah sebanyak 105 109 kuman
adalah Salmonella typhi dan paratyphi dari genus Salmonella. Basil ini
dengan pH antara 6 8.
29
Masuknya kuman Salmonella typhi dan Salmonella paratyphi
sumber air yang digunakan sebagai air minum yang kemudian langsung
biak. Bila respon imunitas humoral mukosa (IgA) usus kurang baik maka
lamina propria.
sel fagosit terutama oleh makrofag. Kuman dapat hidup dan berkembang
biak didalam makrofag dan selanjutnya dibawa ke plak peyer ileum distal
duktus toracicus kuman yang terdapat dalam makrofag ini masuk kedalam
fagosit dan kemudian berkembang biak diluar sel atau ruang sinusoid dan
30
bakteremia yang kedua kalinya disertai tanda-tanda dan gejala penyakit
sistemik.
feses dan sebagian masuk lagi kedalam sirkulasi setelah menembus usus.
pembuluh darah sekitar plak peyer yang sedang mengalami nekrosis dan
31
3.3 Environment
menyajikan makanan.
PDAM dan sumur dengan kualitas air yang kurang baik, untuk
Air yang keruh tentunya tidak termasuk dalam kategori air sehat
yang layak dikonsumsi, karena air tersebut pasti tercemar oleh zat
Salmonella typhi. Air minum yang dibeli dari penjual air keliling
benar tahu darimana air itu berasal serta tempat penyimpanan air
32
kebersihan lingkungan dalam rangka upaya memutus mata rantai
Environment
Host Agent
Hygenitas personal
Tifoid Salmonella typhi
kurang
Pasien sering jajan di
warung pinggir jalan
Kurangnya
Pengetahuan tentang
demam tifoid
34
BAB IV
4.1 Kesimpulan
a. Host
b. Agent
Salmonella typhi
c. Environment
4.2 Saran
35
4.2.2 Untuk Puskesmas
36
BAB V
PENUTUP
ini sangat penting dan bermanfaat bagi para calon dokter, khususnya yang kelak
akan terjun di masyarakat serta dalam membangun kesehatan yang layak untuk
masyarakat.
Akhir kata kami berharap laporan ini bermanfaat sebagai bahan masukan
Puskesmas Ngaliyan.
37
DAFTAR PUSTAKA
Aru W, Sudoyo, 2009. Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, jilid II, edisi V, Jakarta,
Interna Publishing
38
LAMPIRAN
Identitas Responden :
1. Nama : ika marcella...................................................
3. Umur :16............................................................tahun
b. Tingkat Pengetahuan
Apakah saudara tahu apa itu demam a. Ya Skor 1
tifoid? b. Tidak Skor 0
Menurut saudara, apa yang menyebabkan a. Bakteri Skor 1
penyakit demam tifoid? b. Virus Skor 0
39
c. Lain-lain: ............... Skor 0
Menurut saudara, media apa saja yang a. Makanan dan air Skor 1
menularkan penyakit demam tifoid? b. Udara Skor 0
Menurut saudara apa yang menjadi a. Lalat Skor 1
vektor ( pembawa) yang menularkan b. Nyamuk Skor 0
penyakit demam tifoid?
Menurut saudara, bagaiaman gejala orang a. Demam disertai Skor 1
yang terkena demam tifoid mual muntah Skor 0
b. Demam tinggi
disertai bintik-bintik
merah
Menurut saudara, apakah penderita a. Ya Skor 1
demam tifoid membutuhkan pengobatan b. Tidak Skor 0
?
Menurut saudara, apakah demam tifoid a. Ya Skor 1
dapat menyebabkan kematian? b. Tidak Skor 0
Menurut saudara, apakah penyakit a. Ya Skor 1
demam tifoid dapat dicegah? b. Tidak Skor 0
Menurut saudara,apakah cara pencegahan a. Menerapkan Skor 1
yang paling efektif untuk demam tifoid? PHBS Skor 0
b. Vaksinasi
Kategori a. Baik ( Skor >
6)
b. Kurang (Skor
6)
40
2. Kebiasaan Mencuci Tangan dengan Sabun Sebelum Makan
Jika jawaban Ya, jenis makanan apa yang sering anda beli ?(sebutkan)
Jawab: Makanan di depan SD yaitu makanan ringan dan kantin di sekolahan
41
Checklist survei PHBS
No Indikator Perilaku ya tidak
1 Pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan V
2 Asi Ekslusif V
3 Penimbangan balita V
4 Gizi keluarga/ sarapan V
5 Pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali V
KLP Kesling
6 Air bersih V
7 Anggota rumah tangga menggunakan jamban V
8 Anggota rumah tangga membuang sampah pada V
tempatnya
9 Lantai rumah kedap air V
KLP GAYA HIDUP
10 Aktivitas fisik/olahraga V
11 Ada anggota keluarga yg tidak merokok V
12 Mencuci tangan V
13 Menggosok gigi minimal 2 kali sehari V
14 Anggota rumah tangga tidak menyalahgunakan V
Miras/Narkoba
KLP UKM
15 Anggota rumah tangga menjadi peserta V
JPK/Dana Sehat
16 Anggota rumah tangga melakukan PSN V
seminggu sekali
Madya.
42
Checklist survei Rumah sehat
KOMPONEN
NO RUMAH YG KRITERIA NILAI
DINILAI
I KOMPONEN RUMAH
1 Langit-langit a. Tidak ada 0
b. Ada, kotor, sulit dibersihkan, dan rawan
kecelakaan 1
c. Ada, bersih dan tidak rawan kecelakaan 2 V
a. Bukan tembok (terbuat dari anyaman
2 Dinding bambu/ilalang) 1
b. Semi permanen/setengah
tembok/pasangan bata atau batu yang tidak
diplester/papan yang tidak kedap air. 2
c. Permanen (Tembok/pasangan batu bata V
yang diplester) papan kedap air. 3
3 Lantai a. Tanah 0
b. Papan/anyaman bambu dekat dengan
tanah/plesteran 1
yang retak dan berdebu.
c. Diplester/ubin/keramik/papan (rumah V
panggung). 2
4 Jendela kamar tidur a. Tidak ada 0
b. Ada 1 V
5 Jendela ruang keluarga a. Tidak ada 0
b. Ada 1 V
6 Ventilasi a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari
luas lantai 1
c. Ada, lubang ventilasi > 10% dari luas V
lantai 2
7 Lubang asap dapur a. Tidak ada 0
b. Ada, lubang ventilasi dapur < 10% dari
luas lantai dapur 1 V
b. Ada, lubang ventilasi dapur > 10% dari
luas lantai dapur (asap keluar dengan
sempurna) atau ada exhaust fan atau ada
peralatan lain yang sejenis. 2
a. Tidak terang, tidak dapat dipergunakan
8 Pencahayaan untuk membaca 0
b. Kurang terang, sehingga kurang jelas
untuk membaca dengan normal 1
c. Terang dan tidak silau sehingga dapat V
dipergunakan untuk membaca dengan 2
43
normal.
II SARANA SANITASI
1 Sarana Air Bersih a. Tidak ada 0
b. Ada, bukan milik sendiri dan tidak
(SGL/SPT/PP/KU/PAH). memenuhi syarat kesh. 1
c. Ada, milik sendiri dan tidak memenuhi
syarat kesh. 2
e. Ada, milik sendiri dan memenuhi syarat V
kesh. 3
d. Ada, bukan milik sendiri dan memenuhi
syarat kesh. 4
44
2 Membuka jendela a. Tidak pernah dibuka 0
Ruang Keluarga b. Kadang-kadang 1 V
c. Setiap hari dibuka 2
a. Dibuang ke sungai/kebun/kolam
4 Membuang tinja bayi sembarangan 0
dan balita ke jamban b. Kadang-kadang ke jamban 1
c. Setiap hari dibuang ke jamban 2 V
Keterangan :
: NILAI x BOBOT : 32x31 = 992
Hasil Penilaian (Rumah tidak sehat)
Kriteria :
1) Rumah Sehat = 1068 1200
2) Rumah Tidak Sehat = < 1068
45
Kondisi Rumah dan Lingkungan Sekitar
46
Intervensi Edukasi Intervensi cuci tangan
47