Anda di halaman 1dari 6

ISO 9000 MERUPAKAN MODEL STANDARISASI

KUALITAS DI DUNIA PENDIDIKAN


February 13, 2009 by denovoidea

(Masih Perlukah, karena kita telah mempunyai Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan
Tinggi dan Akreditasi Sekolah untuk Sekolah?)

Bagi setiap institusi, mutu adalah agenda utama dan meningkatkan mutu merupakan tugas
yang paling penting. Walaupun demikian, ada sebagian orang yang menganggap mutu
sebagai sebuah konsep yang penuh teka-teki. Mutu dianggap sebagai suatu hal yang
membingungkan dan sulit untuk diukur. Mutu dalam pandangan seseorang terkadang
bertentangan dengan mutu pendapat orang lain, sehingga tidak aneh jika ada dua pakar yang
tidak memiliki kesimpulan yang sama tentang bagaimana menciptakan institusi yang baik.
Kita memang bisa mengetahui ketika kita mengalaminya, tapi kita tetap merasa kesulitan
ketika kita mencoba mendeskripsikan dan menjelaskannya. Dalam kehidupan sehari-hari, kita
akan melakukan apa saja untuk bisa mendapatkan mutu, terutama jika mutu tersebut sudah
menjadi kebiasaan kita. Namun ironisnya, kita hanya bisa menyadari keberadaan mutu
tersebut saat mutu tersebut hilang. Satu hal yang bisa kita yakini adalah mutu merupakan
suatu hal yang membedakan antara yang baik dan yang sebaliknya. Bertolak dari pernyataan
tesebut, mutu dalam pendidikan akhirnya merupakan hal yang membedakan antara
kesuksesan dan kegagalan. Sehingga, mutu jelas sekali merupakan masalah pokok yang akan
menjamin perkembangan institusi pendidikan dalam meraih status ditengah persaingan dunia
pendidikan yang kian keras.
Menemukan sumber mutu adalah sebuah petualangan yang penting. Pelaku-pelaku dunia
pendidikan menyadari keharusan mereka untuk meraih mutu tersebut dan menyampaikannya
pada anak didik. Sesungguhnya, ada banyak sumber mutu dalam pendidikan, misalnya sarana
gedung yang bagus, pengajar yang kompeten, nilai moral yang tinggi, hasil ujian yang
memuaskan, spesialisasi atau kejuruan, dorongan orang tua, bisnis dan komitas lokal, sumber
daya yang melimpah, aplikasi teknologi mutakhir, kepemipinan yang baik dan efektif,
perhatian terhadap anak didik, kurikulum yang memadai, atau juga kombinasi dari faktor-
faktor tersebut.
Seiring perjalanan waktu, dalam Era Milenium Ketiga, dengan terbentuknya WTO dan
diratifikasikannya perjanjian tersebut yang mengatur tata perdagangan, jasa dan trade related
intellectual property rights (TRIPS) atau hak atas kepemilikan intelektual dengan
perdagangan maka Negara-negara anggotanya akan bersaing dan bagi Negara yang kurang
dapat bersaing akan menjadi incaran dari Negara-negara eksportir jasa pendidikan dan
pelatihan, termasuk Indonesia yang masuk menjadi anggota WTO pada tahun 1995.
Keadaan pendidikan di Indonesia telah banyak dilakukan pembaharuan. Tujuan pembaharuan
itu adalah untuk menjaga agar produk pendidikan kita tetap relevan dengan kebutuhan dunia
kerja, persyaratan bagi pendidikan lanjut pada jenjang pendidikan berikutnya serta mampu
menghadapi persaingan globalisasi dunia internasional.
Salah satu kunci agar sukses dapat bersaing dipasar global adalah kemampuan untuk
memenuhi atau melampaui standar-standar yang berlaku. Apabila kualitas ditentukan oleh
pelanggan, maka standar-standar kualitas sama dengan harapan pelanggan. Untuk menjamin
adanya keragaman dalam kualitas maka perlu dibentuk standar-standar yang sama pula.
Dengan cara ini maka apa yang dianggap sebagai produk berkualitas disuatu negara juga
akan dapat diterima dinegara lainnya.
Di dunia global banyak sekali terdapat berbagai macam standar untuk menetapkan bahwa
suatu produk itu dinyatakan layak, baik itu produk barang maupun produk jasa. Salah satu
standar yang saat ini menjadi tolak ukur layak-tidaknya nya suatu produk adalah apa yang
dinamakan dengan standar internasional ISO 9000.
Pengertian ISO 9000
Standar ISO 9000 mendapat perhatian yang serius terutama dari Amerika dan Eropa. Sekitar
17.000 perusahaan di Inggris sudah terdaftar pada standar tersebut. Hal ini tidak mengejutkan
mengingat bahwa para ahli pendidikan disana memiliki kesadaran untuk menerapkan standar
tersebut kedalam institusi mereka.
ISO 9000 adalah salah satu standar yang dihasilkan di Jenewa, Swiss oleh Organization for
Standarization. ISO merupakan kepanjangan dari International Standar Organization yakni
sekumpulan standar sistem kualitas universal yang memberikan rerangka yang sama bagi
jaminan kualitas yang dapat dipergunakan diseluruh dunia. (Fandy Tjiptono dan Anastasia
Diana, 2002)
ISO 9000 sendiri adalah suatu rangkaian dari lima seri standar mutu internasional. Seri
tersebut diberi nama sedemikian rupa sehingga terdiri dari 5 (lima) set standar atau criteria
dengan kodifikasi angka berurutan mulai dari 9000. Selain itu masih ada seri 14000 yang
merupakan standar internasional bagi pelaksanaan suatu proyek yang berkaitan dengan
tanggung jawab proyek itu terhadap lingkungan. Kesemua standar ISO tersebut mempunyai
pengertian, maksud dan tujuan yang berbeda-beda, namun dalam penulisan makalah ini
penyusun hanya membahas tentang ISO 9000 saja yang secara konseptual dewasa ini
mendapatkan perhatian serius dari dunia pendidikan.
Tujuan ISO 9000
Fandy Tjiptono dan Anastasia Diana (2002) menyatakan bahwa tujuan utama dari ISO 9000
adalah:
1. Organisasi harus mencapai dan mempertahankan kualitas produk atau jasa yang dihasilkan,
sehingga secara berkesinambungan dapat memenuhi kebutuhan para pengguna (costumer).
2. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak manajemennya sendiri bahwa
kualitas yang dimaksudkan itu telah dicapai dan dapat dipertahankan.
3. Organisasi harus memberikan keyakinan kepada pihak costumer bahwa kualitas yang
dimaksudkan itu telah atau akan dicapai dalam produk atau jasa yang dijua.
Manfaat ISO 9000
Manfaat yang didapatkan oleh suatu organisasi/institusi (baik itu lembaga pendidikan) yang
telah memperoleh sertifikasi ISO 9000 adalah diperolehnya suatu akses yang lebih besar
untuk memasuki pasar luar negeri (terutama mensyaratkan dipenuhinya ISO 9000) dan
memiliki kesesuaian (compatibility) dengan pemasok dari luar negeri. Selain itu ada pula
manfaat tambahan lainnya. Proses yang dilakukan oleh organisasi untuk mencapai sertifikasi
cenderung meningkatkan kualitas dan keragaman pekerjaan yang secara bersamaan juga
meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan pula daya saing
organisasi.
Persyaratan Sertifikasi ISO 9000 Dalam Pendidikan
Edward Sallis dalam bukunya Total Quality Management in Education atau Manajemen
Mutu Pendidikan (2007) menyatakan bahwa ada beberapa syarat sebuah organisasi/institusi
pendidikan agar bisa mendapatkan sertifikasi ISO 9000, yaitu:
1. Komitmen Manajemen terhadap Mutu
2. Sistem Mutu
3. Kontrak dengan Pelanggan Internal & Eksternal (Hak Pelajar dan Hal Pelanggan Eksternal,
seperti orang tua)
4. Kontrol Dokumen
5. Kebijakan Seleksi & Ujian Masuk
6. Layanan Pendukung Pelajar, yang mencakup Kesejahteraan, Konseling dan Pengarahan
Tutorial
7. Catatan Kemajuan Pelajar
8. Pengembangan, Desain dan Penyampaian Kurikulum~Strategi-strategi Pengajaran dan
Pembelajaran
9. Penilaian Tes
10. Konsistensi Metode Penelitian
11. Prosedur dan Catatan Penilaian yang mencakup Catatan Prestasi
12. Metode dan Prosedur Diagnostik untuk Mengidentifikasikan Kegagalan dan Kesalahan
13. Tindakan Perbaikan terhadap Kegagalan Pelajar, Sistem untuk Menghadapi Komplain
dan Tuntutan
14. Fasilitas & Lingkungan Fisik, Bentuk Tawaran Lain, seperti Fasilitas Olah Raga,
Kelompok-kelompok dan Perkumpulan Ekstra Kurikuler, Persatuan Pelajar, Fasilitas
Pembelajaran, dan lain-lain
15. Catatan Mutu
16. Prosedur-prosedur Pengesahan & Audit Mutu Internal
17. Pelatihan dan Pengembangan Staf, mencakup Prosedur-prosedur untuk Menilai
Kebutuhan-kebutuhan Pelatihan dan Evaluasi Efektifitas Pelatihan
18. Metode-metode Review, Monitoring dan Evaluasi
Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) merupakan satu-satunya badan
akreditasi yang diakui oleh pemerintah Republik Indonesia (dalam hal ini oleh Departemen
Pendidikan Nasional). BAN-PT berdiri pada tahun 1994, berlandaskan UU No. 2 tahun 1989
tentang Sistem Pendidikan Nasional, dan PP No. 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi.
Sebagai satu satunya badan akreditasi yang diakui oleh pemerintah BAN-PT memiliki
wewenang untuk melaksanakan sistem akreditasi pada pendidikan tinggi. Dalam wewenang
ini termasuk juga melaksanakan akreditasi bagi semua institusi pendidikan tinggi (baik untuk
Perguruan Tinggi Negeri (PTN), Perguruan Tinggi Swasta (PTS), Perguruan Tinggi Agama
(PTA) dan Perguruan Tinggi Kedinasan (PTK)); program-program pendidikan jarak jauh;
dan program-program, secara kerjasama dengan insitiusi pendidikan tinggi di dalam negeri,
yang ditawarkan oleh institusi pendidikan tinggi dari luar negeri (saat ini institusi pendidikan
tinggi dari luar negeri tidak dapat beroperasi, secara legal, di Indonesia). Dalam PP No. 60
tahun 1989. PP 60 disebutkan bahwa BAN-PT merupakan badan yang mandiri (independen)
yang diangkat dan melaporkan tugasnya pada Menteri Pendidikan Nasional.
Fungsi utama Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT) menurut peraturan
perundangan yang ada (UURI No. 20 tahun 2003, PPRI No. 60/1999, SK Menteri Pendidikan
Nasional No. 118/U/2003), pada dasarnya adalah: membantu Menteri Pendidikan Nasional
dalam pelaksanaan salah satu kewajiban perundangannya, yaitu penilaian mutu perguruan
tinggi, yaitu Perguruan Tinggi Negeri, Kedinasan, Keagamaan, dan Swasta.
Visi BANPT 2011:
BAN-PT menjadi Badan Penjaminan Mutu Eksternal Perguruan Tinggi yang Terbaik di
Indonesia dan pada tahun 2011 Dihormati dan menjadi Rujukan Badan Penjaminan Mutu
Eksternal di seluruh dunia atas ridlo Tuhan Yang Maha Esa.
Misi
1. Melaksanakan akreditasi perguruan tinggi di Indonesia secara andal (credible), akuntabel
dan bertanggungjawab
2. Mensukseskan keterlaksanaan Renstra Depdiknas yang terkait dengan penjaminan mutu
eksternal perguruan tinggi
Sasaran
Melakukan akreditasi terhadap program studi dan institusi perguruan tinggi secara nasional
bagi perguruan tinggi negeri, swasta, kedinasan dan keagamaan yang menyelenggarakan
program profesional maupun akademik.
Menyampaikan informasi hasil akreditasi kapada publik pengguna perguruan tinggi atau
lulusannya.
Melakukan akreditasi terhadap program studi dan institusi perguruan tinggi secara nasional
bagi perguruan tinggi negeri, swasta, kedinasan dan keagamaan yang menyelenggarakan
program profesional maupun akademik.
Menyampaikan informasi hasil akreditasi kapada publik pengguna perguruan tinggi atau
lulusannya
Tugas
1. Melakukan penilaian mutu dan efisiensi semua perguruan tinggi secara berkala dalam
rangka membantu Menteri Pendidikan dan Kebudayaan melaksanakan Pasal 60/61 UURI No.
20 tahun 2003.
2. Fungsi melakukan penilaian tersebut meliputi kurikulum, mutu dan jumlah tenaga
kependidikan, keadaan mahasiswa, pelaksanaan pendidikan, sarana dan prasarana,
tatalaksana administrasi akademik, kepegawaian, keuangan dan kerumah-tanggaan perguruan
tinggi.
Fungsi
1. Mengawasi mutu dan efisiensi pendidikan tinggi melalui proses akreditasi pada semua
program studi dalam institusi pendidikan tinggi di Indonesia;
2. Menyebarluaskan informasi pada publik mengenai status akreditasi dari program studi
dalam institusi pendidikan tinggi, sehinggga publik dalam meyakini mutu pendidikan yang
ditawarkan, dan mutu program-program tersebut dapat dipertahankan dan ditingkatkan;
3. Memberikan saran pembinaan mengenai peningkatan mutu program-program studi.
Alasan Mendasar Institusi / Lembaga Pendidikan Menggunakan Standar ISO 9000 Walaupun
Terdapat B.A.N Perguruan Tinggi
Berdasarkan pembahasan mengenai ISO 9000 dan Badan Akreditasi Nasional Perguruan
Tinggi (BAN PT) tersebut diatas maka jelaslah kiranya dapat dibedakan mengenai standar
internasional (ISO 9000) dan standar nasional (BAN PT).
Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi adalah merupakan suatu badan penjamin
mutu pendidikan (terutama pendidikan tinggi) di Indonesia, yang melakukan akreditasi
terhadap institusi pendidikan tinggi baik itu negeri maupun swasta, sehingga semua
pendidikan tinggi tersebut memiliki mutu dan kualitas yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Mutu dan kualitas yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional tersebut
merupakan suatu standar nasional yang gunanya menyeragamkan mutu dan kualitas semua
insitusi pendidikan tinggi diseluruh Indonesia berdasarkan keadaan dan keberagaman bangsa
Indonesia, sehingga jelaslah bahwa BAN PT merupakan suatu tolak ukur mutu pendidikan
secara nasional untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat nasional.
Kenyataannya mutu pendidikan Indonesia sampai sekarang ini belumlah mampu untuk
bersaing atau bahkan menang dalam menghadapi persaingan global dalam dunia pendidikan.
Salah satu hal mendasar yang dapat kita temukan dalam dunia pendidikan kita yang
menunjukkan bahwa mutu pendidikan kita kurang dapat bersaing dengan dunia internasional
adalah dengan maraknya muncul sekolah ataupun perguruan tinggi dan tenaga pengajar dari
dunia internasional yang masuk dan menyelenggarakan pendidikannya di Negara kita. Untuk
menghadapi permasalahan itu Departemen Pendidikan Nasional melalui Badan Akreditasi
(BAN) Perguruan Tinggi telah menetapkan visi, misi, sasaran dan tujuan sampai tahun 2011
bahwa dengan berawal dari terakreditasinya seluruh pendidikan tinggi di Indonesia menurut
standar BAN PT yang dilakukan dengan perbaikan terus-menerus secara komprehensip maka
pada tahun 2011 mutu dan kualitas akan sesuai dengan standar ISO 9000 dan diharapkan
pendidikan kita akan menjadi rujukan dunia internasional
ISO 9000 merupakan standar internasional dimana suatu organisasi (termasuk didalamnya
institusi pendidikan) yang memiliki sertifikat ISO 9000 tersebut kualitasnya diakui oleh dunia
internasional dan dapat memperoleh akses yang lebih besar untuk memasuki pasar luar
negeri, terutama dalam hal membuka cabang institusi dan peng-eksporan tenaga jasa
pendidikan diluar negeri terutama Negara yang mensyaratkan dipenuhinya ISO 9000 dan
memiliki kesesuaian (compatibility) dengan pemasok dari luar negeri
Selain itu sebuah institusi atau lembaga pendidikan yang telah mendapatkan sertifikasi ISO
9000 tersebut cenderung untuk meningkatkan kualitas dan keragaman pekerjaan yang secara
bersamaan juga meningkatkan produktivitas yang pada gilirannya dapat meningkatkan pula
daya saing institusi atau lembaga pendidikannya untuk menghadapi persaingan globalisasi.
Oleh karena itu agar mutu dan kualitas pendidikan kita dapat bersaing atau bahkan
memenangkan dalam globalisasi dunia pendidikan internasional maka BAN PT merupakan
suatu konsep dasar pijakan mutu dan kualitas pendidikan kita agar bisa sesuai standar ISO
9000 sehingga kita siap dalam menghadapi globalisasi tersebut
Kesimpulan
1. Badan Akreditasi Nasional (BAN) Perguruan Tinggi adalah merupakan suatu badan
penjamin mutu pendidikan (terutama pendidikan tinggi) di Indonesia, yang melakukan
akreditasi terhadap institusi pendidikan tinggi baik itu negeri maupun swasta, sehingga semua
pendidikan tinggi tersebut memiliki mutu dan kualitas yang sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional.
Mutu dan kualitas yang telah ditetapkan oleh Departemen Pendidikan Nasional tersebut
merupakan suatu standar nasional yang gunanya menyeragamkan mutu dan kualitas semua
insitusi pendidikan tinggi diseluruh Indonesia berdasarkan keadaan dan keberagaman bangsa
Indonesia, sehingga jelaslah bahwa BAN PT merupakan suatu tolak ukur mutu pendidikan
secara nasional untuk meningkatkan mutu pendidikan di tingkat nasional.
Kenyataannya mutu pendidikan Indonesia sampai sekarang ini belumlah mampu untuk
bersaing atau bahkan menang dalam menghadapi persaingan global dalam dunia pendidikan.
Salah satu hal mendasar yang dapat kita temukan dalam dunia pendidikan kita yang
menunjukkan bahwa mutu pendidikan kita kurang dapat bersaing dengan pasar internasional
adalah dengan maraknya muncul sekolah ataupun perguruan tinggi dan tenaga pengajar dari
dunia internasional yang masuk dan menyelenggarakan pendidikannya di Negara kita. Untuk
menghadapi permasalahan itu Departemen Pendidikan Nasional melalui Badan Akreditasi
(BAN) Perguruan Tinggi telah menetapkan visi, misi, sasaran dan tujuan sampai tahun 2011
bahwa dengan berawal dari terakreditasinya seluruh pendidikan tinggi di Indonesia menurut
standar BAN PT yang dilakukan dengan perbaikan terus-menerus secara komprehensip maka
pada tahun 2011 diharapkan mutu dan kualitas pendidikan kita sesuai dengan standar ISO
9000.
2. Walaupun telah ada BAN Perguruan Tinggi dan Akreditasi Sekolah, untuk bisa bersaing
dan memenangkan persaingan global internasional dalam dunia pendidikan maka sangatlah
perlu institusi/lembaga pendidikan dinegara kita mempunyai mutu dan kualitas yang sesuai
dengan standar ISO 9000 dan mendapatkan sertifikat ISO 9000 tersebut.
Saran
Agar mutu dan kualitas pendidikan kita dapat bersaing dalam menghadapi globalisasi dunia
pendidikan internasional maka BAN PT dalam melakukan penjaminan mutu pendidikan yang
berkaitan dengan kurikulum, mutu dan jumlah tenaga kependidikan, keadaan mahasiswa,
pelaksanaan pendidikan, sarana dan prasarana, tatalaksana administrasi akademik,
kepegawaian, keuangan dan kerumah-tanggaan perguruan tinggi haruslah disesuaikan dengan
kriteria persyaratan sertifikasi standar ISO 9000.
DAFTAR PUSTAKA
Sallis, E. 2007. Total Quality Management In Education. Manajemen Mutu Pendidikan. Alih
Bahasa Oleh Dr. Ahmad Ali Riyadi, Fahrurrozi, M.Ag. Jogjakarta: IRCiSoD
Tjiptono, F & Diana, A. 2002. Total Quality Management. Edisi Revisi. Jogjakarta: Penerbit
Andi
Administrator. 2007. Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi. Jakarta: Depdiknas

Anda mungkin juga menyukai