Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM FISIKA

AYUNAN MATEMATIS

NAMA :
NISN :

Laporan Ini Dikumpulkan Sebagai Salah Satu Syarat Ketuntasan


Belajar Pada Bidang Studi Fisika Kelas XI Semester Ganjil
Tahun Pelajaran 2016-2017

SMA NEGERI 1 BANYUWANGI


Jalan Ikan Tongkol
Telp. (0333) 423589
www. sman1banyuwangi. sch. id
kode Pos 65416
BANYUWANGI
I. Judul Percobaan : Ayunan Matematis

II. Tujuan Percobaan : Menentuan nilai percepatan gravitasi


di SMA Negeri 1 Banyuwangi

III. Hari, tanggal, dan tempat percobaan : Rabu, 21 September 2016


SMA Negeri 1 Banyuwangi

IV. Alat dan Bahan Percobaan : IV. 1. Bandul / Pendulum


IV. 2. Statif
IV. 3. Benang
IV. 4. Mistar
IV. 5. Timbangan
IV. 6. Stopwatch
IV. 7. Paku dan Palu
IV. 8. Amplas

V. Prosedur / langkah-langkah percobaan :


1. Persiapkan statif ditempat yang telah ditentukan
2. Timbang pendulum sesuai dengan variasi (m)
3. Jika berat masih tidak sesuai kebutuhan, dapat dikurangi
dengan diamplasnya bandul hingga memiliki berat yang
sesuai
4. Ukur pajang tali sesuai kebutuhan (l)
5. Ikat pendulum dengan tali tersebut
6. Ujung benang/tali yang lainnya diikatkan pada statif
7. Tarik pendulum dengan simpangan kecil ()
8. Kemudian ayun pendulum tersebut
9. Gaya yang diberikan pada pendulum dilepaskan dan biarkan
pendulum melakukan gaya harmonis
10.Hitung perioda ayunan (T)
11.Lakukan percobaan berulang untuk berbagai panjang tali dan
bandul

VI. Dasar Teori :

Elastisitas pegas terkait dengan gaya pegas. Gaya pegas termasuk gaya
konservatif, yaitu gaya yang berusaha membawa sistem kembali ke keadaan
semula. Gaya pegas berusaha merestorasi pegas, yaitu mengembalikan pegas
pada panjangnya semula dari keadaan tertekan. Terkait dengan gaya konservatif
adalah tenaga potensial. Oleh karena itu, dikenal potensial pegas. Kekenyalan
pegas menimbulkan gerak bolak balik yang disebut osilator atau getaran
selaras. Hal ini dapat dilihat karena gaya peegas memenuhi hukum Hooke.

F = -kx

dengan k tetapan pegas dan x perubahan panjang (pendek) pegas dari keadaan
normal. Berdasarkan persamaan itu, Anda lihat kembali penerapan hukum
kedua Newton tentang geerak pada sisem pegas yang dipasangkan pada balok.
Seperti yang telah Anda pelajari, menghasilkan persamaan

a(t) = - x(t).

Persamaan ini memberikan penyelesaian untuk x sebagai fungsi waktu.

x(t)= x0 sin ( + ),

yaitu sebuah osilator atau getaran selaras dengan frekuoensi sudut

dengan periode getar


T = 2 .

Sekarang akan ditinjau sebuah sistem yang tersusun atas sebuah bola bermassa
m yang digantung dengan seutas tali atau batang tipis yang sangat ringan pada
atap sebuah ruangan. Abaikan gesekan udara. Andaikan panjang tali atau
tangkai itu l. Dalam keadaan rileks (seimbang), tali membentuk sudut 0 dengan
garis vertikal (Gambar a). Kemudian, bandul ditarik sehingga mendpat
simpangan awal tertentu, kemudian lepaskan. Apa yang terjadi? Tentu, bandul
akan berayun bolak-balik di sekitar titik seimbangnya. Andaikan paada suatu
saat tali bandul dan garis verrtikal membentuk sudut . Pada bola akan bekerja
gaya seperti diperlihatkan (Gambar b). Komponen-komponen gaya sepanjang
tali saling menghapus (meniadakan), sedangkan komponen-komponen gaya
yang tegak lurus tali hanyalah mg sin . Komponen gaya ini selalu berlawanan
arah degan prgeseran s. Oleh karena itu, diberi tanda negatif. Sebutlah gaya ini
Fs. Dengan demikian,

Fs = -mg sin .

Jika sangat kecil (simpangan awal yang Anda berikan cukup kecil) maka
sin . Akibatnya,


Fs= -mg = -mg = -( )s

(a)
(b)
Jika dimisalkan


K=( ) ............................................................................. (1)

maka diperoleh

Fs = -Ks.

Persamaan terakhir ini tampak serupa dengan persamaan unruk gaya pegas, dengan
tetapan K dan pergeseran s. Lebih jauh, penerapan hukum II Newton menghasilkan


as(t) = -( )s (t)

persamaan ini serupa dengan persamaan yang muncul pada getaran pegas. Oleh
karena itu, sebagaimana getaran pegas, penyelesaian untuk persamaan ini diberikn
oleh
S(t) = s0 sin ( + ),
.......................................................... (2)

dengan fase awal yang bergantung pada cara kita mengayun bandul itu, s0
simpangan maksimum dan


= ,

sebagaimana pada pegas adalah frekuensi sudut. Dari persamaaan (1) didapatkan

= .
................................................................................... (3)

dan
........................................................................ (4)
= 2 .

2 = 4 2
........................................................................ (5)

4
= .l ........................................................................ (6)

= (4 2 . l . T2 ) .............................................................................. (7)
Terlihat bahwa periode dan frekuensi sudut pada bandul sederhana tidak
bergantung pada massa bandul, tetapi bergantung pada panjang tali dan percepatan
gravitasi setempat.
Daftar Pustaka

https://1.bp.blogspot.com/-
EpLwL7OsYcg/Vnlp4UnhgKI/AAAAAAAAE30/61QqN6fYfA4/s1600/1.JPG
Diakses pada Senin, 26 September 201 06 : 51
http://kulfis.blogspot.co.id/2014/11/kuliah-osilasi-1-gaya-pemulih-pada.html
Diakses pada Senin, 26 September 2016 06 : 52
http://7penaberbicara.blogspot.co.id/2013/03/laporan-praktikum-fisika-
ayunan_11.html
Diakses pada Senin, 26 September 2016 09 : 19
Rosyid, Muhammad Farchani, dkk. 2015. Kajian Konsep FISIKA 2 untuk kelas XI
SMA dan MA. Solo: Platinum
Halaman 48,48,dan 50.
LAMPIRAN
Gambar 1. Praktikan sedang menancapkan paku pada objek sebagai statif

Gambar 2. Praktikan melakukan penimbangan pendulum


Gambar 3. Timbangan menunjukkan massa pendulum

Gambar 4. Praktikan mengamplas pendulum untuk menyesuaikan massa sesuai kebutuhan


Gambar 5. Praktikan mengukur panjang tali yang diperlukan

Gambar 6. Pendulum diikat dengan tali


Gambar 7. Pendulum yang telah diikatkan dengan ujung tali

Gambar 8. Praktikan mengikatkan ujung benang yanglainnya pada statif


Gambar 9. Praktikan menarik pendulum dengan simpanan kecil

Gambar 10. Pendulum sedang berayun


Gambar 11. Praktikan segang mencatat hasil pengukuran

Gambar 12. Tabel hasil pengukuran

Anda mungkin juga menyukai