PRAKTIKUM FISIKA
AYUNAN MATEMATIS
NAMA :
NISN :
Elastisitas pegas terkait dengan gaya pegas. Gaya pegas termasuk gaya
konservatif, yaitu gaya yang berusaha membawa sistem kembali ke keadaan
semula. Gaya pegas berusaha merestorasi pegas, yaitu mengembalikan pegas
pada panjangnya semula dari keadaan tertekan. Terkait dengan gaya konservatif
adalah tenaga potensial. Oleh karena itu, dikenal potensial pegas. Kekenyalan
pegas menimbulkan gerak bolak balik yang disebut osilator atau getaran
selaras. Hal ini dapat dilihat karena gaya peegas memenuhi hukum Hooke.
F = -kx
dengan k tetapan pegas dan x perubahan panjang (pendek) pegas dari keadaan
normal. Berdasarkan persamaan itu, Anda lihat kembali penerapan hukum
kedua Newton tentang geerak pada sisem pegas yang dipasangkan pada balok.
Seperti yang telah Anda pelajari, menghasilkan persamaan
a(t) = - x(t).
x(t)= x0 sin ( + ),
T = 2 .
Sekarang akan ditinjau sebuah sistem yang tersusun atas sebuah bola bermassa
m yang digantung dengan seutas tali atau batang tipis yang sangat ringan pada
atap sebuah ruangan. Abaikan gesekan udara. Andaikan panjang tali atau
tangkai itu l. Dalam keadaan rileks (seimbang), tali membentuk sudut 0 dengan
garis vertikal (Gambar a). Kemudian, bandul ditarik sehingga mendpat
simpangan awal tertentu, kemudian lepaskan. Apa yang terjadi? Tentu, bandul
akan berayun bolak-balik di sekitar titik seimbangnya. Andaikan paada suatu
saat tali bandul dan garis verrtikal membentuk sudut . Pada bola akan bekerja
gaya seperti diperlihatkan (Gambar b). Komponen-komponen gaya sepanjang
tali saling menghapus (meniadakan), sedangkan komponen-komponen gaya
yang tegak lurus tali hanyalah mg sin . Komponen gaya ini selalu berlawanan
arah degan prgeseran s. Oleh karena itu, diberi tanda negatif. Sebutlah gaya ini
Fs. Dengan demikian,
Fs = -mg sin .
Jika sangat kecil (simpangan awal yang Anda berikan cukup kecil) maka
sin . Akibatnya,
Fs= -mg = -mg = -( )s
(a)
(b)
Jika dimisalkan
K=( ) ............................................................................. (1)
maka diperoleh
Fs = -Ks.
Persamaan terakhir ini tampak serupa dengan persamaan unruk gaya pegas, dengan
tetapan K dan pergeseran s. Lebih jauh, penerapan hukum II Newton menghasilkan
as(t) = -( )s (t)
persamaan ini serupa dengan persamaan yang muncul pada getaran pegas. Oleh
karena itu, sebagaimana getaran pegas, penyelesaian untuk persamaan ini diberikn
oleh
S(t) = s0 sin ( + ),
.......................................................... (2)
dengan fase awal yang bergantung pada cara kita mengayun bandul itu, s0
simpangan maksimum dan
= ,
sebagaimana pada pegas adalah frekuensi sudut. Dari persamaaan (1) didapatkan
= .
................................................................................... (3)
dan
........................................................................ (4)
= 2 .
2 = 4 2
........................................................................ (5)
4
= .l ........................................................................ (6)
= (4 2 . l . T2 ) .............................................................................. (7)
Terlihat bahwa periode dan frekuensi sudut pada bandul sederhana tidak
bergantung pada massa bandul, tetapi bergantung pada panjang tali dan percepatan
gravitasi setempat.
Daftar Pustaka
https://1.bp.blogspot.com/-
EpLwL7OsYcg/Vnlp4UnhgKI/AAAAAAAAE30/61QqN6fYfA4/s1600/1.JPG
Diakses pada Senin, 26 September 201 06 : 51
http://kulfis.blogspot.co.id/2014/11/kuliah-osilasi-1-gaya-pemulih-pada.html
Diakses pada Senin, 26 September 2016 06 : 52
http://7penaberbicara.blogspot.co.id/2013/03/laporan-praktikum-fisika-
ayunan_11.html
Diakses pada Senin, 26 September 2016 09 : 19
Rosyid, Muhammad Farchani, dkk. 2015. Kajian Konsep FISIKA 2 untuk kelas XI
SMA dan MA. Solo: Platinum
Halaman 48,48,dan 50.
LAMPIRAN
Gambar 1. Praktikan sedang menancapkan paku pada objek sebagai statif