Anda di halaman 1dari 5

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.

Yang terhormat para juri,


Yang terhormat pembawa acara,
Dan hadirin sekalian yang saya cintai.
Segala puji hanyalah milik Allah yang telah menjadikan ilmu sebagai cahaya kehidupan.
Shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada nabiyullah Muhammad saw yang telah
mengajarkan segala ilmu di setiap bidang.
Para hadirin yang berbahagia.

Pada kesempatan ini, saya akan menyampaikan pidato dengan tema TANGGUNG JAWAB.
Dikisahkan, sebuah keluarga mempunyai anak semata wayang. Ayah dan ibu sibuk bekerja dan
cenderung memanjakan si anak dengan berbagai fasilitas. Hal tersebut membuat si anak tumbuh
menjadi anak yang manja, malas, dan pandai berdalih untuk menghindari segala macam
tanggung jawab.

Setiap kali si ibu menyuruh membersihkan kamar atau sepatunya sendiri, ia menjawab; bahwa
ada si bibi yang bisa mengerjakan semua itu. Lagi pula, setelah dibersihkan, nanti juga kotor
lagi. Demikian pula jika diminta untuk membantu membersihkan rumah atau tugas lain saat si
pembantu pulang, anak itu selalu berdalih dengan berbagai alasan yang tidak masuk akal.

Ayah dan ibu sangat kecewa dan sedih melihat kelakuan anak tunggal mereka. Walaupun tahu
bahwa seringnya memanjakan anaklah yang menjadi penyebab sang anak berbuat demikian.
Mereka pun kemudian berpikir keras, bagaimana cara merubah sikap si anak?

Suatu hari, atas kesepakatan bersama, uang saku yang rutin diterima setiap hari, pagi itu tidak
diberikan. Si anak pun segera protes dengan kata-kata kasar, Si ayah menjawab dengan tenang;
untuk apa uang saku, kalau nanti akan habis lagi.

Demikian pula saat sarapan pagi, dia duduk di meja makan tetapi tidak ada makanan yang
tersedia. Anak itu pun kembali protes; bahwa ia akan kelaparan di sekolah. Dengan tenang si ibu
menjawab; untuk apa makan, kalau nanti akan lapar lagi.

Sambil kebingungan, si anak berangkat ke sekolah tanpa bekal uang dan perut kosong. Seharian
di sekolah, dia merasa tersiksa, tidak bisa berkonsentrasi karena lapar dan jengkel. Dia merasa
kalau orangtuanya sekarang sudah tidak lagi menyayanginya.

Pada malam hari, sambil menyiapkan makan malam, sang ibu berkata, bahwa saat akan makan,
mereka harus menyiapkan makanan di dapur. Setelah itu, ada tanggung jawab untuk
membersihkan perlengkapan kotor. Tidak ada alasan untuk tidak mengerjakannya dan akan terus
begitu selama mereka harus makan untuk kelangsungan hidup. Sekarang makan, besok juga
makan lagi. Hari ini mandi, nanti kotor, dan harus juga mandi lagi. Hidup adalah rangkaian
tanggung jawab, setiap hari harus mengulangi hal-hal baik. Jangan berdalih, tidak mau
melakukan ini itu karena dorongan kemalasan. Si anak menganggukkan kepala, tanda mengerti.
Juga berjanji untuk tidak mengulangi lagi."

Dewan juri, dan hadirin sekalian.


Banyak orang tidak memahami apa itu tanggung jawab , sebagian karena tidak bisa memahami
arti dari sebuah tanggung jawab.
Tanggung jawab menurut kamus besar Bahasa Indonesia W. J. S.Poerwadarminta adalah
keadaan wajib
menanggung segala sesuatunya artinya jika ada sesuatu hal, boleh dituntut,dipersalahkan,
diperkarakan dan
sebagainya.

Tanggung jawab juga memiliki arti yang lebih jauh bila memakai imbuhan, contohnya ber-,
bertanggung jawab
dalam kamus tersebut diartikan dengan suatu sikap seseorang yang secara sadar dan berani mau
mengakui
apa yang dilakukan, kemudian ia berani memikul segala resikonya.

Hadirin yang insya Allah dirahmatiNya.

Secara umum banyak orang yang mengelak atau menghindar dari tanggung jawab, karena jauh
lebih mudah
untuk menghindari tanggug jawab, dari pada menerima tanggung jawab itu. Bahkan lebih senang
menyerahkan
tanggung jawab pada orang lain, dari pada menyatakan dengan tegas Ini tanggung jawab saya.
Lebih ekstrim
lagi sebagian orang merasa tidak sanggup jika diberikan suatu tanggung jawab.

Padahal dalam kehidupan, kita selalu memikul tanggung jawab. Sedari kecil, remaja, dewasa,
hingga tua, kita
akan terus menerus melakukan aktivitas-aktivitas kecil maupun besar sebagai bentuk kewajiban
yang kita
emban. Sebagaimana sabda Nabi Muhammad saw yang diriwayatkan oleh Bukhari- Muslim;
Yang artinya; Setiap orang dari kamu adalah pemimpin, dan kamu bertanggung jawab atas
kepemimpinan itu

Hadirin sekalian.
Kita sebagai seorang pelajar tanggung jawab kita adalah belajar, namun kebanyakan dari kita
umumnya lalai
melaksanakan tanggung jawab itu. Untuk satu ketuntasan belajar saja, kita harus melalui proses
panjang, dari
mulai menyepelekan sampai melupakan kewajiban dengan menonton TV, bermain game, curhat
di Facebook
hingga lupa waktu, dan hal-hal yang tidak penting lainnya. Dan pada akhirnya nilai yang
dihasilkan tidak sesuai
harapan, lupa mengerjakan PR atau tugas, bahkan menyusun buku untuk pelajaran besok,
sehingga konsentrasi
terganggu, motivasi hilang, dan hari dilalui tanpa makna, Nauzubillah min zalik!

Seorang ilmuwan besar Albert Einstein mengatakan, "The price of greatness is responsibility"
(harga sebuah
kebesaran ada di tanggung jawab). Sedangkan ( Abraham Lincoln ) mengatakan,Anda tidak
bisa lari dari
tanggung jawab hari esok dengan menghindarinya pada hari ini

Oleh karena itu tanggung jawab merupakan hal yang sangat penting bahkan investasi yang tak
ternilai harganya
bagi seseorang demi masa depannya kelak. Kita sebagai seorang pelajar, maka kita harus
menjalani kehidupan
sebagai seorang pelajar, juga menerima tata tertib sebagai seorang pelajar. Tanggung jawab
hanya dapat ditemu
kan oleh diri kita sendiri. Bukan ibu, ayah, atau sahabat kita.

Akhirnya, mari sama-sama kita mulai melatih pribadi yang bertanggung jawab atas segala
kewajiban yang harus dipatuhi. Dengan selalu melakukan kebiasaan positif, kesadaran penuh
dan dilakukan secara terus menerus, maka sikap tanggung jawab akan menjadi ciri khas kita
yang dapat membawa diri pada kehidupan yang lebih baik dan lebih bermutu.

Anak ayam turun sembilan


Mati satu tinggal delapan
Ilmu boleh sedikit ketinggalan
Tapi jangan sampai putus harapan

Tetap semangat, salam sukses LUAR BIASA !


Saya mohon maaf jika ada kekurangan dan kesalahan, serta terima kasih atas segala perhatian.

Wabillahittaufiq Walhidayah Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.


Amanat Pembina Upacara : Berani Bertanggung Jawab

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh


Yang Saya Hormati Bapak Kepala Sekolah beserta staf
Yang Saya Hormati Bapak / Ibu Guru
Dan Yang Saya Sayangi Siswa/Siswi yang berbahagia.

Pada kesempatan yang berbahagia ini, saya akan menyampaikan amanat pembina upacara yang
berjudul: Berani Bertanggung Jawab

Setiap orang harus memiliki rasa tanggung jawab. Rasa tanggung jawab akan membuat orang
berfikir tentang akibat dari perbuatan yang akan dilakukan. Begitupun jika perbuatan itu terlanjur
dilakukan, maka tidak boleh berlepas tangan. Jika lepas tangan, berarti tidak bertanggung
jawab. Tentu kita semua tidak mau dibilang tidak bertanggung jawab bukan? Oleh karena itu
mari berlatih bertanggung jawab.

Pertama bertanggung jawab terhadap kebersihan diri dan lingkungan, seperti mandi yang bersih,
menyikat gigi, merapikan tampat tidur atau kamar setelah bangun tidur. Apabila badan dan
lingkungannya tidak bersih maka akan terkena penyakit berbahaya.

Kedua bertanggung jawab mengerjakan tugas pribadi seperti PR atau tugas dari sekolah,
mengaji, shalat, mengulang pelajaran di rumah dan sebagainya. Apabila tidak rajin belajar maka
siap menerima nilai rapor yang rendah.

Ketiga bertanggung jawab menjaga diri dan barang-barang pribadi. agar selalu menjaga
keamanan dan berada di lingkungan yang aman. Apabila tidak maka bersiaplah menghadapi hal-
hal yang membahayakan.

Keempat bertanggung jawab menjalankan peraturan di rumah dan di sekolah. Peraturan di


rumah misalnya menjaga kebersihan rumah, seperti menyapu, mengepel, dan sebagainya.
Peraturan di sekolah misalnyamelaksanakan tugas piket kelas, datang dan pulang dari sekolah
tepat waktu. Apabila tidak dilaksanakan maka siap menerima konsekuensinya.

Orang yang bertanggung jawab adalah orang yang dapat diandalkan. Ia akan mendapat
kepercayaan dan penghargaan serta penghormatan dari orang lain. Sehingga dapat
mempermudah jalan menuju keberhasilan.

Demikianlah amanat pembina upacara pada hari ini


Terimakasih atas perhatiannya
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Anda mungkin juga menyukai