Anda di halaman 1dari 17

ANALISIS KUALITAS DAYA DAN CARA PENINGKATANNYA PADA JARINGAN

DISTRIBUSI TEGANGAN MENENGAH DAN RENDAH EDTL TIMOR LESTE DI


SISTEM PLTD KABUPATEN BAUCAU
REINALDO GUTERRES DA CRUZ - 2208100627

Bidang Studi Teknik Sistem Tenaga


Jurusan Teknik Elektro-FTI, Institut Teknologi Sepuluh Nopember
Kampus ITS, Keputih-Sukolilo, Surabaya-60111
Email: rgdacruz@gmail.com

ABSTRAK

Timor leste adalah salah satu negara termuda yang terpisah dengan Indonesia pada tahun 1999, yang saat
ini sedang membangun infrastruktur baru disegala bidang baik secara administrasi maupun secara fisik namun tidak
terlepas dari banyak kendala dan kekurangan yang dihadapi dan salah satu kendalanya adalah dibidang kelistrikan
tentang kualitas daya listrik yang kurang baik dan tidak stabil sehingga sering terjadi pemadaman listrik tiba-tiba
dan tegangan listrik yang fluktuatif yang mempengaruhi aktivitas masyarakat, karena sistem tenaga yang andal dan
kualitas daya listrik yang baik mempunyai kontribusi yang sangat penting bagi kehidupan masyarakat Timor Leste
untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Sistem pembangkit tenaga listrik di kabupaten Baucau adalah Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan daya 2.953
MW, 400 V dan 20 KV untuk tegangan Primer dan 380/220 V untuk tegangan sekunder, dari tiga buah generator
yang tersedia yang dapat dijalankan secara bersamaan maupun secara sendiri-sendiri tergantung dari besarnya beban
yang ada, dan pembangkit ini dapat menyalurkan daya kekonsumen di kota Baucau dan kebeberapa Desa yang
jaraknya belasan kilometer yang tersambung dengan pembangkit dan jaringan tersebut. Apabila penurunan
tegangan yang terjadi melebihi batas toleransi yang diijinkan, maka secara teknis akan mengakibatkan terganggunya
kinerja peraltan listrik konsumen. Berdasarkan hubungan tegangan dan daya rekatif tersebut, maka tegangan dapat
diperbaiki dengan mengatur aliran daya reaktif. Kapasitor pada sistem daya listrik menimbulkan daya reaktif,
sehingga pemasangannya pada sistem distribusi menjadikan losses akibat aliran daya reaktif pada saluran dapat
dikurangi sehingga kebutuhan arus menurun dan tegangan mengalami kenaikan. Salah satu metode yang digunakan
untuk analisa aliran daya dengan menggunakan software Etap 4.

Kata Kunci: Daya, Tegangan dan kapasitor

1. Pendahuluan Perusahaan dan kantor-kantor yang bergerak


Dalam menyalurkan daya listrik dari tempat diberbagai bidang akan mengalami kemacetan,
pengirim atau pusat pembangkit listrik ke konsumen kegiatan administrasi akan terganggu dan kerugian
di Timor Leste saat ini menggunakan sistem tenaga cukup besar jika terjadi pemadaman listrik tiba-tiba
listrik dengan penyaluran tenaga listrik tegangan atau tegangan listrik yang tidak stabil, dimana
menenggah (Primer) dan sistem distribusi tegangan aktifitasnya akan terhenti dan produk yang
rendah (sekunder). Dalam sistem distribusi selalu dihasilkannya dari suatu usaha menjadi rusak atau
pokok permasalahan tegangan muncul yang tidak gagal diproduksi.
terlepas dari besarnya tegangan peralatan yang
dipakai oleh konsumen yang telah ditentukan. Bila Beban sistem bervariasi dan besarnya
tegangan sistem distribusi terlalu tinggi atau terlalu berubah-ubah sepanjang waktu. Bila beban
rendah dan melewati nilai-nilai batas toleransi yang meningkat maka tegangan diujung penerimaan
telah ada maka tegangan tersebut akan mengganggu menurun dan sebaliknya bila beban berkurang maka
stabilitas tegangan kerja dari pada peralatan listrik tegangan di ujung penerimaan naik.
bahkan bisa merusak peralatan konsumen. Selain dari Faktor lain yang ikut mempengaruhi perubahan
pada turun naiknya tegangan pada sistem distribusi tegangan sistem adalah rugi daya yang disebabkan
yang mengganggu kualitas daya, lebih fatal lagi jika oleh adanya impedansi seri penghantar saluran, rugi
terjadi pemadaman listrik yang terlalu sering dengan daya ini menyebabkan jatuh tegangan. Oleh karena
waktu padam yang lama dan tegangan listrik yang itu konsumen yang letaknya jauh dari titik pelayanan
tidak stabil, merupakan refleksi dari keandalan dan akan cenderung menerima tegangan relatif lebih
kualitas listrik yang kurang baik, dimana akibatnya rendah, bila dibandingkan dengan tegangan yang
dapat dirasakan secara langsung oleh pelanggan. diterima konsumen yang letaknya dekat dengan pusat
Sistem tenaga listrik yang andal dan energi pelayanan.
listrik dengan kualitas yang baik dan memenuhi Perubahan tegangan pada dasarnya disebabkan oleh
standar, mempunyai kontribusi yang sangat penting adanya hubungan antara tegangan dan daya reaktif.
bagi kehidupan masyarakat. Jatuh tegangan dalam penghantar sebanding dengan
daya reaktif yang mengalir dalam penghantar dan listrik seperti: generator, transformator,jaringan
tersebut. Berdasarkan hubungan ini maka tujuan dari tenaga listrik dan beban-beban listrik atau pelanggan.
Tugas Akhir ini adalah untuk mengetahui kualitas Pendistribusian tenaga listrik adalah bagian dari suatu
daya dengan menganalisa sistem jaringan distribusi, proses sistem tenaga listrik yang secara garis besar
analisa kapasitas generator pembangkit dan dapt dibagi menjadi tiga tahap yaitu:
transformator distribusi terhadap daya pelanggan 1. Pusat pembangkit tenaga listrik (di Timor Leste
terpasang, dan analisa aliran daya dengan software saat ini semuanya masih menggunakan Pusat
Etap 4 guna mengetahui seberapa besarnya rugi pembangkit Listrik Tenaga Diesel (PLTD) )
tegangan, rugi daya aktif dan reaktif yang ada yang 2. Proses penyaluran daya distribusi dengan
mengakibatkan menurungnya kualitas daya dan tegangan primer (20 KV) dari pusat pembangkit
efisiensi kerjanya dan Bagaimana cara ke transformator-transformator distribusi
menangulanginya untuk meningkatkan kualitas daya 380/220 Volt.
pada system tersebut. 3. Proses pendistribusian tenaga listrik dengan
tegangan rendah melalui jaringan Distribusi
2. Teori Penunjang sekunder (misal 380/ 220 Volt).
2.1 Pengertian Kualitas Daya
220/380 V

Kualitas daya listrik adalah tenaga listrik 400 V 20 kV 20 kV

yang andal, energi listrik dengan kualitas yang baik Beban


Jaringan
dan memenuhi standar, mempunyai kontribusi yang Generator Trafo Step up primer Trafo
distribusi
sangat penting bagi kehidupan masyarakat jaman
sekarang. Pengertian ini didasarkan dari tiga Gambar 2. Susunan sistem distribusi Daya
komponem penting tentang kualitas daya listrik, Listrik Primer dan Sekunder
yaitu:
Peralatan-peralatan jaringan distribusi adalah
a. Kontinuitas Transformator induk untuk menaikan tegangan dari
Adalah keadaan yang memberikan lamanya 400 V ke 20 kV, jaringan Distribusi sekunder suatu
waktu bagi konsumen dapat menggunakan energi jaringan dengan sistem tegangan 380 volt ke 220V.
listrik tanpa terganggu maupun terputus yang dapat Klasifikasikan Jaringan distribusi menurut
memuaskan konsumen maka pembangkit dan strukturnya
1. struktur jaringan radial
penyaluran tersebut dapat dikatakan memiliki
2. struktur jaringan loop
tingkat kualitas daya listrik yang baik. 3. struktur jaringan spindle
b. Level tegangan 2.3 Sistem Regulasi Tegangan
Tegangan yang baik adalah tegangan yang Jatuh tegangan adalah selisih antara
tetap stabil pada nilai yang telah ditentukan. tegangan ujung pengiriman dan tegangan ujung
Walaupun terjadinya fluktuasi (ketidak stabilan) pada penerimaan, jatuh tegangan disebabkan oleh
tegangan ini tidak dapat di hindarkan, tetapi dapat di hambatan dan arus, pada saluran bolak-balik
minimalkan sesuai variasi tegangan yang dapat diatur besarnya tergantung dari impedansi dan admitansi
dalam suatu standar tertentu. saluran serta pada beban dan faktor daya.
Jatuh tegangan relatif dinamakan regulasi tegangan
c. Efisiensi dan dinyatakan dengan rumus:
Adalah nilai yang menunjukkan tingkat
penggunaan energi listrik yang dimanfaatkan oleh
Vreg = (1)
konsumen secara optimal.

Secara umum nilai kualitas daya listrik yang Vs = Tegangan ujung pengiriman (volt)
diinginkan oleh konsumen, antara lain: Vr = Tegangan ujung penerimaan (volt)
Saluran daya umumnya melayani beban
a. Terjaminnya kualitas daya yang disalurkan kepihak yang memiliki faktor daya tertinggal.
konsumen. Faktor-faktor yang mendasari bervariasinya tegangan
b. Terdapat regulasi tegangan yang ketat. sistem distribusi adalah:
c. Harmonisa tegangan yang serendah mungkin. - konsumen pada umumnya memakai peralatan yang
d. Jika terjadi fluktuasi tegangan, tidak boleh memerlukan tegangan tertentu.
berdampak negative terhadap peralatan listrik - Letak konsumen tersebar, sehingga jarak tiap
yang ada. konsumen dengan titik pelayanan tidak sama
- Pusat pelayanan tidak dapat diletakkan merata atau
2.2. Sistem Distribusi Daya Listrik tersebar.
Sistem tenaga listrik merupakan suatu - Konsumen yang letaknya jauh dari titik pelayanan
sistem yang tersusun dari beberapa macam peralatan
akan cenderung menerima tegangan relatif lebih 2.5 Jaringan Pada Sistem Distribusi Primer
rendah dibandingkan dengan konsumen yang Jaringan Pada Sistem Distribusi tegangan
letaknya dekat dengan pusat pelayanan. menengah (Primer, (20KV) dapat dikelompokkan
Metoda-metoda yang digunakan untuk memperbaiki menjadi beberapa model diantaranya, yaitu Jaringan
kualitas tegangan agar regulasi tegangan saluran Radial, Jaringan hantaran penghubung (Tie Line),
distribusi tidak terlalu besar adalah Jaringan Lingkaran (Loop),Jaringan Spindel
- pemasangan kapasitor paralel dalam saluran
distribusi primer 1. Jaringan Radial
- pemakaian transformator berpeubah sadapan (tap Sistem distribusi dengan pola Radial seperti
changing transformer) Gambar 5. Adalah sistem distribusi yang paling
sederhana dan ekonomis. Pada sistem ini
2.4 Kapasitor pada Jaringan Distribusi
Kapasitor pada sistem daya listrik terdapat beberapa penyulang yang menyuplai
menimbulkan daya reaktif untuk memperbaiki beberapa gardu distribusi secara radial.
tegangan dan factor daya, karenanya menambah
kapasitor sistem akan mengurangi kerugian.
Pemasangan peralatan kapasitor parallel pada
jaringan distribusi mengakibatkan losses akibat aliran
daya reaktif pada saluran dapat dikurangi sehingga
kebutuhan arus menurun dan tegangan mengalami
kenaikan sehingga kapasitas sistem bertambah.
Gambar 5. Sistem distribusi jaringan radial

Pelayanan tenaga listrik pada suatu daerah beban


tertentu dilakukan dengan memasang transformator
stepdown pada sembarang titik pada jaringan yang
sedekat mungkin dengan daerah beban yang
dilayaninya. Transformator ini berfungsi untuk
menurunkan tegangan sistem agar dapat
dikomsumsikan pada beban konsumen.
Namun keandalan sistem ini lebih rendah dibanding
Gambar 3. Kapasitor dengan Sumber Bolak Balik dengan sistem lainnya. Kurangnya keandalan
disebabkan karena hanya terdapat satu jalur utama
yang menyuplai gardu distribusi, sehingga apabila
jalur utama tersebut mengalami gangguan, maka
seluruh gardu akan ikut padam.
Kerugian lain yaitu mutu tegangan pada gardu
distribusi yang paling ujung kurang baik, hal ini
dikarenakan jatuh tegangan terbesar ada diujung
saluran.

2.6 Jaringan Hantaran Penghubung (Tie Line)


Gambar 4. Paralel kapasitor terhadap beban Sistem distribusi Tie Line seperti Gambar 6
digunakan untuk pelanggan penting yang tidak boleh
Manfaat penggunaan kapasitor paralel: padam (Bandar Udara, Rumah Sakit, dan lain-lain
- mengurangi kerugian
- memperbaiki kondisi tegangan
- mempertinggi kapasitas pembebanan jaringan

Kapasitor paralel membangkitkan daya reaktif negatif


(panah kebawah) dan beban membangkitkan daya
reaktif positif (panah keatas), jadi pengaruh dari
kapasitor adalah untuk mengurangi aliran daya
reaktif di dalam jarigan sehingga daya reaktif yang
berasal dari sistem menjadi

Q2 (total) = Q1 (beban) Qc.


Qc adalah daya reaktif yang dibangkitkan oleh Gambar 6. Sistem Jaringan Distribusi Radial dengan
kapasitor paralel. Tie dan Switch Pemisah
Bentuk ini merupakan modifikasi bentuk dasar radial Pada sebuah spindel biasanya terdiri dari beberapa
dengan menambahkan Tie dan switch pemisah, yang penyulang aktif dan sebuah penyulang cadangan
diperlukan untuk mempercepat pemulihan pelayanan (express) yang akan dihubungkan melalui
bagi konsumen, dengan cara menghubungkan area- gardu hubung. Pola Spindel biasanya digunakan pada
area yang tidak terganggu para feeder bersangkutan, jaringan tegangan menengah (JTM) yang
dengan feeder di sekitarnya. Dengan demikian bagian menggunakan kabel tanah/saluran kabel tanah
feeder yang terganggu dilokalasir dan bagian feeder tegangan menengah (SKTM).
lainya yang sehat segera dapat dioperasikan kembali, Namun pada pengoperasiannya, sistem Spindel
dengan cara melepas switch terhubung ketitik berfungsi sebagai sistem Radial. Di dalam sebuah
gangguan dan menhubungkan bagian feeder yang penyulang aktif terdiri dari gardu distribusi
sehat ke feeder di sekitarnya. yang berfungsi untuk mendistribusikan tegangan
kepada konsumen baik konsumen tegangan rendah
3. Jaringan Lingkaran (Loop) (TR) atau tegangan menengah (TM).
Pada Jaringan Tegangan Menengah Struktur
Lingkaran (Loop) seperti Gambar 7. dimungkinkan 2.7 Transformator Distribusi
Trasformator adalah salah satu alat listrik yang
pemasokannya dari beberapa gardu induk,sehingga
memegang peranan sangat penting dalam sistem
dengan demikian tingkat keandalannya relatif lebih distribusi yang dapat memindahkan dan mengubah
baik. energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik
kerangkaian listrik yang lain melalui suatu
gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-
elektromagnetik. Transformator dapat digunakan baik
dalam bidang elektronik maupun dalam bidang
tenaga listrik, dalam pemakaiannya transformator
dapat dikelompokan menjadi:
1.Transformator daya.
2.Transformator distribusi yaitu mengubah tegangan
menengah menjadi tegangan rendah.
3.Transformator pengukuran yaitu transformator
arus dan transformator tegangan.
Gambar 7. Sistem distribusi Lingkaran Perbandingan lilitan dan perbandingan Ggl
(Loop) induksi pada kumparan primer dan sekunder dapat
ditulis sebagai berikut:
Sistem ini disebut rangkaian tertutup karena saluran
primer yang menyalurkan daya listrik sepanjang a= ..... (2)
daerah beban yang dilayani membentuk suatu
rangkaian tertutup. a = adalah nilai perbandingan lilitan transformator
(turn ratio)
4. Jaringan Spindel e p = Ggl induksi pada kumparan primer
Sistem Spindel seperti pada Gambar 8. adalah suatu e s = Ggl induksi pada kumparan sekunder
N p = Jumlah lilitan kumparan primer
pola kombinasi jaringan dari pola Radial dan Ring.
N s = Jumlah lilitan kumparan sekunder
Spindel terdiri dari beberapa penyulang (feeder) yang
tegangannya diberikan dari Gardu Induk dan
tegangan tersebut berakhir pada sebuah Gardu 2.8 Perumusan Daya Listrik Arus Bolak-Balik
Hubung (GH). Dalam sistem listrik Arus Bolak-Balik ada
tiga jenis daya yang dikenal, khususnya untuk beban
yang memiliki impedansi (Z), yaitu:

1. Daya aktif (P)


Daya aktif adalah daya yang digunakan
untuk melakukan usaha sebenarnya, satuan
adalah watt (W) dan rumus dapat ditulis sebagai:

P = V. I. Cos (watt).....(3)

2. Daya semu (S, VA, Volt Amper)


Gambar 8 sistem distribusi Spindel Sedangkan daya semu dinyatakan dengan
satuan Volt Ampere (disingkat, VA), menyatakan
kapasitas peralatan listrik, seperti yang tertera pada khusus dan saling berhubungan. Dalam
peralatan generator dan transformator. PowerStation, setiap plant harus menyediakan data
base untuk keperluan itu.
S = P +jQ........(4)
ETAP PowerStation dapat melakukan
Dimana daya semu (S) merupakan hasil penggambaran single line diagram secara grafis dan
penjumlahan daya aktiv (P) dengan daya reaktif (jQ) mengadakan beberapa analisa/studi yakni Load Flow
secara vektoris. (aliran daya), Short Circuit (hubung singkat), motor
Daya semu merupakan hasil perkalian langsung starting, harmonisa, transient stability, protective
antara tegangan kerja dengan Arus konsumsi device coordination, dan cable derating.
peralatan listrik yang terpasang. ETAP PowerStation juga menyediakan fasilitas
Library yang akan mempermudah desain suatu sistem
S = V x I..........................................(5) kelistrikan. Library ini dapat diedit atau dapat
ditambahkan dengan informasi peralatan bila perlu.
3. Daya reaktif (Q, VAR, Volt Amper Reaktif) Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam
Daya reaktif adalah daya yang digunakan untuk bekerja dengan ETAP PowerStation adalah :
menghasilkan fluks magnetik. Satuannya adalah Volt 1. One Line Diagram, menunjukkan hubungan antara
Ampere Reaktive (VAR). Beban yang bersifat komponen/peralatan listrik sehingga membentuk
induktif akan membutuhkan daya reaktif sedangkan suatu sistem kelistrikan.
2. Library, informasi mengenai semua peralatan yang
beban kapasitif menyumbangkan daya reaktif.
akan dipakai dalam sistem kelistrikan. Data elektris
maupun mekanis dari peralatan yang detail/lengkap
Q = V.I. Sin (Var) ..(6) dapat mempermudah dan memperbaiki hasil
simulasi/analisa.
Hubungan dari ketiga daya di atas dapat digambarkan 3. Standar yang dipakai, biasanya mengacu pada
melalui segitiga daya berikut: standar IEC atau ANSI, frekuensi sistem dan
metode metode yang dipakai.
4. Study Case, berisikan parameter parameter
yang berhubungan dengan metode studi yang
akan dilakukan dan format hasil analisa.

2.10 Load Flow


Analisa aliran daya (Load Flow Analysis)
dilakukan untuk mengetahui besarnya tegangan bus,
faktor daya dari cabang, arus dan aliran daya yang
terjadi pada saluran dalam sistem. ETAP
PowerStation Load Flow Analysis adalah program
Gambar 8. Segitiga Daya simulasi untuk tujuan analisa aliran daya. Sistem
yang dapat dianalisa adalah sistem radial maupun
Ada juga yang dikenal dengan faktor daya atau faktor loop.
kerja, yaitu perbandingan antara daya aktif (watt) Studi aliran daya adalah studi yang memberikan
dengan daya semu/daya total (VA), atau cosinus analsis aliran daya pada suatu sistem tenaga listrik
sudut antara daya aktif dan daya semu/daya total. yang bertujuan untuk:
1. Memeriksa tegangan dan pengaturan tegangan
2. Memeriksa semua peralatan (transformator dan
Cos .(7) saluran distribusi) apakah mampu untuk
mengalirkan daya yang diinginkan.
3. Memperoleh kondisi awal (eksisting) untuk
2.9 ETAP (Electrical Transient Analysis memperoleh studi studi operasi ekonomis,
Program) hubung singkat, stabilitas dan perencanaan
E T A P (Electrical Transient Analysis pengembangan sistem.
Program) PowerStation adalah software untuk power Untuk memulai load flow analysis maka single
sistem yang bekerja berdasarkan plant (project). line diagram (SLD) sistem tenaga listrik
Setiap plant harus menyediakan modelling peralatan digambarkan terlebih dahulu dengan memperhatikan
komponen AC dan DC serta peralatan yang
dan alat - alat pendukung yang berhubungan dengan
digunakan.
analisa yang akan dilakukan. Misalnya generator,
data motor, data transformator data kabel dll. Sebuah 2.11 Single line Diagram
plant terdiri dari sub-sistem kelistrikan yang Single line diagram adalah suatu sistem
membutuhkan sekumpulan komponen elektris yang kelistrikan terdiri dari beberapa peralatan listrik
dalam satu sistem yang digambar menjadi satu garis. tengangan (step up) 400 volt ke 20 kV berkapasitas
Sebagai contoh dapat dilihat pada single line 630 KVA, dan mesin dua dan tiga adalah mesin
sederhana yang berisi sebuah generator, bus, bermerek CUMMINS dengan daya dan tegangan
pengaman transformator, jaringan dan beban pada generator masing-masing 1005 KW dan 400 Volt.
gambar 9 berikut: Generator dua disambung ke transformator distribusi
penaik tegangan (step up) dari tegangan rendah 400
volt ke tegangan menengah 20 KV yang besar
dayanya 1500 KVA sedangkan generator tiga
disambungkan dengan transformator distribusi penaik
tegangan (step up) 400 volt ke 20 KV yang besar
dayanya 1000 KVA. Dari ketiga mesin/generator ini
dapat menghasilkan daya sebesar 2510 kW (2.51
MW) yang mensuplai beban melalui tiga feeder
sistem distribusi tegangan menengah (primer) dan
tegangan rendah (Sekunder) yang beroperasi sesuai
dengan fungsi dan lokasi masing-masing.

Tabel 1 Data transformator distribusi kabupaten


Baucau

Jumlah
Gambar 9. Single Line Diagram Kap. Jumlah daya
No
No
Gardu
Trafo Lokasi pelangan pelanga Z%
(KVA) tiap gardu n
(VA)
III. KONFIGURASI SISTEM DISTRIBUSI
BC.0
TEGANGAN MENENGAH DAN TEGANGAN 1 120 Bugati 212 381600 4
1
RENDAH EDTL BAUCAU BC.0 Es.No.1
2 250 438 860400 4
2 Bcu
3.1 Konfigurasi Sistem BC.0 Correus
3 100 197 347400 4
Konfigurasi generator pembangkit dan sistem 3 Bcu
BC.0 EP.No.1
distribusi tegangan menengah dan rendah EDTL 4
4
315
Bcu
326 577350 4
Baucau pada masing-masing feeder yaitu feeder I, BC.0
5 160 Ualia 206 332325 4
feeder II dan feeder III yang merupakan pokok 5
pembahasan dari tugas ini: BC.0
6 160 C.Uaimua 300 410625 4
6
BC.2 Terminal
7 100 212 336825 4
7 KB
BC.3 EPS.No.3
8 100 207 301050 4
2 Bcu
BC.2
9 160 RSS 294 335700 4
8
BC.3
10 160 Uainiki 43 109350 4
0
BC.1
11 50 Teulale 99 136350 4
1
BC.1
12 50 Tasi 77 88200 4
2
BC.1 C.Macasa
13 50 50 56925 4
2 e
BC.1
14 100 Buruma 164 146700 4
4
BC.1
15 50 Prizao 29 23850 4
5
Gambar 10 Single line diagram PLTD di Central
BC.1
Baucau 16
6
50 Bela Vista 75 80550 4
BC.1
17 160 Uailili 116 146700 4
Sistem pembangkit yang ada di kabupaten Baucau 7
adalah Pembangkit listrik Tenaga Diesel (PLTD) BC.1
18 50 Nunulu 19 17100 4
8
yang terdiri dari empat buah mesin namun yang BC.1
beroperasi saat ini hanya tiga buah mesin seperti 19 160 Gariuai 195 223650 4
9
yang terlihat pada single line diagram pada gambar BC.2
20 50 Cairiri 43 54450 4
10 diatas. Pada gambar diatas terlihat bahwa mesin / 0
generator 1 adalah mesin bermerek KATERPILAR BC.2
21 50 Fatumaca 20 36450 4
1
dengan kapasitas 500 KW dengan tegangan generator BC.2
yang dibangkitkan 400 volt antara fasa-fasa yang 22 50 Uaibiana 51 44100 4
5
disambungkan ke transformator distribusi penaik
BC.2 3.3 Reisstansi (R)
23 50 Seical 94 74250 4
3
BC.1
Besarnya tahanan sebuah penghantar
24 100 Sama diga 221 269550 4
9 tergantung dari konduktifitas dan luas
BC.2 penampang q sehingga
25 100 Vila Nova 180 243550 4
7
BC.2
26 200 FDTL 1 150000 4
9 ...(7)
BC.2
27 200 SAS 1 4
1
BC.0 Dimana 20 = 2.83 mikro-ohm-cm untuk aluminium
28 50 Laga Vila 227 347400 4
8 pada temperature 200c dan 20 = 1.773 mikro-0hm-
29
BC.0
100
L.Tekino
57 156200 4
cm untuk tembaga (cu)
7 mata
30
BC.3
50 Laga M. 96 74650 4 Tahanan ini bertambah dengan bertambahnya
3 temperature sehingga tahanan pada temperature
BC.2 L.Novo adalah:
31 50 40 54650 4
3 Seical

R dc = R 20 (1 + ohm/km. (8)
Transformar terbuat dari besi dan tembaga maka Dimana = 0.00403/0c, untuk aluminium ( AL
besarnya rugi-rugi inti besi dan rugi-rugi belitan 61%)
tembaga untuk transformator distribusi tiga fasa
tegangan menengah 20 kV dan 400 volt menurut Tabel 3. Harga-harga T 0 dan untuk bahan-bahan
standar SPLN dapat terlihat pada tabel 2 berikut. konduktor standar
Tabel 2 SPLN Standar Losses No Load dan Load Materi To0 Koefisien temperature dari tahanan x 10-3
al C 0 20 25 50 75 80 10
SPLN Standar 0

Losses in Watt Impedansi % Cu 234. 4.2 3.9 3.8 3.5 3.2 3.1 2.9
KVA 100% 5 7 3 5 2 5 8 9
No Load Load Cu 241. 4.1 3.8 3.7 3.4 3.1 3.1 2.9
97.5% 0 5 3 6 4 6 3 3
Al 228. 4.3 4.0 3.9 3.6 3.3 3.2 3.0
25 130 700 4 61% 1 8 3 5 0 0 5 5
50 190 1100 4
100 320 1750 4 Tabel 4. Resistivitas dari bahan bahan konduktor
standar untuk berbagai temperatur.
160 460 2350 4
Material Mikro-Ohm-cm
200 550 2850 4
0 20 25 50 75 80 100
Cu 1.58 1.72 1.75 1.92 2.09 2.12 2.26
250 650 3250 4 100%
Cu 1.63 1.77 1.80 1.97 2.14 2.18 2.31
315 770 3900 4 97.5%
Al 61% 2.60 2.83 2.89 3.17 3.46 3.51 3.74
400 930 4600 4
500 1100 5500 4
3.4 Induktansi (L)
630 1300 6500 4
Besarnya induktansi pada suatu penghantar
800 1950 10200 4 dengan radius r 1 dan berjarak Dm dari penghantar
1000 2300 12100 4 kedua terdiri dari

L 1ext = 0.2 x 10-7 ln H/m .(9)


3.2 Impedansi Saluran Udara
Untuk fluks internal saja
Suatu saluran distribusi mempunyai
bebarapa parameter yang mempengaruhi kemampuan L 1,int = 0.5 x 10-7 H/m..(10)
untuk berfungsi sebagai bagian dari suatu sistem
Sehingga induktansi total rangkaian yang disebabkan
tenaga, yaitu diantaranya Resistansi dan induktansi.
oleh arus pada penghantar 1 saja menjadi

= x 10-7 H/km
= 0.2 ln H/km......(11)
Grafik Arus Bulanan Feeder II Tahun
2009
Pada sistem 3 phasa yang simetris harga Dm = d,
harga 60
40

Amper
Dm = ..(12) Siang
20
3.5 Impedansi urutan Positif, Negatif dan Nol 0 Malam

Pada sistem 3 phasa besarnya tahanan induktif untuk


urutan positif dan negative adalah

X = L ohm/km..(13) Gambar 11 Grafik Arus bulanan Feeder II


Sedangkan urutan untuk positip dan negative dari 3.7 Rugi-rugi pada transformator distribusi
tahanan resistensi adalah Rugi-rugi pada transformator distribusi
dapat dikelompokan menjadi dua macam yaitu rugi-
Ra = Rac = rugi keadaan transformator tanpa beban (No load
losses) dan rugi-rugi keadaan transformator berbeban
20 (3.14) (Load losses). Data yang diperoleh dari transformator
distribusi jaringan tegangan memengah di PLTD
Sehingga impedansi urutan positif dan negative
Baucau adalah: Data transformator dalam KVA, No
menjadi
load losses, Rated load losses. Sehingga rugi-rugi
Z 1 = Z 2 = Z 3 = Ra + j(Xa + Xd) = Ra + j0.1447 log daya pada transformator distribusi dapat dihitung
dengan persamaan berkut:
..(3.15)

Dimana Ds = geometric means radius yaitu Rugi Trafo (KW) = x KW Losses (3.17)
Dimana:
Ds = 0.4345 .....(3.16) KVA load = beban yang diterima transformator
KW Losses = Rugi-rugi transformator keadaan berbeban
3.6 Pemodelan Karekteristik Beban KVA Rated = daya (Kapasitas) transformataor (KVA)
Salah satu parameter yang dapat diperoleh Rugi P CU pada Pembebanan = Rugi inti + Rugi
dari data lapangan yang menjelaskan mengenai Tembaga(Rugi Trafo)
karakteristik beban adalah kurva beban. Kurva beban
merupakan fungsi perubahan beban dalam sistem 3.8 Peningkatan Kualitas Daya
dalam waktu tertentu, satuan beban yang digunakan
dapat dalam kilowatt, kilovar, kilovoltampere atau Melihat pada data pembebanan yang
ampere. Sedangkan selang waktu yang yang diperoleh untuk setiap transformator melebihi
dimaksud dapat beragam mulai dari 15 menit, 30 kapasitas transformator yang terpasang pada jaringan
menit, 1 jam atau mungkin bisa lebih, yaitu harian, distribusi di PLTD kabupaten Baucau sehingga pada
mingguan, bulanan sampai tahunan sistem tersebut mengalami rugi-rugi teknis yang
sangat besar, maka perlu adanya peningkatan kualitas
Tabel 6. Arus Beban tertinggi Bulanan Sistem pada sistem tersebut dengan cara penambahan
distribusi feeder II PLTD Baucau kapasitor bank dan mengubah tap changer pada
transformator atau menganti transformator yang
No Bulan Beban siang Beban Malam
(Amper) (Amper)
kapasitasnya lebih besar unuk melayani beban
1 Januari 20 49 terpasang pada jaringan distribusi tersebut.
2 Februari 25 52
3 Maret 26 51 3.9 Penambahan Kapasitor Bank
4 April 28 53
5 Mei 30 56 Kapasitor bank berfungsi untuk mengatur
6 Juni 33 54
aliran daya reaktif sehingga dapat menaikan faktor
7 Juli 27 50
8 Agustus 30 53 daya, menurunkan rugi-rugi dan menaikan tegangan.
9 September 29 54 Pemasangan kapasitor bank dilakukan pada sistem
10 Oktober 23 50 yang mengalami rugi-rugi dan penurunan tegagangan
11 Nopember 33 52 serta kenaikan arus yang besar pada bus. Rating kVar
12 Desember 35 55 kapasitor ditentukan dengan metode perbaikan faktor
daya pada sistem distribusi tersebut .
Faktor daya awal : Q 1 = P tan 1 .................(3. terpasang pada sistem distribusi tidak sebanding
18) karena jumlah daya pelanggan untuk satu
transformator melebihi kapasitas transformator yang
Faktor daya yang diinginkan: Q 2 = P tan 2 ..(3.19) terpasang, salah satunya seperti terlihat pada tabel 7
dibawah yaitu transformator BC.01diketahui
Maka, kapasitas 120 kVA dengan jumlah pelangan 212
sambungan dan jumlah daya pelanggan 381.6 kVA
Rating kapasitor yang dibutuhkan ; Q c = Q 1 Q 2 atau 381600 VA sehingga pada transformator BC.01
tersebut tidak mampu memikul besarnya beban yang
IV. ANALISA DAN SIMULASI SISTEM diberikan secara bersamaan. Hal ini menyebabkan
DISTRIBUSI PLTD BAUCAU transformator bekerja pada kondisi abnormal, beban
4.1 Sistem yang digunakan lebih (overload) akan menyebabkan arus yang
Pada tugas akhir ini sistem yang dianalisa mengalir pada jaringan listrik menjadi besar akan
dan disimulasi adalah sistem distribusi PLTD milik menimbulkan panas yang berlebihan akhirnya akan
EDTL Timor Leste di kabupaten Baucau yang ada menyebabkan life time dari transformator menjadi
satu pembangkit yang terdiri dari tiga buah generator pendek atau mempercepat proses kerusakan isolasi
dan tiga Feeder dimana masing-masing feeder dari pada kumparan transformator yang
mempunyai beberapa buah transformator distribusi menyebabkan hubung singkat antara lilitan satu
step down dan sistem aliran daya menggunakan dengan lilitan yang lain akhirnya transformator tidak
metode Newton Rhapson dengan software Etap4. bisa berfungsi bahkan terbakar atau meledak.
Sistem distribusi PLTD yang ada di kabupaten
Baucau adalah sistem distribusi radial seperti pada Untuk mengetahui lebih jelas kapasitas semua
gambar Feeder I berikut. transformator dan berapa besarnya beban pelanggan
yang disuplai untuk satu transformator distribusi di
FEEDER I PLTD Baucau dapat dilihat pada tabel 7 berikut.
A 859 m B 852 m A850 m B 900 m

BC.14
Tabel 7. Kapasitas transformator dan jumlah daya
BC SPL Tipo
Grafia
Buruma LG 04 Laga
N. seical pelanggan terpasang PLTD Baucau bulan januari
B847 m A 914 m
Diosecs
1.3 km
A282 m

2.3 km 2010.
P. Station BC.15 LG 02 LG 01 A1100 m
Baucau Prison BC.23 Laga/Soba
Seisal Tecnomata

3.3 km 1.6 km
No No Daya lokasi Jumlah Jumlah
3.6 km 3.6 km 4.1 km 2.5 km 2.0 km
BC.13
B 629 m
Trafo trafo Pelangan Daya
C. Macasae LG 27 LG 03
Vila Nova Mulia (kVA) Tiap Trafo Pelangan
A 658 m B453 m
A 889 m B 896 m A 894 m B 689 m
( VA)
1 BC.01 120 Bugati 212 381600
2 BC.02 250 ES.No1 438 860400
3 BC.03 100 Correus 197 347400
Bcu
4 BC.04 315 EP.No.1 326 577350
Bcu
5 BC.05 160 Ualia 206 332325
6 BC.06 160 C. 300 410625
Uaimua
7 BC.07 100 Terminal 212 336825
8 BC.08 100 EPS.No.3 207 301050
Bcu
9 BC.09 160 RSS 294 335700
10 BC.10 160 Uaniki 43 109350
11 BC.11 50 Teulale 99 136350
12 BC.12 50 Diwake/ 77 88200
Tasi
13 BC.13 50 C. 80 56925
Macasae
14 BC.14 100 Buruma 164 146700
Gambar 12 single line Feeder I 15 BC.15 50 Prizao 29 23850
16 BC.16 50 Bela 75 80550
4.2 Analisa Daya Pelanggan Terdapap kapasitas Vista
Transformator Distribusi Terpasang 17 BC.17 160 Uailili 116 146250
Dari data yang diperoleh dari EDTL (PLTD 18 BC.17 50 Nunulu 19 17100
Baucau) untuk bulan januari 2010 menunjukkan 19 BC.19 160 Gariuai 195 223650
bahwa meningkatnya pelanggan semakin besar 20 BC.20 50 Cairiri 43 54450
sehingga pembebanan yang diberikan kepada 21 BC.21 50 Fatumaca 20 36450
22 BC.22 50 Uaibiana 51 44100
pelanggan terhadap kapasitas transformator yang
23 BC.23 50 Seical 494 74250
24 BC.24 100 Samadiga 221 269550 Tabel 8 Pengantian Kapasitas transformator lama
25 BC.25 100 UIR Bcu 10 31950 dengan baru sesuai dengan jumlah daya
26 BC.26 100 Tirilolo 50 8565 pelanggan pada masimg-masing transformator
Uma 5
27 BC.27 100 Vila 40 3916 No Kode Daya Lokasi Jumlah Jlh Daya Daya
Nova-1 Trafo trafo Pelanga Pelangga trafo
28 BC.28 100 Vila 25 56000 lama n tiap n (VA) baru
Nova-2 (kVA Trafo (kVA)
)
29 BC.29 200 FDTL 1 180000
1 BC.01 120 Bugati 212 381600 400
30 BC.30 200 SAS 1 149200 2 BC.02 250 ES.No.1 438 860400 800
/Uailia Bcu
31 Laga 50 Laga/Sob 227 102150 3 BC.03 100 Correus 197 400
1 a Bcu 347400
31 Laga 100 L. 57 51300 4 BC.04 315 EP.No.1 325 630
2 teknomat Bcu 577350
a 5 BC.05 160 Uailia 206 332325 400
32 Laga 50 Laga 96 43300 6 BC.06 160 C.Uaimua 300 410625 400
7 BC.07 100 Terminal 212 336825 400
3 Mulia
8 BC.08 100 EPS.No.3 207 400
34 Laga 50 Laga 40 18000 Bcu 301050
4 novo 9 BC.09 160 RSS 294 335700 400
seical 10 BC.10 160 Uainiki 43 109350 160
Total 3695 4235 6035381 11 BC.11 50 Teulale 99 136350 160
12 BC.12 50 Tasi 77 88200 100
13 BC.13 50 C.Macasae 50 56925 100
4.3 Mengatasi Ketidakseimbangan beban 14 BC.14 100 Buruma 164 146700 160
pelanggan terhadapap kapasitas 15 BC.15 50 Prizao 29 23850 50
transformator Terpasang 16 BC.16 50 Bela Vista 75 80550 100
17 BC.17 160 Uailili 116 146700 160
18 BC.18 50 Nunulu 19 17100 50
Melihat pada tabel 7 diatas bahwa ada beberapa 19 BC.19 160 Gariuai 195 223650 250
buah transformator distribusi mengalami 20 BC.20 50 Cairiri 43 54450 100
pembebanan yang berlebihan terhadap kapasitas 21 BC.21 50 Fatumaca 20 36450 50
transformator step down pada jaringan distribusi di 22 BC.22 50 Uaibiana/7 51 44100 50
lokasi masing-masing dan transformator step up di 45
23 BC.23 50 Seical 94 74250 100
pembangkit dan generator diesel yang terpasang 24 BC.24 100 Samadigar 221 269550 315
oleh karena itu untuk meningkatkan kualitas daya 25 BC.25 100 UIR 10 31950 100
yang baik dan semua peralatan listrik yang ada tidak Baucau
mengalami life time yang pendek maka perlu 26 BC.26 100 Tirilolo- 50 8565 100
adanya penambahan atau pengantian beberapa buah uma5
27 BC.27 100 Vila Nova 40 18000 100
transformator distribusi yang mengalami beban 1
lebih dan perlu adanya penambahan generator untuk 28 BC.28 100 VilaNova 25 56000 100
memperbesar kapasitas pembangkit yang selama ini 2
beroperasi. 29 BC.29 200 FDTL 1 180000 200
30 BC.30 200 SAS/Uailia 1 149200 200
31 Laga 50 Laga 227 102150 100
4.4 Menganti Transformator Distribusi 1 vila/Soba
32 Laga 100 L.Tekinom 57 51300 100
Untuk mengatasi ketidakseimbangan beban 2 ata
pelanggan terhadap kapasitas transformator yang 33 Laga 50 Laga 96 43300 50
terpasang yaitu untuk lokasi Tirilolo Bugati dengan 3 Mulia
jumlah daya pelanggan 381.6 kVA sudah melebihi 34 Laga 50 L. Novo 40 18000 50
4 seical
transformator BC.01 berkapasitas 120 kVA yang Total 3695 6049915 7235
telah terpasang maka perlu diganti dengan
transformator yang kapasitas lebih besar yang
mampu melayani daya pelanggan tersebut yaitu 400 Bagian kolom yang diberi warna pada tabel 8
kVA. Sedangkan untuk transformator BC.02 merupakan transformator yang tidak perlu diganti
berkapasitas 250 kVA dengan jumlah pelanggan karena tidak mengalami overload.
860.4 kVA diganti dengan transformator yang lebih
besar kapasitasnya yaitu 800 kVA, begitu seterusnya 4.5 Daya pelanggan Feeder I
untuk pengantian transformator lain yang kapasitas
kVAnya kecil ke kapasitas transformator lebih besar Jumlah transformator yang disuplai feeder I
pula dapat dilihat pada tabel 8 berikut. sebanyak 10 buah transformator dan jumlah daya

pelanggan untuk setiap transformator pada feeder I


seperti terlihat pada tabel 9 berikut.
Tabel 9 Kapasitas Transformator dan Jumlah Daya 4.7 Daya pelanggan Feeder III
pelanggan feeder I Jumlah transformator yang disuplai feeder III
sebanyak 15 buah transformator dan jumlah
daya pelanggan untuk setiap transformator pada
feeder III seperti terlihat pada tabel 11 berikut.

Tabel 11. Kapasitas Transformator dan Jumlah Daya


pelanggan feeder III.

No No. Daya Lokasi Jarak Jlh Jlh daya


Trafo Trafo trafo pelangga pelangga
kVA (km) n tiap n(VA)
Trafo
1 BC.07 100 Terminal 0.89 212 336825
2 BC.08 100 SMA3 0.23 207 301050
3 BC.09 160 RSS 0.5 294 335700
4 BC.10 160 Uainiki 3.4 43 109350
5 BC.16 50 Bela 0.83 31 80550
Vista
6 BC.17 160 Uailili 2.3 116 146250
7 BC.18 50 Nunulu 2.5 19 17100
Jadi jumlah daya pelangan untuk feeder I sebesar 8 BC.19 160 Gariuai 3.5 195 223650
0.53 MVA. 9 BC.20 50 Cairiri 4.2 43 54450
10 BC.21 50 Colegio 1.4 20 36450
4.6 Daya pelanggan Feeder II 11 BC.22 50 EX.745 3 51 44100
12 BC.24 100 Samadig 0.57 221 269550
Jumlah transformator yang disuplai feeder II a
sebanyak 9 buah transformator dan jumlah daya 13 BC.25 100 UIR 0.5 10 31950
pelanggan untuk setiap transformator pada feeder II 14 BC.30 200 FDTL 4.2 1 180000
seperti terlihat pada tabel 10 berikut. 15 BC. 100 Diocese 1.5 25 56000
SPL
Tabel 10. Kapasitas Transformator dan Jumlah Daya Total 1590 29.52 1488 2222975
pelanggan feeder II.

N No. Day Lokasi Jarak Jumlah Jlah daya Jadi jumlah daya pelangan untuk feeder III sebesar
o Trafo a trafo pelangg pelangga 2.23 MVA
Tra (km) an tiap n
fo Trafo (VA)
kV 4.8 Jadwal Pola Operasi yang diusulkan
A
1 BC.01 120 Bugati 1.4 212 381600 Pola pemadaman bergilir yang diusulkan untuk
feeder I, feeder II dan Feeder III beroperasi
2 BC.02 250 SMA1 1.1 438 860400
secara bersamaan di PLTD Baucau pada malam
3 BC.03 100 Correo 1.1 197 347400 hari agar pelanggan beban tidak mengalami
s pemadaman yang berkepanjangan maka
4 BC.04 315 SD1 0.26 326 577350 dilakukan jadwal rutin pemadaman sesuai
dengan waktu yang ditentukan adalah seperti
5 BC.05 160 Uailia 0.83 206 332325
pada tabel berikut:
6 BC.06 160 C. 1.7 300 410625
Uaimu
7 BC.11 50 Teulale 0.96 99 136350

8 BC.12 50 Tasi 1.1 77 88200


9 BC.30 200 SAS 0.5 1 149200
Total 1205 8.45 1855 3283450

Jadi jumlah daya pelangan untuk feeder I sebesar


3.29 MVA
Dengan demikian untuk sistem distribusi
Tabel 12. Usulan jadwal Pola Pengoperasian Baucau tegangan yang sampai pada sisi terima dapat
Feeder I, II dan III Secara Bersamaan diperoleh dengan load flow calculation pada
keaadan berbeban dalam kondisi normal (sebelum
pemasangan kapasitor) untuk setiap feeder tegangan
pada sisi kirim jaringan tegangan menengah PLTD
Baucau 20 kV, dan sampai pada sisi terima yang
paling ujung yaitu untuk:

a. Feeder I.
Tegangan sumber sampai pada
transformator BC.31 (Laga) yang paling ujung
tegangan terukur 18.56 kV, jadi besar penurunan
tegangan atau tegangan regulasi dapat diperoleh:

Vreg =
Keterangan: Pada siang hari ketiga feeder bisa
beroperasi secara bersamaan tanpa mematikan Vreg = = 7.76 %
beban kelompok pada feeder II dan feeder III karena
pemakaian beban pada siang hari tidak secara total. b. Feeder II .
Tegangan sumber sampai pada
transformator BC.03 (Tasi) yang paling ujung
Rugi rugi daya yang terjadi pada sistem distribusi
tegangan terukur 18.494 kV (operasi pada kondisi
feeder I, feeder II dan feeder III saat beroperasi
sesuai dengan load flow calculation sebelum dan pertama), jadi besar penurunan tegangan atau
sesudah penambahan kapasitor bank pada titik yang tegangan regulasi dapat diperoleh:
mengalami cos rendah dan lossesnya tinggi dapat
dilihat pada tabel 13 berikut. Vreg =

Tabel 13. Rugi daya sebelum dan sesudah


pemasangan kapasitor Vreg = = 8.1 %

Kondisi Feeder Losses daya Tegangan sumber sampai pada


I II III kW dan kVar transformator BC.03 (correios yang paling ujung
Sebelum Sesudah tegangan terukur 18.914 kV (operasi pada kondisi
Klp Klp Klp 1 Klp Penambah penambaha kedua), jadi besar penurunan tegangan atau
1 2 2 an n kapasitor tegangan regulasi dapat diperoleh:
Kapasitor (B)
(A)
O OF ON ON OFF 90.5+j523 85.1+j485 Vreg =
N F
O ON OFF OFF ON 112.4+j64 102+j554.9
N 4 Vreg = = 5.7 %

c. Feeder III .
Jadi rugi daya setelah pemasangan kapasitor pada
tabel 13 turun sebesar: Tegangan sumber sampai pada
transformator BC.22 (Uaibiana) yang paling ujung
Penurunan Rugi daya = tegangan terukur 18.832 kV, jadi besar penurunan
tegangan atau tegangan regulasi dapat diperoleh:
= = 6.35 %
Vreg =
4.9 Regulasi Tegangan Pada Kondisi Normal
( Sebelum Penambahan Kapasitor Bank ) Vreg = = 5.7 %
Rugi-rugi tegangan jaringan distribusi
disebabkan oleh tahanan penghantar, penampag 4.10 Regulasi Tegangan Pada Kondisi
penghantar dan panjang penghantar semakin penambahan Kapasitor Bank
panjang penghantar semakin besar pula rugi
tegangan. Tegangan yang diperoleh dengan load flow
calculation pada keadaan berbeban dalam kondisi
Penambahan kapasitor bank yaitu tegangan pada sisi
kirim jaringan tegangan menengah PLTD Baucau tanggal 24 desember 2009 jam 5 sore sampai 5 pagi
20 kV, dan sampai pada sisi terima yang paling seperti terlihat pada tabel 14 berikut.
akhir yaitu untuk:
Tabel 14. Penggunaan Daya dan Arus Pelanggan
a. Feeder I. Pada Malam Hari Feeder I
Tegangan sumber sampai pada
transformator BC.31 (Laga) paling ujung tegangan Jam Daya Pelanggan Arus
(kW) Pelanggan (A)
terukur 19.227 kV, jadi besar penurunan tegangan
17.00 138 5
atau tegangan regulasi dapat diperoleh: 18.00 156 6
19.00 225 9
Vreg = 20.00 300 12
21.00 460 18
Vreg = = 4.1 % 22.00 476 19
23.00 370 15
b. Feeder II . 24.00 308 11
Tegangan sumber sampai pada 01.00 262 10
transformator BC.12 (Tasi) paling ujung tegangan 02.00 159 6
terukur 19.023 kV(operasi pada kondisi pertama), 03.00 100 5
04.00 95 4
jadi penurunan tegangan atau tegangan regulasi
05.00 95 4
dapat diperoleh:

Vreg =
Kurva Daya dan Arus pada Malam Hari
Vreg = = 5.1 % 500
400
Daya kW

Tegangan sumber sampai pada transformator BC.03 300


(correios )paling ujung tegangan terukur 19.36 200
100 Kurva Daya
kV(operasi pada kondisi kedua), jadi penurunan
tegangan atau tegangan regulasi dapat diperoleh: 0 Kurva Arus
17 PM
20 PM
23 PM
2:00 AM
Vreg = 5:00 AM

Vreg = = 3.3 %
Gambar 10. Kurva penggunaan daya dan Arus
c. Feeder III.
Pelanggan Feeder I
Tegangan sumber sampai pada
transformator BC.22 (Uaibiana) paling ujung 4.11 Mengimbangi Jumlah Daya Pelanggan
tegangan terukur 19.48 kV, jadi penurunan Terpasang
tegangan atau tegangan regulasi dapat diperoleh:
Melihat jumlah daya pelanggan yang
terpasang saat ini secara keseluruhan pada tabel 8
Vreg = diatas jika dibandingkan dengan daya pembangkit
PLTD Baucau sudah melebihi kapasitasnya, karena
Vreg = = 2.7 % jumlah daya pembangkit dari tiga generator seperti
pada single line diagram gambar 13 terlihat bahwa
4.11 Kurva Daya dan Arus pelanggan pada Generator 1 (Cummins Putih 1005 kW, cos =
Malam Hari 0.85), Generator 2 (Cummins hijau 1005 kW, cos
= 0.85) dan generator 3 (Cater-Pillar 500 kW, cos
Daya yang digunakan masyarakat di PLTD = 0.85) dan generator 4 (Deutzba 6 M) tidak
kabupaten Baucau yang paling besar umumnya pada beroperasi karena panelnya hubung singkat (trouble
malam hari sedangkan pada siang hari tidak begitu shooting), jika daya dari generator 1, generator 2
menggunakan karena mengingat begitu mahalnya dan generator 3 kapasitasnya dijumlahkan hanya
tarif listrik perkwh di Timor-Leste dan daya mencapai 2.953 MVA jadi Jumlah Daya Pelanggan
pelanggan pada setiap feeder pada malam hari naik lebih besar dari pada Jumlah kapasitas pembangkit
seperti pada kurva daya dan kurva arus di setiap yaitu jumlah daya pelangan 6.05 MVA, untuk
feeder, data tersebut diambil pada malam hari mengimbangi jumlah daya pelanggan yang ada saat
ini supaya pada malam hari para pelanggan
menerima energi listrik secara continue dan tidak Dari hasil Pelanggan (B L ) yang belum mendapatkan
melakukan pola pemadaman secara bergilir untuk listrik diperhitungkan untuk mendapatkan listrik
feeder II dan feeder III seperti pada tugas akhir ini, rata-rata diasumsikan 900 VA Per pelanggan maka
maka harus melakukan penambahan generator daya untuk pelanggan baru adalah:
pembangkit baru, sedangkan untuk menentukan
kapasitsas generator tambahan adalah: jumlah daya Daya B L. baru = 10457.1 x 900 VA
pelanggan 6.05 MVA kurangi jumlah daya = 9411390 VA atau,
pembangkit 2.953 MVA ditambah daya cadangan = 9.42 MVA
10 % maka didapat 3.7 MVA Jadi kapasitas generator pembangkit baru yang
diusulkan dan disediakan untuk menambah
{(6.05 MVA - 2.953MVA) + 0.605 MVA} = 3.7
kapasitas generator lama yang sedang beroperasi
MVA
saat ini adalah: 9.42 MVA
FEEDER III 500

FEEDER II

FEEDER I
750 KW

300 KW
KW

Sedangkan jumlah kapasitas pembangkit untuk


UNINDO UNINDO BORO-BORO
JAYA
NUSANTARA MERLIN GERIN PLTD Baucau yang harus disediakan untuk
mencukupi Jumlah daya pelanggan (kebutuhan
listrik masyarakat) keseluruhan di kabupaten
EX. FEEDER II
EX. FEEDER II
FEEDER III

FEEDER II
FEEDER I

Baucau dapat ditentukan sesuai dengan jumlah daya


pelanggan Lama yang sudah teraliri listrik dan
INCOMING

INCOMING
INCOMING

INCOMING

jumlah daya pelanggan baru yang belum teraliri


COPLING
COPLING
INCOMING

INCOMING

COPLING
COPLING

COPLING

MODALEK listrik ditambah dengan beban cadangan yang


diharapkankan 10 % dari daya total yang ada.
20 KV 20 KV

SHORT
20 KV
20 KV
Menentukan besar daya atau kapasitas pembangkit
320 KVA 1000 KVA
630 KVA 1500 KVA PRESISA TROKA HO
MARCA UNINDO PLTD untuk pelanggan beban listrik di Baucau
400 V 400 V 400 V
400 V
secara kesluruhan adalah:
Daya pelanggan Total = Daya pelanggan lama +
G
CATER-PILLAR 500 CUMMINS PUTIH
G
DEUTZ BA 6 M
G
CUMMINS HIJAU
G
Daya Pelanggan baru + Daya cadangan 10 %.
KW 1005 KW 200K 1005 KW
= 6.05 MVA + 9.42 MVA + 1.55 MVA
= 17 MVA
Kapasitas generator pembangkit yang harus
Gambar 13. Single line diagram Pembangkit PLTD
disediakan untuk melayani daya Pelanggan
Baucau
masyarakat di PLTD kabupaten Baucau seluruhnya
4.12 Memperbesar kapasitas sistem Pembangkit adalah sebesar 17 MVA.

Menurut manager EDTL Baucau mengatakan bahwa 5. Kesimpulan


masyarakat kabupaten Baucau dari enam
Dari hasil perhitungan dan analisa terhadap
Kecamatan kurang lebih 50 % dari jumlah
jaringan distribusi tegangan menengah 20 kV dan
masyarakat mencapai 104.571 jiwa (menurut sensus
jaringan tegangan rendah 380/220 volt di PLTD
penduduk 2004) yang ada belum teraliri listrik,
kabupeten Baucau Timor leste didapatkan
karena kapasitas dari pada sumber pembangkit
kesimpulan sebagai berikut:
PLTD yang tersedia dan beroperasi saat ini sudah
tidak mampu untuk melayani permintaan beban dari 1. Pembebanan yang diberikan kepada beberapa
pelanggan baru oleh karena itu perlu adanya
buah transformator distribusi mengalami over
penambahan kapasitas pembangkit baru yang sesuai
dengan banyaknya masyarakat yang ada di load sehingga perlu diganti dengan transformator
kabupaten tersebut agar semua masyarakat bisa yang kapasitasnya lebih besar atau sebanding
teraliri listrik. Untuk mengetahui berapa besarnya dengan besarnya beban yang diberikan.
kapasitas pembangkit yang diperlukan dapat 2. Kapasitas pembangkit generator PLTD Baucau
ditentukan sesuai dengan jumlah masyarakat yang tidak cukup untuk melayani besarnya beban
belum teraliri listrik saat ini. pelanggan yang terpasang secara serempak pada
Jika dari 104.571 jiwa satu kepala keluarga malam hari sehingga harus melakukan pola
terdiri dari 5 orang maka kepala keluarga (KK) pemadaman bergilir untuk setiap penyulang, rata-
atau pelanggan yang belum mendapatkan listrik rata pemadaman kurang lebih 3 jam.
(B L ) adalah: 3. Jumlah daya pelanggan terpasang saat ini di
PLTD Baucau sebesar 6.05 MVA sedangkan
BL = 10457.1 Pelanggan total kapasitas pembangkit PLTD Baucau hanya
mencapai 2.953 MVA.
4. Rugi-rugi daya yang diperoleh sesudah
penambahan kapasitor lebih kecil dari pada rugi-
rugi daya sebelum pemasangan kapasitor dan
penurunannya rugi daya setelah pemasangan
kapasitor adalah 6.35 %.

DAFTAR PUSTAKA

1. Prof. Ir. Ontoseno Penangsang, M.Sc, Ph.D,


Hand Out Analisis Sistem Tenaga.
2. Stevenson Jr. Analisa Sistem Tenaga Listrik
Edisi ke Empat.
3. Prof. Ir. T.S Hutahuruk, M.Sc. Transmisi Daya
Listrik.
4. T.S Hutahuruk, Jaringan Tegangan
Menengah, Team Pelaksana Prokema PLN-
ITB Pendidikan Sarjana Elektro Teknik
ITB,1985.
5. Ir. Sjamsul Anam, MT, Diktat kuliah distribusi
Sistem Tenaga Listrik.
6. Zuhal, Dasar Tenaga Listrik, penerbit ITB.

BIOGRAFI PENULIS

Reinaldo Guterres da Cruz


dilahirkan di ossu Viqueque
Timor Leste 7 juli 1968 me-
rupakan anak ke-3 dari 9 ber-
saudara. Penulis memulai
sekolah di SDN 01 Ossu,
kemudian pada tahun 1984
melanjutkan studi di SLTP
Santo Antonius Baucau. Pada
tahun 1987 melanjutkan studi
ke SMK Don Bosco Fatumaca Baucau dan lulus
pada tahun 1990. Pada tahun 1995 penulis
melanjutkan studinya di Jurusan Teknik Elektro
Politeknik Negeri Undip Semarang dan lulus
pada tahun 1998. Kemudian bekerja selama 10
tahun (1998-2008). Pada tahun 2009 penulis
melanjutkan studinya di ITS dengan Nrp 2208
100 627 sampai dengan saat ini. Penelitian ini
diajukan sebagai syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Teknik di bidang Studi Teknik Sistem
Tenaga jurusan Teknik Elektro bidang studi
Sistem Tenaga Institut Teknologi Sepuluh
Nopember.

Anda mungkin juga menyukai