Anda di halaman 1dari 25

Laporan Kerja Praktik I

Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang


JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Berbagai ilmu yang didapat mahasiswa dalam bangku perkuliahan bersifat teori.
Mahasiswa tidak mengetahui secara langsung bagaimana materi yang dipelajarinya dan
diaplikasikan dalam sebuah pekerjaan Teknik Arsitektur.
Oleh karenanya melalui mata kuliah kerja praktik I mahasiswa khususnya jurusan
Teknik Arsitektur diajak untuk turut serta dalam proses pelaksanaan, pengawasan dan
perencanaan suatu banguanan. Perlu diketahui bahwa apa yang kita pelajari dalam bangku
kuliah tidak selamanya ada di lapangan dan sebaliknya apa yang kita pelajari dalam dunia
lapangan dapat menjadi modal ilmu yang tidak ada dalam bangku kuliah. Dengan
memadukan keduanya mahasiswa di harapkan handal dan mahir dalam bidangnya.
Melalui kerja praktik I mahasiswa di harapkan dapat mencari kebenaran tentang ilmu
Arsitektur yang tentunya tidak ada di bangku kuliah, dimana kegiatan kerja praktik ini di
harapkan dapat membantu mahasiswa Arsitektur untuk lebih memahami ilmu Arsitektur
secara nyata dan di harapkan pula mahasiswa mendapat masukan ilmu arsiitektur secara
luas.

1.2 Maksud dan Tujuan


Maksud di adakannya kerja praktik I, merupakan kegiatan kerja magang yang dilakukan
mahasiswa (khususnya Jurusan Teknik Arsitektur) sebagai pembelajaran aplikasi dari teori
disiplin ilmu yang telah di dapat. Diharapkan dengan adanya kerja praktik ini, mahasiswa
mampu menghadapi persaingan dunia kerja yang digelutinya agar lebih mandiri.

Adapun tujuan dari penulisan ini sebagai berikut :


a. Meningkatkan dan mengimplementasikan teori dengan praktik yang telah dipelajari.

Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 1


Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
b. Memotivasi dan menggali potensi yang dimiliki untuk proses - proses perancangan dan
pembangunan selanjutnya.
c. Memaksimalkan daya kreatifitas dalam melaksanakan pekerjaan.
d. Sebagai bahan penelitian untuk dijadikan suatu bahan pertimbangan dalam proses
pembangunan.

1.3 Metode Pengumpulan Data


Penulisan Laporan Kerja Praktik ini menggunakan metode deskriptif yang berdasarkan
informasi yang di kumpulkan dengan cara :
1. Observasi
Yaitu : pengamatan yang dilakukan secara langsung di lapangan. Penulis melakukan
pengamatan di lokasi selama sekurang - kurangnya 2 bulan.
2. Wawancara
Yaitu : melakukan proses tanya jawab dengan para pekerja yang berada dilapangan.
3. Studi Literatur
Yaitu : mengumpulkan data dari pustaka yang ada sebagai bahan perbandingan.
4. Gambar kerja dan data-data lainnya yang di dapat dari konsultan maupun kontraktor.

1.4 Sistematika Pembahasan


Susunan garis besar sistematika pembahasan adalah sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab pertama di jelaskan mengenai latar belakang, maksud dan tujuan, metode
pengumpulan data, dan sistematika pembahasan.
BAB II GAMBARAN UMUM PROYEK

2
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
Pada bab kedua di jelaskan mengenai pengenalan proyek secara umum mengenai
proyek perluasan pabrik pada PT. YAMAHA MOTOR MEG INDONESIA CABANG
KARAWANG, serta struktur organisasi proyek dan struktur organisasi kontraktor.
BAB III PROSES KEGIATAN PEMBANGUNAN
Pada bab tiga di jelaskan mengenai hasil - hasil pengamatan penulis selama
melakukan Kerja Praktik I pada proyek.
BAB IV PERMASALAHAN DAN PEMECAHANNYA
Pada bab empat di jelaskan mengenai permasalahan yang di hadapi pada waktu
pelaksanaan proyek serta pemecahannya.
BAB V KESIMPULAN
Pada bab lima ini memuat tentang kesimpulan terhadap pelaksanaan proyek
perluasan pabrik pada PT. YAMAHA MOTOR MEG INDONESIA CABANG KARAWANG.
LAMPIRAN
Berisikan data - data ataupun dokumen proyek yang di lampirkan guna menunjang
laporan kerja praktik.

Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 3


Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
BAB II
GAMBARAN UMUM PROYEK

2.1 Uraian Umum


Pada suatu proyek pembangunan fisik yang besar, sering di jumpai adanya masalah -
masalah yang kompleks yang membutuhkan penanganan manajemen yang baik. Banyaknya
pihak yang terkait dalam proses pembangunan proyek tersebut menyebabkan di butuhkan
adanya suatu organisasi yang efektif.
Definisi organisasi secara umum adalah merupakan penggabungan beberapa orang
atau badan hukum yang mempunyai pembagian kerja yang jelas, yang saling bekerja sama
satu sama lain, dalam upaya untuk dapat mencapai suatu sasaran. Sedangkan manajemen
proyek merupakan tata cara atau sistem kerja dari suatu pekerjaan konstruksi dalam
mengelola suatu proyek. Dapat di katakan pula bahwa manajemen adalah representasi dari
Planning, Organizing, Actuating, dan Controlling, dimana masing - masing komponen
tersebut saling terkait satu sama lain.
Dengan suatu manajemen yang baik kita dapat merencanakan dan mengendalikan
waktu perencanaan, pelaksanaan dan pengawasan sehingga tujuan akhir yang di harapkan
dapat tercapai sesuai dengan waktu yang telah di tentukan.

2.2 Deskprisi Proyek


2.2.1 Lokasi dan Situasi Proyek
Lokasi proyek yang di lakukan penulis terletak di Kompleks Kawasan Industri ( KIIC )
di JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat.

Secara geografis batas - batas lokasi proyek Kompleks Kawasan Industri ( KIIC ),
sebagai berikut :
Sebelah Utara : PT. KBI (Kioriku Bouwlding Indonesia)
Sebelah Timur : PT. ATI

4
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
Sebelah
Selatan : PT.
Yamaha dan PT.
Sharp
Sebelah
Barat :
Bukit-bukit

Gambar 1. Site
Plan

2.2.2 Data-data Umum Proyek


Name of Project : YPMI Gravity Casting Factory
Pemilik : PT. Yamaha Motor Parts MFG Indonesia
Lokasi Proyek : Kawasan industri KIIC Lot 8
Fungsi : Pabrik
Site Area : 37.880m
Building Area : 5.573m
Floor Area : 6.180m
External Work (asphalt) : 6.232m
Pondasi : Pc Pile 250x250 mm
L=15 m + tie beam

Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 5


Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
2.3 Unsur-Unsur Organisasi Proyek
Unsur - unsur yang terlibat langsung di dalam proyek perluasan Pabrik Yamaha Motor
Cabang Karawang ini terbagi menjadi :
2.3.1 Pemilik Proyek
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab pemilik proyek antara lain :
Menunjuk dan mengangkat wakil-wakilnya untuk memenuhi kebutuhan perencanaan
dan pelaksanaan.
Mengangkat perencana serta pelaksana.
Menyediakan dan mengusahakan pendanaan dalam pelaksanaan suatu proyek.
Memberikan keputusan apabila sesuatu hal terjadi perubahan waktu pelaksanaan
dengan memperhatikan pertimbangan-pertimbangan yang akan terjadi.
2.3.2 Perencana
Perencana adalah pihak yang ditunjuk oleh pemberi tugas melalui wakilnya untuk
bertindak sebagai perencana sesuai dengan keahliannya. Perencanaan dapat dibedakan
menjadi :

1. Perencana Arsitektur
Adapun tugas, wewenang dan tanggung jawab perencana arsitektur antara lain :
Membuat gambar /desain dan dimensi bangunan secara lengkap dengan
spesifikasi teknis, fasilitas dan penempatannya.
Menentukan spesifikasi bahan bangunan sampai finishing pada bangunan
proyek ini.
Membuat gambar-gambar rencana dan syarat-syarat teknis secara administrasi
untuk pelaksanaan proyek.
Bertanggung jawab sepenuhnya atas hasil perencanaan yang dibuatnya apabila
sewaktu-waktu terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
2. Perencana Mekanikal dan Elektrikal (M&E)
Tugas dan wewenang perencana Mekanikal dan Elektrikal (M&E) ini adalah :

6
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
Merencanakan instalasi yang menggunakan tenaga mesin dan listrik serta berbagai
perlengkapannya seperti misalnya AC, generator, pemadam kebakaran, perlengkapan
penerangan, dan sound sistem.
Menyusun dokumen pelaksanaan serta melakukan pengawasan berkala agar tidak
terjadi hal-hal yang merugikan dan langsung di laporkan pada kontraktor.
3. Perencana Struktur
Tugas dan wewenang perencana struktur antara lain adalah :
Pengumpulan data-data lapangan atas hasil dari perhitungan jenis pondasi, koefisien
gempa, spesifikasi beton bertulang, pengaruh terhadap gempa.
Membuat perhitungan keseluruhan terhadap proyek berdasarkan teknis yang telah
ditetapkan sebelumnya.

2.3.3 Pengawas
Pengawas adalah suatu badan atau perorangan yang bersifat multidisipliner yang
bekerja untuk dan atas nama Owner untuk mengawasi jalannya proyek. Pengawas ini bekerja
sama dengan perencana didalam pengawasan proyek agar dicapai hasil yang optimal sesuai
dengan persyaratan yang telah ditentukan dalam perencanaan.
Tugas dan tanggung jawab pengawas adalah :
Membantu pengelolaan proyek dalam mengembangkan sasaran yang akan dicapai
dari aspek biaya, waktu dan mutu pelaksanaan atau pekerjaan.
Mengkoordinir, mengarahkan serta mengendalikan pelaksanaan dalam aspek mutu,
biaya, waktu dan keselamatan dalam pekerjaan.
Memeriksa gambar detail pelaksanaan (Shop Drawing).
2.3.4 Pelaksana
Pelaksana adalah pihak yang telah diterima penawarannya dan telah menandatangani
Surat Perjanjian Kerja (SPK) dengan pemilik proyek sehubungan dengan pekerjaan ini.
Adapun tugas dan wewenang dari pelaksana adalah :
Melaksanakan seluruh pekerjaan sesuai dengan dokumen kontrak.
Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 7
Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
Menyerahkan gambar-gambar kerja (Shop Drawing) dan metode kerja sebelum
pekerjaan dimulai.
Menyediakan tenaga kerja.
Bertanggung jawab atas kebenaran dan kesempurnaan pekerjaan.
Mematuhi semua ketentuan dan peraturan hukum serta peraturan-peraturan yang
telah dibuat sama pemerintah.
Membayar semua ganti rugi akibat kecelakaan yang terjadi pada waktu pelaksanaan
pekerjaan, kecuali hal itu akibat kecelakaan pemberi tugas dan wakilnya.
Untuk kelancaran usaha dalam pelaksanaan di lapangan, pelaksana membentuk
organisasi di lapangan. Dengan adanya struktur organisasi ini diharapkan tidak terjadi
tumpang tindih antara tugas dan tanggung jawab, sehingga semua permasalahan yang
timbul dapat ditanggulangi secara menyeluruh, terpadu, dan tuntas dalam mencapai efisiensi
kelancaran pekerjaan, waktu dan biaya yang seekonomis mungkin.
Struktur organisasi dapat dilihat pada gambar berikut ini

8
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat

SITE ORGANIZATION
YPMI ( Yamaha Motor Parts Manufacturing Indonesia) GRAVITY CASTING

Head Office
Site Office

Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 9


Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat

Gambar 2. (Struktur Organisasi Proyek)

2.4 Jadwal Pekerjaan


Jadwal pekerjaan (time schedule) dalam setiap kegiatan proyek pembangunan sangat
diperlukan untuk membuat suatu pola manajemen yang baik. Manajemen yang baik di sini
bagaimana mengorganisasikan sumber daya secara maksimal, baik itu sumber daya
manusia maupun peralatannya. Hal ini di maksudkan untuk menghadapi segala keterbatasan
dalam hal waktu maupun biaya. Untuk itu seorang Manajer dari kontraktor harus mampu
memimpin dan menyusun jadwal untuk menentukan targettarget tertentu yang harus di
capai dalam pelaksanaan proyek.
Time Schedule, yang biasanya berupa garis / tulisan mempunyai kegunaan sebagai
berikut :
Sebagai pedoman dalam pelaksanaan proyek, tentang target dalam mengejar suatu
volume pekerjaan tertentu,
Sebagai bentuk pertanggung jawaban dari kontraktor kepada bouwheer,
Sebagai poin utama yang harus diperhatikan dalam pengorganisasian pekerjaan.
Namun dalam kenyataannya tidak jarang apabila schedule yang telah di tentukan
ternyata didak dapat ditepati, sehingga target tidak tercapai. Hal ini biasanya disebabkan oleh
beberapa faktor seperti terjadi perubahan pada pada gambar rencana, faktorfaktor alam
yang tidak mendukung, kerusakan pada teknis pada peralatan, dan karena halhal lain.
Walaupun hal ini lumrah terjadi namun ada beberapa poin penting yang harus
diperhatikan dengan teliti dalam menyusun jadwal, diantaranya :

10
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
Sumber daya yang dimiliki, baik peralatan maupun tenaga manusianya,
Keadaan cuaca, serta bulanbulan pada saat proyek di jalankan,
Karena menjalankan proyek pada saat musim penghujan berbeda dengan
menjalankan proyek pada musim kemarau,
Harihari libur tertentu, khususnya libur panjang seperti Lebaran, Natal, dan Tahun
Baru, sehingga akan membuat pekerjaan terhambat untuk beberapa waktu,
Faktorfaktor tertentu sesuai dengan keadaan daerah tempat proyek berlangsung.
Pada proyek perluasan pabrik pada PT. YAMAHA MOTOR MEG INDONESIA
CABANG KARAWANG ini, penulis mendapatkan data dan gambaran umum mengenai time
schedule secara keseluruhan. Sehingga penulis dapat mengetahui semua gambaran yang
terjadi dalam lapangan tersebut.
Untuk mengetahui bagaimana jadwal time schedulenya secara keseluruhan penulis
meletakannya berada dalam lampiran.

2.5 Tenaga Kerja, Waktu Kerja dan Upah Kerja


Pada umumnya pengaturan tenaga kerja pada semua kontraktor hampir sama dari
segi waktu kerja. Hanya saja mengenai sistem pengupahan masing-masing mempunyai
peraturan tersendiri. Tetapi pada prinsipnya pengaturan tenaga kerja ini sesuai dengan
Undang-Undang Perburuhan yang di dalamnya terdapat peraturan mengenai jam kerja, jam
lembur, upah minimum dan segala sesuatu yang berhubungan dengan masalah
ketenagakerjaan.
2.5.1 Tenaga Kerja
Tenaga kerja pada proyek ini dapat dibedakan menjadi 3 diantaranya :
1. Tenaga Tetap
Tenaga kerja tetap adalah karyawan yang sudah diangkat, dan mendapat gaji tetap
langsung dari kantor pusat.

2. Tenaga Harian
Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 11
Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
Tenaga harian adalah tenaga kerja yang dipekerjakan berdasarkan kebutuhan pada
suatu jenis pekerjaan tertentu. Jumlah tenaga harian tergantung pada volume pekerjaan yang
ada.
3. Tenaga Borongan
Tenaga kerja borongan adalah mandor beserta anak buahnya yang mendapatkan
upahnya berdasarkan presentasi pekerjaan yang dilakukan. Mandor berkewajiban mengatur
anak buahnya yang disesuaikan kebutuhannya dengan jadwal pelaksanaan pekerjaan.
2.5.2 Waktu Kerja
Waktu kerja pada hari-hari biasa adalah pukul 08.00 16.00 dengan waktu istirahat
pukul 12.00 13.00, selebihnya dari waktu tersebut dihitung sebagai kerja lembur. Hari
minggu dan hari raya merupakan hari libur, kecuali ada pekerjaan yang tertunda, maka waktu
tersebut dihitung sebagai waktu lembur.
2.5.3 Upah Kerja
Pelaksanaan pembayaran upah pada karyawan yang bekerja pada proyek ini adalah
sebagai berikut :
Upah karyawan tetap dibayarkan setiap bulan.
Upah tenaga harian lepas dibayarkan setiap hari sabtu.
Upah borongan dibayarkan tiap 2 minggu sekali pada hari sabtu berdasarkan atas data
opname kepada mandor.

BAB III
PROSES KEGIATAN PEMBANGUNAN

12
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat

Pada bab ini akan diuraikan pelaksanaan pekerjaan di lapangan selama kami
mengikuti kerja praktek. Adapun pekerjaan yang kami amati meliputi: pekerjaan struktur
bawah.

3.1 Pekerjaan Persiapan


3.1.1 Persiapan Kantor
Sebelum memulai suatu pekerjaan, hal yang paling penting yang harus selalu
diperhatikan dalam setiap pekerjaan oleh kontraktor pada umumnya adalah sebagai berikut :
1. Membuat gambar kerja (Shop Drawing)
Suatu pekerjaan dapat terlaksana berkat adanya gambar kerja. Dalam hal ini gambar
kerja memuat beberapa hal penting dalam proses terlaksananya suatu pekerjaan ini antara
lain pada bagian struktur serta arsitektur. Meraka keduanya dibuat secara terpisah tetapi
tetap saling terkoordinasi.
2. Memperlajari spesifikasi teknik di lapangan
Dalam hal ini bagaimana kita mempelajari ketentuan-ketentuan spesifikasi teknik yang
diperoleh dalam proses perencanaan selama berada di lapangan.
3. Membuat perhitungan
Berdasarkan gambar-gambar, kontraktor dapat memperhitungkan semua kebutuhan
yang diperlukan, antara lain :
Keperluan akan bahan atau material
Kebutuhan tenaga kerja
Penyediaan peralatan

4. Time schedule
Bagaimana gambaran mengenai suatu pekerjaan yang harus dimulai dan kapan
berakhir dalam suatu proyek sehingga dapat tercapai dengan hasil yang sangat baik serta
Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 13
Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
maksimal. Selain itu dengan adanya time schedule ini pekerjaan yang akan dikerjakan mudah
terlaksanakan sesuai dengan harinya atau jadwalnya.
3.1.2 Persiapan Di Lapangan
Mempersiapkan sarana dan prasarana bagi kelancaran proyek. Persiapan yang
dilakukan berupa penempatan material yang dibutuhkan sedekat mungkin dengan tempat
pemasangan, penataan alat alat penunjang, penyiapan medan dan yang terpenting adalah
tanda yang dibuat oleh surveyor.
Pekerjaan persiapan ini harus dirancang dan dilaksanakan dengan cermat mengingat
pengaruhnya yang besar dalam pencapaian hasil yang efektis dan efisien selama
pelaksanaan proyek. Yang termasuk dalam pekerjaan persiapan ini adalah :
1. Survey Lapangan
Bagaimana keadaan sekitar kawasan yang akan dibangun serta mengetahui hal-hal
yang sangat penting seperti mengetahui dan mengamankan fungsi sarana sistem utilitas
yang akan dipakai dalam proses pembangunan.
2. Penataan Site
Langkah ini meliputi penataan segala sarana dan prasarana yang diperlukan dalam
pelaksanaan proyek dengan memperhatikan situasi dan luas lokasi proyek. Hal-hal yang
perlu diperhatikan dalam penataan site ini antara lain :
Letak bangunan-bangunan sementara
Pintu masuk dan jalan masuk
Mobilisasi peralatan khususnya alat-alat berat

14
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat

Gambar 3. (Lokasi
Site)
3. Pembangu
nan
Bangunan
Sementara
Bangunan
sementara ini
digunakan
sebagai
penunjang dalam
proses
pelaksanaan
pembangunan suatu proyek agar dapat berjalan dengan lancar. Setelah tidak terpakai lagi
bangunan itu di hancurkan.
Tahap-tahap yang perlu dibangun dalam pelaksanaan suatu proyek ini antara lain :
Kantor direksi
Ruang mekanikal
Air kerja
Listrik
Ruang penyimpanan material dan alat

Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 15


Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat

Gambar 4.
(Bangunan
Sementara)

3.2 Pekerjaan
Struktur
Dalam
perencanaan
suatu struktur
pada umumnya
harus dapat

dipertanggungjawabkan dari segi kekuatan (strength), kekakuan (stiffness), serta stabilitas


(stability) tetapi secara ekonomis tetap sangat menguntungkan bagi pembangunan.
Syarat-syarat umum dalam perencanaan sistem struktur pada umumnya antara lain :
Dapat mendukung beban secara vertikal (beban mati dan beban beguna) maupun
beban horizontal (beban terhadap bahaya gempa).
Mudah serta cepat dalam pelaksanaannya.
Dapat mendukung service system misalnya electrical dan mechanical.
Ekonomis.
Tahan terhadap bahaya akan kebakaran serta cuaca buruk.
3.2.1 Pekerjaan Pondasi Tiang Pancang (Pile)
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pekerjaan pondasi tiang pancang meliputi:
1. Permukaan Lapangan
Kontraktor supaya memperhitungkan apapun yang diperlukan untuk meratakan tahan
untuk jalan masuk maupun untuk dapat bekerjanya piling rig.
2. Penentuan As-as

16
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
Dalam hal ini kontraktor menentukan as-as pile dengan teliti dan di bawah Konsultan
Manajemen Konstruksi seorang ahli ukur.

Gambar 5. (Penentuan As)


3. Penyelidikan Lapangan
Sebelum mengajukan penawaran, kontraktor dianggap telah mengunjungi dan
mempelajari keadaan lapangan sebaik-baiknya, termasuk yang tidak disebutkan secara
khusus dalam gambar-gambar struktur. Jika kontraktor ingin melakukan penyelidikan
tambahan yang menyangkut galian, sondir, dan sebagainya sebelum mengajukan
penawaran, hal ini dapat dilakukan atas biaya sendiri.

4. Pembayaran Pile
Panjang pile rata-rata telah diasumsikan berdasarkan data-data penyelidikan tanah
yang sudah ada. Pembayaran akan dilakukan berdasarkan panjang pile seperti disebutkan
diatas dikalikan dengan harga satuan. Dalam harga satuan ini sudah termasuk material yang
terbuang, pembersihan lapangan dari material yang tertinggal, sambungan-sambungan,
pemacangan, mesin-mesin dan peralatan serta segala sesuatu yang diperlukan untuk
memasang pile pada posisi permanennya yang terakhir.
5. Peralatan dan Tenaga Kerja

Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 17


Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
Semua kerangka, peralatan, pengangkatan dan tenaga kerja yang dibutuhkan untuk
memasang pile pada posisinya yang permanen menjadi tanggung jawab Kontraktor. Dalam
hal ini kontraktor memberikan detail lengkap mengenai program kerja, jumlah dan tipe
peralatan, organisasi dan personalia dilapangan kepada Direksi/Konsultan Manajemen
Konstruksi.

Gambar 6. (Peralatan dan Tenaga kerja)


6. Daya Dukung Pile
Dalam spesifikasi ini, daya dukung berarti beban pile yang disebabkan oleh berat
sendiri bangunan dan beban hidup sesuai dengan yang direncanakan. Daya dukung pile
ukurannya 250x250 mm dengan kedalaman 12 m.

18
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat

Gambar 7. (Sketsa dan Pembebanan Tiang Pacang)


7. Test Pile
Test Pile sesungguhnya adalah Pile yang diinstalasikan sebagai bagian dari pondasi
dan ditest untuk mengetahui apakah kwalitas bahan-bahan maupun pelaksanaan yang cukup
baik.
8. Posisi Pile
Pada lokasi seperti ditunjukan pada gambar-gambar struktur. Kontraktor bertanggung
jawab untuk posisi pile yang tepat, levelnya dan kelurusannya dan untuk semua peralatan
yang diperlukan.

Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 19


Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat

Gambar 8. (Denah Posisi Pile + Detail-Detail)


3.2.2 Pekerjaan Pemancangan
1. Garis dan Ketinggian
Pelaksana harus menempatkan di lapangan seorang teknisi yang ahli dan berpengalaman
dalam jenis pekerjaan ini, yang akan menetapkan garis dan ketinggian (level).

Gambar 9.
(Garis dan
Ketinggian
)

Data mengenai ketinggian (level) dan skema penempatan tiang tercantum dalam gambar. Penentuan lokasi
dan pekerjaan unit set tiang dilaksanakan oleh pelaksana, pelaksana harus memelihara semua tanda lokasi
(patok).

Dalam jangka waktu 2 minggu setelah pemancangan tiang selesai, pelaksana harus
menyerahkan kepada Konsultan Manajemen Konstruksi gambar denah yang menunjukkan
lokasi terpancang dari semua tiang dalam bangunan.

20
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
2. Pemeriksaan
Pemeriksaan kegiatan pemancangan dapat dilakukan oleh Direksi/Konsultan
Manajemen Konstruksi setiap waktu.
3. Pemancangan Tiang
Tiang harus ditempatkan secara cermat dan dipancang secara vertical seperti
ditunjukan dalam gambar. Penyimpangan dari garis vertical tidak boleh lebih dari 25 mmper
meter tiang. Tiang yang terpancang dengan penyimpanan yang lebih besar dan tiang yang
rusak sekali selama pemancangan harus dibuang atau dipotong dan diganti dengan yang
baru.

Gambar 10. (Pemancangan Tiang)

Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 21


Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
4. Alat Pemancang
Cara pemancangan harus sedemikian rupa sehingga tidak melampaui kekuatan dan
harus mendapat persetujuan Direksi/Konsultan Manajemen Konstruksi. Dalam hal ini tutup
atau cincin pancang harus mampu melindungi kepala tiang pancang dan meneruskan energi
tiang pancang dan energi pukulan dengan sama rata pada kepala tiang pancang.

Gambar 11. (Alat Pemancangan)

BAB IV
PROSES KEGIATAN PEMBANGUNAN
22
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat

5.2 Permasalahan Proyek


Dalam pelaksanaan sebuah proyek konstruksi sudah sewajarnya apabila timbul suatu
permasalahan atau beberapa kendala yang mungkin berpengaruh terhadap proses
pelaksananaan suatu pekerjaan proyek.
Meskipun demikian selama pelaksananan pekerjaan timbul beberapa masalah yang
menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek tersebut. Masalah-masalah yang timbul dibagi
dalam beberapa kategori yaitu:
1. Manusia
Faktor manusia yang menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek antara lain adalah
kurangnya disiplin waktu dalam pengiriman material seperti besi karena orderan material
tersebut dilakukan oleh Owner. Keterlambatan pengiriman material sering terjadi pada proyek
tersebut, sehingga menghambat pelaksanaan pengecoran dan mengakibatkan kemunduran
proyek.
Masalah lainnya dari faktor manusia adalah kurangnya koordinasi dari pihak konsultan
perencana struktur engineering dilapangan dan pelaksana dilapangan.
2. Peralatan
Faktor peralatan yang menyebabkan terhambatnya kemajuan proyek ini adalah
terbatasnya bekisting untuk kolom sehingga dalam pelaksanaan sering terjadi keterlambatan
karena harus menunggu terlebih dahulu.
Kemudian sering terjadinya kerusakan alat-alat berat seperti Stamper yang mati
mesinnya. Generator Set yang rusak atau mati sehingga tidak dapat menghasilkan listrik
yang dibutuhkan.

3. Perencanaan yang Selalu Berubah


Terdapat beberapa kali perubahan rencana akibat adanya beberapa gambar yang
ternyata tidak sesuai dengan keadaan dilapangan dan keinginan Owner untuk merubah
design yang ada.

Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 23


Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat

5.3 Pemecahan Permasalahan Proyek


1. Manusia
Keterlambatan pengiriman material sebetulnya tidak bisa diatasi secara langsung.
Artinya bila terjadi keterlambatan pengiriman material maka tidak bisa diusahakan agar
material dapat dating saat itu juga. Hal ini dapat diantisipasi dengan adanya rencana
kebutuhan material (rencana mingguan).
Sealain itu juga dilakukan pengurangan tenaga kerja dilapangan karena banyaknya
pekerjaan yang terpending.
2. Peralatan
Dalam hal ini bila ada alat-alat yang rusak seperti Stamper dan Generator Set segera
diperbaiki oleh mekanik. Sehingga tidak akan menghambat pekerjaan.
3. Perencanaan yang Selalu Berubah
Untuk mengatasi permasalahan ini, melakukan penggambaran ulang dengan membuat
Shop drawing yang baru terhadap gambar struktur yang tidak sesuai dilapangan. Kemudian
shop drawing yang baru ini diajukan ke rapat.

BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan
Dengan memperhatikan uraian diatas, maka penulis dapat menarik kesimpulan
diantaranya:

24
Laporan Kerja Praktik I
Perluasan Pabrik PT. YAMAHA MOTOR MEG Cabang Karawang
JL. Permata Raya Lot F8 Karawang, Jawa Barat
Dalam proses perancangan suatu proyek dilaksanakan dalam beberapa tahap
diantaranya : tahap persiapan dan survai lapangan, tahap analisa dan konsep
perancangan, tahap pra perancangan, pengembangan rancangan, hingga tahap
pelaksanaan sampai dengan tahap finishing
Keberhasilan dan kelancaran suatu pelaksanaan pekerjaan proyek sangat
ditentukan oleh adanya koordinasi dan manajemen proyek yang baik dan terarah
bagi seluruh pihak yang terkait didalamnya
Diperlukan adanya job description yang baik dan jelas bagi masing-masing staf
untuk menghindari adanya keracuan dalam pembagian tugas serta tanggungjawab
yang pada akhirnya dapat menghambat suatu proses jalannya pelaksanaan
proyek pembangunan ini
Dalam suatu proses pelaksanaan diperlukan tenaga-tenaga ahli yang ahli dalam
bidang pekerjaannya sehingga pekerjaan dapat berjalan lancar tanpa
menimbulkan kesalahan dalam pemahaman dan pelaksanaan pekerjaan.

5.2 Saran

Pembagian tugas serta tanggungjawab dalam proyek hendaknya dibuat sejelas


mungkin agar pihak-pihak yang terlibat mengetahui secara pasti akan tugas serta
wewenang demi kelancaran pekerjaan proyek pembangunan
Perlu pengontrolan terhadap mutu bahan bangunan seperti dilakukan pengujian-
pengujian ulang terhadap bahan agar adanya jaminan terhadap kualitas bahan
Pentingnya pemeliharaan terhadap peralatan serta bahan-bahan yang ada dalam
lokasi proyek.

Leander Ricky Kushadi (1.04.09.704) 25


Jurusan Teknik Arsitektur - UNIKOM

Anda mungkin juga menyukai