PENDAHULUAN
1
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indoensia yang Disempurnakan. Berarti adanya
keseriusan dari pihak Pemerintah tentang Ejaan dan Tata Bahasa Indonesia dan
harus kita terapkan.
1.2. TUJUAN
1. Mengetahui penggunaan tanda baca titik koma (;)
2. Mengetahui penggunaan tanda baca titik dua (:)
3. Mengetahui penggunaan tanda baca garis miring (/)
2
BAB II
PEMBAHASAN
2. Tanda titik koma dapat dipakai sebagai pengganti kata penghubung untuk
memisahkan kalimat yang setara di dalam kalimat majemuk.
Misalnya:
Ayah mengurus tanamannya di kebun itu; Ibu sibuk memasak di
dapur; Adik menghapal nama-nama pahlawan nasional.
1. Tanda titik dua dipakai sesudah kata atau ungkapan yang memerlukan
pemerian.
Misalnya:
Ketua : Moch. Achyar
Sekretaris : Tati Suryati
Bendahara : Noviana Pertiwi
3
2. Titik dua dapat dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan
pelaku dalam percakapan.
Misalnya:
Ayah : Karyo, sini kamu!
Karyo : (datang menghampiri) Ada apa, Pak?
Ayah : Tolong ambilkan sepatu hitam yang di atas lemari!
3. Titik dua dapat dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap jika diikuti
rangkaian atau pemerian.
Misalnya:
Pak Adi mempunyai tiga orang anak: Ardi, Aldi, dan Asdi.
Kita sekarang memerlukan perabot rumah tangga: kursi, meja, dan
lemari.
4. Tanda titik dua tidak dipakai kalau rangkaian atau pemerian itu merupakan
pelengkap yang mengakhiri pernyataan.
Contoh:
Kita memerlukan kursi, meja, dan lemari.
6. Tanda titik dua dipakai (i) di antara jilid atau nomor dan halaman, (ii) di
antara bab dan ayat dalam kitab-kitab suci, atau (iii) di antara judul dan anak
judul suatu karangan.
Contoh:
(i) Tempo, I (1971), 34:7
(ii) Surah Yasin:9
(iii) Karangan Ali Hakim, Pendidikan Seumur Hidup: Sebuah Studi, sudah
terbit.
4
7. Tanda titik dua dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).
Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
2. Tanda garis miring digunakan di dalam nomor surat dan nomor pada alamat
dan penandaan masa satu tahun yang terbagi dalam dua takwim.
Contoh:
No. 53/PR/2009
Jalan KH. Wahab Chasbulloh III/64
tahun pelajaran 2009/2010
5
3. Tanda garis miring digunakan sebagai lambang matematika untuk
pembagian (tanda bagi).
Contoh:
72 / 8 = 9
ELIPSIS adalah salah satu jenis majas (gaya bahasa) dengan pemanfaatan
tanda baca. Elipsis adalah majas yang ditulis dengan cara menghilangkan
sebagian kata-kata atau kalimatnya. Majas tersebut lebih sering digunakan dalam
karya sastra puisi maupun prosa. Simbol untuk tanda elipsis adalah rangkaian
tiga tanda titik (...).
2. Tanda elipsis dipakai untuk menunjukkan bahwa dalam suatu kalimat atau
naskah ada bagian yang (sengaja) dihilangkan.
6
Contoh:
Pembunuh berdarah dingin itu adalah .... Kau akan segera tahu jawabannya,
kata Ferdi dengan mimik ketakutan.
3. Tanda elipsis juga dikenakan pada penulisan kata atau onomatope (lihat
Sirkus Penulis #40) yang menggunakan huruf vokal atau konsonan sama
dalam jumlah banyak.
Contoh:
Astagaaa ...!
Srrr ....
Zaaap ...!
Penulisan elipsis yang benar:
Tanda elipsis di dalam rangkaian kata atau kalimat didahului dan diikuti
dengan spasi.
Contoh:
Tolong ... tolong, selamatkan saya!
4. Elipsis bisa disatukan dengan tanda koma, tanda tanya atau tanda seru dan
penulisannya tanpa spasi.
Contoh:
"Baiklah ...," kataku, "kita berangkat sekarang."
Aduuuh ...!
Kau ... kau ...?
Pada akhir kalimat, perlu dipakai 4 tanda titik: 3 tanda titik untuk menandai
penghilangan teks dan 1 tanda titik untuk menandai akhir kalimat.
Contoh:
Setelah melewati semua cobaan itu, mereka bahagia untuk selama-lamanya ....
7
BAB III
PENUTUP
3.3. KESIMPULAN
Elipsis adalah majas yang ditulis dengan cara menghilangkan sebagian kata-
kata atau kalimatnya
8
3.2. SARAN
9
DAFTAR PUSTAKA
http://ceritamini.files.wordpress.com/2009/11/penggunaan-tanda-baca.pdf /
rabu.23-05-2012/
10