Anda di halaman 1dari 3

Tujuan

Untuk mengetahui sifat antioksidan dari vitamin C

Latar Belakang

Reaksi oksidasi dapat di defenisikan sebagai peristiwa kehilangan elektron atau kehilangan
hidrogen, sehingga disebut juga reaksi dehidrogenasi. Bila suatu senyawa mengalami
oksidasi maka tentu ada senyawa lain yang mengalami reduksi, yaitu senyawa yang
memperoleh elektron atau memperoleh hidrogen. Di dalam sistem biologi sel makhluk
hidup, reaksi oksidasi reduksi berperan dalam reaksi pembentukan energi contohnya pada
oksidasi gula menjadi CO2, air, dan energi. Prinsip reaksi oksidasi reduksi yaitu reaksi
pengeluaran dan perolehan elektron berlaku pada berbagai sistem biokimia dan merupakan
konsep penting yang melandasi pemahaman tentang sifat oksidasi biologi. Banyak reaksi-
reaksi oksidasi dalam sel hidup dapat berlangsung tanpa peran molekul oksigen .Proses reaksi
oksidasi reduksi dapat berlangsung secara aerob dan anaerob, reaksi aerob adalah reaksi yang
berlangsung dengan menggunakan oksigen sebagai penerima akhir elektron atau hidrogen.
Sedangkan anaerob adalah reaksi yang tanpa menggunakan oksigen.

Buah-buahan mengandung senyawa-senyawa fenol yang mudah dioksidasi oleh udara


membentuk senyawa berwarna coklat kehitaman. Adanya vitamin C mencegah oksidasi
senyawa fenol oleh udara.

Alat dan Bahan

Bahan: Alat:

1. Pisang 1. Becker glass


2. Aquades 2. Pisau
3. Asam askorbat (vitamin C) 1%
(1g/100ml)
Cara kerja

1. Dua gelas beker disiapkan. Gelas beker 1 diisi dengan aquades 25 ml, sementara gelas
beker 2 diisi dengan larutan asam askorbat 25 ml.
2. Pisang dipotong dadu dengan tebal 1 cm sebanyak 2 buah lalu dimasukka ke masing-
masing gelas beker yang sudah disiapkan.
3. Dua gelas beker didiamkan di udara bebas selama kurang lebih 90 menit
4. Perubahan yang terjadi diamati dan dicatat.

Hasil

N Gelas beker Hasil Gambar


o
1 Gelas beker 1 Terjadi perubahan warna yang
(aquades+potonga tadinya krem menjadi agak
n pisang) kecoklatan

2 Gelas beker 2 Tidak terjadi perubahan pada


(asam potongan pisang
askorbat+potongan
pisang)

Pembahasan

Pada percobaan ini bertujuan untuk memperlihatkan sifat antioksidan dari vitamin C atau
asam askorbat. Bahan yang digunakan yaitu asam askorbat (1 g/100ml) dan potongan pisang
setelah 90 menit amati perubahan yang terjadi. Pada tabung 1 diberikan potongan pisang dan
air sampai pisang tersebut terendam. Setelah 90 menit, warna dari potongan pisang berubah
menjadi agak coklat sementara pada tabung 2 di berikan pula potongan pisang dan
ditambahkan asam askorbat hingga pisang tersebut terendam. Setelah 90 pada tabung 2 tidak
terjadi perubahan warna. Hal ini disebabkan karena adanya asam askorbat akan mengalihkan
kerja PPO dengan mengoksidasi asam askorbat menjadi asam dehidroaskorbat dan H2O2.
Akibatnya fenol yang ada dalam buah pisang terlindungi dari oksidasi sehingga warna
cokelat tidak terbentuk.

Kesimpulan

Pada percobaan sifat antioksidan vitamin C, penambahan larutan askorbat menjadikan


potongan pisang tersebut tidak berwarna coklat dikarenakan pengalihan kerja (oksidasi)
enzim polifenol oksidase (PPO) pada asam askorbat terlebih dahulu daripada potongan
pisang sehingga potongan pisang tidak menjadi coklat.

Anda mungkin juga menyukai